cover
Contact Name
Fahruddin Kurdi
Contact Email
fahruddinkurdi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journal.lppmstikespemkabjombang@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kebidanan
Published by STIKES Pemkab Jombang
ISSN : 24774375     EISSN : 24774383     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) is a place of publication for researchers in the field of midwifery and health care. Jurnal Ilmiah Kebidanan are peer-reviewer journals published semi-annually twice in a year. Jurnal Ilmiah Kebidanan published by LPPM STIKES Pemkab Jombang. The Journal particullary for studies that aims to understanding and evaluating the maternal care and implication on its practice, in which consist of rigourus design and methods that answer the research questions.
Arjuna Subject : -
Articles 228 Documents
ANALISIS MEKANISME KOORDINASI PUSKESMAS DENGAN KADER DALAM UPAYA MENINGKATKAN CAKUPAN K1 ANC DI KOTA BLITAR: Coordination Mechanism Analysis of the Public Health Centers with Cadre in Effort to IncreaseK1 ANC’s Coverage in Blitar City Aghnes Khen Phuspo Anindyo; Ratna Dwi Wulandari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.675 KB)

Abstract

Pendahuluan : Berdasarkan tujuan kelima MDGs (Millenium Development Goals) yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar tiga per empatnya atau 102/100.000 kelahiran hidup per tahunnya, masih perlu upaya yang keras. Data profil kesehatan Kota Blitar menunjukkan bahwa AKI dari tahun 2009-2012 meningkat. Oleh sebab itu, pelayanan antenatal pada ibu hamil harus dapat lebih dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan berkualitas agar adanya masalah/ penyakit dapat dideteksi dan ditangani secara dini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis mekanisme koordinasi yang dilakukan Puskesmas dengan kader dalam upaya meningkatkan cakupan K1 ANC di Kota Blitar. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah bidan wilayah dengan menggunakan total populasi. Terdapat 31 bidan wilayah di Puskesmas Kota Blitar (PuskesmasSukorejo, PuskesmasKepanjenkidul dan PuskesmasSananwetan). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terbuka dan kuesioner untuk memperoleh informasi yang jelas dan lengkap. Variabel yang diteliti pada faktor mekanisme koordinasi Puskesmas meliputi penyesuaian bersama, pengawasan langsung, standarisasi proses pekerjaan, standarisasi hasil pekerjaan, dan standarisasi keterampilan pegawai. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmasdi Kota Blitar belumdominan dalam melaksanakan koordinasi dengan kader melalui mekanisme standarisasi proses pekerjaan dan standarisasi keterampilan pegawai dengan kategori “cukup baik”. Pembahasan : Secara umum perlu dilakukan perbaikan mekanisme koordinasi dalam upaya meningkatkan cakupan K1 ANC berdasarkan variabel pada faktor yang kurang maksimal tersebut. Kata kunci : ANC, mekanisme koordinasi, Puskesmas
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN STATUS GIZI LEBIH (OVERWEIGHT DAN OBESITAS) PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NU 1 TRATE GRESIK: The Relationship Between Education and Maternal Knowledge with Over Nutrional Status Ffecting SD NU 1 Trate Gresik Students Veni Yulia Melinda
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.835 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pada zaman ini terjadi tren peningkatan kasus obesitas pada anak di negara negara maju maupun negara berkembang. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa. Gizi lebih terjadi pada anak bisa langsung dipengaruhi oleh orangtua, karena Anak lebih sering menghabiskan waktu makannya di rumah. Prevalensi Gemuk di Kabupaten Gresik adalah 10,8% dan 11,2% adalah prevalensi gemuk keseluruhan di Provinsi Jawa Timur. Menurut Riskesdas prevalensi obesitas pada anak usia 6-12 tahun di Kabupaten Gresik juga masih tergolong tinggi yaitu 9,0% dan gemuk 8,1%. Metode : penelitian observasional-analitik dengan pendekatan cross sectional. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah siswi kelas III,IV, dan V. Populasi adalah seluruh siswa kelas III,IV, dan V yaitu sebanyak 367 orang, dan jumlah sampel adalah 52 orang dan ditentukan dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan metode kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah menggunakan uji korelasi spearman. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD NU 1 Trate Gresik, sebagian besar (27%) pendidikan ibu pada anak dengan status gizi lebih berada pada tingkat pendidikan sedang yaitu tamat SMA/SMK , dan sebagian besar ibu dari responden telah memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 35 orang. Pembahasan : ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi lebih (p=0,031), dan ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu (p=0,000) dengan status gizi lebih. Kata Kunci : staus gizi lebih, pendidikan ibu, pengetahuan ibu
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KERUTINAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI: Relation between Nutritional Status and the Regularity of Exercise with the Incidence of Dysmenorrhea in Adolescent Girls Elvera Zundha Nurlaily; Triska Susila Nindya
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.505 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pada tahap pubertas remaja putri mengalami salah satu ciri yaitu menstruasi. Lebih dari setengah wanita yang sedang menstruasi mengalami kelainan menstruasi yang disebut dismenore. Dismenore merupakan gejala rasa sakit atau rasa tidak enak pada perut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara status gizi dan kerutinan olahraga dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan data dikumpulkan secara cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja putri kelas X, XI dan XII yang bersekolah di SMAK St. Stanislaus Surabaya sebanyak 123 siswa, sedangkan untuk sampel diambil 56 siswa secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik remaja putri, status gizi berdasarkan BMI for age, dan kerutinan olahraga. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran status gizi IMT/U. Hubungan antara status gizi dan kerutinan olahraga dengan kejadian dismenore dianalisis dengan menggunakan Chi Square Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi status gizi lebih pada responden relatif besar (>30%), sebagian besar responden tidak melakukan olahraga secara rutin (80,4%). Terdapat hubungan antara status gizi (p=0,027) dan kerutinan olahraga (p=0,045) dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Pembahasan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status gizi dan kerutinan olahraga berhubungan dengan kejadian dismenore pada remaja putri. Dengan demikian perlu adanya penyuluhan mengenai gaya hidup sehat pada remaja untuk mencapai status gizi yang optimal serta penyuluhan terkait kesehatan reproduksi khususnya dismenore. Kata Kunci: Dismenore, Remaja Putri, Status Gizi, Kerutinan Olahraga
HUBUNGAN ANTARA WAKTU DAN FREKUENSI MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI: The Relationship Between Time and Frequency of Complementary Feeding with Nutritional Status of Infants 6-12 Months in Campurejo’s Public Health Center of Kediri Nuril Aiffa Dewantari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.777 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pemberian makanan pendamping ASI adalah salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak terutama bayi. Kurang tepatnya pemberian makanan pendamping ASI memicu terjadinya permasalahan gizi. Di Kota Kediri mulai terlihat adanya permasalahan gizi ganda yaitu adanya status gizi kurang dan status gizi lebih. Waktu dan frekuensi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan pendamping ASI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara waktu dan frekuensi pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancang bangun crossectional study. Populasi penelitian ini adalah semua bayi usia 6-12 bulan berjumlah 362 bayi yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Campurejo Kota Kediri. Sampel penelitian diperoleh dengan metode simple random sampling didapatkan 79 bayi. Hasil : Hasil penelitian untuk waktu pertama kali pemberian makanan pendamping ASI menunjukkan p=0,092 dengan ?=0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara waktu pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan sedangkan hasil penelitian frekuensi pemberian makanan pendamping ASI menunjukkan bahwa nilai p=0,005 dengan ?=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara frekuensi pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Campurejo Kota Kediri. Pembahasan : Oleh karena itu sebaiknya ibu bayi lebih memperhatikan frekuensi pemberian makanan pendamping ASI dengan menyesuaikan usia dan kebutuhan bayi. Kata Kunci : Status Gizi, Frekuensi, Waktu, Makanan Pendamping ASI
EPIDEMIOLOGI KASUS DIFTERI SUSPEK DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 2013 – BULAN FEBRUARI 2016: Suspect Diphtheria Epidemiology Cases In The District Gresik Year 2013 - Month February 2016 Husnah Husnah
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.667 KB)

Abstract

Pendahuluan : diphteri merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.Akan tetapi kejadian difteri di Indonesia setiap tahunya meningkat.Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kejadian difteri >60%. Kabupaten Gresik setiap tahun mengalami penurunan penemuan kasus akan tetapi pada tahunn 2016 bulan Februari meningkat kembali. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui epidemiologi kejadian difteri suspek berdasarkan orang (umur, jenis kelamin, status imunisasi), tempat (kecamatan, sumber penemuan kasus), dan waktu (tahun). Metode : penelitian mengunakan kualitatif dengan pendekatan non-reaktif, Mengunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik difteri tahun 2013 sampai bulan Februari 2016. Besar sampel kasus difteri adalah 49 kasus.Analisis data dengan univariat membandingka proporsi kejadian difteri dengan variabel penelitian. Hasil : berdasarkan waktu kejadian difteri selalu turun akan tetapi meningkat kembali pada tahun 2016. Persebaran kejadian difteri di kecamatan terkonsentrasi pada wilayah kecamatan tertentu.Berdasarkan sumber penemuan kasus sebagian besar banyak ditemukan oleh puskesmas daripada rumah sakit.Sebagian besar kejadian difteri pada umur >7 tahun, jenis kelamin perempuan, dan status imunisasi lengkap. Pembahasan dan Kesimpulan : persebaran difteri masih terkonsentrassi pada wilayah tertentu karena belum adanya pelaporan dari puskesmas tertentu.Sumber penemuan kasus pada puskesmas akan mencegah dan penangulangan difteri secara dini. Umur penderita difteri tidak memiliki hubungan erat dengan kejadian difteri karena danya faktor lain yaitu status imunisasi. Kejadian difteri di Kabupaten Gresik dapat digambarkan menurut epidemiologi yaitu waktu, tempat, dan orang. Gambaran kejadian difteri ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk program difteri bagi pemerintah atau dinas kesehatan. Kata kunci : difteri, waktu, tempat, orang
PERUBAHAN BERAT BADAN PADA PESERTA KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT DI DESA PURI SEMANDING KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG: Change Of Weight On Participants Contraceptive Depo Injection In The Village Medroksi Progesterone Acetate Puri Semanding Plandaan District District Jombang Rina Ayu Purwanti; Erika Agung M.
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKeb | Maret 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.933 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pertumbuhan penduduk relative tinggi dapat dikendalikan melalui berbagai program, satu diantaranya adalah pelaksanaan keluarga berencana (KB). Sehingga menjadi program nasional dalam rangka mengendalikan jumlah penduduk di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana “Perubahan best badan pada peserta akseptor suntik DMPA di Desa Puri Semanding Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang”. Metode : Desain penelitian adalah deskriptif; populasi penelitian ini adalah Semua akseptor aktif KB suntik 3 bulan di Desa Puri Semanding Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang pada bulan desember tahun 2013 sebanyak 41 jiwa, dengan sampel 41 responden. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Variable penelitian ini adalah Perubahan best badan pada peserta akseptor suntik DMPA. Pengumpulan data menggunakan rekam medik dan pengolahan data menggunakan Editing, coding, tabulating, Prosentase. Hasil : Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berat badannya bertambah tentang perubahan berat badan pada peserta kontrasepsi suntik DMPA di Desa Puri Semanding Kabupaten Jombang sebanyak 38 responden (92,68%). Pembahasan : Berat badannya bertambah tentang perubahan berat badan pada peserta kontrasepsi suntik DMPA. Dari hasil tersebut petugas kesehatan harus memberitahu terlebih dahalu efek samping dari kontrasepsi suntik 3 bulan. Kata Kunci: Berat Badan, Kontrasepsi Suntik DMPA
SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI KURANG DI DESA JATIREJO KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG: Attitude Women Children Of Less Nutrition In The Village Jatirejo District District Diwek Jombang Laily Nurma Kholidah; Luluk Nurkholisoh N
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKeb | Maret 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.074 KB)

Abstract

Pendahuluan : Balita yang mengalami gizi kurang di Puskesmas Cukir masih tinggi sebanyak 258 balita (9,47%) dan di Desa Jatirejo jumlah balita gizi kurang 41 balita (18,3%). Keadaan ini dapat disebabkan karena Sikap ibu merupakan reaksi atau respons seseorang yang akan mempengaruhi gizi kurang. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui sikap ibu balita tentang gizi kurang. Metode : Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus – 13 Agustus 2014. Desain penelitian ini deskriptif. Populasi penelitian semua ibu yang mempunyai balita gizi kurang di Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 41 responden. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, jumlah sampel 37 responden. Variabel penelitian ini adalah sikap ibu balita tentang gizi kurang. Pengumpulan data melalui lembar kuesioner. Untuk menentukan hasil menggunakan skor-T dan dianalisa dengan prosentase. Hasil : Hasil penelitian sikap ibu balita tentang gizi kurang di Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, dari 37 responden sebagaian besar bersikap positif sebanyak 20 orang (54,1%), dan yang bersikap negative sebanyak 17 orang (45,9%). Pembahasan : Sebagian besar ibu balita sudah mempunyai sikap positif tentang gizi kurang. Disarankan bagi tempat penelitian untuk mengadakan kelas ibu balita secara rutin, dan hendaknya para petugas kesehatan menyadarkan masyarakat di bidang gizi dengan memberikan informasi atau penyuluhan gizi dan leaflet mengenai menu gizi seimbang sesuai umur dan pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan mengikuti program Taman Pemulihan Gizi (TPG). Kata kunci : Sikap, Ibu Balita, Gizi Kurang
GAMBARAN PENYEBAB TERJADINYA BAYI PREMATUR DI RUANG ANGGREK RSUD JOMBANG: Description Of The Occurrence Causes Premature Infants In The Orchid Hospital Jombang Mia Dwi Anggraini; Kolifah -
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKeb | Maret 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.774 KB)

Abstract

Pendahuluan : Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) saat ini masih tinggi. Penyebab terjadinya kelahiran bayi premature diantaranya faktor ibu yaitu riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum, malnutrisi, hidramnion, penyakit jantung / penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma, kebiasaan, yaitu pekerjaan yang melelahkan, merokok, faktor janin yaitu cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramion, ketuban pecah dini, dan faktor keadaan sosial ekonomi yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab terjadinya persalinan premature. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi ini seluruh bayi premature yaitu sebanyak 227 populasi. Sampel yang diteliti yaitu sebanyak 34 responden dengan mengambil 15% dari populasi. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Variable penelitian yaitu faktor ibu yang mengalami persalinan prematur. Hasil : Hasil penelitian di Ruang Rekam Medik RSUD Kabupaten Jombang tanggal 28-30 Juni 2014, dari 34 data rekam medik ibu hamil yang mengalami persalinan prematur oleh faktor umur 20-35 tahun sebanyak 17 responden (50,0%) %), faktor paritas multi sebanyak 22 responden (64,7 sebanyak 5 respon%), ibu yang, yang memiliki riwayat premature sebanyak 19 responden (55,9%), tidak placenta previa sebanyak 31 responden (91,2%), hidramnion < 2 liter sebanyak 27 responden (79,4%) dan ibu dengan PEB sebanyak 19 responden (55,9%). Pembahasan : Sebagian besar responden yang mengalami persalinan prematur yaitu ibu dengan PEB. Dari hasil tersebut petugas kesehatan harus lebih memantau dan menskrining ibu hamil dengan melakukan skrining awal yaitu dengan pengisian KSPR (Kartu Skor Puji Rochyati). Kata kunci `: penyebab terjadinya bayi premature
FAKTOR PENYEBAB DROP OUT PESERTA KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA SIDOKATON KECAMATAN KUDU KABUPATEN JOMBANG: Factors Cause Drop Out Of Participants Kb Injection 3 Months In The Village Sidokaton Kudu District District Jombang Puput Ariska; Ida Nikmatul Ulfa
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKeb | Maret 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.939 KB)

Abstract

Pendahuluan : Program Keluarga Berencana di Indonesia dalam pencapaiannya mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini kemungkinan karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Drop out peserta KB secara nasional mencapai 27%. Peserta KB yang drop out disebabkan oleh kegagalan, komplikasi, ingin hamil atau ingin mempunyai anak segera, ganti cara, efek samping, biaya serta aksesibilitas, akseptor bercerai atau suami meninggal, suami tidak setuju, frekuensi hubungan seksual yang jarang, dan menopause. Di Kabupaten Jombang drop out peserta KB mencapai (8,63%), terbanyak di Desa Sidokaton Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang dengan drop out terbanyak peserta KB suntik 3 bulan yaitu 39,39% (BKKBN Jombang, 2013). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor penyebab drop out peserta KB suntik 3 bulan tahun 2013 di Desa Sidokaton Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. Metode : Penelitian dilakukan di Desa Sidokaton Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang tanggal 21-23 April 2014. Metode penelitian deskriptif, populasinya ibu yang drop out dari peserta KB suntik 3 bulan tahun 2013 sebanyak 58 orang. Sampel sebanyak 37 orang dengan teknik sampling simple random sampling. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa (35,13%) responden drop out dari peserta KB suntik 3 bulan karena ingin hamil atau ingin mempunyai anak segera, efek samping (24,32%), ganti cara (16,21%), suami meninggal atau bercerai (8,10%), menopause (8,10%), jarang berhubungan seksual (5,40%), dan suami tidak setuju (2,70%). Pembahasan : Sehingga disarankan untuk responden agar lebih aktif mencari informasi tentang kontrasepsi suntik 3 bulan kepada tenaga kesehatan dan saling tukar pengalaman dengan sesama akseptor. Tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan KB dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan dengan teknik penyampaian informasi yang baik dan benar sehingga kejadian drop out peserta KB suntik 3 bulan dapat dicegah. Kata Kunci : faktor penyebab drop out, peserta KB, KB suntik 3 bulan
GANGGUAN HAID PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSTU BANDUNG, DESA BANDUNG, KECAMATAN DIWEK, KABUPATEN JOMBANG: Disorders Menstrual Acceptors Kb Injection In 3 Months In Pustu Bandung, Desa Bandung, Diwek District, District Jombang Rizqi U; Rini H
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 1 (2016): JIKeb | Maret 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.942 KB)

Abstract

Pendahuluan : KB suntik 3 bulan merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang berisi Depo-Provera (DMPA) yang diberikan setiap 12 minggu atau 3 bulan. Dari bermacam-macam keuntungan terdapat juga efek samping, salah satu efek samping yang ditimbulkan dari kontrasepsi ini adalah gangguan haid yang berupa amenore, oligomenorea, polimenorea, menoragi, hipomenorea, dan spotting. Untuk itu tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk mengetahui apakah akseptor KB suntik 3 bulan mengalami gangguan haid atau tidak. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan survei. Populasi yang diambil adalah semua akseptor KB suntik 3 bulan yang suntik di Pustu Bandung yang berjumlah 65 orang dan sampel yang diambil adalah sebagian dari akseptor KB suntik 3 bulan sebanyak 51 responden dengan teknik Purposive Sampling (Nonprobability Sampling). Pengumpulan data menggunakan kuesioner selanjutnya data dianalisis melalui tahap editing, coding, scoring, dan tabulating. Hasil : Hasil penelitian tentang gangguan haid pada akseptor KB suntik 3 bulan di Pustu Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menunjukkn bahwa dari 51 responden sebagian besar mengalami gangguan haid (74,5%). Pembahasan : Dari hasil tersebut bidan sebagai tenaga kesehatan harus memberikan konseling pada responden sehingga responden dapat menerima dan menyadari adanya efek samping dari KB suntik 3 bulan yaitu gangguan pada perdarahan haid. Kata Kunci : Gangguan haid, Akseptor, KB suntik 3 bulan

Page 2 of 23 | Total Record : 228