Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Positive Identification on the Skull From Colonial Era in Balai Pemuda, Surabaya nfn Suhendra; Bagaskara Adhinugroho; Yusuf Bilal Abdillah; Biandro Wisnuyana; Ali Akbar Maulana; Bayoghanta Maulana Mahardika; Rizky Nur Andrian; Rizky Sugianto Putri; Delta Bayu Murti; Toetik Koesbardiati
Kapata Arkeologi Vol. 17 No. 1 (2021)
Publisher : Balai Arkeologi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/kapata.v17i1.33-42

Abstract

Dua tengkorak manusia ditemukan saat pembangunan ruang bawah tanah pada 30 November 2016 hingga 1 Desember 2016, di Balai Pemuda, Surabaya, salah satu bangunan peninggalan masa kolonial di Indonesia. Penemuan dua tengkorak menimbulkan pertanyaan, seperti identitas dan konteks keberadaannya. Kedua tengkorak tersebut diberi kode identitas tengkorak 160689 dan tengkorak 160690. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap identitas tengkorak 160689 dan tengkorak 160690 berdasarkan prosedur identifikasi positif antropologi forensik. Penelitian ini menggunakan metode prosedur identifikasi antropologi forensik. Metode ini diterapkan secara berurutan, pertama umur, kedua jenis kelamin, ketiga afiliasi populasi, keempat tinggi badan, dan terakhir karakteristik individu. Menariknya, karakteristik individu tengkorak 160690 ditemukan sejumlah bukti berbeda yang menjelaskan identitasnya, yaitu, modifikasi gigi, jejak penyakit, dan bentuk kepala asimetris. Berdasarkan hasil identifikasi positif pada tengkorak 160689 dan tengkorak 160690 menunjukkan bahwa kedua tengkorak tersebut berjenis kelamin perempuan dan berafiliasi dengan populasi ras Mongoloid. Terakhir, karakteristik individu dan deformasi pada daerah oksipital mengindikasikan deformasi yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tekanan terus menerus pada sisi kiri daerah oksipital. Plagiocephaly bisa jadi akibat dari posisi tidur yang salah selama masa kanak-kanak. Two human skulls were found during basement construction from November 30th, 2016, to December 1st, 2016, in Balai Pemuda, Surabaya, one of Indonesia's colonial-era buildings. The discovery of two skulls raised questions, such as the identity and its context of existence. Both skulls were coded as skull 160689 and 160690. This research aimed to reveal the identity of skull 160689 and 160690 based on the positive identification procedure of forensic anthropology. This research applies the method of the forensic anthropology identification procedure. This method was used sequentially, firstly age, secondly gender, thirdly population affiliation, fourthly stature, and lastly, individual characteristics. Interestingly, the individual characteristics of skull 160690 have distinct evidence for explaining its identity, for instance, dental modification, disease markers, and asymmetrical head shape. Based on the positive identification results on skull 160689 and 160690 showed both skulls were female and affiliated with Mongoloid population. At last, individual characteristics and deformation on the occipital area were indicated as an unintentional deformation caused by pressure continuously on the left side of the occipital area. Plagiocephaly could be a result of incorrect sleeping position during childhood.
Bagaraksa Alas Mertajati: Ironi Organisasi Pelestarian Danau dan Hutan Adat Dalem Tamblingan Biandro Wisnuyana; Pande Made Kutanegara; Bambang Hudayana; Muhammad Ghofur
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 6, No 2 (2023): Juni
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/endogami.6.2.39-55

Abstract

AbstrakTulisan ini secara umum akan membahas tentang ironi yang terjadi pada masyarakat Adat Dalem Tamblingan (ADT) khususnya warga Desa Gobleg. Ironi tersebut terjadi karena  terbentuknya sebuah organisasi yang bernama Brasti. Bagian hasil penelitian dan pembahasan memfokuskan tentang apa yang dimaksud dengan Brasti dan Menega. Dalam membuat tulisan ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara mendalam serta dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Brasti kurang mendapat atensi yang baik dari warga dikarenakan tidak adanya komunikasi atau sosialisasi kepada mereka. Sehingga, banyak warga yang memiliki prasangka negatif atas terbentuknya organisasi tersebut terutama kepada pihak ketiga yang turut mengakomodasi pembentukan organisasi. Selain itu, tujuan dari organisasi Brasti untuk melestarikan lingkungan di wilayah ADT dianggap sebagai suatu langkah pengaburan sejarah ADT. Jauh sebelum Brasti terbentuk di ADT sudah terdapat kelompok serupa dengan tugas sama yang bernama Menega. Bentuk penolakan yang terjadi adalah penolakan secara tersembunyi karena tidak dilakukan secara terang-terangan melainkan hanya melalui desas-desus, gosip, dan gibah antar sesama warga.Keyword: Adat Dalem Tamblingan (ADT), Brasti, Menega, Gosip, Warga Gobleg.
The Discourse on the Role of NGOs in Indonesia’s Public Policy Process Bahar, Adam Amin; Mardiyanta, Antun; Mirdad, Mohammad Ayub; Wisnuyana, Biandro
JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik) Vol 13 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jkmp.v13i1.1822

Abstract

This study aims to analyze the discourse surrounding the role of Non-Governmental Organizations (NGOs) in the public policy process in Indonesia. After the collapse of the New Order regime, the role of NGOs has become increasingly prominent in various stages of the policy process, from advocacy, formulation, implementation, to policy monitoring. However, the dominant discourse in Indonesia tends to reduce the political role of NGOs to only two main domains: community development and empowerment and humanitarian assistance. Using a post-structuralist approach and reflective document analysis, this study identifies distinctive characteristics in the discourse on the role of NGOs in Indonesia. Although the role of NGOs in the public policy process is very significant, their political dimensions are often not widely recognized, both by the general public and public policy academics in Indonesia. This condition actually opens up opportunities for NGOs to maneuver more flexibly in institutional and social spaces, influencing policy decisions while maintaining an image of neutrality in the wider political real.
Dampak Kemunculan LMSD sebagai Media Hiburan pada Generasi Milenial (Perbedaan Generasi menurut Neil Howe dan William Strauss) Wisnuyana, Biandro; Saka, Putri Ananda
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 21 No. 1 (2024): Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v21i1.70683

Abstract

Hadirnya Layanan Media Streaming Digital (LMSD) di tengah eksisnya tayangan-tayangan televisi (TV) konvensional menambah opsi hiburan bagi masyarakat khususnya Generasi Y (milenial) yang lahir dalam rentang tahun 1982 hingga 2000. LMSD merupakan suatu media hiburan yang tergolong baru jika dibandingkan dengan TV Konvensional yang sudah ada sejak tahun 1950-an di Indonesia. Penyedia LMSD di Indonesia saat ini masih didominasi oleh berbagai platform hiburan online seperti Netflix, Iflix, Spotify, Joox, dan lain sebagainya. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji alasan generasi milenial dalam menggunakan LMSD serta dampak positif dan negatif apa yang mereka rasakan ketika menggunakan media tersebut. Data di dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kualitatif dengan wawancara kepada 10 orang narasumber yang tergolong ke dalam generasi milenial pada wilayah Kota Surabaya dan Sidoarjo. Guna mendukung data lapangan yang didapatkan, peneliti juga menggunakan data pendukung dari berbagai literatur ilmiah yang berkaitan dengan topik bahasan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi milenial sangat menggemari LMSD karena dianggap sebagai media hiburan yang variatif, praktis, simpel, dan fleksibel. Akan tetapi, kemunculan LMSD sebagai media hiburan memiliki dampak negatif yang berimplikasi serius bagi kehidupan generasi milenial seperti menimbulkan efek kecanduan hingga menurunkan daya sosialisasi  maupun literasi. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan serius baik dari kalangan pemangku kebijakan maupun individu pengguna untuk membatasi penggunaan LMSD pada tataran yang diperlukan.
MENGGALI KEBUTUHAN DIFABEL DALAM KEBENCANAAN: UPAYA MEMBANGUN MASYARAKAT INKLUSIF TANGGAP BENCANA DI SURABAYA Nirmala, Lintang Wahyusih; Wisnuyana, Biandro; Putri, Rizky Sugianto; Hendrawati, Lucy Dyah; Santoso, Pudjio; Oktafenanda, Rachmat Dimas
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i3.59768

Abstract

Aksesibilitas terhadap pengetahuan dan mitigasi bencana harus dapat dimiliki oleh semua lapisan masyarakattermasuk bagi kelompok difabel. Artikel ini memaparkan kebutuhan kapasitas kebencanaan pada kelompokdifabel sekaligus hasil kerjasama instansi pemerintahan, akademisi dan lembaga sosial untuk meningkatkankemampuan pengetahuan kelompok difabel di Surabaya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untukmemberikan akses pengetahuan yang sama, mendorong partisipasi, dan meminimalisir stigma ketidakberdayaankelompok difabel dalam masyarakat. Bentuk kegiatan berupa seminar dengan menghadirkan tiga narasumberutama diantaranya Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, BPBD Jawa Timur, dan BK3S Jawa Timur serta diikuti oleh65 peserta yang terdiri dari berbagai kelompok difabel, relawan, dan akademisi. Pre-test dan post-test digunakandalam pengumpulan data yang harus diisi peserta kelompok difabel serta pengumpulan data melalui wawancarapada narasumber dan perwakilan peserta. Data yang didapatkan ditampilkan dengan word cloud generator untukmengetahui kebutuhan kelompok difabel terkait kebencanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhanyang diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tanggap bencana diantaranya, akses terhadapinformasi, pelatihan dan simulasi, bantuan dan pendampingan, serta jejaring komunitas difabel. Dalam penangananbencana dibutuhkan sinergitas peran akademik pada persiapan pra-bencana, peran BK3S pada kesejahteraan sosial,peran BPBD pada penanggulangan bencana daerah, serta peran Dinas Sosial yang berfokus pada penanganan danpemenuhan kebutuhan penyintas bencana. Keterlibatan instansi lintas sektor pada pogram pengabdian masyarakatini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan SDGs Leave No One Behind dan membangun masyarakatinklusif.