cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Journal Analytica Islamica
ISSN : 14114380     EISSN : 25415263     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Journal Analytica Islamica: Journal of Islamic Sciences is a journal that includes the study of Islamic Thought, Islamic law, the Quran, the Hadis, Islamic Education, Islamic Economics and Islamic Communication.
Arjuna Subject : -
Articles 437 Documents
MODEL POLA HUBUNGAN HARMONIASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA MEDAN Muhammad Aswin
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 2 | No. 2 | 2013
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.395 KB)

Abstract

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Medan. Kota Medan merupakan daerah yang heterogen yang didiami berbagai macam suku, etnis dan agama. Penelitian  yang diadakan pada tahun 2011 yang bertujuan untuk melakukan Penjaringan Pola-Pola Harmonisasi Hubungan Antar Umat Beragama di Kota Medan. Kemudian  dilanjutkan pada tahun 2012  mengambil Judul Model Pola Harmonisasi Hubungan antar Umat beragama di Kota Medan dimana penelitian ini berusaha untuk menguji pola-pola yang didapat pada penelitian pertama dan mencari pola mana yang terbaik yang nantinya dijadikan model dalam pelaksanaan harmonisasi antar umat beragama di Kota Medan.  Model harmonisasi ini akan menjadi jalan keluar mengatasi  konflik-konflik sosial yang bernuansa kan  sara, yang  akhir-akhir ini sering terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia , seperti di Poso, Jawa Timur  dan lain-lain. Hubungan antar umat beragama diperlukan untuk melakukan  upaya-upaya dalam menciptakan harmonisasi kehidupan beragama dan berbangsa tentunya dengan mengembangkan konsep kerukunan, toleransi beragama melalui formulasi forum dialog antar, intern pemeluk agama dan dengan pemerintah, maka penelitian ini  menggali pola hubungan antar umat beragama dalam menciptakan hubungan yang harmonis, dan diharapkan penelitian ini menjadi model alternatif mencip takan hubungan antar umat beragama secara nasional. Peneli tian ini menggunakan pendekatan histories kualita tif. pemahaman terha dap objek yang diteliti de ngan menggunakan “field of experience" dan frame of reference” tim peneliti sendiri sehingga ke jelasan, kelayakan dan kedalaman data
SISTEM PEMERINTAHAN KESULTANAN LANGKAT Rizka Dwi Kurnia
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 4 | No. 1 | 2015
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.833 KB)

Abstract

Langkat Sultanate is one of the Malay Kingdom in the region of the East Coast of Sumatra Island. This kingdom comes with a strong Islamic style, reflected in the culture and art relics of Islamic architecture such as mosques and madrasas. Besides, the Sultanate langkat is the most prosperous kingdom in comparison with other kingdoms in East Sumatra. Langkat Sultanate also has a very good system of government as well as structured.
NILAI-NILAI TARIAN TRADISIONAL PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM Abidin, Syahrul
Journal Analytica Islamica Vol 7, No 1 (2018): ANALYTICA ISLAMICA
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tulisan ini untuk mengetahui bagimana nilai-nilai tarian tradisional perspektif komunikasiIslam yang terkandung dalam syair-syair (verbal) dan gerakan-gerakan (nonverbal). Tulisan ini memilikimakna konvensi tarian yang diiringi musik dan diikuti gerakan-gerakan seirama yang dilakukan dilokasi serta waktu tertentu.Kata Kunci: Nilai-nilai Komunikasi Islam, Tarian Tradisional.
WAWASAN ALQUR’AN TENTANG METODE PENDIDIKAN Asnil Aida Ritonga; Irwan Irwan
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 2 | No. 1 | 2013
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.812 KB)

Abstract

Kajian terhadap berbagai cara menyampaikan materi pelajaran  bisa ditelusuri melalui tafsir tarbawi, yang disebut dengan wawasan Alqur’an terhadap metode pendidikan. Dikatakan wawasan Alquran karena kajian terhadap metode tidak harus mengikuti lafal thariqah dalam Alqur’an, tetapi ayat-ayat yang tidak memiliki lafal thariqah namun maknanya mengandung cara penyamaian pendidikan.
PENGEMBANGAN DIRI MENJADI AGEN PEMBELAJAR SEJATI (Urgensi Dalam Pengembangan Diri Menjadi Agen Pembelajar Sejati) Madaliyah Hasibuan
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 3 | No. 2 | 2014
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.015 KB)

Abstract

Dalam tulisan ini dikemukakan bagaimana pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional guru sebagai agen pembelajar sejati, makna pengembangan diri terhadap guru agar benar-benar tumbuh sebagai tenaga profesional, punya potensi pada diri sendiri, bagaimana menilai keterampilan dan minat kekinian dari diri sendiri, mampu membiasakan melahirkan tindakan yang mencerminkan sikap, fungsi dan tujuan menjadi pembelajar sejati, mampu menguasai lima pilar utama yang mutlak ada, untuk menjadi guru profesional madani perlu sikap suasana batin positif, senang, bersemangat, mampu menyelesaikan masalah, bekerja dengan senang hati, mampu mendorong semangat belajar, percaya diri, krearif, innovatif.
BAY’ AL-WAFA’: PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM IMPLEMENTASINYA Sri Sudiarti
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 5 | No. 1 | 2016
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.093 KB)

Abstract

Contract Bay al-Wafa’ is one form of sale and purchase agreement that emerged in the mid-fifth century AH in Central Asia (Bukhara and Balk). Contract bay al-wafa' is a conditional sale and purchase, where goods that have been sold can be bought back by the seller at the same price. This study used a qualitative approach with in-depth interviews as the main instrument for data collection. This study took place in three districts, namely North Labuhan Batu district, Madina and Serdang Berdagai district. The cause of the emergence of the practice of contract bay al-Wafa’ among the people of North Sumatra due to: the needs of society to meet the needs of families and their survival and continuation of education, transactions carried out by the public by using of bay al-wafa' is a perceived risk of business activities lighter., very helpful and useful and the process is very simple, easy and quick to be realized, and the practice of contract bay al-wafa' in North Sumatra have a different names they use, but the form of what they do and goals to be achieved are the same, there are three terms that are found in the life of society, namely: Taxation, Pagang Pawn and Sell Pawn. The form of practice is likened to someone who needs money / funds for the needs of children's school fees or other needs in the family, they sell / pawn their farms, rice fields or their yards to get costs / funds, with the agreement if the funds obtained had been able to be restored, the farms, rice fields or the yards that serve as the object of transaction returned to the proprietor owner of farms, rice fields or yards. During the time the money can not be returned by the owner of the farms, rice fields or yards as long as it also the buyer or recipient had been able to take benefit from the land. What do these people seemed okay by them due to the lack of gharar factor or deception among them, instead they have been helped and easier their problem, by that the walfare is creted and refuse the badness in their lives, this is what required by Islamic law. Can not be denied that 'urf or culture instrumental fills a legal vacuum that never exist in al-Quran and the Sunnah of the Prophet, especially related to muamalah, contract bay al-wafa' is a form of transaction that is anchored in the istihsan 'urfy.
POLITIK PENCITRAAN DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM Anang Anas Azhar
Journal Analytica Islamica Vol 6, No 2 (2017): ANALYTICA ISLAMICA
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.108 KB)

Abstract

Abstrak: Disadari atau tidak, politik pencitraan menjadi pragmentasi yang sering dilakoni partai politikpeserta pemilu. Pragmentasi itu menguat seiring dengan berubahnya wajah perpolitikan Indonesia kepadasistem politik multi partai. Di tengah-tengah masyarakat yang masih lekat pengetahuannya pada partailama, partai-partai baru yang bermunculan berupaya meaih simpatisme masyarakat dengan membangunpolitik pencitraan agar mereka dapat diterima masyarakat dengan baik. Partai-partai baru tak terkecualipartai politik berbasis Islam, menampilkan berbagai macam wajah, yang kesannya sebagai katalisatorpositif untuk politik pencitraan. Komunikasi dalam perspektif Islam, harus dilaksanakan dengan mengedepankanprinsip-prinsip kebaikan, kejujuran dan kebenaran. Dalam literatur komunikasi Islam, ada beberapa prinsipkomunikasi Islam yang lazim dipahami, yaitu:1. Qaulan sadida; 2. Qaulan baligha; 3. Qaulan ma’rufa; 4.Qaulan karima; 5. Qaulan layinan; 6. Qaulan maysura. Dua dari 6 prinsip komunikasi yang dilakukan,menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam proses politik pencitraan politik. Pertama,qawlan Sadida(berkata dengan benar dan jujur). Pencitraan dari perpektif terminologi ini, harus dilakukan dengan menjunjungtinggi kejujuran dan kebenaran. Islam memandang komunikasi harus dilakukan denggan benar, faktual,dan tidak mengandung unsur rekayasa atau memanipulasi fakta. Kedua,qawlan ma’rufan (perkataan yangbaik). Qawlan ma’rufan sebagaimana dijelaskan Ilaihi dapat diartikan sebagai ungkapan atau ucapanyang pantas dan baik. Politik pencitraan dari perspektif komunikasi Islam harus dilakukan sesuai denganprinsip-prinsip komunikasi Islam, yaitu memberikan pesan sesuai dengan fakta dan tidak dimanipulasi.Politik pencitraan dalam pandangan Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah ataunilai-nilai yang disampaikan harus sesuai dengan ajaran Islam, cara (how) penyampaiannya juga mengandungkejujuran, gaya bicara yang digunakan harus santun dan menjunjung etika.Kata Kunci: politik, pencitraan, komunikasi Islam
DINAMIKA GERAKAN DAKWAH DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA DI INDONESIA Darwin Zainuddin; Fakhrur Adabi Abdul Kadir
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 2 | No. 1 | 2013
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.805 KB)

Abstract

Organisasi dakwah dalam sejarahnya lahir sebagai respon terhadap situasi zaman yang dihadapinya, terutama masalah social, politik dan keagamaan. Pergolakan politik di Indonesia organisasi dakwah  harus mampu menempatkan dakwah untuk kepentingan umat Islam,  fungsi organisasi dakwah saat harus kembali kepada tujuannya dan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Problema yang dihadapi ini harus disinerjikan dalam kajian dan bahasan apa yang harus dilakukan oleh organisasi-organisasi dakwah yang ada di Indonesia.Dewan Da’wah merupakan organisasi keagamaan yang khas dengan menjadikan dakwah sebagai kegiatan utamanya. Dakwah yang dimaksud bukan dakwah dalam makna sempit sekadar menyampaikan risalah Islam dalam bentuk lisan atau tabligh, tapi dakwah yang syumuliyah, komprehensif yang mencakup juga da’wah bil hâl, pemberdayaan umat dengan berbagai jalur seperti pendidikan, mengoptimalkan fungsi masjid, membina para da’i, dan lain-lain.Pergerakan dakwah Dewan Dakwah banyak mendapatkan tantangan dimulai sejak didirikannya yaitu masa orde lama, orde baru dan era reformasi. Tantangan ini adalah bahagian yang harus dihadapi oleh Dewan Dakwah dalam menegakkan kebenaran dan meletakkan Islam sebagai agama rahmah dan cinta damai.
HERMENEUTIKA DAN METODE PENAFSIRAN ALQURAN Jaipuri Harahap
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 3 | No. 1 | 2014
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.204 KB)

Abstract

Sebagai pedoman hidup, Alquran harus ditempatkan sebagai tran teks yang transformatif untuk  lebih berkolaborasi antara teks dan kehidupan yang nyata. Meskipun demikian, untuk mengubah bentuk teks diperlukan suatu metodologi yang bersifat membangun, yang dapat menjawab tantangan zaman . Sesungguhnya, prinsip Alquran sebagai pedoman hidup pada setiap tempat dan kondisi telah dimulai sejak  beberapa dekade melalui/tafsir dan pengetahuannya. Meskipun demikian, secara bersama-sama pengembangan fakta sosial, harus dikembangkan.
PENAFSIRAN UCAPAN SELAMAT NATAL DAN PRINSIP-PRINSIP TOLERANSI BERAGAMA DALAM TAFSIR AL-MISBAH Daniel Prima
Journal Analytica Islamica Analytica Islamica | Vol. 4 | No. 1 | 2015
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.474 KB)

Abstract

Indonesia adalah Negara kesatuan yang di dalamnya terdapat ragam keagamaan, suku, budaya, dan adat istiadat. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, semestinya perbedaan-perbedaan tersebut bisa menciptakan kerukunan antar-sesama. Namun dalam kenyataananya tidak jarang terjadi konflik atas dasar perbedaan tersebut, seperti terjadinya kerusuhan yang berakhir dengan pembakaran Masjid dan rumah ibadah lainnya. Hal ini mengakibatkan ketegangan di antara warga yang berbeda agama. Karenanya dibutuhkan pemahaman terhadap keberagamaan yang didasari ayas kesadaran perbedaan tanpa adanya pemaksaan. Dalam konteks itu, melalui studi terhadap Tafsir Al-Misbah, artikel ini memaparkan dan mengnalisis secara menalam penafsiran M. Quraish Shihab terhadap ucapan selamat Natal dan prinsip-prinsip toleransi beragama dalam sebagaimana ditulis dalam Tafsir Al-Mishbah.

Page 2 of 44 | Total Record : 437