cover
Contact Name
Darwanto
Contact Email
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bawal.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap
ISSN : 19078229     EISSN : 25026410     DOI : -
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap dipublikasikan oleh Pusat Riset Perikanan yang memiliki p-ISSN 1907-8226; e-ISSN 2502-6410 dengan Nomor Akreditasi RISTEKDIKTI: 21/E/KPT/2018, 9 Juli 2018. Terbit pertama kali tahun 2006 dengan frekuensi penerbitan tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus, Desember. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap memuat hasil-hasil penelitian bidang “natural history” (parameter populasi, reproduksi, kebiasaan makan dan makanan), lingkungan sumber daya ikan dan biota perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020" : 5 Documents clear
DUGAAN MUSIM PEMIJAHAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN SAMUDRA HINDIA SELATAN JAWA DAN NUSA TENGGARA Yoke Hany Restiangsih; Anthony Sisco Panggabean; Erfind Nurdin
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.1.2020.1-10

Abstract

Sumberdaya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan ikan ekonomis penting dan utama di Indonesia. Tingginya tingkat pemanfaatan ikan cakalang di Samudra Hindia menjadi hal yang sangat rawan dan perlu kehati-hatian dalam pengelolaannya. Tersedianya data dan informasi tentang musim pemijahan merupakan bagian dari pengetahuan yang diperlukan untuk mengetahui status sumberdaya bagi upaya pengelolaannya. Penelitian ikan cakalang dilakukan berdasarkan pengambilan contoh biologi dibeberapa tempat pendaratan ikan (Palabuhan Ratu, Prigi dan Labuhan Lombok). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Nopember 2016. Pendugaan musim pemijahan menggunakan pendekatan indeks kematangan gonad (IKG) bulanan. Distribusi ukuran ikan yang tertangkap dengan menggunakan pancing tonda berkisar antara 24 – 66 cm. Ukuran rata-rata pertama kali tertangkap (Lc) pada panjang 41,6 cm, ukuran pertama kali matang gonad (Lm) 42,5 cm. Berdasarkan fluktuasi IKG musim pemijahan ikan diduga berlangsung pada bulan April dan Nopember.Skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) are most important and economically fish in Indonesia. The highest exploitation skipjack in the Indian Ocean is very vulnerable are requires caution in its management. The availability of data and information about the spawning season is a part of the knowledge needed to determine the status of resources for management efforts. This research was carried out based on biological sampling at several fish landing sites (Palabuhanratu, Prigi, and Labuhan Lombok). This research was conducted from January until to November 2016. Estimating of the spawning season was used a monthly Gonado Somatic Index (GSI) approach. The range of size distribution from of fish caught using troll line were 24 until 66 cm. The average size of first caught (L50%) at a length was 41.6 cm, the size of the length of first maturity (Lm) was 42,5 cm. Based on the GSI fluctuation, spawning season was done in April and November.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN DI PADANG LAMUN PERAIRAN TERNATE, MALUKU UTARA Putri Sapira Ibrahim; Fione Yukita Yalindua; Rikardo Huwae
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.1.2020.%p

Abstract

Lamun merupakan tumbuhan yang hidup terbenam di dalam laut dan penting untuk ekosistem pesisir. Fungsi penting padang lamun di antaranya yaitu sebagai spawning ground, feeding ground, dan tempat berlindung ikan.Wilayah perairan Ternate Maluku Utara dan sekitarnya merupakan salah satu lokasi penelitian COREMAP-CTI dan salah satu kajiannya mengenai ikan padang lamun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur komunitas ikan di padang lamun perairan Ternate Maluku Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC) selama 12 hari pada sepuluh stasiun penelitian.Berdasarkan hasil pengamatan di padang lamun perairan Ternate, Maluku Utara ditemukan sebanyak 1105 individu terdiri dari 56 jenis dari 22 famili. Berdasarkan hasil analisis struktur komunitas, nilai indeks keanekaragaman 1.69, indeks keseragaman 0.68, dan indeks dominansi 0.32 yang menunjukkan keanekaragaman spesies rendah dengan stabilitas komunitas yang labil.Seagrass is a plant that lives immersed in the sea and is important for coastal ecosystems. The important functions of seagrass include spawning ground, feeding ground, and fish shelter. Ternate, North Maluku waters and its surroundings are one of COREMAP-CTI research sites and one of the studies include seagrass fishes. The aim of this study was to determine the structure of seagrass fish community in Ternate waters of North Maluku. Data collection was carried out using the Underwater Visual Census (UVC) method for 12 days at ten site. Based on observations, the waters of Ternate, North Maluku has seagrass fish species that are still relatively high in diversity, we found 1105 individual fish consisting of 56 species from 22 families. Based on the results of community structure analysis, the diversity index value is 1.69, the similarity index is 0.68, and the dominance index is 0.32 which shows species diversity is generally classified as low with unstable community stability.
DINAMIKA POPULASI DAN STATUS PEMANFAATAN UDANG TIGER (Penaeus monodon Fabricius 1798) DI PERAIRAN TARAKAN, KALIMANTAN UTARA Umi Chodrijah; Ria Faizah; Tirta Danu
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.1.2020.11-17

Abstract

Udang tiger (Penaeus monodon Fabricius 1798) di Tarakan merupakan salah satu komoditas ekspor dan sudah dimanfaatkan cukup lama serta memiliki permintaan dan nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian dinamika populasi dan status pemanfaatan udang tiger di perairan Tarakan dan sekitarnya dilakukan untuk mengevaluasi status stok sumberdaya udang agar pengelolaannya dapat berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-November 2016 dengan metode survey. Status pemanfaatan diduga berdasarkan laju eksploitasi dan estimasi rasio pemijahan berbasis data panjang (LB-SPR). Hasil pengamatan menunjukkan udang tiger memiliki panjang karapas asimptotik (CL∞) sebesar 65,45 mm, laju pertumbuhan (K) sebesar 1,55 /tahun dan nilai t0 sebesar -0,20/tahun sehingga diperoleh persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy CLt = 65,45(1 – e-1,55(t+-0,20)). Laju mortalitas total (Z) sebesar 6,56/ tahun, mortalitas alami (M) sebesar 1,95/tahun, mortalitas penangkapan (F) sebesar 4,62/tahun dan tingkat pemanfaatan (E) sebesar 0,70 /tahun. Tingkat pemanfaatan udang tiger di perairan Tarakan lebih besar dari tingkat pemanfaatan optimal sehingga disarankan untuk menurunkan upaya sebesar 40% dari upaya saat ini.Tiger prawn (Penaeus monodon Fabricius 1798) was one of the export commodity and had been exploited for longtime ago so it was necessary to study about its population parameters and exploitation status for its sustainable management. This research aimed to study about the population parameters and exploitation status of tiger prawn. The research were carried out from January to November 2016 using survey method and the enumeration programme. The growth parameters were based on the Modal Progression Analysis. Exploitation status was estimated based on length based spawning potential ratio (LB-SPR). The results showed that the asymptotic length (CL∞) was 65.45 mm, the growth rate (K) was 1.55 /year and = t0 was -0,20/year so Von Bertalanffy Growth Model was CLt = 65.45(1 - e -1.55(t+-0.20)). Total mortality (Z) was 6.56/years, natural mortality was 1.95/years and fishing mortality was 4.62/years and the highest recruitment of tiger prawns occured in May. The exploitation rate (E) was 0,70/years. The exploitation rate now is higher then the optimal level so it is recommended to reduce 40% of the current efforts.
IDENTIFIKASI IKAN LIDAH Cynoglossus arel (Bloch & Schneider, 1801) BERDASARKAN MORFOMETRIK DAN DNA BARCODING YANG DIPERDAGANGKAN DI TEMPAT PELELANGAN IKAN MUARA ANGKE Dining Nika Alina; Hawis Madduppa
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.1.2020.31-39

Abstract

Ikan lidah merupakan ikan ekonomis penting yang menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke. Ikan lidah memiliki keunikan karena metamorfosis mereka, kebiasaan membenamkan diri dalam substrat dan sirip pektoralnya yang terdegradasi sedangkan sirip lainnya saling bertemu. Terdapat enam spesies ikan lidah dari famili Cynoglossidae yang dapat ditemukan di Indonesia, sedangkan penelitian terkait identifikasi ikan lidah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memastikan spesies ikan lidah yang diperdagangkan di TPI Muara Angke berdasarkan pengukuran morfometrik dan DNA Barcoding menggunakan sekuen COI. Hasil analisis morfologi menggunakan literatur menunjukkan bahwa ikan lidah sampel memiliki kemiripan karakteristik morfologi dengan Cynoglossus lingua dan Cynoglossus arel yang kemudian diyakini sebagai C. arel berdasarkan ciri diagnostiknya. Berdasarkan analisis DNA barcoding diperoleh spesies Cynoglossus cf. arel dengan identifikasi kesamaan 100% yang tercantum dalam GenBank. Dari hasil analisis morfologi dan DNA barcoding menunjukkan bahwa ikan lidah yang diperdagangkan di TPI Muara Angke merupakan ikan dari famili Cynoglossidae, genus Cynoglossus, spesies Cynoglossus arel.Tongue Fish Identification Traded in Muara Angke Fish Auction Based on Morphometric and DNA Barcoding Using COI Sequences. Tongue fish is an important economical fish which is one of the commodities traded at Muara Angke Fish Auction. Tongue fish are unique because of their metamorphosis, their habit of immersing themselves in the substrate, and their pectoral fins degraded while the other three fins are confluent. There are six species of tongue fish from the Cynoglossidae family that can be found in Indonesia, whereas the study about tongue fish identifications are limited. The present study aims to identify and clarify the species of tongue fish traded at Muara Angke Fish Auction based on morphometric measurements and DNA Barcoding using the COI sequence. The results of the morphological analysis using the literature showed that the tongue fish samples had similar morphological characteristics with Cynoglossus lingua and Cynoglossus arel which were then believed to be C. arel based on their diagnostic characteristics. DNA barcoding analysis of tongue fish sample shows Cynoglossus cf. arel with 100% similarity identification listed in GenBank. From the results of morphological analysis and DNA barcoding showed that the tongue fish traded at TPI Muara Angke are fish from the family Cynoglossidae, genus Cynoglossus, species of Cynoglossus arel.
POTENSI BEBAN PENCEMARAN FOSFOR DI WADUK IR. H. DJUANDA, PURWAKARTA, JAWA BARAT Lismining Pujiyani Astuti; Didik Wahju Handro Tjahjo
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.1.2020.41-50

Abstract

Beban pencemaran waduk Ir. H. Djuanda berasal dari dalam (internal sources) dan luar (external source) waduk. Pencemaran yang berasal dari dalam waduk salah satunya adalah kegiatan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA), sementara yang berasal dari luar antara lain beban dari pemanfaatan daerah tangkapan air yang masuk melalui aliran sungai yang bermuara di Waduk Ir. H. Djuanda. Fosfor (P) merupakan unsur makro bagi plankton dan tumbuhan akuatik, yang apabila kandungannya berlebih dapat menyebabkan eutrofikasi dan pencemaran air. Beban fosfor yang berlebih dapat menyebabkan ledakan pertumbuhan fitoplankton dan tumbuhan air. Tujuan penelitian untuk mengkaji potensi beban pencemaran fosfor di Waduk Ir. H. Djuanda. Penelitian dilakukan pada bulan Februari dan September 2017. Contoh air diambil dari sungai-sungai yang bermuara ke waduk. Data sekunder diperoleh dari Perum Jasa Tirta II dan Dinas Perikanan dan Peternakan kabupaten Purwakarta. Contoh ikan budidaya untuk analisis fosfor adalah ikan mas dan contoh pakan adalah pelet yang digunakan oleh pembudidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban pencemaran fosfor di Waduk Ir. Djuanda dari masukan sungai mencapai 11.091,5 ton/tahun (82%) yaitu jauh lebih tinggi dibandingkan beban dari kegiatan KJA sebesar 2.382,9 ton/tahun (18%); beban pencemaran fosfor dari kedua sumber diperkirakan mencapai 13.474,4 ton/tahun.Pollution load of Ir. H. Djuanda reservoir originated from internal and external sources. Internal source pollution for example is fish farming activities in Floatingnet Cage Culture (FCC), while external source is river input from catchment area into Ir. H. Djuanda reservoir. Phosphorus considered a macro nutrient for phytoplankton and aquatic plants, its excessive amount may cause eutrophication and water pollution, i.e., blooming in the growth of phytoplankton and aquatic plants. The aim of this study was to assess potential of phosphorus loading in the Ir. H. Djuanda reservoir. The study was conducted with stratified surveys. Water sampling was conducted at the input of tributaries into reservoirs. Secondary data was collected from Perum Jasa Tirta II as Reservoir Administrator and Fisheries and Animal Husbandry Services of Purwakarta Regency. Carp as fish samples and fish food used were collected from cultivated cages. The results showed that phosphorus load at the Ir. H. Djuanda reservoir were mostly came from rivers, 11,091.51 tons/year (82%)which is much higher than that from FCC activities i.e., 2,382.9 tons/year (18%). The total phosphorus load from both sources reached 13,474.4 ton/year.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 2 (2025): Agustus 2025 Vol 17, No 1 (2025): April 2025 Vol 16, No 3 (2024): Desember 2024 Vol 16, No 2 (2024): AGUSTUS 2024 Vol 16, No 1 (2024): (APRIL) 2024 Vol 15, No 3 (2023): (DESEMBER) 2023 Vol 15, No 2 (2023): (AGUSTUS) 2023 Vol 15, No 1 (2023): (APRIL) 2023 Vol 14, No 3 (2022): (DESEMBER) 2022 Vol 14, No 2 (2022): (Agustus) 2022 Vol 14, No 1 (2022): (APRIL) 2022 Vol 13, No 3 (2021): (DESEMBER) 2021 Vol 13, No 2 (2021): (AGUSTUS) 2021 Vol 13, No 1 (2021): (April) 2021 Vol 12, No 3 (2020): (Desember) 2020 Vol 12, No 2 (2020): (AGUSTUS) 2020 Vol 12, No 1 (2020): (April) 2020 Vol 11, No 3 (2019): (Desember) 2019 Vol 11, No 2 (2019): (Agustus) 2019 Vol 11, No 1 (2019): (April) 2019 Vol 10, No 3 (2018): (Desember) 2018 Vol 10, No 2 (2018): (Agustus) 2018 Vol 10, No 1 (2018): April (2018) Vol 9, No 3 (2017): (Desember) 2017 Vol 9, No 2 (2017): (Agustus 2017) Vol 9, No 1 (2017): (April, 2017) Vol 8, No 3 (2016): (Desember, 2016) Vol 8, No 2 (2016): (Agustus 2016) Vol 8, No 1 (2016): (April 2016) Vol 7, No 3 (2015): (Desember 2015) Vol 7, No 2 (2015): (Agustus 2015) Vol 7, No 1 (2015): (April 2015) Vol 6, No 3 (2014): (Desember 2014) Vol 6, No 2 (2014): (Agustus 2014) Vol 6, No 1 (2014): (April 2014) Vol 5, No 3 (2013): (Desember 2013) Vol 5, No 2 (2013): (Agustus 2013) Vol 5, No 1 (2013): (April 2013) Vol 4, No 3 (2012): (Desember 2012) Vol 4, No 2 (2012): (Agustus 2012) Vol 4, No 1 (2012): (April 2012) Vol 3, No 6 (2011): (Desember 2011) Vol 3, No 5 (2011): (Agustus 2011) Vol 3, No 4 (2011): (April 2011) Vol 3, No 3 (2010): (Desember 2010) Vol 3, No 2 (2010): (Agustus 2010) Vol 3, No 1 (2010): (April 2010) Vol 2, No 6 (2009): (Desember 2009) Vol 2, No 5 (2009): (Agustus 2009) Vol 2, No 4 (2009): (April 2009) Vol 2, No 3 (2008): (Desember 2008) Vol 2, No 2 (2008): (Agustus 2008) Vol 2, No 1 (2008): (April 2008) Vol 1, No 6 (2007): (Desember 2007) Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007) Vol 1, No 4 (2007): (April 2007) Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 1, No 1 (2006): (April 2006) More Issue