Claim Missing Document
Check
Articles

BANTUAN CHINA BERUPA ALAT UJI CEPAT COVID-19 KEPADA FILIPINA: PERSPEKTIF DIPLOMACY AND INTERNATIONAL LOBBYING THEORY Rahmat, Hayatul Khairul; Ramadhani, Rizkia Mutiara; Ma'rufah, Nurbaiti; Gustaman, Fitri Andrianti Indah; Sumantri, Siswo Hadi; Adriyanto, Agus
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 30, No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpis.v30i1.10623

Abstract

This article aims to explain the objectives to be achieved by China related to the assistance give to the Philippines and the response that the Philippines should have done in responding. This paper used the literature study method with a descriptive approach. As for the findings of this paper, related to the theory of diplomacy and international lobbying, assistance provided by China to the Philippines is a tool used to achieve China's own interests and will have an influence on subsequent policy makers regarding maritime conflicts between China and the Philippines. Steps that needed to be taken by the Philippines are to maintain diplomatic relations with China, especially in the economic field because the Philippines economy is strongly supported by China and also strengthen its territorial defense and increase Philippine intelligence activities.
HOW THE POLITICAL TRUST BEFORE, AT PANDEMY AND VACCINATIONS: PROVINCIAL CASE STUDIES IN INDONESIA (2019, 2020 AND 2021) Dadang Mas Bakar; Agus Adriyanto; Nur Rezki Amalia
Jurnal Studi Pemerintahan Vol 13, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jgp.v13i1.11904

Abstract

The Covid-19 pandemic caused various problems. Government and political systems were also disrupted, including political trust. This study aims to compare the level of youth political trust to government and parliament before pandemic (2019), at the pandemic (2020), and when the vaccine starts (2021), collecting data using a questionnaire on institutional political trust in 1122 respondents taken at three different years. Data were collected using stratified cluster random sampling, which is spread across 14 districts in South Sulawesi. Then, the data were analyzed using the Anava test using SPSS 24.0. The results analysis found show that youth's trust in government during 2019-2021 were ups and downs, which before the pandemic trust was at 62%, then when the pandemic fell to 55% and in 2021 it could be increased again by the government to 60% which it means that only a difference of 2% from before the pandemic. Youth trust in the DPRD during 2019-2021 has had ups and downs, wherein in 2019, the level of trust was at 50%. Then at the pandemic (2020), it increased to 53%, and in 2021 after vaccines and government programs running well, it decreased far from before the pandemic to 50%.
BANTUAN CHINA BERUPA ALAT UJI CEPAT COVID-19 KEPADA FILIPINA: PERSPEKTIF DIPLOMACY AND INTERNATIONAL LOBBYING THEORY Hayatul Khairul Rahmat; Rizkia Mutiara Ramadhani; Nurbaiti Ma'rufah; Fitri Andrianti Indah Gustaman; Siswo Hadi Sumantri; Agus Adriyanto
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 30, No 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Publisher : Department of Accounting Education, Faculty of Teacher Training and Education Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpis.v30i1.10623

Abstract

This article aims to explain the objectives to be achieved by China related to the assistance give to the Philippines and the response that the Philippines should have done in responding. This paper used the literature study method with a descriptive approach. As for the findings of this paper, related to the theory of diplomacy and international lobbying, assistance provided by China to the Philippines is a tool used to achieve China's own interests and will have an influence on subsequent policy makers regarding maritime conflicts between China and the Philippines. Steps that needed to be taken by the Philippines are to maintain diplomatic relations with China, especially in the economic field because the Philippines economy is strongly supported by China and also strengthen its territorial defense and increase Philippine intelligence activities.
ANALISIS PERNYATAAN JENDERAL TNI (PURN) GATOT NURMANTYO TENTANG NASIONALISME HABIB RIZIEQ SHIHAB Yoga Rosmanto; Anindita Nur Hidayah; Rivaldo Noval Putra Santosa; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.731 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i3.2573

Abstract

Gerakan revolusi akhlak adalah gerakan yang digaungkan oleh Habib Rizieq Shihab (HRS). Melalui gerakan ini kemudian Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa HRS adalah sosok yang nasionalis. HRS meyakini bahwa apa yang kita pelajari terkait dengan Pancasila dari poin pertama sampai dengan kelima isinya merupakan spirit akhlak dan menyimpulkan bahwa Pancasila adalah warisan dari para ulama. Revolusi akhlak ini justru menentang gerakan revolusi mental yang diusung presiden Joko Widodo sejak tahun 2014 sehingga HRS memberikan pernyataan bahwa dirinya akan mendukung pemerintahan Joko Widodo asalkan pemerintah mendukung gerakan revolusi akhlak jika tidak maka HRS dan pengikutnya akan melakukan perlawanan segala ketidakadilan. Berdasarkan prinsipnya, nasionalisme didasarkan pada persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Nasionalisme bisa dimaknai sebagai gambaran ikatan budaya yang menyatukan rakyat Indonesia yang majemuk menjadi satu bangsa dalam satu ikatan nation-state. Nation-state memiliki peran startegis dalam mempertahankan makna nasionalisme sebagai identitas kebangsaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif dan metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. Penelitian dilakukan dalam periode 2 (dua) bulan yang dimulai pada bulan Januari s.d. Februari 2021. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pernyataan yang disampaikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai nasionalisme HRS tidak dapat dibuktikan kebenerannya melaui analisis teoritis dengan menggunakan konsep nasionalisme dan imagined communites theory. Berdasarkan hal tersebut maka kurang tepat jika dikatakan HRS adalah seorang yang nasionalis.
UPAYA MEMBANGUN KEMAMPUAN LINTAS BUDAYA DAN KETAHANAN PASUKAN PERDAMAIAN SERTA KELUARGANYA Rivaldo Noval Putra Santosa; Anindita Nur Hidayah; Yoga Rosmanto; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.041 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i3.2579

Abstract

Keterlibatan Indonesia melalui TNI dalam menjaga perdamaian melalui pasukan perdamaian tidak terlepas dari kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Namun, pelibatan pasukan perdamain dalam pelaksanaan tugas kadangkala tidak selalu terwujud dengan baik, di mana dalam pelaksanaan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di beberapa lokasi tidak terlepas dari beberapa tantangan, hambatan, dan kendala yang dihadapi. Sumber tantangan, hambatan, dan kendala tersebut terkadang berawal dari perbedaan budaya. Oleh karena itulah, penting bagi pasukan perdamaian PBB untuk memiliki kemampuan lintas budaya yang baik. Adapun metodedan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi literatur. Kemudian, untuk menganalisis persoalan yang ada di dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa teori yakni teori kecerdasan budaya, teori kemampuan lintas budaya, dan teori ketahanan keluarga militer. Setelah dilakukan analisis, memang diperlukan beberapa program yang mengarah pada peningkatan kemampuan lintas budaya dan ketahanan pasukan perdamaian berserta dengan keluarga. Adapun salah satu program yang dikembangkan Departemen Pertahanan dan Angkatan Laut Amerika Serikat bernama FOCUS bisa jadi satu pilihan. Program FOCUS adalah program latihan yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan keluarga tentara yang mengalami tingkat stres yang tinggi dan juga untuk mencegah masalah yang lebih besar untuk terjadi di masa depan.
KONFLIK PASCA PEMILU AMERIKA SERIKAT TAHUN 2020 DITINJAU DARISOCIAL IDENTITY THEORY Yoga Rosmanto; Dhimas Rudy Hartanto; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.812 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i2.2595

Abstract

Konflik pemilihan umum Amerika Serikat memiliki dimensi khusus dalam proses demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat. Pemilihan umum yang melibatkan dua calon presiden mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat. Pengerahan kekuatan dalam membendung demonstrasi dan penindakan menjadi hal utama yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Terdapat dua kelompok yang menjadi aktor utama dari konflik tersebut. Kelompok pro Trump memiliki pandangan bahwa Biden dan pendukungnya tidak lebih baik dari kelompoknya. Kelompok pro Biden memiliki pandangan bahwa Trump dan pendukungnya tidak lebih baik dari kelompoknya. Hal ini dikarenakan proses terjadinya identitas sosial yang telah terjadi sebelum konflik pemelihan umum menjadi besar. Proses identifikasi, kategorisasi, dan diskrimasi adalah tahapan pembentukan identitas sosial. Identifikasi terjadi dengan adanya kampanye dari Trump dan Biden yang membuat masyarakat Amerika Serikat menjadi memiliki pandangan mengenai Trump dan Biden sebagai calon presiden Amerika Serikat ke-46. Proses selanjutnya adalah kategorisasi yang menggunakan kognitif individu sehingga individu mengambil keputusan untuk masuk dalam kelompok pendukung Trump maupun Biden. Diskriminasi yang dilakukan oleh kedua kelompok diaktualisasikan dalam perilaku negatif yang berdampak pada stabilitas keamanan Amerika Serikat. Alternatif yang dapat diberikan adalah dengan meredam sumber konflik, tindakan pemerintah yang lebih responsif, dan menentukan superordinate goals yang dilaksanakan bersamaan kedua kelompok.
MENCEGAH KEMUNCULAN KONFLIK MASA DEPAN ANTARA PESILAT TERATE DAN WINONGO DI MADIUN Anindita Nur Hidayah; Yoga Rosmanto; Rivaldo Noval Putra Santosa; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.856 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i2.2604

Abstract

Terbaginya perguruan silat di Madiun, yaitu antara SH Terate dan SH Winongo,memunculkan konflik hingga menimbulkan korban serta kerugian materiil. Bahkan, konflik antarpesilat ini sering kali merugikan masyarakat yang tidak memiliki hubungan apapun dengan konflik tersebut. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana upaya resolusi konflik yang dapat dilakukan untuk mencegah kemunculan konflik sosial antara pesilat SH Terate dan SH Winongo yang mungkin terjadi lagi di masa depan. Dynamic Framework for Conflict Prevention and Resolution milik Dr. Ichsan Malik digunakan untuk menganalisisisu ini, untuk nantinya dapatdirumuskan alternatif resolusi konflik. Berdasar pada analisis dalam penelitian, ditemukan sumber konflik, pemicu, hingga akselerator dari konflik antarpesilat di Madiun tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, maka disimpulkan bahwa upaya untuk mencegah kemungkinan munculnya konflik di masa depandititikberatkan kepada para sesepuh perguruan (baik pengurus, pelatih, ataupun warga peguruan), para pemangku kebijakan (pemda ataupun pemkot Madiun), dan kelompok fungsional. Selain itu, penting bagi seluruh pihak untuk turut andil dalam mencegah terjadinya konflik antarpesilat ini, dengan bersatu dan menghilangkan ego masing-masing untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
KONTESTASI DI BALIK DAMAI: KONFLIK ANTAR KELOMPOK EKONOMI DOMINAN DI KAWASAN GOR SATRIA PURWOKERTO Rivaldo Noval Putra Santosa; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.365 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i4.2605

Abstract

Dinamika yang terjadi di Kawasan GOR Satria Purwokerto menciptakan permasalahan yang begitu kompleks khususnya terkait persaingan antar kelompok ekonomi dominan dan terbatasnya masyarakat lokal dalam mengakses ruang ekonomi publik. Akibat dari dominasi kegiatan perekonomian oleh kelompok ekonomi dominan tersebut malah berimbas pada terpinggirkannya kepentingan masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhan ekonomi hidupnya. Adapun metodedan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi literatur. Kemudian, untuk menganalisis persoalan yang ada di dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa teori yakni teori pohon konflik, teori privatisasi ekonomi, teori kontestasi, dan teori negosiasi. Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian ini menemukan bahwa dinamika pasang surut antar kelompok dominan ekonomi berangkat dari klaim ruang ekonomi publik, maka timbul gerakan tersendiri melalui jalur non-institusional dalam upaya melindungi kepentingan masing-masing pihak, dan ketika hal tersebut terjadi, maka entitas yang berbeda dari setiap aktor saling berbenturan.
PERAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGATASI POTENSI KONFLIK EKONOMI AKIBAT PENERAPAN WFH SELAMA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN BANYUMAS Rivaldo Noval Putra Santosa; Anindita Nur Hidayah; Yoga Rosmanto; Agus Adriyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.702 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i2.2606

Abstract

Sebagaimana kita ketahui bahwa keberadaan pandemi Covid-19 dan penerapan WFH tentunya memberikan beban tersendiri bagi masyarakat Banyumas, khususnya bagi para pekerja. Tuntutan untuk bekerja di rumah menjadi beban tersendiri bagi mereka yang kesehariannya harus berada diluar rumah untuk mencari nafkah. Situasi tersebut menuntut mereka untuk menggunakan strategi psikologis terbaik yang mampu membantu dalam mengendalikan berbagai stimulus negatif menjadi langkah solutif dalam pelaksanannya. Kecerdasan emosional diprediksi menjadi salah satunya aspek vital yang mampu meredam beban akibat WFH ini menjadi konflik sosial.Adapun metodedan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi literatur. Kemudian, untuk menganalisis persoalan yang ada di dalam penelitian ini, kami menggunakan beberapa teori yakni teori kecerdasan emosional, teori konflik ekonomi, teori kesejahteraan psikologis. Setelah dilakukan analisis, hasil penelitian ini menemukan bahwa untuk dapat mengembangkan sikap dan perilaku yang adaptif terhadap berbagai situasi dan kondisi, termasuk di dalamnya terkait situasi WFH akibat pandemi Covid-19, masyarakat Banyumas diupayakan agar senantias meningkatan kecerdasan emosionalnya, karena ketika emosinya sudah dapat terkontrol dengan baik, maka dengan sendiri mereka akan menghindari konflik-konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Selain itu, kecerdasan emosional merupakan hal yang penting bagi masyarakat Banyumas dalam mengelola berbagai situasi yang terdadak dalam kehidupan mereka. Kecerdasan emosional yang tinggi berperan dalam mengurangi beban hidup yang dihadapi dan mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis pada mereka. Kecerdasan emosional yang baik dimanifestasikan dalam kemampuan yang adaptif oleh para pekerja di Banyumas.
PEMBENTUKAN DKN SEBAGAI SOLUSI MENGHADAPI AGHT MASA KINI: PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA Anindita Nur Hidayah; Agus Adriyanto; Bayu Setiawan
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.67 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3464

Abstract

Perubahan paradigma ancaman global membawa negara-negara di seluruh dunia menjadi lebih memperhatikan kebijakan bukan hanya pada bidang keamanan militer, namun juga nirmiliter. Negara-negara pemilik forum koordinasi (seperti: DKN) dikatakan lebih siap menghadapi AGHT bentuk baru karena memliki struktur koodinasi yang lebih maju. Ancaman non-militer, sebagaimana Pandemi COVID-19, merupakan bentuk ancaman yang bersifat multi-dimensional. Maka, dibutuhkan penanganan dan regulasi yang tepat dan efisien guna menciptakan keamanan nasional yang lebih stabil. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi pembentukan DKN di Indonesia dengan isu Pandemi COVID-19 sebagai contoh kasus. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, peneliti menemukan bahwa penting bagi Indonesia untuk membentuk DKN melalui pengesahan RUU Keamanan Nasional sebagai dasar hukumnya. Karena, pembentukan lembaga ini diproyeksikan dapat menjadi forum koodinasi yang strategis dan efektif dalam menghadapi dan menyelesaikan AGHT yang bersifat non-militer melalui kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran. Terlebih, dalam kasusu penanganan Pandemi COVID-19 yang bersifat multi-sektoral, penanganan pandemi menjadi bersifat tumpang tindih antarlembaga pembuat kebijakan. Berdasar pada studi kasus Pandemi COVID-19 sebagai ancaman non-militer tersebut, maka Indonesia memerlukan adanya DKN yang beranggotakan menteri-menteri dari kabinet, yang memiliki relevansi terhadap penanganan dampak Pandemi COVID-19.
Co-Authors Achmed Sukendro Adityo Santoso Adityo Santoso Agung Wibowo Agustinus Agustinus Alvina Kusuma Amelia Fatimah Aminuyati Andi Muhammad Ilham Rusali Masdar Andreas N, R. Djoko Anindita Nur Hidayah Apriyanto, I Nengah Putra Azhari Daniela, Nurfaizah BAYU SETIAWAN bhaskara, muhammad surya Budi Purwanto CUT AKHMAD MOEDA DEFRIANDI Dadang Mas Bakar Dangan Waluyo Deddy, M Arif Desta Lesmana Desta Musthofa Lesmana Dody Mulia Harahap Eri Radityawara Hidayat Eri Radityawara Hidayat Erti Fadhilah Putri Fitri Andrianti Indah Gustaman Gustaman, Fitri Andrianti Indah H.D. Arifin Simanjuntak H.D. Arifin Simanjuntak Habib Rahman Nugraha Halomoan Alexandra Halomoan FS Alexandra Hartanto, Dhimas Rudy Hayatul Khairul Rahmat Herlina Juni Risma Saragih Herlina Juni Risma Saragih Herlina Juni Risma Saragih Herlina Juni Risma Saragih Ichsan Malik Irwanto, Bambang Jeihany Anggrilla Safarani Jeihany Anggrilla Safarani Jeihany Anggrilla Safarani Kartika P, Seri Nenni Kukuh Setyo Pambudi Kukuh Setyo Pambudi Lubis, Amany Lucy Warsindah Ma'rufah, Nurbaiti Manesi, Damianus MARIANUS CLAUDIO SAKA MADA Maryanti Maryanti Mayang Agneztia Parasasti Messakh, Jakobis Mirza Apriansyah, Achmad Mochammmad Afifuddin Muhammad Faizal Nasution Muhammad Surya Bhaskara Naila Ma'aliya Naila Ma'aliya Nur Rezki Amalia Nurbaiti Ma'rufah Panji Suwarno Prakoso, Lukman Yudho Priyanto Priyanto Priyanto Priyanto Puguh Santoso Pujo Widodo Pujo Widodo Ramadhani, Rizkia Mutiara Ratna Damayanti Risma Saragih, Herlina Juni Rivaldo Noval Putra Santosa Rizkia Mutiara Ramadhani Rudy Sutanto Rudy Sutanto Rudy Sutanto Rudy Sutanto S. T. M. M S. T. M. M. T Safarani, Jeihany Anggrilla Silitonga, Tatar Bonar Siswo Hadi Sumantri Suhirwan, Suhirwan Sumantri, Siswo Hadi Sumarlin Supriyanto, Taufiq Suwarno, Panji Syamsunasir Syamsunasir Taneo, Melkisedek Timur, Fauzia Gustarina Cempaka Triyoga Budi Prasetyo Triyoga Budi Prasetyo Warka, I Wayan Widia Aprilia Widodo S Pranowo Wilopo Wilopo Yoga Rosmanto Yohannes Enggar Riyadi Yusuf Ali