cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl Prof Soedarto, SH Kampus Tembalang, Semarang 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26210525     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 191 Documents
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Daya Tetas Telur dan Kelulushidupan Larva Ikan Bandeng (Chanos chanos) Mauindhatun Khasanah; Ristiawan Agung Nugroho; Titik Susilowati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.11991

Abstract

Ikan bandeng termasuk komoditas penting karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, rasa yang enak, harga terjangkau dan dapat dibudidayakan secara polikultur sehingga banyak yang melakukan budidaya ikan bandeng. Penetasan telur pada produksi nener penting dilakukan karena untuk menunjang ketersediaan benih ikan bandeng. Pemberian ekstrak bawang putih pada telur ikan bandeng dapat mencegah timbulnya jamur, bakteri dan penyakit yang menempel pada telur ikan bandeng sehingga daya tetas telur ikan bandeng dapat meningkat, selain itu penggunaan bawang putih juga tidak mengakibatkan residu terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik ekstrak bawang putih terhadap daya tetas telur dan tingkat kelulushidupan lava ikan bandeng.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 13 April 2021 di Hatchery Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah bawang putih, etanol dan telur ikan bandeng yang berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan dosis perendaman ekstrak bawang putih yang berbeda. Perlakuan A (tanpa pemberian ekstrak bawang putih), B (perendaman telur dengan konsentrasi 1.000 ppm), C (perendaman telur dengan konsentrasi 2.000 ppm) dan D (perendaman telur dengan konsentrasi 3.000 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perendaman telur dengan ekstrak bawang putih terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng berpegaruh nyata (P<0,05) terhadap HR dan SR. Dosis terbaik perendaman telur dengan ekstrak bawang putih terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng adalah 2.000 ppm (perlakuan C) yang menghasilkan HR (83.85±2.25d) % dan SR (81.30±0.94d) %.
Pengaruh flavonoid dan kurkumin dalam ekstrak kunyit sebagai media perendaman terhadap daya tetas telur gurami (Osphronemus gouramy) Akhmad Rizal Mustofa; Ristiawan Agung Nugroho; Subandiyono Subandiyono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.14918

Abstract

Benih gurami yang masih mengandalkan dari alam serta pemijahan induk yang terjadi secara musiman merupakan kesulitan tersendiri, karena berakibat pada ketersediaan benih yang tidak kontinyu dan terbatas. Rendahnya nilai derajat penetasan telur merupakan suatu kendala dalam pembenihan gurami. Hal ini disebabkan karena telur gurami banyak ditumbuhi jamur pada saat proses penetasan, sehingga menyebabkan telur tidak menetas. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat pertumbuhan jamur yaitu dengan perendaman larutan ekstrak kunyit pada proses penetasan telur. Ekstrak kunyit memiliki kandungan flavonoid dan kurkumin yang berperan dalam menghambat pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak kunyit pada telur gurami terhadap daya tetas telur gurami dan survival rate (SR) dari larva gurami. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ketahanan hidup larva gurami tanpa diberi pakan. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan (BBI) Mungseng, Temanggung, pada bulan November 2020 hingga Februari 2021. Telur uji yang digunakan berasal dari Banjarnegara dan Magelang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ekseprimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 3 ulangan yakni A (0 ml/l), B (6 ml/l), C (8 ml/l) dan D (10 ml/l). Variabel yang diukur meliputi daya tetas (HR), kematian larva, perkembangan embrio, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman telur gurami kedalam ekstrak kunyit berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya tetas (HR) telur gurami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil daya tetas (HR) telur gurami perlakuan D 96,67±2,89%, C 95,00±5,00%, B 91,67±5,7 dan A 83,33±2,89%. Kualitas air untuk suhu yaitu 28°C, DO berkisar antara 5,0-5,7 mg/l dan pH berkisar antara 6,5-7,1. Kata-kunci: Daya tetas, gurami, ketahanan hidup, kunyit, telur
Pengaruh metionin dosis berbeda pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) Rahayu Rohchimawati; Diana Rachmawati; Rosa Amalia
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.13753

Abstract

Ikan lele sangkuriang merupakan ikan ekonomis penting yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Metionin merupakan asam amino esensial yang mengandung sulfur digunakan sebagai prekursor kartinin dan protein sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan berkaitan dengan respon pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval dosis optimal penambahan metionin pada pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan lele sangkuriang (C. gariepinus). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juni - 23 Agustus 2021 di Hatchery Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Magelang. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan lele sangkuriang ukuran panjang (4,98+0,03)cm/ekor dan berat (1,55+0,08)g/ekor. Metode yang digunakan adalah eksperimen, Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan interval dosis metionin yang berbeda, perlakuan A (0%); B (0,18%); C(0,36%,) dan D (0,54%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan metionin pada pakan buatan dengan interval dosis yang berbeda pada benih ikan lele sangkuriang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap PER dan SGR, serta tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Dosis optimal penambahan metionin pada pakan buatan benih ikan lele sangkuriang (C. gariepinus) adalah  0,40-0,41%/kg pakan yang menghasilkan PER (1,76%) dan SGR (2,37%/hari).
Pengaruh triptofan dalam pakan buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan performa pertumbuhan benih lele sangkuriang (Clarias gariepinus) Auliafi Brilian Agustiana; Diana Rachmawati; Vivi Endar Herawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.13903

Abstract

Lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Permasalahan pada budidaya lele sangkuriang salah satunya adalah efisiensi pemanfaatan pakan yang belum maksimal. Triptofan merupakan asam amino esensial yang berfungsi sebagai precursor serotonin yang dapat mengatur asupan pakan, adanya serotonin dalam otak akan menimbukan perasaan tenang dan senang sehingga napsu makan meningkat, selain itu triptofan juga membantu meningkatkan aktivitas enzim pencernaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh triptofan dalam pakan buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan lele sangkuriang dan dosis optimum triptofan. Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari yaitu pada bulan Juni 2021 - Agustus 2021 bertempat di Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Ngrajek, Magelang. Ikan uji yang digunakan adalah benih lele sangkuriang dengan bobot rata-rata 1,95±0,08 g/ekor. Pakan uji yang digunakan berupa pakan komersil dengan kandungan protein 31%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah Tingkat Konsumsi Pakan (TKP), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Rasio Efisiensi Protein (PER), Laju Pertumbuhan Relatif (RGR), Rasio Konversi Pakan (FCR), Kelulushidupan (SR), dan kualitas air.  Metode yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A, B, C, D, E, dan F masing-masing adalah (0; 0,85; 1,7; 2,55; 3,4; dan 4,25) g/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan triptofan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR, dan FCR tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap SR. Dosis optimum penambahan triptofan pada pakan buatan untuk lele sangkuriang adalah 3,6; 3,03; 2,94; 2,98; dan 3,05 g/kg pakan yang menghasilkan TKP, EPP, PER, RGR, dan FCR maksimal sebesar 136,29g; 67,55%; 1,92%; 5,13%/ hari; dan 1,48.
Pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada proses transportasi terhadap hemoglobin dan kelulusanhidup benih ikan mas (Cyprinus carpio) Krisna Pasaribu; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.15851

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di air tawar dan mempunyai peluang pengembangan budidaya besar untuk meraih potensi pasar yang terus meningkat dan bernilai ekonomi yang tinggi. Penambahan ekstrak daun jambu biji diduga mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dan saponin.Daun jambu biji mengandung alkaloid, terpenoid, glikosida, tanin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas antidiabetes dan memiliki tinggi antioksidan. Kandungan lainnya yaitu minyak lemak 6% dan minyak atsiri 0,4%, damar 3%, tanin 9% dan lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap hemoglobin dan kelulushidupan benih dan mengetahui dosis terbaik ekstrak daun jambu. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September  2021 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah larutan teh dan telur ikan nila yang berasal dari BBI Mijen, Semarang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan, perlakuan A (0%), B ( 0,10%), C (0,20%), D (0,30%). Data yang diamati adalah hemoglobin darah, Kelulushidupan  kualitas air, lama waktu pingsan dan lama waktu pulih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji pada saat proses transportasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai hemoglobin dan kelulushidupan benih ikan mas. Nilai selisih perubahan hemoglobin pada perlakuan 0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebesar 1,37 ± 1,48 gr/ dL; -0,87 ± 3,19 gr/ dL; 3,57 ± 1,88 gr/ dL; dan 4,73 ± 2,57 gr/ dL serta nilai kelulushidupan sebesar 90,67 ± 2,31%; 94,00 ± 4,00%; 94,67 ± 2,31% dan; 95,33 ± 3,06%. Benih pada perlakuan 0,2% dan 0,3% mulai menunjukkan efek lemas dan pingsan serta lambatnya pergerakan operkulum pada menit ke-5 hingga 10. Perlakuan 0,1% menunjukkan ikan pulih pada menit ke-10.
Pengaruh penggunaan bakteri probiotik EM-4 pada pengangkutan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap kelangsungan hidup dalam media plastik Alexander Burhani Marda; Rini Pamundhi Bekti; Gunawan Gunawan
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.15428

Abstract

Penggunaan bakteri probiotik EM-4 dapat dikatakan sebagai kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan, bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air dan meningkatkan kelangsungan hidup ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri probiotik EM-4 pada pengangkutan benih ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap kelangsungan hidup dalam media plastik. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan tiga perlakuan satu kontrol dan lima ulangan. Desain penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang menjadi faktor yaitu penggunaan bakteri probiotik EM-4 pada pengangkutan. Teknik analisis yang digunakan yaitu ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut BNT (Beda nyata terkecil).Pengaruh penggunaan bakteri probiotik EM-4 memberikan pengaruh sangat nyata pada kelangsungan hidup benih ikan nila selama pengangkutan 4 jam dengan nilai Fhitung (9,91) > Ftabel 0,05 (3,24) atau berbeda nyata berarti H1 diterima (H0 ditolak) dan Ftabel 0,01(5,29) atau berbeda sangat nyata berarti H1 diterima (H0 ditolak). Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji BNT (Beda nyata terkecil), nilai BNT pada kelangsungan hidup benih ikan nila sebesar 9,97 dengan hasil signifikan pada perbandingan perlakuan B (5 ml/L) vs perlakuan C (10 ml/L). Berdasarkan hal ini dapat dinyatakan bahwa penggunaan bakteri probiotik EM-4 berpengaruh sangat nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila selama pengangkutan 4 jam
Pengaruh persentase pergantian air terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow (Melanotaenia boesmani) Laras Wigati; Titik Susilowati; Rosa Amalia
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.12638

Abstract

Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang memiliki potensial untuk perdagangan ikan hias. Ikan hias tawar ini memiliki daya tarik yaitu pada bagian tubuh kearah kepala berwarna biru kehitaman dan ke arah ekor warnanya biru dampai ekor orange cerah. Tingginya potensi ekonomi ikan pelangi berbanding terbalik dengan status kepunahannya di alam, sehingga dibutuhkan pengelolaan budidaya yang tepat agar tetap terjaga kelestariannya. Pengelolaan budidaya yang baik dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya pengelolaan lingkungan. Pengelolaan kualitas air dapat dilakukan dengan melakukan pergantian air. Pergantian air tesebut dapat mempertahankan kualitas media pemeliharaan dengan cara mengurangi kadar amonia dan  nitrat, mempertahankan pH atau derajat keasaman dan mensuplai oksigen sehingga kualitas lingkungan pemeliharaan dapat mendukung pertumbuhan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pergantian air terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow (Melanotaenia boesmani).Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juli – 14 Agustus 2021 bertempat di Patriot Aquafaram, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah ikan rainbow dengan umur 5-7 hari setelah menetas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan persentase pergantian air yang berbeda. Perlakuan A (persentase pergantian air 0%/hari), B(pergantian air sebesar 50%/hari), C (pergantian air sebesar 100%/hari), dan D (pergantian air sebesar 150%/hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh persentase pergantian air terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap SGR dan SR. Persentase pergantian air terbaik terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan rainbow adalah 100%/hari (perlakuan C) yang menghasilkan SGR (7,31 ± 0,37a) dan SR (80,00 ± 4,00a).
Efek Pemberian Ethinylestradiol Dosis Berbeda Terhadap Performa Reproduksi Induk Lele (Clarias gariepinus Burchell) Betina Heka Ria Tama; Fajar Basuki; Tristiana Yuniarti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.14652

Abstract

Proses induk lele (Clarias gariepinus Burchell) betina menjadi matang gonad secara alami memakan waktu hingga 2-3 bulan, dengan tingginya permintaan benih lele diperlukan percepatan proses pematangan gonad agar permintaan benih dapat terpenuhi, salah satunya melalui pemberian hormon ethinylestradiol. Kandungan  hormon optimum ethinylestradiol pada tubuh induk lele betina akan mempercepat proses vitellogenesis sehingga memacu pertumbuhan oosit dan mempercepat kematangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan hormon ethinylestradiol dosis berbeda terhadap performa reproduksi dan mengetahui dosis terbaik terhadap kecepatan pematangan gonad induk lele betina. Penelitian ini dilakukan tanggal 11 Januari – 25 Februari di Teaching Factory Undip. Ikan uji menggunakan induk lele betina dengan bobot 1-1,1 kg. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni perlakuan A (minyak jagung 0,2 ml/kg induk), perlakuan B (0,3 ml ethinylestradiol/kg induk), perlakuan C (0,5 ml ethinylestradiol/kg induk), dan perlakuan  D (0,7 ml ethinylestradiol/kg induk). Data yang diamati yaitu kecepatan pematangan gonad, histologi gonad, fekunditas, derajat pembuahan, derajat penetasan, derajat kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik yaitu perlakuan D (0,7 ml ethinylestradiol/kg) dengan kecepatan pematangan gonad selama 22 ± 1 hari, pengamatan histologi menunjukan matang gonad di TKG IV, nilai fekunditas 47.600 ± 2424, derajat pembuahan (FR) sebesar 88,60 ± 1,52%, derajat penetasan (HR) sebesar 82,50 ± 1,80%, dan derajat kelulushidupan (SR) 84,50 ± 1,32%. Hasil pengukuran kualitas air variabel suhu adalah 24,1- 27,5ºC, DO 3,27 - 4,37 ppm dan pH 7,34 – 8,43. Hasil penelitian menunjukan penyuntikan ethinylestradiol berpengaruh nyata terhadap performa reproduksi induk lele betina dengan perlakuan D (0,7 ml ethinylestradiol/kg induk) sebagai dosis terbaiknya. Kata kunci : Estradiol, hormon, kematangan gonad, reproduksi, vitellogenesis
Pengaruh perendaman ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap daya tetas telur ikan bandeng (Chanos chanos) Rais Mahendra; Titik Susilowati; Slamet Budi Prayitno
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.12488

Abstract

Ikan bandeng termasuk komoditas penting karena memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, rasa yang enak, harga terjangkau dan dapat dibudidayakan secara polikultur sehingga banyak yang melakukan budidaya ikan bandeng. Penetasan telur pada produksi nener penting dilakukan karena untuk menunjang ketersediaan benih ikan bandeng. Pemberian ekstrak daun pepaya pada telur ikan bandeng dapat mencegah timbulnya jamur, bakteri dan penyakit yang menempel pada telur ikan bandeng sehingga daya tetas telur ikan bandeng dapat meningkat, selain itu penggunaan daun pepaya juga tidak mengakibatkan residu terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan tingkat kelulushidupan larva ikan bandeng.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 13 April 2021 di Hatchery Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah daun pepaya, etanol dan telur ikan bandeng yang berasal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan dengan dosis perendaman ekstrak daun pepaya yang berbeda. Perlakuan A (tanpa pemberian ekstrak daun pepaya), B (perendaman telur dengan konsentrasi 2 ml), C (perendaman telur dengan konsentrasi 4 ml) dan D (perendaman telur dengan konsentrasi 6 ml). Waktu perendaman adalah 5 menit Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perendaman telur dengan ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng berpegaruh nyata (P<0,05) terhadap HR dan SR. Dosis terbaik perendaman telur dengan ekstrak daun pepaya terhadap daya tetas telur dan kelulushidupan larva ikan bandeng adalah 4 ml (perlakuan C) yang menghasilkan HR (84.88±1.03) % dan SR (82.86±2.34) %.Kata kunci : ekstrak daun pepaya; daya tetas; kelulushidupan; Chanos chanos  
Efek pakan buatan yang mengandung tepung daun kangkung air (Ipomoea aquatica) yang telah difermentasi terhadap tingkat konsumsi pakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan nila merah (Oreochromis sp.) Widya Kirana; Subandiyono Subandiyono; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.15592

Abstract

Ikan nila merah (Oreochromis sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan. Dalam pengembangan budidaya ikan nila merah masih memiliki suatu kendala yaitu efisiensi pemanfaan pakan yang masih rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara penambahan fermentasi tepung daun kangkung air yang dapat beperan dalam sintesis protein yang mampu meningkatkan pertumbuhan pada ikan nila merah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung daun kangkung air yang telah difermentasi dalam pakan buatan terhadap total konsumsi pakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan nila merah (Oreochromis sp.). Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila merah (Oreochromis sp.) dengan berat rata-rata yaitu 1,69±0,30 g/ekor. Ikan uji dipelihara selama 31 hari dengan padat tebar 15 ekor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan penambahan fermentasi tepung kangkung air dengan dosis masing-masing sebesar A (0%), B (5%), C (10%), D (15%) dan E (20%). Data yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tepung daun kangkung air memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada SR. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis optimal fermentasi tepung daun kangkung air yang dapat ditambahkan dalam pakan buatan untuk benih ikan nila merah adalah sebesar 14,70–16,14%.Kata kunci: fermentasi, ikan nila merah, kangkung air, pakan, pertumbuhan