Articles
671 Documents
Studi Eksperimental dan Simulasi Numerik Karakteristik Aerodinamika Airfoil NACA 4412
Effendy, Marwan;
Muchlisin, Muchlisin
ROTASI Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (923.406 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.21.3.147-154
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki karakteristik aliran di sekitar profil airfoil NACA 4412 dengan eksperimen dan simulasi numerik. Spesimen uji tiga dimensi dari bahan kayu balsa dengan panjang chord 100 mm dan lebar span 200 mm dibuat dalam skala laboratorium untuk keperluan pengujian pada terowongan angin, sedangkan simulasi direalisasikan dengan geometri airfoil dalam bentuk dua dimensi. Sejumlah 810.000 elemen bujursangkar dengan nilai Δy+ hingga 17,2 berhasil dibuat untuk mencapai tingkat keakuratan hasil simulasi keadaan tunak berbasis Reynolds Average Navier Stokes (RANS). Penyelidikan karakteristik aerodinamika dilakukan pada sudut serang (α) antara -5o dan 20o dengan kecepatan udara 10 m/s. Beberapa parameter penting seperti koefisien lift (CL), koefisien drag (CD), rasio lift-drag (L/D), koefisien distribusi tekanan (CP) serta profil aliran udara di sekitar airfoil diselidiki secara seksama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien hambat (CD) dan koefisien angkat (CL) yang diperoleh dengan pendekatan numerik maupun pengujian dalam wind tunnel memiliki kesesuaian dengan data peneliti terdahulu. Seiring dengan peningkatan sudut serang airfoil (α), kedua koefisien tersebut mengalami peningkatan. Penurunan koefisien angkat terjadi secara signifikan pada kondisi stall, yaitu pada saat sudut serang melebihi dari 15°. Perubahan sudut serang berpengaruh terhadap pergeseran titik stagnasi maupun titik ekspansi di daerah leading edge pada permukaan bodi airfoil, yang selanjutnya mempengaruhi karakteristik aerodinamika secara keseluruhan. Semakin besar perbedaan tekanan antara sisi atas dan bawah dari bodi airfoil menghasilkan gaya angkat yang semakin besar.
AKUMULASI CUT-OFF PADA UKM MEBEL
Prahasto, Toni
ROTASI Vol 15, No 1 (2013): VOLUME 15, NOMOR 1, JANUARI 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (249.639 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.15.1.1-6
This article presents the generation and accumulation of cut-off waste in furniture small enterprises. The sequence of processes in observation is aimed at producing a simple wooden component, and consists of five machining processes. The dimension of the component has a bounding box of 3 cm by 17 cm by 81 cm. The average productivity of the machines is 120 pieces per shift. The rate of defected product and waste vary from one to other machines, all of which have less than 10% of waste. However, the observation reveals that the accumulation of defect almost reaches 30%; this by product has potential to be recycled to produce components with bounding boxes smaller than that mentioned above.
Polarization Corrosion Test of Austenitic Stainless Steel 316L after High Temperature Gas Nitriding
Suprihanto, Agus
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (370.119 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.20.1.1-4
Austenitic stainless steel 316L is ones of popular metallic biomaterial for implant due to the good mechanical properties and corrosion resistance. However at corrosion media, highly stressed and oxygen-depleted environment, it still susceptible to corrosion. Various methods have been developed to enhance the corrosion resistance of stainless steel such as high temperature gas nitriding. High temperature gas nitriding for 316L has been successfully done. This process is conducted at temperature 1050, 1100 and 1200oC for 15 and 30 minutes before quenching in the water. Polarization corrosion test showed that the corrosion resistance was significant improved for treatment at temperature 1050oC and holding time 15 minutes.
ANALISIS UNJUK KERJA GRATE CLINKER COOLER PADA PROSES PRODUKSI SEMEN
Setiyana, Budi
ROTASI Volume 9, Nomor 3, Juli 2007
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (292.794 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.9.3.19-26
Clinker Cooler sebagai salah satu bagian dari alat produksi semen mempunyai peranan yang cukup penting. Peralatan ini berfungsi untuk mendinginkan clinker, dan proses pendinginan di sini sangat menentukan kualitas semen yang akan diproduksi. Perhitungan efisiensi panas pada clinker cooler dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu, yaitu perhitungan dengan neraca massa dan perhitungan dengan neraca panas. Perhitungan neraca massa diperlukan untuk perhitungan neraca panas. Dari perhitungan neraca panas maka dapat diketahui efisiensi panas dari clinker cooler baik efisiensi panas sistem maupun efisiensi panas reaksi. Nilai unjuk kerja clinker cooler dapat dicari dengan menghitung efisiensi panas reaksi dari clinker cooler, yaitu perbandingan antara jumlah panas untuk reaksi dengan jumlah panas yang disediakan. Efisiensi panas reaksi merupakan indikator baik atau tidaknya unjuk kerja dan pengoperasian clinker cooler.
MEKANISME PERPINDAHAN BATANG PADA VARIASI PARAMETER DESAIN FEEDER CELAH BERPUTAR
Widyanto, Susilo Adi;
Bayuseno, Atanasius Priharyoto
ROTASI Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (631.239 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.16.2.18-26
Permintaan ekspor produk poru yang relatif besar yaitu sekitar 500 ribu per tahun mutlak membutuhkan sistem produksi terotomasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun mekanisme feeder mesin pengecat otomatis produk poru. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menguji model mekanisme feeder sehingga diperoleh kinerja terbaik yang dinyatakan dalam kekontinyuan pengumpanan dan minimalnya gangguan pengoperasian akibat dis-orientasi benda kerja saat pengumpanan. Penelitian diawali dengan studi literatur untuk memperoleh informasi-informasi desain feeder yang telah diaplikasikan. Pemilihan mekanisme dilakukan yang dilanjutkan dengan proses desain dan fabrikasi model. Pengujian pengoperasian mekanisme feeder dilakukan untuk memperoleh kondisi yang optimal. Parameter pengoperasian divariasikan, yang meliputi: sudut bidang pemuatan (20, 30 dan 40o), kecepatan mekanisme pemuatan (11, 22 dan 33 rpm), massa dan kekasaran permukaan batang serta kondisi susunan batang pada bidang pemuatan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan sudut bidang pemuatan dan putaran mekanisme pengumpan menunjukkan dampak yang serupa yaitu mendorong batang bergerak menjauhi bidang pemuatan searah putaran mekanisme pemuatan. Massa batang berkonstribusi positif terhadap derajat keberhasilan pemuatan, sedangkan kehalusan permukaan batang berkontribusi negatif pada derajat keberhasilan pemuatan. Susunan batang bertumpuk menyebabkan ketidakstabilan posisi batang yang berdampak negatif pada derajat keberhasilan pemuatan.
KARAKTERISASI PAHAT BUBUT HIGH SPEED STEEL (HSS) BOEHLER TIPE MOLIBDENUM (M2) DAN TIPE COLD WORK TOOL STEEL (A8)
Nugroho, Sri;
Senoaji, Hendrikus Kedo
ROTASI Volume 12, Nomor 3, Juli 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1052.651 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.12.3.19-26
Pengujian keausan tepi merupakan salah satu cara untuk mengukur umur pahat. Pengetahuan tentang umur pahat dapat memberi informasi agar proses pembubutan dapat dilakukan secara efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan bohler jenis molybdenum dan cold work tool steel berdasarkan keausan dan umur pahat. Penelitian ini menggunakan pahat yang memiliki merk sama tetapi harganya berbeda. Pahat menggunakan BOHLER MO RAPID EXTRA 1200 dengan ukuran 3/8 x 4â€, yang dibeli Rp. 125.000,00 untuk jenis molybdenum dan Rp. 26.000,00 untuk jenis cold work tool steel. Material benda kerja menggunakan baja ST40. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa umur pahat bohler jenis molybdenum yang paling panjang pada kecepatan potong rendah (Vc = 19,99 m/min) yaitu 102 menit (dial indicator) / 101 menit (pixel), dan umur pahat yang paling pendek pada kecepatan potong tinggi (Vc = 30,65 m/min) yaitu 43 menit (dial indicator) / 37,5 menit (pixel). Umur pahat HSS buatan Taiwan yang paling panjang pada kecepatan potong rendah (Vc = 19,99 m/min) yaitu 83 menit (dial indicator) / 81,5 menit (pixel), dan umur pahat yang paling pendek pada kecepatan potong tinggi (Vc = 30,65 m/min) yaitu 34 menit (dial indicator) / 27,5 menit (pixel). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pahat bohler jenis molybdenum dengan harga yang lebih mahal tetapi memiliki umur pahat yang lebih lama dari pahat bohler jenis cold work tool steel
KELAYAKAN LIMBAH ALUMINUM SEBAGAI BAHAN BAKU PERKAKAS RUMAH TANGGA
Yurianto, Yurianto
ROTASI Volume 12, Nomor 1, Januari 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (503.026 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.12.1.35-42
Banyaknya limbah aluminum sebuah perusahaan logam yang tidak dikelola dengan baik akan mengganggu lingkungan. Limbah logam bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku komponen yang tidak menuntut ketelitian tinggi, salah satunya adalah sebagai bahan baku perkakas rumah tangga. Tuntutan perkakas rumah tangga yang utama adalah “aman digunakanâ€. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan persiapan peleburan limbah aluminum dan dilanjutkan penuangan untuk mempersiapkan benda uji untuk: uji komposisi; uji metalografi; uji kekerasan dan uji tarik. Kemudian menyetarakan limbah dengan logam dengan standard yang ada, dan hasilnya adalah aluminum die casting 12. Adapun hasil penelitian adalah bahwa tegangan tarik 25,74 ksi. (tegangan tarik acuhan 55 ksi. ÷ 61 ksi.), sementara ragangan hanya 1,73% (regangan acuhan 3% sd. 5%). Angka kekerasan yang dihasilkan: 85,68 HB (kekerasan acuhan 80 HB). Aluminum mengandung sedikit inklusi, dan angka kekerasannnya sedikit meningkat dibanding dengan aluminum bersih. Pada dasarnya aman digunakan sebagai perkakas rumah tangga yang tidak menuntut ketelitian yang tinggi.
Pengaruh Koefisien Gesek Terhadap Tegangan Fiber Optik dalam Akrilik Menggunakan Metode Elemen Hingga
Kurdi, Ojo;
Haryadi, Gunawan Dwi;
Rahman, Aulia;
Yulianti, Ian
ROTASI Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (312.33 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.20.3.190-194
Saat ini akrilik banyak digunakan sebagai bahan dinding dan atap dan untuk keperluan sensor suhu dan tekanan maka serat optik ditanam dalam bahan bangunan tersebut. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH) dengan menggunakan perangkat lunak komersial ABAQUS.  Kontak antara serat optic dan  akrilik dimodelkan dengan keadaan tanpa gesekan (frictionless) dan dengan adanya gesekan dengan koefisien gesek tertentu. Kofisien gesek divariasikan sebesar 0,3, 0,5 dan 0,8. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan von Misses terbesar adalah sebesar 39,49 MPa untuk koefisien gesek 0,8 dan tegangan von Misses terendah adalah sebesar 37,33 MPa untuk keadaan tanpa gesekan. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi koefisien gesek tegangan von Misses pada akrilik akan semakin rendah dan tegangan von Misses pada serat optic akan semakin tinggi.
THERMAL PHENOMENA ON SLIDING CONTACTS: A LITERATURE REVIEW
Surindra, Mochammad Denny
ROTASI Volume 10, Nomor 2, April 2008
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (5771.25 KB)
|
DOI: 10.14710/rotasi.10.2.36-39
Tribology merupakan ilmu yang mempelajari kontak permukaan yang sedang melakukan gerakan relatif. Banyak proses manufaktur dan aplikasi tribosystem melibatkan gerakan sliding antara dua buah body yang menimbulkan energi panas pada daerah kontak. Paper ini mereview model-model perpindahan panas yang terbangkitkan akibat adanya deformasi plastis atau gesekan. Gesekan ini mengakibatkan pelepasan panas (frictional heat) pada area kontak dan dapat dimodelkan dengan suatu konsentrasi sumber panas yang ditetapkan sebagai semi-infinite. Perlu dilakukan penelitian untuk prediksi thermal pada kontak sliding dengan berbagai kondisi temperatur lingkungan yang berbeda-beda. Hal ini untuk menganalogikan suatu kontak sliding yang bekerja di sekitar ruang bakar, atau kondisi di daerah kutub. Kedua kondisi tersebut mempunyai keadaan yang ekstrim dan sangat berpengaruh terhadap karakteristik perpindahan panas  dalam thermal contact.