Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERTAHANAN DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI MILITER Susilo Adi Purwantoro; Hikmat Zakky Almubaroq; Rudy Sutanto; Chris Hermawan; Dovian Isjarvin; Nanang Heri Soebakgijo; Adam Mardamsyah; Lukman Yudho Prakoso; Budi Pramono; Ivan Yulivan; Kasih Prihantoro
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 12: Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i12.1568

Abstract

The Man behind the gun, pertahanan negara merupakan bidang yang sangat penting untuk diwujudkan menjadi kuat, namun banyak kendala untuk mencapai tujuan pertahanan yang diinginkan, dari berbagai kendala yang menjadi prioritas adalah dengan menuiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Di tengah arus globalisasi yang demikian besar dan sebagai negara demokrasi, peranan sipil dan militer sama pentingnya dalam mewujudkan SDM yang dapat menghasilkan teknologi pertahanan yang memiliki efek deterrence. Perubahan teknologi pertahanan berkaitan pula dengan revolusi dalam urusan-urusan kemiliteran (Revolution in Military Affairs/RMA) yang terus bergerak maju dan mempengaruhi pula interaksi hubungan internasional. Dengan memperhatikan dinamika politik internasional, RMA dan SDM yang ada saat ini, kerangka konseptual yang digunakan dalam tulisan ini tidak terlepas dari aspek tersebut dengan tetap berpegang teguh pada sejarah dan ideologi negara Pancasila. Hal ini dimaksudkan guna mewujudkan SDM handal tanpa lepas jati dirinya untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia. Dalam menghadapi perubahan, peranan pendidikan diperlukan sebagai lembaga yang terus mengikuti perubahan secara aktual dan faktual. Selain itu, penelitian dan pengembangan juga dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan SDM yang handal. Demikian pula dalam hal pertahanan, Indonesia telah memiliki Universitas Pertahanan Indonesia yang berkaitan dengan topik-topik pertahanan. Kerja sama dengan lembaga pendidikan lain secara otomatis akan dilakukan melalui masing-masing individu yang telah, sedang dan akan melakukan penelitian terkait dengan pertahanan. Peranan Universitas Pertahanan Indonesia ini akan semakin penting di masa mendatang dengan membangun kerja sama dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, dan sebagainya yang berada di lingkungan sipil maupun militer
STRATEGI PERTAHANAN LAUT DALAM RANGKAANCAMAN KEAMANANDI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II Amora Harris; Aries Sudiarso; Rudy Sutanto
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.175 KB)

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara maritim dunia dan negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau yang wilayah teritorialnya didominasi lautan (Pushidrosal, 2018). Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki 4 (empat) titik yang menjadi chokepoints internasional yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok serta Selat Ombai-Wetar (Rodrigue, 2004). Indonesia telah menetapkan tiga jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) untuk lintas damai pelayaran internasional, yang dijamin keberadaannya oleh hukum internasional dan nasional. Selat Lombok merupakan salah satu pintu gerbang masuk jalur pelayaran (Chokepoint - ALKI II) dan juga merupakan jalur utama perdagangan Asia-Australia, Strategi Pertahanan Laut dalam rangka Ancaman Keamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia II, penelitian melakukan pengamatan di sepanjang ALKI II, Pengumpulan data dilakukan dengan mengombinasikan studi pustaka.Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis menyampaikan beberapa tipe ancaman keamanan terkini yang cukup kompleks yang dihadapi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dan juga maritim, yang datang dari meningkatnya ketegangan dan eskalasi konflik di Laut China Selatan, serta dari terorisme global, intervensi asing, dan beragam kejahatanlainnya.
STRATEGI PERTAHANAN SIBER INDONESIA DI PUSAT PERTAHANAN SIBER KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA Nur Arifiena Wijaya; Fazar Sidik; Rudy Sutanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 6 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i6.2022.2218-2227

Abstract

Pusat Pertahanan Siber yang dikenal dengan singkatan Pus Han Siber merupakan instansi pelaksana tugas dan fungsi dari Badan Instalasi Strategis Pertahanan yang memiliki tugas dalam melaksanakan tata kelola, kerja sama, operasi, dan jaminan keamanan pertahanan siber. Pada setiap tahun nya selalu terjadi peningkatan pada permasalahan serangan siber seperti phising (pengelabuhan), malware, ransomware, spam dan lain-lain. Peneliti mengkaji bagaimana strategi pertahanan siber Indonesia dalam di Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa narasumber dan studi literatur yang memiliki keterkaitan dengan obyek penelitian. Dan wawancara yang tentu nya sudah di tentukan oleh peneliti untuk mendapatkan sebuah data. Sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumentasi berupa gambar dan dokumen tertulis yang memiliki keterkaitan dengan strategi Pushansiber dalam menghadapi ancaman siber. Pushansiber menggunakan strategi untuk dapat meningkatkan kapabilitas sistem siber yang membutuhkan waktu. Kemudian Pushansiber juga telah membuat dan memasuki pada rencana strategi (renstra) dari tahun 2020-2024. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi pertahanan siber Indonesia di Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan menjalankan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia No. 82 Tahun 2014 terkait pedoman pertahanan siber menjadikan acuan yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan selaras dalam membangun sistem siber pada sektor sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur, firmware dan anggaran.
IMPLEMENTASI PROGRAM DERADIKALISASI MANTAN ANGGOTA KELOMPOK RADIKAL NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DI KABUPATEN GARUT Naila Ma'aliya; Agus Adriyanto; Triyoga Budi Prasetyo; Rudy Sutanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 2 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i2.2023.840-852

Abstract

Terjadinya perekrutan yang dilakukan oleh kelompok radikal NII telah menarik perhatian publik serta pemerintah Indonesia, teridentifikasi terdapat banyak masyarakat Garut telah berbaiat dan terpapar paham radikal NII. Hal tersebut memunculkan ancaman bagi kedaulatan ideologi bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pemahaman radikal yang memiliki tujuan mendirikan negara Islam Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan sebuah program deradikalisasi yang bertujuan untuk memutus paham radikal di masyarakat terutama bagi para anggota yang telah berbaiat dan terpengaruh paham radikal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program deradikalisasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam penanggulangan paham radikalisme NII di Garut, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Implementasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan paham intoleransi dan radikalisme wilayah Garut telah berjalan cukup baik berdasarkan indikator teori implementasi yang meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Program yang telah dijalankan telah meraih hasil yang memuaskan dengan banyaknya eks anggota NII menyatakan deklarasi kembali ke NKRI dan dilakukan pembinaan agar tidak terpengaruh kembali. Namun persepsi yang masih beranggapan bahwa NII itu sudah tidak ada dan juga konsistensi pemerintah untuk melakukan penanggulangan menimbulkan tantangan tersendiri bagi pemerintah karena Garut merupakan daerah potensi radikal dan merupakan basis dan embrio kelompok NII.
RESOLUSI KONFLIK SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL DI MALUKU Desta Musthofa Lesmana; Mochammmad Afifuddin; Agus Adriyanto; Rudy Sutanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 3 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i3.2023.1017-1030

Abstract

Konflik sosial di Maluku timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, pola kebudayaan, dan perbedaan individu di antara masyarakat setempat. Konflik ini ditandai dengan adanya perasaan negatif dan merusak, namun kolaborasi dan kompromi dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi konflik tersebut. Penelitian ini mendeskripsikan salah satu upaya penyelesaian konflik yang dapat diterapkan di Maluku adalah model resolusi konflik Neil Katz dan Kevin McNulty, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Model Neil Katz dan Kevin McNulty melibatkan lima tahap, yaitu pengakuan, persiapan, pembicaraan, penyelesaian, dan tindak lanjut. Tahap-tahap ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi kedua belah pihak untuk berbicara dan mencari solusi yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, upaya lain dalam penyelesaian konflik di Maluku mencakup pendekatan partisipatif dengan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik dan mempromosikan dialog terbuka serta saling pengertian.
Diplomasi Budaya Melanesia Sebagai Strategi Pemanfaatan Kekuatan Laut Nasional dalam Menghadapi Pakta Pertahanan Australia, United Kingdom, dan United States (AUKUS) Amelia Fatimah; Rudy Sutanto; Agus Adrianto
HUMANIKA Vol 30, No 1 (2023): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v30i1.52078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi alternatif untuk menghadapi AUKUS, yakni melalui diplomasi budaya Melanesia. Data penelitian diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori sea power, diplomasi budaya, dan diplomasi angkatan laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ikatan budaya dengan negara-negara di Pasifik Selatan melalui budaya Melanesia. Pemerintah dan masyarakat Indonesia telah melaksanakan berbagai bentuk diplomasi budaya namun belum spesifik menggunakan budaya Melanesia dan untuk menghadapi AUKUS. Diplomasi budaya dapat dilaksanakan baik secara bilateral maupun regional. TNI AL sebagai komponen utama kekuatan laut nasional dapat melaksanakan diplomasi budaya melalui diplomasi angkatan laut yang bersifat coalition building. Diplomasi budaya oleh TNI AL merupakan bentuk pemanfaatan kekuatan laut nasional. Sedangkan budaya dan masyarakat Melanesia merupakan elemen untuk mewujudkan kekuatan laut dari segi karakter dan jumlah penduduk. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa diplomasi budaya Melanesia dapat menjadi alternatif strategi untuk menghadapi AUKUS.
Pemberdayaan Transportasi Penyeberangan Laut Ujung-Kamal Sebagai Strategi Pertahanan Laut di Selat Madura A Fauzan; Rudy Sutanto; Ansori Zaini
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.5258

Abstract

Abstrak Selat Madura terletak diantara pulau Jawa dan pulau Madura. Celah sempit dan jarak yang paling dekat berada di ujung barat pulau Madura, tepatnya pantai barat kabupaten Bangkalan sedangkan di pulau Jawa berada di wilayah Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya. Pada kedua ujungnya terdapat dua pelabuhan penting yang menghubungkan kedua pulau ini, yaitu pelabuhan Ujung, Tanjung Perak dan pelabuhan Kamal, Bangkalan. Dengan kondisi geografisnya yang saling berdekatan itu, aktifitas di selat Madura lebih banyak didominasi oleh penyeberangan dari pulau Jawa ke pulau Madura dan sebaliknya. Aktifitas penyeberangan dari kedua dermaganya itu telah ada sejak zaman dahulu, dimulai dengan menggunakan perahu-perahu tradisional untuk keperluan mengangkut orang maupun barang, hingga pada perkembangan selanjutnya menggunakan sarana kapal penyeberangan (ferry) milik PT ASDP. Kemudian keberadaan jembatan Suramadu yang telah beropersi sejak tahun 2009 berpengaruh terhadap kehidupan di sekitar wilayah ini, terutama pada sektor transportasi penyeberangan, sehingga sebagian masyarakat mulai beralih melalui jembatan tersebut, sedangkan pada penyeberangan melalui laut sebagian telah mengalami penurunan. Tujuan penelitian adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi sarana transportasi penyeberangan dari Ujung ke Kamal saat ini? dan; 2) Bagaimana strategi pemberdayaan transportasi penyeberangan Ujung – Kamal untuk kepentingan pertahanan laut?. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi pustaka dan literatur-literatur yang yang relevan terkait dengan permasalahannya. Hasil penelitian didapatakan bahwa keberadaan sarana transportasi penyeberangan Ujung-Kamal agar tetap berlangsung dan dipertahanan. Sebagai kesimpulan, bahwa mempertahankan kelangsungan sarana transportasi penyeberangan Ujung-Kamal merupakan hal penting, karena keberadaannya sangat potensial untuk diberdayakan sebagai strategi pertahanan laut di selat Madura. Kata kunci: Selat Madura, Transportasi penyeberangan Ujung-Kamal, Strategi Pertahanan Laut
SETRATEGI PERANG ANTARA UNI SOVIET DENGAN AFGHANISTAN Tri Hadinata; Rudy Sutanto; Lukman Yudho Prakoso
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3493-3500

Abstract

Perang yang terjadi pada era modern yaitu perang Soviet dengan Afghanistan yang berakibat akan mengubah tatanan keamanan tingkat Global, selanjutnya mengakibatkan runtuhnya Uni Soviet di tahun 1990 serta ada campur tangan dari Amerika Serikat yang memulai peran perang gerilya. Perang inilah yang mengakhiri Era Perang Dingin antara Blok Kapitalis dan Komunis. Afghanistan dan negara Uni Soviet terlibat di dalam perang tersebut dan berupaya agar Afghanistan tetap pada kerjasamanya dengan Uni Soviet yang beraliran komunis. Pasukan Soviet menghadapi serangan pemberontak yang terus-menerus dan kebanyakan warga Afghanistan yang tersisihkan dan teraniaya bergabung dengan pemberontak. Selain itu, Uni Soviet juga mendapat kecaman internasional akibat tindakannya di Afghanistan. Setelah 10 tahun bertempur, Uni Soviet akhirnya menarik pasukannya dari Afghanistan pada tahun 1989. Konflik tersebut mengakibatkan kematian kurang lebih 1,5 juta manusia dan terdapat banyak korban luka dan pengungsi. Konflik ini memberikan pengetahuan bahwa ada konsekuensi yang besar bagi negara yang mencoba untuk memaksakan kehendaknya kepada negara lain. Kemudian ada pembelajaran tentang strategi yang digunakan Afghanistan dan militan yang terbentuk di Afghanistan mampu memukul mundur Soviet.  Selanjutnya pembelajaran yang dapat diambil yaitu negara inferior mampu mengalahkan negara superior dengan taktik gerilya dan pasukan yang militan.
EVALUASI STRATEGI PERTAHANAN LAUT ARGENTINA DAN BRITANIA RAYA DALAM PERTEMPURAN FALKLAND Yosua Sabar Panjaitan; Lukman Yudho Prakoso; Rudy Sutanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 5 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i5.2023.2630-2637

Abstract

Pertempuran Falkland merupakan salah satu konflik militer yang terjadi antara Argentina dan Britania Raya pada tahun 1982. Konflik ini terjadi karena sengketa wilayah Kepulauan Falkland dan Kepulauan Georgia Selatan. Pertempuran ini dianggap sebagai salah satu konflik yang paling signifikan dalam sejarah perang laut modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pertahanan laut Argentina dan Britania Raya dalam pertempuran Falkland. Metode Penelitian ini merupakan  deskriptif evaluatif dengan pendekatan kualitatif menggunakan studi literatur yang meliputi sumber-sumber dari berbagai buku, artikel jurnal, dan dokumen resmi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif dan kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pertahanan laut Argentina dan Britania Raya dalam pertempuran Falkland sangat dipengaruhi oleh faktor geografis, strategis dan teknologi. Britania Raya berhasil memenangkan pertempuran karena memiliki kekuatan laut yang lebih kuat dan mampu menguasai jalur laut menuju Kepulauan Falkland. Sementara itu, Argentina memiliki strategi yang kurang efektif dan kekuatan laut yang lebih lemah. Oleh karena itu, evaluasi strategi pertahanan laut sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional dan menjaga kedaulatan negara.
Analisis Penyebab Kekalahan Amerika Serikat Dalam Perang Vietnam T. Mas Turi; Rudy Sutanto; Ansori Ansori
JAMPARING: Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata dan Pembelajaran Konseling Vol 1, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jamparing.v1i2.1019

Abstract

Perang Vietnam atau sering disebut dengan istilah perang Indochina kedua terjadi antara tahun 1957 s.d. 1975 di Vietnam. Perang Vietnam sebagai implikasi dari terjadinya Perang Dingin yang melibatkan dua ideologi besar, yakni ideologi Komunis dan SEATO. Pihak yang terlibat dalam perang di Vietnam adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam/RDV (Vietnam Utara). Vietnam Selatan didukung oleh negara SEATO seperti Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, Thailand dan Filipina. Sedangkan Vietnam Utara yang berideologi Komunis didukung oleh negara negara berhaluan komunis speerti Uni Soviet, Tiongkok, Korut, Mongolia dan Kuba. Peran Amerika Serikat dalam perang Vietnam sudah terlihat ketika terjadinya Perang Indochina pertama. Amerika Serikat merupakan salah satu kekuatan yang memberikan dukungan kepada pemerintah kolonial Perancis di Indochina ketika melakukan pemberantasan terhadap kelompok pemberontak komunis melalui Military Assistance and Advisory Group (MAAG). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tentang penyebab kekalahan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amerika Serikat melakukan invasi ke Vietnam dengan jumlah pasukan dan peralatan tempur yang besar sebagai bentuk kekhawatiran terhadap efek domino, yakni pengaruh perkembangan komunisme di Asia Tenggara. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Vietnam Utara menjadi pemenang dalam pertempuran dan terdapat beberapa penyebab yang menjadikan kekalahan Amerika Serikat serta adanya dampak yang ditimbulkan dalam perang Vietnam.