cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial
ISSN : 25286893     EISSN : 25286871     DOI : -
Core Subject : Social,
gulawentah: Jurnal Studi Sosial with regitered number ISSN : 2528-6893 (print) , e-ISSN : 2528-6871 is scientific journals which publish articles from the fields social science and social science education.
Arjuna Subject : -
Articles 143 Documents
Pengaruh Permainan radisional Gobak Sodor Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas III SDN 01 Manguharjo Kota Madiun Dwi Listyaningrum
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.93 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v3i2.3463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan permainan tradisional gobak sodor terhadap sikap sosial siswa kelas III SDN 01 Manguharjo Kota Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian posttest only control design. Populasi penelitiannya siswa kelas III berjumlah 52 orang, kelas III A sebanyak 26 siswa yang diberi perlakuan dengan bermain permainan tradisional gobak sodor, sedangkan kelas III B sebanyak 26 siswa dengan tidak diberi perlakuan permainan tradisional gobak sodor atau sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner (angket) dan teknik analisisnya menggunakan analisis regresi linier satu predikator yang bersifat untuk memprediksi angket yang digunakan signifikan terhadap sikap sosial siswa. Hasil analisis data dan mengujian hipotesis menunjukan Uji-T diperoleh t_(hitung )=2,87 dengan taraf signifikan 0,05 dan dk = 24 diperoleh t_tabel=1,711. Karena t_(hitung )> t_tabel=2,87>1,711, maka H_0  ditolak H_1 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap sosial siswa dengan memanfaatkan permainan tradisional gobak sodor lebih baik dari pada sikap sosial siswa yang tidak memanfaatkan permainan tradisional.
Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Silabus dan RPP Melalui Supervisi Akademik Berkelanjutan di SDN 2 Ngadisanan Sambit Bambang Mardjoko
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.383 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i1.4863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendiskripsikan pelaksanaan  kompetensi guru dalam menyusun silabus dan  RPP melalui supervisi akademik berkelanjutan di SDN 2 Ngadisanan Sambit. 2) mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan  RPP melalui supervisi akademik berkelanjutan . Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Ngadisanan, Sambit, Ponorogo selama enam bulan tahun 2019. Subyek guru kelas satu sampai enam. Pengambilan data secara diskriptif kualitatif, jenis penelitian tindakan sekolah (PTS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru menyusun Silabus dan RPP. Peningkatan ini dibuktikan pada tahap praobservasi menunjukan bahwa instrumen telaah RPP kemampuan guru dalam kategori kurang, nilai 65% dibandingkan dengan kompetensi lain.  Pada siklus I ada peningkatan, nilai rata-rata kompetensi guru pada telaah RPP sudah mencapai 80% dengan kreteria cukup. Kompetensi guru dalam penyusunan RPP dan silabus pada siklus 2 setelah diadakan supervisi akademik dan tindak lanjut nilai rata-rata telah mencapai 85% pada telaah RPP dengan kreteria baik.
Kesenian Teledek Dalam Upacara Minta Hujan di Lembeyan Magetan (Kajian Nilai Budaya dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Nungky Iwana; Muhammad Hanif
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.094 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i1.5032

Abstract

Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi dan latar belakang Kesenian Taledek dalam Upacara Minta Hujan di Lembeyan Magetan dan potensinya sebagai sumber belajara sejarah. Lokasi penelitian di Desa Lembeyan Wetan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan.Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data adalah trianggulasi sumber, dan analisis data menggunakan model interaktif. Kesenian Taledek merupakan seni hiburan tradisional yang dipentaskan oleh sinden (waranggana) dengan iringan alat musik jawa seperti kendang, gong, kempul, saron, centi, dan gamelan. Dalam kesenian taledek terdapat beksan (orang yang menari bersama sinden) dan memberikan  saweran kepada sinden yang dimasukkan dalam wadah (baskom). Masyarakat Lembeyan Wetan Magetan saat ini masih melaksanakan upacara minta hujan pada bulan Sura dan hari Jumat legi. Masyarakat percaya akan ada hal buruk jika tidak melaksanakan upacara tersebut dan akan ada bencana di desa, aliran sungai menjadi tidak lancar, dan hasil panen berkurang. Biasanya taledek dimainkan di rumah pamong desa seperti kamituwo. Nilai budaya dalam Kesenian Taledek adalah nilai rekreatif atau hiburan, nilai religius, dan nilai sosial budaya. Upacara adat minta hujan mempunyai potensi sebagai sumber belajar sejarah yakni sebagai materi tambahan dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah Indonesia Zaman Hindhu-Buddha.Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi dan latar belakang Kesenian Taledek dalam Upacara Minta Hujan di Lembeyan Magetan dan potensinya sebagai sumber belajara sejarah. Lokasi penelitian di Desa Lembeyan Wetan Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan.Penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data adalah trianggulasi sumber, dan analisis data menggunakan model interaktif. Kesenian Taledek merupakan seni hiburan tradisional yang dipentaskan oleh sinden (waranggana) dengan iringan alat musik jawa seperti kendang, gong, kempul, saron, centi, dan gamelan. Dalam kesenian taledek terdapat beksan (orang yang menari bersama sinden) dan memberikan  saweran kepada sinden yang dimasukkan dalam wadah (baskom). Masyarakat Lembeyan Wetan Magetan saat ini masih melaksanakan upacara minta hujan pada bulan Sura dan hari Jumat legi. Masyarakat percaya akan ada hal buruk jika tidak melaksanakan upacara tersebut dan akan ada bencana di desa, aliran sungai menjadi tidak lancar, dan hasil panen berkurang. Biasanya taledek dimainkan di rumah pamong desa seperti kamituwo. Nilai budaya dalam Kesenian Taledek adalah nilai rekreatif atau hiburan, nilai religius, dan nilai sosial budaya. Upacara adat minta hujan mempunyai potensi sebagai sumber belajar sejarah yakni sebagai materi tambahan dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah Indonesia Zaman Hindhu-Buddha.
Pemanfaatan Media Digital Terhadap Indeks Minat Baca Masyarakat Kabupaten Lamongan Abd. Ghofur; Evi Aulia Rachma
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.734 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i2.5524

Abstract

Membaca merupakan aktivitas yang sangat penting dalam masyarakat. Selain untuk menambah informasi, juga untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan berpikir yang luas. Munculnya Internet dan situs media sosial telah memperluas sumber informasi berbasis digital. Perilaku membaca masyarakatpun berubah, hal ini tentu meningkatkan minat baca masyarakat. Melalui permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan media digital terhadap indeks minat baca masyarakat Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian diambil 578 responden mulai usia 16 tahun keatas yang berasal dari 7 kecamatan dengan menggunakan multi stage technique sampling. Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kuatitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat baca masyarakat Kabupaten Lamongan tahun 2019 adalah sebesar 64,71%. banyak masyarakat yang membaca namun ternyata mereka lebih suka membaca melalui internet dengan media Handphone atau Smartphone dari pada laptop dan komputer.
Dampak Pembangunan Srambang Park Ngawi Terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat Dan Potensinya Sebagai Sumber Materi Pembelajaran IPS SD Dian Larasati
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.023 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i1.4864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis dampak pembangunan Srambang Park Ngawi terhadap kehidupan ekonomi masyarakat dan potensinya sebagai sumber materi pembelajaran IPS SD.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan pada bulan Maret 2018 hingga Maret 2019. Penelitian berlokasi di Desa Girimulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi dengan mengambil obyek wisata Srambang Park Ngawi. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Girimulyo, manajer obyek wisata Srambang Park Ngawi dan masyarakat yang bertempat tinggal serta melakukan kegiatan ekonomi di sekitar obyek wisata. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dan  profil tentang jumlah penduduk, pekerjaan, dan tindakan yang dilakukan masyarakat terhadap adanya obyek wisata Srambang Park Ngawi yang berada di Desa Grimulyo Kecamatan Jogorogo, berita di media massa, serta data lain yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Analisis penelitian menunjukkan bahwa pembangunan obyek wisata Srambang Park Ngawi memberikan dampak positif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Sebelum pembangunan wisata Srambang Park Ngawi, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, namun sesudah adanya pembangunan obyek wisata kehidupan ekonomi masyarakat meningkat. Masyarakat mendapat pekerjaan tambahan sebagai pedagang makanan dan minuman serta penyedia jasa berupa fasilitas yang disewakan untuk wisatawan seperti tempat parkir, ojek wisata dan kamar mandi. Selain itu, pembangunan obyek wisata juga berdampak pada pendapatan masyarakat, dimana sebelum pembangunan obyek wisata Srambang Park Ngawi tingkat pendapatan responden masih tergolong rendah. Sesudah adanya pembangunan obyek wisata Srambang Park Ngawi pendapatan responden mengalami peningkatan. Hasil penelitian yang diperoleh juga menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi masyarakat di obyek wisata Srambang Park Ngawi memiliki potensi sebagai sumber materi pembelajaran IPS SD.
Rekonstruksi Rumah Majapahit di Desa Bejijong Sebagai Sarana Edukasi Pendidikan IPS Sugiono Ruslan
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.068 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i1.5033

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu ntuk mendeskripsikan rekonstruksi rumah masa kerajaan Majapahit di desa Bejijong kecamatan Trowulan Mojokerto dijadikan sebagai pengayaan bahan ajar mata kuliah pendidikan IPS bagi mahasiswa program S1 PGSD dan menganalisis tentang rumah masa kerajaan Majapahit sebagai bahan ajar mata kuliah Pendidikan IPS. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif  yaitu berpikir secara induktif memandang masalah penelitian sebagai kasus yang bersifat mikro, kemudian ditarik dalam konteks yang lebih umum. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian dan tidak diwakilkan, dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukan interaksi secara intensif dengan subjek penelitian. Jenis data penelitian secara empiris, yaitu data apa adanya yang terjadi di lapangan tanpa memberi arti makna dibalik peristiwa, dengan sumber data  baik sumber data primer maupun sumber data sekunder kepada informan kunci menggunakan teknik nonprobability sampling jenis purposive sampling dan snowball sampling. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disampaikan bahwa rekonstruksi rumah Majapahit di desa Bejijong Kecamatan Trowulan Mojokerto merupakan bentuk penggugah semangat masyarakat Indonesia akan kebesaran suatu bangsa dari sejarah di masa lampau, yang dapat dijadikan sebagai pengayaan bahan ajar baik di pendidikan tingkat dasar sampai perguruan tinggi, walaupun bentuk rumah yang ditampilkan belum mencerminkan secara utuh rumah Majapahit disebabkan banyaknya bentuk rumah yang beraneka ragam berdasarkan tingkat/strata masyarakat Majapahit. Dengan demikian rekonstruksi rumah masa kerajaan Majapahit di desa Bejijong kecamatan Trowulan Mojokerto sangat berpotensi untuk dijadikan pengayaan bahan ajar mata kuliah pendidikan IPS bagi mahasiswa program S1 PGSD khususnya pada standar kemampuan/kompetensi akhir yang direncanakan yaitu memahami komponen perencanaan pembelajaran IPS dengan materi pokok komponen perencanaan pembelajaran IPS.
Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar dengan Multimedia pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar T Tumini
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.306 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i2.5556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan  pembelajaran IPS dengan multimedia  sebagai upaya  meningkatkan motivasi belajar siswa di Kelas  IV SDN 1 Ngadisanan 2) Mendiskripsikan  pembelajaran IPS dengan  multimedia dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Kelas  IV SDN 1 Ngadisanan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Ngadisanan, Sambit, Ponorogo selama 6 bulan tahun 2019. Pengambilan data secara diskriptif kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan multimedia dapat meningkatkan motivasi dan prestasi pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 Ngadisanan. Peningkatan ini dibuktikan tahap pratindakan, menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS tergolong rendah. Nilai rata-rata kelas mencapai 65,94 sedangkan ketuntasan belajar sebesar 44%. Pada siklus I motivasi siswa mencapai 73% sedang rata-rata prestasi siswa 69,81. Pada siklus II motivasi siswa meningkat menjadi 85% sudah memenuhi indikator dari motivasi siswa yaitu 80%  sedangkan nilai prestasi siswa 77,70. Prestasi belajar pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan karena dari ≤75% siswa sudah mencapai KKM.
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Tes Hasil Belajar IPS Melalui Supervisi Akademik Pada Guru SDN 4 Ngasinan Jetis Ponorogo Endang Setiyawati
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.97 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i1.4989

Abstract

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatkan kemampuan Guru SD Negeri 4 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019dalam menyusun tes hasil belajar IPS melalui supervisi akademik. Subyek penelitian ini adalah Guru SD Negeri 4 Ngasinan Jetis Ponorogo yang berjumlah 6 orang terdiri dari 1 guru laki-laki dan 5 guru perempuan. Penelitian inidimulai dari studi pendahuluan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2018. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data dalam penelitian Tindakan Sekolah ini berupa analisis statistik deskriptif dan analisiskualitatif model interaktif Miles dan Huberman.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri atas4 tahap yaitu:(1) perencanaan tindakan, (2) implementasi/ pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpresentasi tindakan, (4) evaluasi dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan dari sisi proses Guru sangat mampu menyusun Tes Hasil Belajar IPS. Hal ini terlihat perbedaan skor penilaian pada prasiklus rata-rata skor nilainya sebesar 50, pada siklus I skor rata-rata nilainya menjadi 72, dan siklus II skor rata-ratanya meningkat nilainya menjadi 82.Sedangkan hasil Supervisi Akademis secara klasikalpadaprasiklus hanya 2 orang guru yang mampu dalam menyusun tes hasil belajar IPS (33,33%), pada siklus I meningkat menjadi 4 orang guru yang mampu (67,67%) dan pada  siklus II meningkat secara keseluruhan menjadi 6 orang guru yang mampu menyusun tes hasil belajar IPS secara benar mencapai nilai 80 (100%). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun tes hasil belajar IPS dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik pada Guru SDNegeri 4 Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Ritual Ganti Langse di Palenggahan Agung Srigati Alas Ketonggo Ngawi: Studi Makna Simbolik dan Potensinya Sebagai Sumber Ketahanan Budaya Hanik Masykuriah; P Parji
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.934 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i2.5521

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai simbolik Ritual Ganti Langse dan potensinya sebagai sumber ketahanan budaya. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah Ritual Ganti Langse dilaksanakan di Palenggahan Agung Srigati Alas Ketonggo Ngawi. Subjek penelitian adalah masyarakat dan juru kunci Alas Ketonggo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Palenggahan Agung Srigati merupakan tempat bertapa Raden Brawijaya V (2) Ritual Ganti Langse dilaksanakan pada bulan Syuro tanggal 14 malam 15. Hal ini bertujuan untuk mengganti kain penutup dari Palenggahan Agung Srigati yang memiliki makna membuka lembaran baru kehidupan serta membersihkan diri dari hal-hal yang dilakukan pada waktu 1 tahun dilalui (5) Nilai yang dapat diambil adalah nilai sejarah, makna simbolik dan sumber ketahanan budaya (6) Nilai-nilai tersebut memiliki potensi sebagai sumber ketahanan budaya yang bisa diwariskan kepada generasi penerus.
Kesenian Tari Sufi: Studi Nilai Budaya dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Antropologi di MAN 1 Magetan Ninik Wijayanti
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.22 KB) | DOI: 10.25273/gulawentah.v4i2.5557

Abstract

Pertunjukan Tari Sufi MAN 1 Magetan dapat digali sebagai sumber belajar Antropologi bagi siswa, siswa dapat memperilajari nilai-nilai budaya dalam pertunjukan tari Sufi MAN 1 Magetan. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Magetan dalam kurun waktu 6 bulan. Menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informan sebagai berikut: penari Sufi, Kyai Budi, Pembina ekstrakurikuler tari Sufi, guru-guru Sosiologi/Antropologi. Informan ditentukan dengan tehnik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh divaliditasi dengan tehnik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dengan cara interaktif dan berlangsung secara terus menerus  dengan tahapan mereduksi, penyajian data dan menyimpulkan semua informasi secara benar. Tari Sufi MAN 1 Magetan dijadikan kegiatan ekstrakurikuler dan diminati peserta didik maupun masyarakat. Tari ini mempunyai tata cara gerakan seperti yang diajarkan Kyai Budi, tokoh Sufi Indonesia yang mengenalkan tarian ini di wilayah Magetan termasuk MAN 1 Magetan. Dalam penyajian bersifat luwes, kostum tidak memakai jubah hitam, yang dilepas waktu akan menari, warna kostum tidak harus hitam dan putih putih dan bisa bercorak, batik pring sedapur misalnya. Juga tidak memakai quff sebagai alas kaki tetapi memakai kaos kaki biasa. Pola lantai tidak mengikuti pola tertentu tetapi menyesuaikan dengan tempat pertunjukan dan jumlah penarinya. Tari Sufi MAN 1 Magetan mengandung nilai-nilai budaya, yaitu: nilai filosofi, nilai estetika, nilai spiritual, nilai perbaikan mental, nilai cinta kasih, nilai persaudaran, nilai silaturahmi, nilai sehat, dan nilai ekonomis. Tari Sufi berpotensi sebagai sumber pembelajaran Antropologi secara materi nilai budaya terdapat dalam mata pelajaran Antropologi kelas XI, Kompetensi Dasar 3.3 dan 4.3.

Page 5 of 15 | Total Record : 143