cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KAJIAN SASTRA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08520704)     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 27 Documents
FRASE PREPOSISI BAHASA INDONESIA: ANALISIS X BAR Mulyadi Mulyadi Mulyadi
KAJIAN SASTRA Vol 34, No 1 (2010)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.832 KB)

Abstract

As an aglutinating language, Indonesian is rich of morphological markers, such as afixes and prepositions. However, from the X-bar perspective, the syntactic behaviour of these markers in forming prepositional phrases has not been clearly depicted. This paper aims to describe the internal structure of prepositional phrase (PP) in Indonesian.  This study used written data taken from various sources. The result of the analysis shows that PP is composed of a complement (Comp), a modifier (Mod), and a specifier (Spec). The rules of forming PP cover : (1) PP = P’, Spec;  P’ = P’, Comp, (2) PP = P’, Spec; P’ = P’, Mod.; P’ = P, Comp, (3) FP = P’, Spec; FP = P’, Spec; P’ = P, Mod.; Y= P, Comp. Key words: prepositional phrases, phrase structure, X‑bar theory http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/editor/submission/2671
Ekokritik: Kritik Sastra Berwawasan Lingkungan Siswo Harsono
KAJIAN SASTRA Vol 32, No 1 (2008)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1624.436 KB)

Abstract

Literary criricism has recently undergone diverse growth. One school of literary criticism appealing most in America nowadays is ecocriticism. Theoretically, ecocriticism grew out of awareness of the interdependence of literature on environment. Environmental matters have profoundly been discussed over disciplines; ecology, technology, economics, philosophy, psychology, sociology, anthropology, Iaw and others. Environmental study centers, environmentol NGOs and environmental movements hove frequently emerged. These symptoms have been a challenge for literary scholarships to participate. Yet the foremost question is what role the literary scholarships can take to answer the question on the environmental matters. And the role is what ecocriticism about to point.
English-Only Policy as Language Pressure Dwi Wulandari
KAJIAN SASTRA Vol 32, No 1 (2008)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.022 KB)

Abstract

Kebijaksanaan untuk memakai bahasa Inggris saja di AmerikaSerikat menuai banyak kontroversi. Dengan tujuan untukmenyatukan bangsa, kebijaksanaan ini diterapkan di sekolah, dengan berbagai program yang mengharuskan para imigran untuk bisa menguasai bahasa Inggris dengan cepat sehingga mereka bisa mempelajari ilmu-ilmu lainnya sebagaimana yang dipelajari oleh sfsruo yang berbahasa dbu bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya, kebijaksanaan ini justru memberikan masalah bagi siswa imigran karena mereka mendapat sikap negatif dan pada akhirnya memicu konflik identitas bagi mereka dan menghilangkan warisan bahasa mereka. Kebijaksanqan ini juga menyebabkan penutur bahasa Inggris tidak sensitif bahkan meremehkan budayalain sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mempelajarinya. Ada tiga hal yang menyebabkan kebijaksanaan tersebut tetap diterapkan meskipun telah menimbulkan masaloh; salah pengertian terhadap bilingual education, peranan mass media yang cenderungmembela kebijaksanaan ini, dan adanya keinginan dari penguasa untuk mempertahankan status kekuasaannya denganmempertahankan status bahasa Inggris.
VARIASI TUTUR ANAK PADA MASYARAKAT BILINGUAL: STUDI KASUS ANAK USIA 8 TAHUN PADASEBUAH KELUARGA DI KOTASBMARANG Catur Kepirianto
KAJIAN SASTRA Vol 34, No 2 (2010)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.317 KB)

Abstract

Purpose of the research is to know the child language acquisition, particularly on child speech variation. Subject of the research are 8-year-old children live in an bilingual, informal Indonesian and Javanese family. Their parents are Javanese both ethnic and vernacular, otherwise they tends to speak informal Indonesian and Javanese to the subjects. The method of collecting data is simak libat cakap, participant observation and the method of analyzing data is padan pragmatik, pragmatic identity method. Result of the research is that the child speech variation is bilingual, informal Indonesian and Javanese. It likes the speech of the child invironment. Structurally, the child vocabularies and sentences are short and brief in form and it is the characteristic of the informal speech. Child speech variation is influenced by the speech variation in the child invironment. The child acquires the speech variation they listen and acquire in their speech.
NOKTAH HITAM AGAMA DALAM CERPEN ”MADAM BAPTISTE”: Sebuah Tinjauan Sosiologis Sukarjo Waluyo
KAJIAN SASTRA Vol 35, No 1 (2011)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2220.127 KB)

Abstract

Karya sastra dapat dilihat dari segi sosiologi dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Pendekatan sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan sastra yang mengkhususkan diri dalam menelaah karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosial kemasyarakatan. Cerpen “Madam Baptiste” karya Guy de Maupassant menarik untuk diteliti sebab menceritakan bagaimana agama menanggapi masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan. Semua pemeluk agama percaya bahwa agama berfungsi untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Agama adalah berisi aturan-aturan yang mestinya menjamin tata kehidupan masyarakat yang adil bagi umat manusia, terlebih bagi pemeluknya sendiri. Namun, bagi pemeluknya sendiri, melalui kaum rohaniwan, agama seringkali melakukan deskriminasi dalam melayani kebutuhan sosial masyarakatnya. Padahal kaum rohaniwan seharusnya menjadi penyelesai masalah-masalah sosial yang ada. Key words: sosiologi sastra, agama, diskriminasi, rohaniwan http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/editor/submission/2917
MENGEMBANGKAN KEBERSAMAAN ANTARBANGSA MELALUI BAHASA Nurhayati Nurhayati
KAJIAN SASTRA Vol 34, No 2 (2010)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.9 KB)

Abstract

Up to now, English is used as a communication language in ASEAN forum. To incourage the solidarity among the society in South East Asia, it is necessary to change the policy. The paper offers one alternative of using regional languages instead of English in the forum. Malay languages, those are Indonesian Malay, and Malay used in Malaysia, Brunei Darussalam, and Singapure are potential languages that can be used as a means of communication, especially among the four societies. To do that, we have to increase the mutual intelligibility among the four languages and to incourage the societies to use the four languages.
BATTLE OF LITERARY CRITICISM, CULTURAL CRITICISM, CLOSE READING, AND STYLISTICS IN THE COLLEGE LITERATURE CLASS Subur Wardoyo
KAJIAN SASTRA Vol 34, No 1 (2010)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.152 KB)

Abstract

Keahlian apa yang lebih bermanfaat dalam memahami karya sastra? Apakah membaca cermat, kritik budaya, atau stilistika? Tulisan ini bertujuan untuk menyaring pendapat yang mendukung masing-masing keahlian tersebut di atas. Selain itu, akan diuraikan upla pendapat saya sendiri bahwa dengan semakin luasnya bidang kajian sasr=tra, yang saat ini sudah memasukkan bidang-bidang ilmu lain, ada baiknya memfokuskan pada membaca cermat dan stilistika. Tulisan ini dibatasi pada pertarungan antar bidang kajian dalam lingkup pengajaran sastra reinaisans.
Ungkapan dalam Upacara Tradisional Perkawinan Suku Jawa Wiwiek Sundari
KAJIAN SASTRA Vol 32, No 1 (2008)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.471 KB)

Abstract

Javanesse people keep preserving Javanesse traditions inwedding ceremonies. The traditions are represented in sets ofceremonies such as siraman, ijab kabul, panggih, In each ceremony,Javanesse people use particular expressions. The expressions are inthe form of words and phrases which have functions to convey aparticular meaning that is meant to give advice to the newly marriedcouple,Keywords: : tradition, wedding ceremony, expressions, words,phrases, couple
Konflik yang Menukik pada Drama Panembahan Reso Karya WS Rendra Budi Waluyo
KAJIAN SASTRA Vol 35, No 1 (2011)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3020.403 KB)

Abstract

Dasar lakon drama adalah konflik manusia. Konflik ini sangat penting kedudukannya dalam sebuah drama. Konflik pada drama merupakan kualitas komunikasi dan situasi, yang dapat menimbulkan perhatian, kehebatan, ketegangan di mata penonton yang dilukiskan dengan gerak di atas panggung atau sebuah kehidupan yang fantastis yang dideskripsikan secara langsung di muka sendiri melalui percakapan atau dialog. Dalam drama dikenal dua konflik yang sama pentingnya, yaitu konflik fisik dan konflik batin. Keduanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bisa disimpulkan bahwa kualitas drama bisa dilihat dari kualitas konflik yang ada di dalamnya. Kata kunci: konflik, konflik fisik, konflik batin http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kajiansastra/article/view/2893
INDO-EUROPEAN AND EUROPEAN IMAGES IN PERANAKAN CHINESE LITERATURE Dwi Susanto
KAJIAN SASTRA Vol 34, No 2 (2010)
Publisher : KAJIAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1221.303 KB)

Abstract

This paper aims to explore images of Indo European and European in peranakan Chinese literature. This paper uses the paradigm that literature is objective of mind as result from action of thinking. Literary works which are used as main data will interpret in term of historical context. So, this paper contains intellectual history which focused the viewing toward Western on the Chinese intellectual minds. The paper will explore and give answers about (1) how they represent European and Indo-European in their minds (2) why they represent the European and Indo-European, and (3) how the impact of political and vision of the authors in their works. Based on literary works and historical context, the phenomenon of literary works will bring into interpretation between spirit of age and topic of European and Indo European images in their literary works

Page 1 of 3 | Total Record : 27