Articles
19 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 2 (2023): Juni"
:
19 Documents
clear
Bagaraksa Alas Mertajati: Ironi Organisasi Pelestarian Danau dan Hutan Adat Dalem Tamblingan
Biandro Wisnuyana;
Pande Made Kutanegara;
Bambang Hudayana;
Muhammad Ghofur
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.39-55
AbstrakTulisan ini secara umum akan membahas tentang ironi yang terjadi pada masyarakat Adat Dalem Tamblingan (ADT) khususnya warga Desa Gobleg. Ironi tersebut terjadi karena terbentuknya sebuah organisasi yang bernama Brasti. Bagian hasil penelitian dan pembahasan memfokuskan tentang apa yang dimaksud dengan Brasti dan Menega. Dalam membuat tulisan ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Brasti kurang mendapat atensi yang baik dari warga dikarenakan tidak adanya komunikasi atau sosialisasi kepada mereka. Sehingga, banyak warga yang memiliki prasangka negatif atas terbentuknya organisasi tersebut terutama kepada pihak ketiga yang turut mengakomodasi pembentukan organisasi. Selain itu, tujuan dari organisasi Brasti untuk melestarikan lingkungan di wilayah ADT dianggap sebagai suatu langkah pengaburan sejarah ADT. Jauh sebelum Brasti terbentuk di ADT sudah terdapat kelompok serupa dengan tugas sama yang bernama Menega. Bentuk penolakan yang terjadi adalah penolakan secara tersembunyi karena tidak dilakukan secara terang-terangan melainkan hanya melalui desas-desus, gosip, dan gibah antar sesama warga.Keyword: Adat Dalem Tamblingan (ADT), Brasti, Menega, Gosip, Warga Gobleg.
Pembagian Kerja dalam Rumah Tangga antara Suami dan Istri yang Bekerja
Aulya Widyasari;
Suyanto Suyanto
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.209-226
Hubungan suami dan istri dalam rumah tangga menjadi suatu bahasan yang kompleks. Di dalam keluarga terdapat peranan dan fungsi. Namun adanya budaya patriarki ini membuat kedudukan perempuan dianggap di bawah laki-laki. Di era globalisasi sekarang telah menggeser paradigma masyarakat mengenai peran gender dalam rumah tangga. Pergeseran nilai ini tercermin dari semakin banyak kesadaran tentang keseimbangan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memahami serta mendeskripsikan kehidupan dan pengalaman keseharian keluarga karir, faktor perempuan bekerja, pembagian kerja dalam rumah tangga, dan upaya membangun kemitraan gender dalam rumah tangga. Teori yang digunakan yaitu teori gender dan struktural fungsionalisme. Teknik pengambilan data menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dan hasil penelitian berupa narasi yang menjelaskan fenomena terkait. Hasil dari penelitian ini perempuan terjun ke dalam dunia karir terinspirasi dari wanita lainnya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti mendukung perekonomian keluarga, menerapkan ilmu, ataupun mengisi waktu luang. Mereka secara gotong royong menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya. Kemitraan gender dalam keluarga kini menjadi syarat mutlak untuk menjalankan fungsi keluarga. Kemitraan gender akan terwujud dengan pembagian tugas yang adil, transparansi dalam keluarga, akuntabilitas keluarga, dan tata kelola yang baik dalam keluarga.
From Agricultural to Landless: Studi Dampak Pembangunan Bantul Kota Mandiri
Endang Purwasari
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.126-146
The land crisis that occurred in Yogyakarta is increasing every year. An area that is experiencing an increasing agricultural land crisis is the Bantul Regency. The Bantul Regency Government supports land conversion by issuing local regulations concerning the development of Bantul Kota Mandiri (BKM). As stated in the regional regulation, the western part of Bantul is designated for elite housing, recreation, trade, education, and others. More than 100 hectares of community land were prepared for the realization of the program. This ethnographic study takes place in the Merindu Village part of the BKM Area. It involved six females and three males as main informants and several people who take part in incidental interviews. Data were collected using in-depth interviews to cultivate the impact society faces and strategies in managing land compensation. While participatory observation is carried out by participating in the daily activities of the Merindu village community, such as arisan, attending parties, social gatherings, etc. This research also uses data from the media to give a perspective of the government plan. BKM establishment not only affects the reduction of agricultural land but there will be a job change, an increasing flow of population, and will cause social and culture shock for the local people. The social impact has already happened. Compensation money received by residents, especially the young generation, is used for consumptive property not for productive property. They choose to become laborers in the industrial sector rather than work on their farmland. From this point, Bantul will face a consumptive young generation and a land crisis.
Strategi Pertahanan Perairan Pedalaman di Kota Surakarta
Amelia Fatimah;
Rudy Sutanto;
Agus Adriyanto
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.56-73
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Kota Surakarta merupakan salah satu wilayah yang dialiri oleh sungai tersebut. Bengawan Solo pernah menjadi jalur masuknya perdagangan ke pulau Jawa sejak sebelum adanya kerajaan di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bengawan Solo merupakan bagian dari perairan pedalaman Indonesia. Kesejahteraan manusia dan ekosistem sangat bergantung pada perairan pedalaman karena perairan pedalaman. Namun perairan pedalaman masih banyak memperoleh ancaman, terutama ancaman non militer. Ancaman terbanyak di sekitar Bengawan Solo meliputi bencana alam, perusakan lingkungan, dan konflik sosial. Untuk menghadapi ancaman tersebut, diperlukan suatu strategi pertahanan perairan pedalaman dengan memanfaatkan para pemangku kepentingan terkait Sungai Bengawan Solo agar bersinergi dalam mengoptimalkan kekuatannya. Saat ini, Pulau Jawa merupakan center of gravity Indonesia karena Ibu Kota Jakarta berada di dalamnya. Sehingga sistem pertahanan dan keamanan negara masih terpusat di Pulau Jawa.
Humour in the Situational Comedy Balada Kampung Riwil
Mytha Candria
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.227-234
Humor is a universal human phenomenon that is culturally bounded. As an instance of expressive culture, humor communicates a set of beliefs and thoughts held by and shared in a community. This is the reason humor has for recent decades attracted the attention of anthropologists. A lot of humors are expressed in verbal language, and in this way linguistics, particularly pragmatics, provides an analytical tool to understand the meanings of humor. Humorous utterances in this study were taken from episode 118, entitled “Dyah Puspa Jaladri#1”, of a Javanese comic serial Balada Kampung Riwil. The data were analyzed using Grice’s Cooperative Principle to reveal the meanings behind the humor. The result shows that amusing effects arise when Grice’s maxims are intentionally flouted and humor in the serial serves various functions.
Wadas Melawan: Perjuangan Nilai di Frontier
Asri Widayati
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.147-169
Studi ini merupakan bagian kecil catatan memori perjuangan nilai di atas dan dalam permukaan bumi yang dilakukan oleh Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah dari ancaman pertambangan batuan andesit. Bagian kecil catatan memori ini dipandu oleh pertanyaan: “mengapa Warga Wadas memperjuangan nilai yang ada di atas dan dalam permukaan bumi Wadas?”. Hasil studi etnografi, yang menempatkan etnografi sebagai produk sekaligus proses ini menunjukkan bahwa hubungan yang tidak terpisahkan antara entitas Warga Wadas dengan entitas non-manusia Wadas akan lenyap ketika akses pertambangan batuan andesit masuk ke Desa Wadas. Pertambangan yang hanya melihat Desa Wadas kaya akan batuan andesit tidak sebanding dengan nilai bertahun-tahun lamanya Warga Wadas merawat eksistensi berbagai entitas non-manusia termasuk tanaman pangan seperti durian, kemukus, aren, kapulaga, dan sebagainya, yang telah saling membentuk hubungan resiprokal dengan kehidupan Warga Wadas pada generasi sebelumnya, saat ini, dan selanjutnya.
Tenggerese Shaman as the Center of Cultural Continuity in Bromo Ngadas – East Java
Dika Sri Pandanari
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.74-83
Indigenous peoples have their own tendencies in structuring ethics and strengthening their identities. This has happened in various Indigenous communities, one of which is the Tengger people in Bromo Ngadas - East Java. This research was conducted through ethnological description on interviews for five months with the community and traditional officials to find out the role of shamans in indigenous peoples. Through this research it was found that the traditional shaman was the center of the Tengger community order. The role of the dukun or shaman can determine the identity of customs, ethics, and rules, as well as the distribution of power in society. Through this research it was also found that the preservation of the culture and economic life of the Tengger people was significantly influenced by the role of traditional shaman. The Shaman managing the ethics and spiritual continuity of the Tenggerese.
Upaya Paguyuban Budi Laras dalam Pelestarian Seni Karawitan di Kampung Tematik Seni Budaya Jurang Blimbing Kota Semarang
Isna Maulida Ahmad;
Arido Laksono
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.1-10
Studi ini mengkaji tentang upaya pelestarian seni di kota metropolitan Semarang. Dalam kota metropolitan, kesenian mengalami pasang surut akibat globaliasi. Hal tersebut cukup mengkhawatirkan bagi kelestarian identitas seni lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah kelompok paguyuban seni yang memiliki nilai – nilai jawa masih berupaya mempertahankan karawitan di kota metropolitan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif etnografis melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari kajian ini ialah mayoritas anggota tertarik bergabung dengan Budi Laras karena memiliki jaringan sosial serta ingin menyalurkan hobi berkesenian. Upaya pelestarian karawitan dilakukan melalui penguatan modal sosial serta menggandeng mitra pemberdayaan. Mereka juga melakukan inovasi – inovasi yang disesuaikan dengan selera anak muda. Namun, paguyuban juga mendapatkan tantangan serius terkait regenerasi, modal ekonomi, dan sumber daya manusia. Dalam kondisi tertentu, hal tersebut menjadi hambatan dalam pelestarian seni karawitan Budi Laras.Keywords: Karawitan, Pemberdayaan, Pelestarian, Seni
Analisis Dampak Proyek Pembangunan Reklamasi Pantai Ancol Jakarta Utara Terhadap Ekonomi, Sosial dan Lingkungan: Tinjauan Kritis
Reyhan Attallah Mahendra;
Tari Purwanti
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.235-247
Proyek pembangunan reklamasi pantai Ancol Jakarta Utara awalnya bertujuan untuk memperluas kawasan tempat wisata Ancol, namun proyek tersebut pada kenyataanya tidak dapat berjalan mulus karena harus mengahadapi berbagai penolakan-penolakan dari kalangan masyarakat khususnya nelayan karena dinilai akan menimbulkan dampat terhadal ekosistem pesisir dan laut. Pembangunan reklamasi di pantai Ancol diperkirakan akan mengambil tempat seluas 35 hektar dan 125 hektar dibagian timur. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memeperoleh data yang konkret mengenai dampak proyek pembangunan reklamasi pantai Ancol di Jakarta Utara terhadap kelangsungan ekosistem pesisir dan lautnya. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat dampak yang signifikan terhadap dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan dari proyek pembangunan reklamasi pantai Ancol ini. Namun ditinjau melalui antropologi pembangunan menunjukkan bahwa proyek reklamasi pantai Ancol ini sepenuhnya tidak menimbulkan dampak yang negatif justru berdampak positif sebab akan menambahnya jumlah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang terdampak. Karena diketahui bahwa daratan yang dijadikan pembangunan reklamasi ini akan disulap menjadi tempat wisata yang indah dan ekslusif dengan berbagai manfaat lainnya.
Latent of The Victims: Perlakuan Terhadap Anak Paska Mengalami Kekerasan Seksual
Henky Fernando;
Yuniar Galuh Larasati;
Agus Indiyanto;
Riky Novarizal;
Syahrul Akmal Latif
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/endogami.6.2.170-182
The treatments of children after experiencing sexual violence from their social structure does little to make children become victims again in the process of resilience. Studies that have discussed this context have only focused on handling the victim's condition, so they have not comprehensively explained the treatment received by the victim. This study focuses on the question "How is the treatment received by children after experiencing sexual violence by their social structure?" To answer this question, this study uses a qualitative descriptive approach in exploring cases of sexual violence against minors through online media coverage. The process of reading the news is focused on news titles that contain cases, victims, and the treatment received by children after experiencing sexual violence. Important findings in this study show that children after experiencing sexual violence often experience intimidation, discrimination, and decisions that are counterproductive to their social structure, such as the family, community, and school authorities. Based on these findings it is possible to formulate a concept of Latent of the victims as a contribution to this study. This study also recommends the importance of comparing cases, victims, and treatment received by children after experiencing sexual violence by interviewing groups of girls and boys who are macro and more empirical.