cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 70 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018" : 70 Documents clear
PEMANFATAN HUTAN BURNI TELONG SEBAGAI HUTAN PRODUKTIF OLEH MASYARAKAT Studi di Desa Rembune Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah) Yeni Nurmala
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul pemanfaatan hutan Burni Telong sebagai hutan produktif oleh masyarakat di desa Rembune Kecamatan Timang Gajah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan hutan berdasarkan pemaknaan masyarakat terhadap hutan Burni Telong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. yaitu untuk melihat dan mendeskripsikan hutan sebagai bagian dari masyarakat Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yakni pengambilan data dari informan yang telah dikriteriakan sebelumnya. Kriteria tersebut berupa masyarakat yang tinggal dikawasan hutan Burni telong serta yang mempunyai lahan di lereng hutan burni telong. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan hutan oleh masyarakat di desa Rembune sangat bergantung kepada tindakan manusia. Ada manusia yang memanfatkan hutan sebatasnya saja ada juga yang memanfatkan hutan sekaligus menjaga hutan agar tetap lestari. Pemaknaan masyarakat terhadap hutan dalam aspek kepentingan lingkungan sangat dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat memanfatkan lingkungan tersebut. Jika masyarakat menjaga hutan maka masyarakat lain juga akan ikut menjaga hutan. Kata kunci : Pemanfaatan Hutan, makna, Burni Telong, Tindakan Manusia ABSTRACT This research begins with many different understanding and meaning of society to see something of object including forest which cause the happening of forest utilization in society specially in Rembune village, public understanding about existence of forest in this case there are people who understand and interpret forest only land only, but there is Also the people who understand and interpret the forest while preserving the function of the forest in order to function properly. The purpose of this research is to know the utilization of Burni Telong forest based on the meaning and understanding of society to forest. And see how far people in Rembune village participate in maintaining the forest of Burni Telong forest.The theory used in this research is the theory of symbolic interactionism developed by Herbert Blumer. To see the extent to which the community understood and understood the forest of burni Telong as a productive forest that is used by the community for other needs such as young plants.To achieve this research, the type of research used is qualitative research method used in this research is descriptive qualitative method. Namely to see and describe the understanding and meaning of the community in viewing the forest as part of the community. Technique of taking informant is purposive sampling technique that is taking data from informant which have been criticized before. The number of informants in this research is 6 people consisting of 1 person of customary figure / imam 1 geuchik 2 men of Rembune society and 2 women of Rembune society. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data analysis used is data reduction, data presentation, and conclusion.                                                                                                                   Keywords: Forest Utilization, Meaning, Burni Telong, Human Action 
Proes Integrasi Sosial dalam Masyarakat Multikultural (Studi pada Masyarakat yang Berdomisili di Kota Langsa) Dara Fatia; Alamsyah Thaher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKIntegrasi sosial pada masyarakat multikultural. Integrasi sosial dapat dicapai melalui pola interaksi sosial yang memadai dan terkoordinasi antar unsur-unsur pendukung masyarakat, terutama mengenai penanaman norma yang berlaku dalam masyarakat. Tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengetahui bagaimana proses integrasi sosial yang terjadi pada masyarakat multikultural dan ingin melihat apa saja faktor pendukung serta penghambat terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat majemuk. Penelitian ini menggunakan teori asimilasi yang dikemukakan oleh Milton M Gordon sebagai alat untuk menganalisis integrasi sosial dalam masyarakat majemuk. Penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Langsa Kota. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif-deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hal-hal yang akan akan diteliti. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. 3 orang masyarakat asli, 3 orang masyarakat pendatang dan 5 kepala geuchik di tiap tiap desa dalam kecamatan Langsa Kota. Yang menjadi objek dalam penelitian ini ialah proses integrasi yang terjadi pada masyarakat majemuk yang hidup di Kota Langsa. Sumber data yang didapat dalam penelitian ini berdasarkan: 1.) Data primer, 2.) Data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah data yang terkumpul dilapangan seperti data yang didapat dari hasil wawancara dan observasi. Data yang diperoleh melalui wawancara kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui 4 tahapan, yaitu: 1.) Pengumpulan data, 2.) Reduksi data,  3.) display, 4.) Penarikan kesimpulan.            Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Masyarakat asli  dengan masyarakat  pendatang, baik itu para transmigran maupun pendatang lain mampu berinteraksi dan terintegrasi dengan baik di tengah kemajemukan yang ada di daerah tersebut akibat adanya rasa toleransi yang tinggi diantara mereka dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Langsa. (2) Faktor faktor pendukung terjadinya integrasi dalam masyarakat diantaranya; faktor budaya, faktor kekerabatan, kepatuhan terhadap pemerintahan, perkawinan campuran, perekomonian dan pendidikan.     Kata kunci: integrasi, masyarakat multikultural. 
REPRESENTASI STEREOTIP MASYARAKAT INDONESIA PADA VIDEO HOW TO ACT INDONESIAN Rizki Agustian; Hamdani M. Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKHow to Act Indonesian merupakan video vlog yang diproduksi dan disebarkan di youtube oleh Sacha Stevenson. Video ini menceritakan tentang tips bagaimana bertindak seperti orang Indonesia. Sacha membuat video parodi seperti apa kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia yang mungkin cenderung ‘menusuk’ karena kebanyakan yang disorot adalah kebiasaan buruk dari masyarakat Indonesia. Video ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi Sacha yang telah lama menetap di Indonesia yang kemudian membentuk persepi tentang orang Indonesia dan bagaimana orang Indonesia bertindak. Penelitian ini menganalisis tentang stereotip masyarakat Indonesia yang tergambar pada video How to Act Indonesian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk stereotip yang terkandung pada video How to Act Indonesian dan menjelaskan makna tersirat dalam video ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, untuk menemukan makna denotasi, konotasi dan mitos dari video How to Act Indonesian. Melalui signifikasi dua tahap, dan menggunakan korpus yang terdiri dari enam segmen yang diambil dari episode 25 video How to Act Indonesian. Hasil dari analisis pesan stereotip yang tergambar dalam video ini  diantaranya, stereotip orang Indonesia suka mengalihfungsikan benda bekas untuk digunakan dengan cara yang berbeda dan penyalahgunaan barang pribadi, stereotip orang Indonesia memuliakan tamu dan  kebiasaan makan orang Indoneisa yang tak bisa lepas dari nasi, stereotip siswa SMA Indonesia suka meremehkan orang yang ingin belajar dan berkembang, stereotip orang Indonesia terlalu ramah kepada orang asing hingga dinilai terlalu sok akrab, stereotip orang Indonesia lebih memprioritaskan tren daripada prioritas  pekerjaannya dan orang Indonesia heterogen, saling menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi persamaan hak. Berbagai segmen yang dimunculkan oleh Sacha di dalam video dianalisis peneliti lewat signifikasi dua tahap dimana memperlihatkan potongan-potongan adegan yang merepresentasikan stereotip positif dan negatif melalui lakon, atribut, ide cerita. Kata Kunci: How to Act Indonesian, Representasi, Stereotip REPRESENTATION STEREOTYPE OF INDONESIAN PEOPLE IN VIDEO HOW TO ACT INDONESIAN ABSTRACTHow to Act Indonesian is a video blog produced and distributed on youtube by Sacha Stevenson. This video tells about tips on how to act like an Indonesian. Sacha made parody video of what everyday life of Indonesians that might be 'offensive' because most of the content of this video is about a bad habit of Indonesian. This video was made based on Sacha long established personal experience, which later formed the perception of the Indonesia people and how Indonesian act. The purpose of this study was to determine the form of stereotypes contained in the video How to Act Indonesian and explain the meaning implied in the video. This study uses Roland Barthes semiotics analysis, to find meaning of denotation, connotation and myth on the video How to Act Indonesian. Using two order of signification, and corpus consisting of six segments taken from episode 25 How to Act Indonesian video. The results of the analysis showed there is stereotypical messages depicted on this video including, that showed they like to convert used by someone objects for use in different ways and misuse of others personal belongings, stereotypes Indonesians glorify their guests and eating habits of Indonesians that said if you haven’t had rice, you haven’t eaten, Indonesian high school students like to underestimate people who want to learn and judge them with negative opinion, Indonesian are too friendly to strangers to be considered too close just like they has been close as your friend even you never meet them before, Indonesian stereotypes prioritize trends rather than their work and Indonesia have Heterogeneous people, respecting differences and upholding everyone equal rights.. Various segments that Sacha showed in the video are analyzed by the researchers through two order signification which shows on pieces of scenes that represent positive and negative stereotypes through play role, attributes, and story ideas.  Keywords: How to Act Indonesian, Representation, Stereotype  
HEGEMONI ULAMA DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP MASYARAKAT TERKAIT SYARIAT ISLAM DI ACEH ( MODEL PENELITIAN TERHADAP MASYARAKAT KOTA LANGSA) Muhammad Elmuava Sani; Effendi Hasan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKMUHAMMAD ELMUAVA SANI2017Hegemoni Ulama Dan Pengaruhnya Terhadap Sikap Masyarakat Terkait Syariat Islam Di Aceh (Model Penelitian Terhadap Masyarakat Kota Langsa) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala(Dr. Effendi Hasan, M.A)(vi,89),pp.,bibl,.App. Ulama adalah gelar yang diberikan oleh umat Islam untuk seorang pakar ilmu agama. Dalam konteks lokal Aceh, ulama merupakan elit lokal yang mempunyai sumber daya politik berbasis tradisional dan mampu membentuk preferensi politis tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Dalam kultur Aceh, ulama berhak menentukan corak spiritual dalam masyarakat. Hal ini disebabkan ulama mempunyai pendukung yang fanatik dan menentang ulama sama seperti menentang agama. Ulama secara kolektif, memiliki cita-cita untuk menegakkan Syariat Islam. Sebagai pakar Islam, ulama mempunyai peran dalam menghegemoni masyarakat untuk ikut andil dan mematuhi Syariat Islam. Menurut Antonio Gramsci, hegemoni adalah cara yang paling ampuh dalam mempertahankan tatanan kekuasaan. Oleh itu, dalam rangka menjaga tatanan, pemerintah selain mampu menguasai masyarakat dengan dominasi melalui cara koersif, juga harus menghegemoni masyarakat melalui instrumen ideologis. Dalam hal ini, ulama sebagai pakar Islam seharusnya menjadi aparatur hegemonik dalam penerapan Syariat Islam di Aceh.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebagai kelompok yang dominan dalam hierarki masyarakat, juga sebagai pakar Islam, bagaimana ulama menjalankan peran hegemoninya dalam penegakan Syariat Islam mengingat isu Syariat Islam menjadi komoditas politik dalam dinamika politik Aceh. Selain itu, peneliti juga ingin melihat sejauh mana pengaruh hegemoni tersebut terhadap sikap masyarakat Aceh dalam merespon pemberlakuan Syariat Islam di Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui sumber data primer dan data sekunder, data primer melalui penelitian lapangan dengan cara wawancara. Sedangkan data sekunder melalui penelitian kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulama secara instrumental sudah layak menjadi aparatur ideologis dalam pelaksanaan Syariat Islam. Namun, dari sudut dimensi legal standing hukum dan posisi dalam pemerintahan, ulama masih belum mendapatkan posisi strategis sebagai aparatur ideologis dalam penerapan Syariat Islam.Selanjutnya, masyarakat Aceh pada umumnya masih mengakui ulama sebagai otoritas moral. Namun, masyarakat menyayangkan peran ulama yang tidak signifikan sehingga pelaksanaan Syariat Islam dinilai tidak komprehensif. Masyarakat juga menginginkan Syariat dapat berjalan seiring dengan modernitas. Sejauh dalam ruang sosial, kelihatannya hegemoni ulama mempunyai pengaruh besar terhadap perspektif masyarakat dalam menjalani keseharian.Kata Kunci : Hegemoni, Ulama, Syariat Islam, Sikap Masyarakat, Aceh ABSTRACTMUHAMMAD ELMUAVA SANI2017Hegemony Of The Ulama And Their Influence On The Attitudes Response Of Society Related To Implementation Of Islamic Shari’a In Aceh (Research Model On The Society Of Langsa City) Faculty Of Social And Political Science Syiah Kuala University(Dr. Effendi Hasan, M.A)(vii,89),pp.,bibl,.App.Ulama (clergy) is the title given by muslims to an expert in Islamic religion. In the local context of Aceh, clergy are local elites who have traditionally-based political power and able to establish certain political preference in the social structure of society. In Aceh culture, clergy have the right to determine spiritual pattern in society. This is due to the clergy supported by fanatic followers, and opposing the clergy same as against the religion. Collectively, clergy want to embrace the idea to enforce Islamic Shari’a. According to Antonio Gramsci , hegemony is the most effective way to maintain the order. Therefore, to maintain the order, the government not only able to control the society with dominance through coercive means, but also able to hegemonize the society through ideological instruments. In this case, the clergy as an Islamic scholars should be the hegemonic officials (ideological apparatus) in the implementation of the Islamic Shari’a in Aceh.This study aims to know as a dominant group in the hierarchy of society, and also as an Islamic scholars, how do the clergy run their role as a hegemonic officials  in the enforcement of Islamic Shari’a considering the issue of Islamic law becomes a political commodity in the dynamics of Aceh politics. Other than that, the researchers also want to see how far the influence of hegemony on the attitude response of Acehnese in responding to the implementation of Islamic Shari’a in Aceh.Research methodology used in this study is qualitative research method. Data was collected through the available sources of primary and secondary data, primary data collected through field research by interview method. While secondary data collected through literature research.The results of research indicate that clergy instrumentally are capable to be an ideological officials in the Islamic Shari’a. But, from the legal standing dimensions of law and position in government, clergy have not found a strategic position as an ideological officials in the implementation of Islamic Shari’a.Furthermore, the Acehnese in general recognize the clergy as moral authority. However, the people deplore the role of clergy that is insignificant so that the implementation of Islamic Shari’a was considered not comprehensive. The people also want the implementation of Islamic Shari’a in line with modernity. As far as in social context, it seems that the hegemony of the clergy has a great influence on the perspective of society in daily life.Keywords : Hegemony, Clergy (Ulama), Islamic Shari’a, Society Attitude Response, Aceh   
Asimilasi Masyarakat pendatang dengan Masyarakat lokal Mutia Mutia Mutia; Bahrein sugihen
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses terjadinya pola asimilasi antara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal di Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang, keberhasilan asimilasi dengan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat proses asimilasi masyarakat Batak dengan masyarakat lokal Tamiang di Kecamatan Rantau. Penelitian ini mnggunakan metode kualitatif.Terdapat delapan informan dalam penelitian ini yang terdiri dari tujuh pasang keluarga dan satu kepala adat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa asimilasi yang terjadi pada masyarakat suku Tamiang dan suku Batak serta suku yang lain bersifat asosiatif(perkumpulan). Saran yang ditekankan dalam hal ini adalah adanya kesadaran, kemauan, dan perlakuan yang sama pada semua warga masyarakatnya yang pada masa ini telah mengalami perkembangannya. ABSTRACTThe purpose of this research is to describe the process of assimilation pattern between migrant community and local community in Rantau District of Aceh Tamiang Regency.Know how successful assimilation with the existence of supporting factors and factors inhibiting the process of assimilation Batak community with local community Tamiang in District Rantau. This research mnggunakan qualitative. There are eight informants in this study consisting of seven pairs of families and one customary head.The results of this study indicate that the assimilation that occurs in the Tamiang and Batak tribe communities and other tribes are associative. Suggestion that is more emphasized in this case is the existence of awareness, willingness, and equal treatment to all citizens of society which at this time have progressed.
ANALISIS SEMIOTIKA PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM LOKAL ACEH (Studi Pada Film Eumpang Breuh Serial 8) fitria anggraini; Syam M. Hamdani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Analisis Semiotika Product Placement Dalam Film Lokal Aceh (Studi Pada Film Eumpang Breuh Serial 8). Berdasarkan pada asumsi bahwa film tidak hanya sebagai media hiburan melainkan dapat bertansformasi menjadi media beriklan ketika sebuah product placement diletakkan didalamnya. Banyaknya perfilman yang telah mengaplikasikan product placement pada produksinya. Perkembangan penggunaan product placement bukan hanya pada film nasional saja melainkan telah merambah pada film lokal. Hal inilah menjadikan Film Eumpang Breuh Serial 8 sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan product placement dalam film lokal Aceh, yaitu pada Film Eumpang Breuh Serial 8. Product placement yang dimaksud dalam penelitian ini adalah product placemen yang terdapat pada scene dalam Film Eumpang Breuh Serial 8. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik analisis semiotika. Analisis dilakukan menggunakan teori semiotika Roland Barthes secara denotasi, konotasi dan mitos dengan kategori bentuk dan dimensi product placement. Hasil dari penelitian ini menemukan adanya product placement yang terdapat pada scene dalam film Eumpang Breuh Serial 8, serta menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketidaksesuain product placement terhadap scene tersebut. Analisis menjelaskan adanya keterbatasan produk dalam memberikan gambaran ketika mempresentasikannya sehingga positioning produk tidak dapat terkomunikasikan dengan baik. Kata Kunci: Analisis, Semiotika, Film,  Product Placement Analysis of Semiotics Product Placement in Aceh Local Film (Study On Eumpang Breuh Movie Serial 8)ABSTRACTThis research is titled Analysis of Semiotics Product Placement in Aceh Local Film (Study On Eumpang Breuh Movie Serial 8). Based on the assumption that the film is not only as an entertainment medium but can be transformed into advertising media when a product placement is put in its. The number of cinema that has applied product placement on its production. The development of the use of product placement not only in national films but has penetrated the local film. That reason makes the film Eumpang Breuh Serial 8 as the object of research. This research aims to know the meaning of product placement message in Aceh local film, that is on Film Eumpang Breuh Serial 8. Product placement which is meant in this research is product placement which is in scene on Eumpang Breuh Movie Serial 8. The approach used in this research is a qualitative approach with semiotic analysis techniques. The analysis was conducted using Roland Barthes's semiotics theory in denotation, connotation and myth with the shape category and product placement dimension. The results of this study is the product placement in the scene on Eumpang Breuh Movie Serial 8, and showed that there are some product placement nonconformity to the scene. Analysis explains the limitations of the product in providing an overview when presenting it so that product positioning can not be communicated properly. Keywords: Analysis, Semiotics, Film, Product Placement
PEMILIH PEMULA TERHADAP IKLAN POLITIK CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR IRWANDI – NOVA Muhammad Iqbal; Dr. Hamdani M Syam, M.A.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAK“Persepsi Pemilih Pemula Terhadap Iklan Politik Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Irwandi-Nova Pada Pilkada Aceh 2017”. Latar belakang dari penelitian ini adalah banyaknya media iklan luar ruang yang dimanfaatkan sebagai alat promosi, media luar ruang saat ini tidak hanya mempromosikan produk barang dan jasa, namun disaat tertentu sesuai dengan momen yang sedang terjadi seperti halnya saat ini sedang Pilkada. Hal ini sudah seperti sebuah fenomena yang biasanya muncul ketika mendekati pesta demokrasi. Oleh karena itu fenomena ini sangat menarik untuk diangkat dalam sebuah karya ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori S-O-R. Yang menjadi subjek penelitian adalah pemilih pemula sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah iklan politik pada spanduk Irwandi-Nova. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data dengan cara wawancara kepada informan yang memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian ini di bagi kedalam tiga pembahasan, pertama, tingkat kesadaran politik pemilih pemula dalam pilkada Aceh 2017. Kedua, pemahaman pemilih pemula terhadap media iklan spanduk dan iklan politik. Ketiga, persepsi pemilih pemula terhadap iklan politik Irwandi-Nova. Dari ketiga pembahasan ini peneliti mendapatkan hasil penelitian bahwa Sikap atau perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsangan) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme (pemilih pemula). Dari penelitian ini dapat peneliti simpulkan bahwa stimulus yang disampaikan melalui iklan spanduk oleh pasangan Irwandi-Nova dapat mempengaruhi dan stimulusnya melebihi dari stimulus yang sebelumnya diterima oleh informan.Kata Kunci: Persepsi, Iklan Politik, Pemilih PemulaBEGINNERS VOTERS ON POLITICAL ADVERTISEMENT OF GOVERNOR AND VICE GOVERNOR CANDIDATES IRWANDI - NOVAABSTRACT"Perception of Beginning Voters to Political Advertising Candidate Candidate and Candidate Vice Governor Irwandi-Nova At Pilkada Aceh 2017". The background of this research is the number of outdoor advertising media that is used as a promotional tool, the outdoor media nowadays not only promote the products of goods and services, but at certain times according to the moment that is happening as it is currently being elections. This is like a phenomenon that usually arises when approaching the democratic party. Therefore this phenomenon is very interesting to be appointed in a scientific work. This research uses qualitative descriptive method with S-O-R theory. The subject of research is the beginner selector while the object of research is political advertisement on banner Irwandi-Nova. This study uses data analysis techniques by interviewing to informants who meet the criteria. The results of this study are divided into three discussions, firstly, the level of political awareness of beginning voters in Aceh elections in 2017. Second, the understanding of novice voters on media advertising banners and political advertisements. Third, the perception of novice voters on the political ads of Irwandi-Nova. From these three discussions the researcher gets the result that the attitude or behavior can change only if the stimulus that has been given really exceeds the original stimulus. Stimulus that can exceed this initial stimulus means that the stimulus given should be able to convince the organism (beginner voter). From this study, concluded that the stimulus delivered through banner ads by Irwandi-Nova pairs can affect and exceed the stimulus previously received by the informant.Keywords: Perception, Political Advertising, Beginner Voters
Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Objek Pariwisata Pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar almunadia almunadia; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan objek pariwisata pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Teori yang digunakan adalah teori Fungsionalisme Struktural menurut Talcott Parson. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan, observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan objek wisata di pantai Lampuuk adalah dengan terlibat secara langsung dalam mengelola objek wisata, seperti menyediakan tempat bagi pengunjung, menyediakan makanan dan minuman, menjaga keselamatan pengunjung, serta terlibat langsung dalam melakukan perencanaan wisata pantai di pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh. Proses pengelolaan yang dilestarikan masyarakat lokal pantai Lampuuk adalah dengan melakukan kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Besar dalam menyediakan sarana dan prasarana seperti kamar mandi, promosi wisata, melakukan penghijauan dan mengembangkan objek-objek wisata terbaru di kawasan wisata pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar.Local Community Participation in Management of Lampuuk Coastal Tourism Object of Lhoknga Sub-district, Aceh Besar DistrictABSTRACT
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Petugas Rohaniawan Dalam Pelayanan Bimbingan Rohani Islami Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Sarojini Mutia Irfan; Ade Irma
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Komunikasi Interpersonal Petugas Rohaniawan Dalam Pelayanan Bimbingan Rohani Islami Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas komunikasi interpersonal dalam proses pelayanan bimbingan rohani islami antara rohaniawan dengan pasien, dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat yang dihadapi petugas rohaniawan dalam memberikan pelayanan bimbingan rohani islami pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian yang menjadi informan adalah sebanyak 7 orang terdiri dari 5 orang petugas rohaniawan dan 2 orang pasien rawat inap. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perencanaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi interpersonal dalam program pelayanan bimbingan rohani islami antara rohaniawan dengan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dikategorikan efektif. Keefektifan komunikasi interpersonal  dalam program pelayanan bimbingan rohani islami antara rohaniawan dengan pasien rawat inap ditinjau dari indikator keterbukaan, empati, sikap suportif, sikap positif dan kesetaraan. Kemudian terdapat beberapa hambatan dalam menyampaikan bimbingan rohani islami yaitu berupa kurangnya komunikasi antara petugas rohaniawan, pasien dan keluarga pasien, kurangnya perhatian dari pasien kepada petugas bimbingan sehingga pelaksanaan bimbingan tidak tercapai secara maksimal serta kurangnya petugas yang memadai dalam bidang pelayanan bimbingan rohani.Interpersonal Communication Effectiveness of clerical officers In Islamic Spiritual Guidance Services In Inpatient Patients at Regional General Hospital dr. Zainoel AbidinThis research entitled Interpersonal Communication Effectiveness of clerical officers In Islamic Spiritual Guidance Services In Inpatient Patients at Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin. The purpose of this research to know how the effectiveness of interpersonal communication in the process of spiritual guidance services between the clergy with the patient, and to determine the inhibiting factors faced by clerical officers in providing services of Islamic spiritual guidance on inpatients at the Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. The approach used in this research is qualitative approach with descriptive method. Research subjects who become informants are as many as 7 people consisting of 5 people and 2 ward officers inpatients. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation studies. The theory used in this research is the theory of planning. The results showed that the process of interpersonal communication in the program of spiritual guidance service islami between the clergy with inpatients at the Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh is categorized as effective. The effectiveness of interpersonal communication in the Islamic spiritual guidance service program between the priests and the inpatients is viewed from indicators of openness, empathy, supportive attitude, positive attitude and equality. Then there are some obstacles in delivering Islamic spiritual guidance which is lack of communication between clerical officer, patient and patient's family, lack of attention from patient to guidance officer so that guidance implementation is not reached maximally, lack of adequate officer in spiritual guidance service.
Hubungan Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan Perubahan Pranata Pendidikan di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah Zulia Sukanti; Bukhari Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Pranata pendidikan adalah sebuah seperangkat aturan serta norma yang terstuktur mengenai pendidikan yang berlaku didalam sebuah masyarakat dan mengikuti semua norma dan kebiasaan masyarakat. Dengan demikian berarti bahwa pranata pendidikan disesuaikan dengan struktur dan kebudayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan perubahan pranata pendidikan di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan gabungan dua teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling dan disproportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa SMA N 5 Takengon Penerima dana manfaat PIP, 60 orang tua siswa penerima dana manfaat PIP dan 3 orang guru SMA N 5 Takengon pengurus pelaksanaan PIP. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pelaksanaan PIP dan skala perubahan pranata pendidikan yang dibuat sendiri oleh peneliti. Analisis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment Correlation yang menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,155 dengan  nilai  (p)=0,000  (p0,05) pada subjek penelitian siswa penerima dana manfaat PIP dan nilai koefesion korelasi (r) -0134 dengan nilai (p) = 0,000 (p0,05) pada subjek penelitian orang tua siswa penerima dana manfaat PIP.  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negative dan signifikan antara pelaksanaan PIP dengan perubahan pranata pendidikan di kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah.Implementation of Program Indonesia Pintar (PIP) Change of Educational Institution Jagong Jeget Sub-district Central Aceh District.ABSTRACTEducational institutions are a set of rules and norms that are structured about the education that prevails in a society and follow all the norms and habits of society. Thus means that the educational institutions are adapted to the structure and culture of society.This study aims to determine the relationship between the implementation of Program Indonesia Pintar  (PIP) with the change of educational institutions in Jagong Jeget Sub-district, Central Aceh District.This research uses quantitative approach by using combination of two sampling technique that is purposive sampling and disproportionate stratified random sampling with number of sampels of 60 students of SMA N 5 Takengon Beneficiary of PIP benefit fund, 60 parents of beneficiary of PIP and 3 SMA N 5 Takengon executive board of PIP implementation. The measuring tool used in this study is the scale of PIP implementation and the scale of changes of educational institutions created by the researchers themselves.Data analysis used in this research is Pearson Product Moment Correlation which shows correlation coefficient value (r) equal to -0.155 with value (p) = 0,000 (p 0,05) on research subject of PIP beneficiary student and correlation coefficient value ( r) -0134 with value (p) = 0,000 (p 0.05) on the subject of parent research beneficiary of PIP benefit. The hypothesis proposed in this study is accepted so it can be concluded that there is a negative and significant relationship between the implementation of PIP with the change of educational institutions in Jagong Jeget sub-district, Central Aceh regency.