cover
Contact Name
Benny Hidayat, PhD
Contact Email
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil
Published by Universitas Andalas
ISSN : 18582133     EISSN : 24773484     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Sipil' translated as Civil Engineering Journal, is a scholarly periodical that published by Civil Engineering Departement, Faculty of Engineering, Andalas University (Unand), Padang, West Sumatra, Indonesia. The journal, abbreviated as JRS-Unand, covers recent topics in civil engineering as stated in its focus and scope. JRS-Unand publishes 6-10 articles in each edition with 8-14 pages long for each article. One volume of JRS-Unand divided into two editions, which published in February and October each year. Articles are written in Bahasa Indonesia (Indonesian language) or can be in English.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2009)" : 6 Documents clear
PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK Hendri Gusti Putra; Abdul Hakam; Nova Yusri
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.791 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.27-38.2009

Abstract

Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki kuat geser yang rendah sehingga akan menghadapi masalah apabila tanah lempung ini menerima beban yang cukup besar. Hal ini menyebabkan tanah lempung tidak bisa diberi beban yang besar. Cara untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan memberi urugan di atas tanah lempung itu. Tapi cara ini memerlukan biaya yang besar. Salah satu alternatif lain untuk meningkatkan kekuatan geser tanah lempung adalah dengan memberikan cerucuk yang ditusukkan ke dalamnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk terhadap kekuatan geser tanah lempung. Metode yang digunakan yaitu dengan membandingkan berbagai kombinasi cerucuk yang ditusukan ke dalam tanah lempung dan tanpa cerucuk. Percobaan di laboratorium dengan menggunakan alat compression machine untuk menentukan kekokohan tanah atau daya dukung dari tanah lempung itu. Cerucuk dipasang dengan berbagai variasi dimulai dari panjang cerucuk, penempatan cerucuk (vertikal maupun horizontal) dan jarak antar cerucuk. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penggunaan cerucuk dapat meningkatkan kekuatan geser pada tanah lempung. Semakin panjang cerucuk dan semakin dekat jarak antar cerucuk, semakin dapat meningkatkan kekuatan geser tanah lempung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan guna mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan cerucuk untuk meningkatkan kekuatan geser tanah lempung. Keywords: tanah lempung, kekuatan geser, cerucuk.
KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK Oscar Fitrah Nur
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.556 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.39-52.2009

Abstract

Keruntuhan yang terjadi pada balok tulangan tunggal dipengaruhi oleh dimensi balok dan rasio tulangan balok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya perpindahan dan beban maksimum yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang dan perilaku retak balok akibat lentur. Model balok yang digunakan adalah balok beton bertulang tunggal dengan tumpuan sederhana dengan ukuran balok 50 × 75 × 550 mm dan 50 × 100 × 550 mm. Penulangan balok dilakukan dengan tiga tipe keruntuhan yaitu keruntuhan tarik, keruntuhan seimbang dan keruntuhan tekan. Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai diperoleh keadaan dimana tegangan tarik beton dilampaui (terjadi retak) sampai balok mengalami keruntuhan. Pada setiap tahap pembebanan dibaca dan dicatat besar lendutan yang terjadi pada balok. Kejadian retak yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada balok dengan tipe keruntuhan tarik pada umumnya keruntuhan diawali dengan retak dari daerah dibawah beban kemudian berlanjut pada daerah tengah bentang. Retak balok terjadi pada daerah momen maksimum serta merambat ke arah vertikal (arah tegak lurus sumbu batang) seiring peningkatan beban, balok dengan tipe keruntuhan tekan dan seimbang pada umumnya keruntuhan terjadi secara tiba-tiba, retak yang terjadi cenderung membentuk sudut 45° atau lebih terhadap sumbu balok, bersamaan dengan meningkatnya beban aksial yang diberikan, retak bertambah panjang dan lebar, serta terjadi retak-retak baru disepanjang badan balok. Kata Kunci : beban dan perpindahan, balok beton tulangan tunggal, pola retak, tipe keruntuhan.
STUDI PENGARUH KONDISI KADAR AIR KAYU KELAPA TERHADAP SIFAT MEKANIS Fauzan Fauzan; Ruddy Kurniawan; Siska Martha Sari
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.929 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.53-64.2009

Abstract

Kayu kelapa sebagai alternatif bahan konstruksi belum diketahui kelas dan kekuatannya secara pasti. Penggunaan kayu kelapa untuk berbagai kondisi yang dipengaruhi cuaca dan kelembaban lingkungan perlu diketahui kekuatannya untuk kadar air yang berbeda-beda dan perkiraan besar pengurangan kekuatan yang terjadi untuk perencanaan. Selain itu bisa mengetahui klasifikasi kayu kelapa berdasarkan PKKI 1961. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu kelapa dengan umur sekitar 20 tahun dan umur 70 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan membedakan kadar air dan berat jenis. Sifat mekanis yang dilihat adalah kuat geser sejajar serat, kuat tekan sejajar serat dan tegak lurus serat, kuat lentur sejajar serat dan kuat tarik sejajar serat. Benda uji diambil pada bagian bawah batang pohon kelapa sekitar 1-2 m. Sebelum dilakukan pengujian sifat mekanis dilakukan pengaturan kadar air benda uji. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa peningkatan kadar air kayu kelapa berbanding terbalik dengan kuat tekan dan kuat tariknya, namun berbanding lurus dengan kuat gesernya. Terjadi pertambahan kekuatan yang besar pada kayu kelapa dari kadar air 20% menuju 0% kecuali untuk kekuatan gesernya. Berdasarkan berat jenis rata-rata yang diperoleh sebesar 0,83, maka kayu kelapa berumur 70 tahun termasuk kategori kayu kelas kuat II dan kayu kelapa berumur 20 tahun dengan berat jenis rata-rata 0,58 termasuk kategori kayu kelas kuat III. Perbedaan kekuatan kayu kelapa pada kondisi kadar air 20% untuk umur 20 tahun dan 70 tahun terbesar terjadi pada kekuatan tekan. Faktor koreksi layan basah kayu kelapa lebih rendah dibandingkan faktor koreksi layan basah berdasarkan SNI konstruksi kayu 2002. Keywords : kayu kelapa, sifat mekanis, kadar air, berat jenis.
STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Febrin Anas Ismail
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.974 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.1-12.2009

Abstract

Sumatera merupakan daerah rawan gempa karena terletak pada dua sesar aktif, yaitu pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia dan sesar Semangko yang membentang sepanjang Bukit Barisan. Salah satu contohnya gempa yang terjadi di kabupaten Agam (Sumatera Barat) pada tanggal 6 Maret 2007. Akibat dari gempa ini, tidak hanya merusak bangunan non-engineering dan infrastruktur lainnya di wilayah tersebut, tetapi juga banyak memakan korban jiwa. Berdasarkan hasil investigasi tim tanggap darurat Sumatera Barat, banyak ditemukan kerusakan dan keruntuhan bangunan tanpa keterlibatan insinyur (non-engineering) yang disebabkan oleh buruknya mutu bahan dan mutu pengerjaan serta kesalahan/ kecerobohan dalam pencampuran beton atau komposisi peyusun beton yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas beton yang sering digunakan oleh masyarakat di Sumatera Barat sebagai dasar untuk memperbaiki pada masa yang akan datang. Mutu beton yang dikaji adalah beton dengan perbandingan campuran 1 : 2 : 3. Pengambilan material dilakukan di lima daerah di Sumatera Barat, yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sebelumnya dilakukan survei lapangan untuk mengetahui material dari quarry yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat dalam membanguan rumah non-engineering. Metoda pencampuran dilakukan dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan 1 air. Metoda pencampuran ini banyak digunakan oleh masyarakat dalam membangun rumah sederhana non-engineering. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan yang berbeda-beda dari masing-masing daerah, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Hal ini disebabkan karena properties dari masing-masing agregat yang digunakan berbeda-beda. Keywords: rumah non-engineering, campuran beton 1 : 2 : 3, kuat tekan beton.
EVALUASI PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG Yervi Hesna; Benny Hidayat; Satria Suwanda
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.604 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.65-76.2009

Abstract

Fenomena dalam keselamatan kebakaran gedung di Indonesia memperlihatkan bahwa pihak pemilik atau pengelola gedung lebih bergantung kapada Dinas Pemadam Kebakaran. Padahal proses membesarnya kebakaran sangat cepat sehingga pemadaman harus dilakukan secara cepat selagi kebakaran masih kecil. Dan hal ini lebih mungkin dilakukan oleh pihak pemilik/ pengelola gedung atau pengguna gedung tersebut dari pada harus menunggu PMK. Oleh karena itu penggunaan sebuah tool diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan persyaratan teknis yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfatan oleh penyedia jasa dan pemilik/pengelola bangunan gedung, serta pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, melalui mekanisme perijinan, pemeriksaan dan enertiban oleh pemerintah untuk mewujudkan bangunan gedung yang aman terhadap bahaya kebakaran. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan sebuah tool pemeriksaan keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran pada gedung-gedung yang terletak di komplek RSUP DR. M. Djamil Padang berdasarkan komponen sistem keselamatan bangunan (KSKB), yang terdiri dari kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan bangunan gedung berupa Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) yang merupakan persentase total dari penjumlahan persentase komponen sistem keselamatan bangunan (KSKB). Dari survei yang dilakukan terhadap 27 bangunan, 25 diantaranya memiliki tingkat keandalan bangunan yang baik sedangkan 2 bangunan lainnya memiliki tingkat keandalan bangunan yang cukup. Keywords: sistem keselamatan kebakaran, bangunan gedung.
STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK ″U″ Jati Sunaryati; Rudy Ferial; Dicky Febri Andy
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.264 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.13-26.2009

Abstract

Redaman adalah fenomena yang ada dalam setiap struktur, fenomena tersebut dapat mengurangi getaran yang disebabkan oleh kekuatan eksternal untuk diterapkan sistem struktur. Berbagai jenis peredam telah dikenal dewasa ini, salah satunya adalah Tuned Mass Damper (TMD) dimana sistem ini menerapkan konsep kontrol pada struktur. Tulisan ini menyajikan studi efektifitas TMD yang dipasang pada struktur gedung bangunan tinggi. Pemasangan TMD pada struktur biasanya adalah pada bangunan-bangunan tinggi dengan layout berbentuk bujursangkar. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dikaji efektifitas pemakaian TMD bila digunakan pada bangunan tinggi dengan layout berbentuk ″U″. Respons struktur yang pelajari adalah gaya dalam, deformasi dan perioda dari struktur tanpa dan dengan TMD pada bangunan 40 lantai. Massa TMD ditetapkan sebesar 1%, 2%, dan 3% dari massa struktur utamanya. Tipe TMD dibagi 2 (dua), terdiri dari 1 TMD (Single TMD) dan 2 TMD (Multi TMD) yang diletakkan di lantai paling atas bangunan gedung. Hasil studi menunjukkan bahwa umumnya respons struktur dapat teredam oleh TMD dan penggunaan Single TMD lebih efektif dari pada Multi TMD pada bangunan tinggi dengan layout bangunan berbentuk ″U″. Keywords: redaman, bangunan tinggi, TMD, beban gempa, deformasi, perioda.

Page 1 of 1 | Total Record : 6