cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
JIM kedokteran Medisia adalah jurnal ilmiah untuk seluruh bidang ilmu kedokteran.
Arjuna Subject : -
Articles 34 Documents
PERBEDAAN LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG-PANGGUL PASIEN STROKE ISKEMIK DAN HEMORAGIK Winny Hafnizar; Imran Imran; Husnah Husnah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.78 KB)

Abstract

Obesitas sentral merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke dikarenakan peningkatan sekresi mediator inflamasi yang dihasilkan mempercepat terjadinya proses aterosklerosis pada dinding pembuluh darah. Obesitas sentral dapat dinilai berdasarkan Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan LP dan RLPP pasien stroke iskemik dan hemoragik. Jenis penelitian yang digunakan  analitik observasional dengan desain cross sectional dilaksanakan pada  Juli sampai September 2016 di poliklinik saraf, ruang rawat RSUDZA dan RSUDM, Banda Aceh. Didapatkan 60 sampel yang dikumpulkan secara concequtive sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 42 laki-laki (70%) dan 18 perempuan (30%). Berdasarkan jenis stroke sebanyak 45 pasien (75%) stroke iskemik dan 15 pasien (25%)  stroke hemoragik. Dengan menggunakan uji T tidak berpasangan didapatkan bahwa rerata RLPP terhadap stroke iskemik 0,90 dan hemoragik 0,85 dengan nilai P=0,003. Sedangkan rerata LP terhadap stroke iskemik 86,5 cm dan hemoragik 82,3 cm dengan nilai P=0,096,  rerata LP lebih tinggi pada stroke iskemik namun berdasarkan analisis uji T tidak berpasangan LP belum dapat menggambarkan perbedaan terhadap jenis stroke dengan nilai p0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan RLPP terhadap stroke iskemik dan hemoragik, namun LP tidak menggambarkan perbedaan terhadap stroke iskemik dan hemoragikCentral obesity is a risk for stroke due to increased secretion of inflammatory mediators produced accelerate the process of atherosclerosis in the walls of blood vessels. Central obesity can be assessed based on  Waist Circumference (WC) and Waist to Hip Ratio (WHR). The objective of this study was to determine the differences of WC and WHR in ischemic and hemorrhagic stroke patients. This study employed analytical observational study with cross-sectional design carried  out in July to September 2016 in the neurology polyclinic of dr. Zainoel Abidin and Meuraxa General Hospital (RSUDZA and RSUDM), Banda Aceh. Samples obtained were  60 patients collected by using comcecutive sampling technique comprising of  42 men (70%) and 18 women (30%). The results showed that based on the type of stroke, 45 patients (75%) suffered from an ischemic stroke and 15 patients (25%) suffered from a hemorrhagic stroke. By using the unpaired t-test, it was found that the average WHR of ischemic stroke patients was 0.90 and hemorrhagic stroke was 0.85 with p-value = 0.003. Meanwhile, the average WC of ischemic stroke patients was 86.5 cm and the average WC of hemorrhagic stroke patients was 82.3 cm with  p-value = 0.096. The average WC of the ischemic stroke patients was higher but based on the unpaired t-test analysis the WC could not describe the difference between the types of stroke, with p0.05. It can be concluded that there were differences in WHR of ischemic and  hemorrhagic stroke, but the WC did not describe the difference between ischemic and hemorrhagic stroke.
Hubungan Persepsi Anak Terhadap Peran Ibu dengan Tingkat Cemas Saat Menstruasi Pertama (Menarche) Pada Pelajar Kelas VII SMPN 1 Simpang Kiri Subulussalam Tahun 2016 Syelza Sisilia; Syahrul .; Taqwallah .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.428 KB)

Abstract

The important occurrence that will happen to the girl who will hit puberty is menarche (first stage of menstruation), normally menstruation will start from young age to adult during her lifetime. Menstruation that often experienced by adult woman surely not a big problem. But it is a problem to a young woman, especially when it’s first menstruation they ever had. Not often for a young women who are not ready yet become anxious and stressed. Many things that caused the fear , one of them is Mother’s role to educate her daughter about menstruation. Education that given by her mother affects her daughter knowledge about menstruation, it could be misunderstood, probably menstruation known as a disease or a wound when the first time her daughter experienced it. This research intend to discover either there’s relation, children’s perception of mother’s role about menstruation with anxiety level on menarche. Research’s design is observasional analysis with cross-sectional matching. Sampling methods taken with total sampling of 57 respondents. Data collection held on 18th July 2016 in SMPN1 Simpang Kiri, Subulussalam. Using a questioner that designed by the researcher and has ben validated, lists in 10 questions and using also HARS scale modification. Collection data technique done by distribute the questioner and leading interview using HARS scale modification to measure the relation between children’s perception of mother’s role and anxiety during menarche. The result of data analysis using chi-square test found p-value 0,002, then p-value0,05 . This result shows us that there is a relation between children’s perception of mother’s role and anxiety level during menarche for 7th grade student in SMPN 1 Simpang Kiri Subulussalam on 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI SEKOLAH PADA PASIEN β-Thalassemia Mayor DI RSUD Dr ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Amanda Putra; Dora Darussalam; Tjut Mariam Zanaria
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.958 KB)

Abstract

Anak dengan β-thalassemia mayor sering meninggalkan jam pelajaran sekolah untuk menjalani transfusi rutin dan mengalami berbagai gangguan fisik akibat anemia, sehingga menyebabkan gangguan pada prestasi sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi sekolah pada pasien β-thalassemia mayor yang menjalani transfusi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah anak dengan β-thalassemia mayor berusia 8-18 tahun yang menjalani transfusi rutin di RSUD dr. Zainoel Abidin yang berjumlah 61 orang. Penelitian prestasi sekolah dilakukan menggunakan angket prestasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia, jenis kelamin, kadar hemoglobin sebelum transfusi dan jumlah hari transfusi dengan prestasi sekolah pasien β-thalassemia mayor (p0,05). Analisis multivariat menggunakan regresi logistik membuktikan bahwa kadar hemoglobin sebelum transfusi dan jumlah hari transfusi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi prestasi sekolah pasien β-thalassemia mayor. Perawat di rumah sakit sebaiknya menjelaskan pentingnya menjaga kadar hemoglobin kepada keluarga dan memastikan pasien transfusi tepat waktu.Kata Kunci : β-thalassemia mayor, Prestasi sekolah
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KELASI BESI TERHADAP PERKEMBANGAN SEKS SEKUNDER PADA ANAK PENDERITA Thalasemia Beta Mayor DI SENTRAL THALASEMIA RSUDZA BANDA ACEH Fahmiati Arifna; Jufitriani Ismy; Hanifah Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 3: Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.213 KB)

Abstract

Thalasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Pada penderita thalasemia, hemoglobin mengalami penghancuran (hemolisis). Akibatnya penderita harus menjalani pengobatan seumur hidup. Efek dari penyakit dan pengobatan thalasemia adalah terganggunya perkembangan seks sekunder akibat zat besi yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kepatuhan minum obat kelasi besi dengan perkembangan seks sekunder pada anak penderita thalasemia di Sentral Thalasemia Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling, didapatkan 43 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dari 21 Juli – 30 September 2016. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian dari 43 pasien - 19 anak laki-laki (44,2%) dan 24 anak perempuan (55,8%) - menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat kelasi besi dengan perkembangan seks sekunder (p = 0,010) pada anak penderita thalasemia beta mayor.Thalassemia is an inherited disease. Haemoglobin in thalassemia patient is being dissolved (haemolisis), thus, the people who suffer from thalassemia must get medical treatment for the rest of theirlife. Treatment of thalassemia and the disease itself interfere the development of secondary sexual traits in children suffering from the disease due to excessive iron produced. The aimed of this research is to know the corelation between adherence to iron chelating agent therapy with the development of secondary sexual traits in children with thalassemia at Thalasemia Center of Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh. This is an analitic-observasional research using a cross-sectional design. Sampling technique was done through concecutive sampling. In total, there were 43 patients met the inclusion criterias whom then being included in this study, started from july 27th to september 30th 2016. Data analysis was performed using mann-whitney statistic test. The result of total 43 samples - 19 of whom are boys (44,2%) while the rest 24 are girls (55,8%)- showed that there is a significant relationship between adherence to iron chelating agent therapy with secondary sexual development (p=0.010) in children with beta major thalassemia.
HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN KEKUATAN OTOT GENGGAMAN PADA PASIEN KANKER DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Tharifa Nabila; Desiana .; Benny Kurnia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.858 KB)

Abstract

Malnutrisi kanker menyebabkan peningkatan metabolisme energi dalam tubuh. Proses tersebut akan mengakibatkan penurunan konsentrasi protein dan massa sel tubuh. Penurunan sintesis protein yang berkelanjutan mempengaruhi fungsi sel otot dan penurunan massa sel otot rangka. Tes kekuatan otot genggaman tangan merupakan metode yang valid, sederhana dan reliabel untuk menggambarkan kekuatan otot secara keseluruhan. Disisi lain, albumin merupakan protein penting dalam tubuh dan banyak digunakan dalam penilaian status nutrisi karena sifatnya yang objektif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar albumin serum dengan kekuatan otot genggaman pada pasien kanker di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien kanker rawat inap yang akan menjalani terapi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Kadar albumin serum dilihat dari hasil pemeriksaan laboratorium terakhir sebelum terapi. Kekuatan otot genggaman diukur dengan electronic handgrip dynamometer model EH101. Hasil penelitian dari 35 sampel menunjukkan bahwa kelompokjenis kelamin perempuan, kelompokusia 40-49 tahun, penderita kanker ovarium, dan menjalani kemoterapi paling banyak ditemukan. Rerata kadar albumin serum didapatkan 3,55+0,66. Rerata kekuatan otot genggaman pada pasien laki-laki 21,28+8,79 dan pada pasien perempuan 18,67+7,16. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan hubungan yang signifikan dengan arah korelasi positif (p=0,025 dan r=0,640 untuk laki-laki; p=0,000 dan r=0,688 untuk perempuan) antara kadar albumin serum dengan kekuatan otot genggaman
Hubungan Intensitas Nyeri dengan Status Fungsional Penderita Kanker Payudara Pasca Pembedahan di RSUDZA Banda Aceh Rahmi Eka Saputri; Iskandar .; Rima Novirianthy
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.973 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan pertumbuhan abnormal pada jaringan payudara yang bersifat progresif. Pengobatan dapat menimbulkan rasa nyeri bagi penderita. Nyeri dapat menimbulkan keterbatasan fisik dan berdampak pada setiap aspek kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas nyeri dengan status fungsional penderita kanker payudara pasca pembedahan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode penelitian bersifat analitik observasional dengan menggunakan rancangan jenis cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan wawancara terpimpin menggunakan Numerical Rating Scale (NRS) untuk menilai intensitas nyeri dan Barthel Index untuk menilai status fungsional. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016-Oktober 2016 terhadap 32 orang subjek penelitian. Hasil penelitian didapatkan 12 orang (37,5%) nyeri ringan, 17 orang (53,1%) nyeri sedang, dan 3 orang (9,4%) nyeri berat. Status fungsional didapatkan 6 orang (18,8%) dependen ringan, 23 orang (71,9%) dependen sedang, dan 3 orang (9,4%) dependen berat. Analisa data dengan menggunakan uji Spearman diperoleh nilai p=0,000 (p0,05) dan nilai r=0,680. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas nyeri dengan status fungsional penderita kanker payudara pasca pembedahan dengan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi yang kuat
PENGARUH FREKUENSI PAPARAN ASAP GANJA (CANNABIS SATIVA L.) TERHADAP KUALITAS SPERMA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR Siti Chalizar Syifa Nasution; Reza Maulana; Dasrul Dasrul
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 4: November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.795 KB)

Abstract

Infertilitas mempengaruhi sekitar 17% pasangan di seluruh dunia dan faktor gangguan pada pria bertanggung jawab sekitar setengah dari total kasus. Kualitas sperma yang buruk pada pria akibat penggunaan ganja secara akut ataupun kronik dapat menyebabkan terjadinya infertilitas. Zat yang ada di dalam ganja dapat mengganggu aksis hipotalamus-pituitari-gonad dan spermatogenesis yang akan menghasilkan kualitas sperma yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh frekuensi paparan asap ganja sebanyak satu kali sehari, dua kali sehari, dan tiga kali sehari terhadap kualitas sperma tikus penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan post test only control group design. Subjek penelitian berupa tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar sebanyak 24 ekor yang diberikan perlakuan selama 30 hari, kemudian dikorbankan untuk diambil cairan sperma melalui cauda epididimis. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas sperma menggunakan tiga parameter yaitu konsentrasi, morfologi abnormal, dan motilitas sel sperma dan kemudian dibandingkan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap ganja dapat menurunkan kualitas sperma tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar. Namun, frekuensi paparan asap ganja tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata (p0,05) terhadap kualitas sperma tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar. Kesimpulan penelitian ini adalah frekuensi paparan asap ganja tidak memengaruhi kualitas sperma.Kata kunci: kualitas sperma, tikus putih, ganja.Infertility affects about 17% of couples worldwide and the disorders factor from male is responsible for about half of the total cases. Poor sperm quality in men because of the use of marijuana acutely or chronically can cause infertility. Substances contained in marijuana can interfere with the hypothalamic-pituitary-gonadal axis and spermatogenesis can result in poor sperm quality. This research aimed to find out the effect of frequency of  marijuana smoke exposure once a day, twice a day, and three times a day to the sperm quality of rats in the study. This study was an experimental study using the plan of post test only control group design. The subject of research was white rats (Rattus norvegicus)  Wistar strain in the number of 24 that were given treatment for 30 days, then they were sacrificed to take the semen through cauda epididymis. Next, the checkup of sperm quality was conducted using three parameters, namely concentration, abnormality morphology, and motility of sperm cells and then compared among treatment groups. The results showed that marijuana smoke exposure can lower sperm quality of rats. However, the frequency of marijuana smoke exposure indicated no significant differences (p 0.05) on sperm quality of white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain. It is concluded that the frequency of marijuana smoke exposure do not affect the sperm quality.Keywords:  Sperm quality, white rats, marijuana.
Pengaruh Anemia Terhadap Kegagalan Konversi Sputum Pada Penderita Tuberkulosis Paru Kasus Baru Yang Menjalani Pengobatan Fase Intensif di Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh Sarah Fadlaini; Dewi Behtri Yanifitri; Buchari Buchari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.336 KB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap infeksi. Sistem imun merupakan faktor yang mempengaruhi konversi sputum dan keberhasilan pengobatan. Salah satu target dalam program pemberantasan TB paru saat ini adalah pencapaian angka konversi minimal 80% pada fase awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh anemia terhadap kegagalan konversi sputum pada penderita tuberkulosis paru kasus baru yang menjalani pengobatan fase intensif di Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian terdiri atas 49 pasien di Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh yang diperoleh dengan metode total sampling terhitung dari Januari 2015 sampai Agustus 2016. Hasil penelitian didapatkan frekuensi penderita TB yang anemia (35 pasien), tidak anemia (14 pasien), konversi (77,6%), dan tidak konversi (22,4%). Penderita TB yang anemia terbanyak mengalami konversi sputum yaitu 26 pasien (74,3%). Uji statistik Chi-square menunjukkan nilai p=0,386 (p0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh anemia terhadap kegagalan konversi sputum pada penderita tuberkulosis paru kasus baru yang menjalani pengobatan fase intensif di Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh.Tuberculosis (TB) is a chronic disease and causes anemia. Anemia can suppress immune system-the body's natural defence system. This increases vulnerability to infection. The immune system is a factor that affects sputum conversion and successful anti-tuberculosis drug therapy. One of national tuberculosis programme is to reach sputum conversion rate of 80% after the intensive phase of treatment. The aim of this study is to determine the effect of anemia on delayed sputum conversion among new tuberculosis cases patients during intensive phase of treatment in Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh. The study was designed as cross sectional. The sample of this research is 49 patients in Instalasi PTT RSUDZA by using total sampling  method from Januari 2015 to Agustus 2016. The result of this study showed that among patient with TB, had anemia(35 patients),without anemia (14 patients), conversion (77,6%), dan delayed conversion (22,4%). Most of patient with TB and anemia had sputum conversion (74,3%). The result of Chi-square statistic analysis showed that p=0,386 (p0,05) which means that there is no effect of anemia on delayed sputum conversion among new tuberculosis cases patients during intensive phase of treatment in Instalasi PTT RSUDZA Banda Aceh.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Sistolik pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD dr. Zainoel Abidin Sitti Maziyyah Aini; Novita .; M. Darma Muda Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.628 KB)

Abstract

Higher blood pressure can increase the mortality of patients with Chronic Kidney Disease (CKD) when undergoing Hemodialysis (HD). Body Mass Index (BMI) is one of the factors that may increase the patient’s blood pressure. This type of research was analytic study with cross sectional design. The sample in this study were the patients who undergo HD for at least 3 months and  that were taken by total sampling as many as 46 patients. The data were taken from the patient’s weight using digital chairs scales, height data using the stature meter and blood pressure data using mercury sphigmomanometer and stethoscope. Data were collected after patients doing HD. Patients consisted of 30 male patients (65,2%) and 16 female patients (34,8%). Based on the BMI, the measurements were divided into three categories, which were overweight, normal and underweight. The result of the measurements were 5 patients of overweight category (10,9%), 31 patients of normal category (67,4%), and 10 patients of underweight category (21,7%). Based on the systolic blood pressure measurement post dialysis, there were 32 patients (69,6%) with hypertension and 14 patients (30,4%) with normal blood pressure. By using the Spearman test, there were no influence between BMI with systolic blood pressure (p 0,953 p0,05 r 0,009). It was concluded that there were no relation between BMI and the systolic blood pressure
Relationship of Family Support and Self-Independence of Schizophrenia Outward Patient in RSJ Aceh Muhammad Rezi Ramdani; Subhan Rio Pamungkas; Reza Maulana
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia Vol 1, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Medisia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.626 KB)

Abstract

Schizophrenia is the worst functional psychosis type which can cause the biggest disorganization disturbance. Patients do not have contacts with the reality, so the the thinking and behaviour become abnormal. Supports from family that was given to the patients can influence the result from the patients’ treatments. The purpose from this research is to know the correlation between family’s supports and the independent of schizophrenia patients. This research was a descriptive analitic with cross sectional approachment. The samples were taken using quota sampling method. Total sample from this research was 43 respondents. Datas were gathered by using questionnairs with interview technique. The result from this research showed that there was a correlation between family’s supports and the independent of schizophrenia patients, where the value of the coefficient correlation (r) was 0,406 with p value = 0,007 (p0,05). So family’s supports must be increased to support independence of patient until we get the optimal result. 

Page 3 of 4 | Total Record : 34