cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
JIM kedokteran Medisia adalah jurnal ilmiah untuk seluruh bidang ilmu kedokteran.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
HUBUNGAN LAMA HEMODIALISIS DENGAN KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH DAN RSUD TGK.CHIK DITIRO SIGLI Dewi Yulianti Prastiwi; Desi Salwani; Saminan .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.985 KB)

Abstract

Gagal ginjal kronik (GGK) ialah kerusakan pada struktur dan fungsi ginjal 3 bulan dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) 60 ml/menit/1,73 m2 yang bersifat progresif danireversible. Salah satu terapi bagi penderita GGK ialah hemodialisis (HD). Namun, lama hemodialisis dapat berpengaruh pada perubahan siklus menstruasi yaitu menjadi berkurang bahkan berhenti atau amenore sekunder pada pasien GGK yang berjenis kelamin perempuan sebab hemodialisis akan mempengaruhi hormon estrogen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama hemodialisis dengan kejadian amenore sekunder pada pasien GGK di Ruang Hemodialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Klinik Ginjal Nadhira Banda Aceh dan RSUD Chik Ditiro Sigli. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan telah dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 dengan jumlah responden 33 orang, 14 responden mengalami amenore sekunder dan 19 responden tidak mengalami amenore sekunder. Hasil analisis komparatif dengan uji Chi-Squaremenunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama HD dengan kejadian amenore sekunder (p = 1,000) pada pasien GGK. Maka, persentasi angka kejadian amenore sekunder pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani HD 42,4 %  dan salah satu faktor risiko kejadian amenore sekunder ialah hemodialisis (HD).
Perbandingan Respon Glikemik akibat Pemberian Nasi Putih Organik dan Nasi Putih Nonorganik pada Mahasiswa dengan Overweight Aida Fitri; Marisa Marisa; Wilda Mahdani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.213 KB)

Abstract

Respon glikemik merupakan kondisi fisiologis pada kadar glukosa selama periode tertentu setelah seseorang mengonsumsi suatu pangan. Setiap pangan yang mengandung karbohidrat mempunyai respon glikemik yang berbeda-beda. Pangan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah dengan cepat memiliki indeks glikemik yang tinggi, salah satunya adalah nasi putih. Overweight adalah hasil dari ketidakseimbangan energi dimana terlalu banyak kalori yang dimakan dibandingkan energi yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas fisik. Orang overweight cenderung mudah terkena penyakit-penyakit metabolisme seperti diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan respon glikemik akibat pemberian nasi putih organik dan nasi putih nonorganik pada mahasiswa yang overweight. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain cross-over acak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Sampel berjumlah 30 orang yang masing-masing mendapatkan 2 perlakuan yang sama yaitu mendapatkan nasi putih organik dan nasi putih nonorganik. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, pengukuran antropometri dan respon glikemik yang diambil dari sampel darah kapiler. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t dependent. Hasil penelitian ini,  respon glikemik pada pemberian nasi putih organik lebih rendah secara bermakna (p = 0,013) dibandingkan dengan respon glikemik pada pemberian nasi putih nonorganik pada mahasiswa yang overweight. Kesimpulan mengkonsumsi nasi putih organik memperlihatkan respon glikemik lebih rendah, menunda rasa lapar dan mempertahankan rasa kenyang lebih lama dibandingkan nasi putih nonorganik.Glycemic response is a physiological condition in glucose levels during a certain period after a person consumes food. Every food which contains carbohydrates has a different glycemic response. The food that can raise blood glucose levels rapidly have a high glycemic index, one of them is white rice. Overweight is a result of inequity energy which caused by calories that have been consumed is larger than the used of energy by the body to do the physical activity. Overweight people are prone to metabolic diseases such as diabetes mellitus. This study is aimed to compare the glycemic response to the consequence of consuming organic white rice and non-organic white rice on overweight students. This study is an experimental study with a randomized cross-over design to the students of Faculty Medicine, University of Syiah Kuala. The samples were 30 people and each of them gets two of equal treatment to consume organic white rice and non-organic white rice. The data was collected using interviews, anthropometric measurements, and glycemic response drawn from capillary blood sample. The data were analyzed using t-test dependent. The results of this study is the glycemic response to the consumption of organic white rice was significantly lower (p = 0.013) compared to the glycemic response of  the consumption non-organic white rice on overweight students. Conclution in this study is the consume of organic white rice showed the lower glycemic response, postponted hunger feeling and maintained the satiety longer than non-organic white rice
Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis dengan Gejala Depresi pada Pasien TB Paru di RSUDZA Banda Aceh Mustaqin Mustaqin; Suryawati Suryawati; Heri Priyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.25 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan merupakan masalah kesehatan yang penting di dunia. Terapi untuk penyakit tuberkulosis membutuhkan waktu selama 6-8 bulan sehingga diperlukan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Maka dari itu, apabila penderita tidak patuh minum obat atau putus berobat, justru akan mengakibatkan terjadinya kekebalan ganda terhadap obat anti tuberkulosis. Akhirnya akan munculnya faktor predisposisi yang meliputi keyakinan, kepercayaan dan sikap terhadap tingkat kesembuhan. Banyaknya angka kejadian dari penyakit TB paru di dunia khususnya Indonesia, maka timbul permasalahan seperti terapi yang lama dan kompleks, komplikasi penyakit serta banyak kekhawatiran lain yang dapat menimbulkan potensi munculnya gejala depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis dengan gejala depresi pada pasien TB paru di RSUDZA Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan desain Cross Sectional Survey. Sampel pada penelitian ini adalah pasien TB paru yang berobat ke poliklinik DOTS. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara Non Probability Sampling dengan metode consecutive  Sampling. Hasil uji statistik Spearman dengan menggunakan SPSS 18 menunjukan nilai p=0,000 (p0,05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis dengan gejala depresi pada pasien TB paru di RSUDZA Banda Aceh.Pulmonary tuberculosis is a chronic infectious disease caused by mycobacterium tuberculosis infection and an important health problem in the world. Treatment for tuberculosis takes time for 6-8 months so that the necessary compliance of patients in treatment. Therefore, if the patient is not adherent to take medication or treatment drop out, it would result in a double immunity against anti-tuberculosis drugs. Finally, the emergence of predisposing factors which include faith, trust and attitudes toward the cure rate. The amount of the incidence of pulmonary tuberculosis disease in the world, especially Indonesia then raised the question as long and complex therapy, complications of the disease as well as many other concerns which may lead to potential symptoms of depression. The aim of this research is to analyze the relationship between level of anti tuberculosis drugs adherence with depressive symptoms in patients with pulmonary tuberculosis in RSUDZA Banda Aceh. This type of research is an analytic observational with cross sectional design Survey. Samples in this study are patients with pulmonary TB DOTS treatment to the clinic. The method sampling was done in this research Non-Probability with consecutive sampling. Test results of Spearman with SPSS 18 showed the value of p = 0.000 (p 0.05), which shows that there is a relationship between the level of anti tuberculosis medication adherence with depressive symptoms in patients with pulmonary tuberculosis in RSUDZA Banda Aceh.
HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN KEKUATAN OTOT GENGGAMAN PADA PASIEN KANKER DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Tharifa Nabila; Desiana .; Benny Kurnia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.011 KB)

Abstract

Malnutrisi kanker menyebabkan peningkatan metabolisme energi dalam tubuh. Proses tersebut akan mengakibatkan penurunan konsentrasi protein dan massa sel tubuh. Penurunan sintesis protein yang berkelanjutan mempengaruhi fungsi sel otot dan penurunan massa sel otot rangka. Tes kekuatan otot genggaman tangan merupakan metode yang valid, sederhana dan reliabel untuk menggambarkan kekuatan otot secara keseluruhan. Disisi lain, albumin merupakan protein penting dalam tubuh dan banyak digunakan dalam penilaian status nutrisi karena sifatnya yang objektif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar albumin serum dengan kekuatan otot genggaman pada pasien kanker di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien kanker rawat inap yang akan menjalani terapi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Kadar albumin serum dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium terakhir sebelum terapi. Kekuatan otot genggaman diukur dengan electronic handgrip dynamometer model EH101. Hasil penelitian dari 35 sampel menunjukkan bahwa kelompokjenis kelamin perempuan, kelompokusia 40-49 tahun, penderita kanker ovarium, dan menjalani kemoterapi paling banyak ditemukan. Rerata kadar albumin serum didapatkan 3,55+0,66. Rerata kekuatan otot genggaman pada pasien laki-laki 21,28+8,79 dan pada pasien perempuan 18,67+7,16. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan hubungan yang signifikan dengan arah korelasi positif (p=0,025 dan r=0,640 untuk laki-laki; p=0,000 dan r=0,688 untuk perempuan) antara kadar albumin serum dengan kekuatan otot genggaman.
Relationship of Knowledge and Attitude Towards Dengue Prevention at Baiturrahman District Community Azka Muda Adri; Kurnia Fitri Jamil; Rachmad Suhanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 1, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.714 KB)

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of disease that often disturbs society because it can cause death. Dengue fever is transmitted by the bite of aedes aegypti and aedes albopictus that contain dengue virus. The prevention of dengue fever is preventing the bite of aedes aegypti and aedes albopictus that contain dengue virus to humans. One of way to prevent the dengue fever is keeping the environment clean so it will not be the breeding media for aedes aegypti and aedes albopictus, they are mosquito eradication and implementation of 3M (drain, close, and bury). Every single health problems, include the dengue hemorrhagic fever problem solving, behavioral factor is one of the most important thing. The Attention for the behavioral factors is the same as with the attention for to environmental factors, especially for the prevention disease. This research is an analytic observational with cross sectional design. Samples were taken in 1 March 2016 until 31 March 2016. The sample used the quota sampling technique for 96 respondents. The analysis showed a strong correlation between the level of knowledge (p value = 0,002) (rs = 0,695), attitude (p value = 0,002) (rs = 0,697) on dengue hemorrhagic fever prevention for society in Baiturrahman. It is concluded that there is a strong relation between knowledge and attitudes to the dengue hemorrhagic fever prevention action for society in Baiturrahman. More knowledge can be a better action to prevent the dengue hemorrhagic fever, A better attitude can be a better way for dengue hemorrhagic fever prevention for the society in Baiturrahman.
PERBEDAAN RERATA PANJANG SIKLUS MENSTRUASI ANTARA MAHASISWI BERSTATUS GIZI OBESITAS DENGAN STATUS GIZI NORMAL DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ikhsanuddin Basili; Tgk. Puspa Dewi; Marisa Marisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.119 KB)

Abstract

Gangguan siklus menstruasi berkaitan dengan penurunan fertilitas dan berbagai gangguan kesehatan organ reproduksi.Obesitas merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan siklus menstruasi. Wanita obesitas akan lebih mudah mengalami gangguan siklus menstruasi akibat pengaruh adipocytederived hormone leptin yang berasal dari lemak tubuh. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional.Responden penelitian berjumlah 70 orang.Teknik pengambilan sampel dengan metode Total Sampling.Data mengenai siklus menstruasi didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner sedangkan indeks masa tubuh didapatkan dari pengukuran langsung. Dari hasil penelitian diperoleh data 50 % responden dengan status gizi obese  dan 50 % responden dengan status gizi normal. Data dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney didapatkan nilai tengah panjang siklus menstruasi responden berstatus gizi obese adalah 38 hari sedangkan nilai rerata panjang siklus menstruasiresponden berstatus gizi normal adalah 29 hari.Hasil bivariate menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata panjang siklus menstruasi antara status gizi obese dan status gizi normal dengan p value sebesar 0,001.Kesimpulan dari penelitian, responden yang memiliki status gizi obese memiliki nilai rata-rata siklus menstruasi lebih panjang dibandingkan responden yang berstatus gizi normal.Kata kunci:Obese, Siklus Menstruasi, Status GiziMenstruation cycle derangement related to decrease of fertility and various reproduction organ health problems. Obesity is one of factors that lead to menstruation cycle derangement. Obese woman tends to be more prone to experience menstruation cycle derangement due to leptin adipocytederived hormone which comes from body fat. This research is observational analytic with cross sectional design. Respondent of this research were 70 people. Sampling technique was total sampling method. Data of menstruation cycle obtained from interview by using questionnaire while body mass index obtained from direct measurement. Research result showed data of 50% respondent with obese nutritional status  and 50% respondent with normal nutritional status. Data was analyzed by using Mann-Whitney test showed that median value of respondent menstruation cycle length with normal nutritional status was 38 days while mean value of respondent menstruation cycle length with obese nutritional status was 29 days. Bivariate result showed that there was a different between mean value of menstruation cycle length with obese nutritional status and normal nutritional status with p value 0.001. Conclusion of this research, respondent with obese nutritional status had mean value of longer menstruation cycle compared with respondent with normal nutritional status. Keywords: Obesity, Menstrual cycle, Nutritional Status
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Pemberian Imunisasi Polio di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh Nurul Maghfirah; Sulaiman Yusuf; Siti Hajar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.213 KB)

Abstract

Program imunisasi merupakan suatu upaya pencegahan yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dan juga orang disekitarnya terhadap suatu penyakit. Namun, program imunisasi di Indonesia masih mengalami hambatan akibat  penolakan orangtua, dikarenakan anggapan salah yang berkembang di masyarakat, tingkat pengetahuan yang rendah, dan kesadaran yang kurang untuk mengimunisasikan anaknya. Dalam rangka mewujudkan dunia bebas polio maka dibutuhkan kontribusi dari segala pihak untuk meningkatkan persentase imunisasi polio ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap pemberian imunisasi polio di Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara proportional random sampling dengan teknik simple random sampling dengan cara lottery technique. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yang didapat dari 84 responden yang berpengetahuan baik dan memberikan imunisasi pada anaknya berjumlah 29 responden (74,4%) dan yang berpengetahuan tidak baik dan tidak mengimunisasikan anaknya berjumlah 23 responden (51,5%). Sikap ibu yang setuju dan memberikan imunisasi pada anaknya berjumlah 47 responden (62,7%), ibu yang tidak setuju dan tidak memberikan imunisasi berjumlah 5 responden (55,6%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna antara pengatahuan (p = 0,017) ibu balita pemberian imunisasi polio (p 0,05), namun tidak adanya hubungan antara sikap (p = 0,290) ibu balita terhadap pemberian imunisasi polio (p 0,05).Immunization program is a preventif effort which is conducted to improving immunity of a child and also people around against the diseases. Unfortunately in Indonesia, this program still encounter some problems because of rejection for some parents who had a wrong stigma , low education level , and less awareness about immunization program. In order to actualize a world free from polio , demanded from all parties to increase polio immunization percent. This research intend to discover the relation between mother’s education and attitude to polio immunization  at Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh. Sampling of this research done using proportional random sampling method with simple random sampling type by means of lottery technique. Data analyzed using chi-square test. The result obtained from 84 total respondents ,the respondents who have a good knowledge and giving immunization to their children come to 29 (74,4%) , the others who don’t are up to 23 respondents (51,5%).Mothers who agreed and giving their child immunization up to 47 respondents (62,7%). The number of others who rejected immunization are 5 respondents. (55,6%) The conclusion , there is significant relation between education (p = 0,017) and the mothers who give immunization to their children, but there is no relation in attitude (p = 0,290) and mother giving immunization to their child (p 0,05).
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L) Terhada Isolat Klinis Klebsiella penumoniae Secara Invitro Fitra Hayati; Mudatsir .; Safarianti .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.611 KB)

Abstract

Meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik menjadi salah satu masalah kesehatan dunia.Salah satu bakteri resisten antibiotik yang sering ditemukan dipelayanan kesehatan dan masyarakat adalah Klebsiella pneumoniae yangresisten antibiotik golongan β Laktam (ESBL Klebsiella pneumoniae). Kencur (Kaempferia galanga.L) merupakan salah satu tanaman herbal,  memiliki kandungan zat kimia aktif yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antibakteri ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga. L) terhadap pertumbuhan isolat klinis bakteri ESBL Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan dengan 4 kali pengulangan. Perlakuan terdiri dari ekstrak etanol rimpang kencur konsentrasi  25%, 50%, 75% dan 100%, dengan kontrol negatif akuades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan ESBL Klebsiella pneumoniae dengan diameter zona hambat rata-rata 6,38mm, 6,90mm, 8,21mm, dan 9,52mm sedangkan kontrol negatif tidak menunjukkan daya hambat. Hasil analisis data dengan ANOVA (p0,05) dan uji Duncan menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan dan kontrol negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur memiliki daya hambat terhadap Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL dengan kategori sedang.
Hubungan Diabetes Mellitus dan Non-Diabetes Mellitus Dengan Survival Rate Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Manjalani Hemodialisis di RSUDZA Banda Aceh Periode 2011-2015 Nurul Fitria; Maimun Syukri; Juwita Saragih
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.612 KB)

Abstract

Chronic renal failure is a global health problem that is important to be noted because its prevalence continues to increase rapidly. Patient with chronic renal failure require renal replacement therapy in order to maintain their life (survival rate), one of the renal replacement therapies is hemodialysis. The Causes of chronic renal failure such as diabetes mellitus and non-diabetes mellitus are important factory associated with survival rate of patients undergo hemodialysis therapy. The aims of this study is to determine the relationship between diabetes mellitus and non-diabetes mellitus with the survival rate of chronic renal failure patients who undergo hemodialysis therapy. This  study was an analytical observational study with cross sectional design approach. Data were obtained from medical records of patient who undergo hemodialysis therapy in Banda Aceh RSUDZA period 2011-2015. The samples were taken by using total sampling with total of respondents are 92 people. Data were analyzed using chi-square or if not fulfilled the requirements, then it will be tested with Fisher’s Exact Test. Statistically the result of chi-square test with alternative test Fisher’s Ecaxt Test showed that the p value=0,000 (0,05).
HUBUNGAN LAMA IBU BEKERJA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH Syarifah Najmah H; Teuku Muhammad Thaib; Hafni Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.786 KB)

Abstract

Ibu memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dewasa ini semakin banyak jumlah ibu yang bekerja baik dengan alasan finansial atau tuntutan zaman. Bekerja merupakan salah satu faktor yang menyebabkan semakin sedikitnya waktu dan perhatian yang orang tua berikan kepada anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara lama ibu bekerja dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 70 siswa/i yang memenuhi kritaria inklusi. Data dikumpulkan melalui pengisian kuisioner Parents Evaluations of Developmental Status (PEDS). Hasil analisis dengan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat hubungan berarti antara lama ibu bekerja dengan perkembangan anak, dengan nilai p= 0,113.Mothers play an important role in the growth and development of a child. Nowadays, there more and more number of working mothers with either financial reasons or demand of the era. Work is one of the factors that leads to fewer time and attention that parents give to their children. The purpose of this study was to determine the relationship between how long working mothers work with the development of children aged 4-5 years. This research is an analytic study with a cross-sectional approach. Sampling was done by using simple random sampling with a sample of 70 students who fulfilled the inclusion criteria. The data was collected through filling out the questionnaire of Parents Evaluations of Developmental Status (PEDS). The results of the analysis with the Mann-Whitney test showed no significant correlation between how long working mothers work with child development, with a value p= 0,113.

Page 2 of 4 | Total Record : 34