cover
Contact Name
Yuniar Siska Novianti
Contact Email
yuniar@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geosapta@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal GEOSAPTA
ISSN : 24603457     EISSN : 25275844     DOI : -
Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and Mining Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018" : 12 Documents clear
KARAKTERISASI ALKYD RESIN DARI GLISEROL DAN ASAM ADIPAT YANG DIMODIFIKASI DENGAN MINYAK BIJI KARET SEBAGAI KOMPONEN SURFACE COATING YANG RAMAH LINGKUNGAN Desi Nurandini; Rochmadi Rochmadi; Bardi Murachman
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5170

Abstract

Modifikasi alkyd resin dengan minyak nabati banyak dikembangkan untuk diaplikasikan dalam industri cat dan coating. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik produk alkyd resin yang terbentuk dari reaksi poliesterifikasi gliserol dan asam adipat yang termodifikasi minyak biji karet. Sintesis alkyd resin yang dilakukan menggunakan proses monogliserida yang terdiri atas dua tahap dan reaksi dilakukan dengan variabel perbandingan ekivalen OH/COOH 1,0 – 1,3 mgek/mgek. Tahap pertama adalah reaksi alkoholisis antara minyak biji karet dengan gliserol di dalam labu leher tiga dengan kecepatan pengadukan dan suhu reaksi dijaga tetap. Selanjutnya adalah tahap esterifikasi yang dilakukan dengan mencampurkan asam adipat ke dalam reaktor batch berisi hasil tahap satu. Hasil karakterisasi produk alkyd resin menunjukkan adanya pengaruh perbandingan ekivalen OH/COOH (Rek) pada karakteristik produk tersebut. Dari analisis FTIR ditemukan adanya gugus ester, hidroksil, dan karboksil. Sedangkan dari analisis bilangan asam diketahui bahwa semakin besar nilai Rek, bilangan asam dalam produk alkyd resin semakin kecil. Sementara itu uji viskositas memberikan hasil bahwa viskositas cenderung semakin besar dengan semakin besarnya nilai Rek, yang menjadi indikasi bahwa berat molekul relatif polimer yang terbentuk semakin meningkat dengan besarnya nilai Rek. Kata-kata kunci: alkyd resin, alkoholisis, esterifikasi, minyak biji karet, karakterisasi
KAJIAN TEKNIS COAL WASHING PLANT DI PT BAHARI CAKRAWALA SEBUKU, KABUPATEN KOTABARU, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ferry Ariadi Wardhany; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5165

Abstract

Coal Washing plant bertujuan untuk memisahkan dari material pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara. Dalam proses pabrik pencucian batubara terjadi perubahan nilai parameter kualitas batubara di washingplant sehingga perlu diketahui parameter kualitas batubara apa saja yang mengalami perubahan dan bagaimana pengaruh antara satu parameter dengan parameter lainnya.Dense Medium Separation (DMS) merupakan metode pemisah mineral dan batubara berdasarkan spesifik gravity yang dikenal juga dengan proses sink and float (tenggelam dan terapung). Spesifik gravity media yang digunakan untuk pemisahan DMS merupakan spesifik gravity medium yaitu terletak diantara spesifik gravity mineral tenggelam dan terapung. Media ini bercampur dengan air dan membentuk media ini digunakan magnetit. DMS digunakan untuk pemisahan batubara dengan syarat tidak boleh ada material halus karena jika material ini bersatu dengan air akan membentuk suspensi yang tinggi dan lebih kental. Proses ini menghasilkan dua produk yaitu Sink Produk yaitu batubara yang berat (tidak diinginkan) dan Float Produk yaitu batubara yang ringan (yang diinginkan).Adapun perbedaan yang terjadi pada parameter kualitas batubara dalam pencucian yaitu total moisture, ash content, total sulphur dan calorific value. setelah dilakukan analisa antara batubara plantfeed dengan batubara washing menunjukkan bahwa  yang mempengaruhi proses pencucian batubara ialah bertambahnya nilai  rata-rata total  moisture sebesar 3,87%, berkurangnya nilai persentase rata-rata ash content sebesar 12,06%,  naiknya nilai  rata-rata calorific value ar sebesar 1062 cal/gr dan calorific value adb sebesar 1276 cal/gr serta penggunaan spesific gravity yang tepat digunakan agar bertujuan untuk meningkatkan nilai kualitas batubara tersebut. Kata-kata Kunci : Plantfeed,  Coal Wasingplant,  Parameter  Kualitas Batubara
KAJIAN SISTEM PENIRISAN TAMBANG UNTUK MENANGGULANGI LIMPASAN AIR DARI AREA PIT 4 TIMUR KE ARAH PIT 4 BARAT DI PT DARMA HENWA TBK, ASAM ASAM COAL PROJECT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Karina Shella Putri; Muhammad Alfarisi; Robian Nuur
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5171

Abstract

Pit 4 Timur di PT Darma Henwa ACP merupakan pit dengan status tidak aktif produksi sehingga air dibiarkan meluap dari sump dan menggenangi pit. Area Pit 4 Timur berbatasan dengan Pit 4 Barat yang berstatus pit aktif produksi dimana elevasi kritis yang membatasi agar air pada Pit 4 Timur tidak melimpas ke Pit 4 Barat adalah -51,4 mdpl. Penelitian ini memprediksi lama pemompaan pada Pit 4 Timur agar dapat menanggulangi genangan air yang ada ditambah dengan penambahan air limpasan permukaan dari hasi prediksi curah hujan dan durasi hujan hingga 10 bulan ke depan sehingga tidak mengganggu aktivitas produksi di Pit 4 Barat.Metode yang digunakan untuk memprediksi curah hujan dan durasi hujan adalah dengan tiga metode exponential smoothing, antara lain Metode Brown, Metode Holt, dan Metode Winter. Hasil prediksi curah hujan dan durasi hujan digunakan untuk menentukan intensitas hujan yang digunakan dalam Persamaan Rasional untuk menghitung debit limpasan permukaan. Simulasi dalam menentukan lama pemompaan menggunakan persamaan Water Balance berdasarkan pertimbangan prediksi air yang masuk berupa volume limpasan permukaan dan bawah permukaan, serta volume air yang dapat dikeluarkan berdasarkan kemampuan pemompaan.Hasil pengukuran debit aktual dua unit pompa Multiflo 420 yaitu 0,148 m3/detik dengan head total 110 meter dan debit rata-rata air bawah permukaan sebesar 2,038 m3/detik. Hasil prediksi debit air limpasan permukaan dari bulan April 2016 sampai dengan Desember 2016 berturut-turut yaitu 1,33 m3/s, 1,14 m3/s, 1,15 m3/s, 0,71 m3/s, 1,95 m3/s, 1,26 m3/s, 1,88 m3/s, 1,26 m3/s, dan 1,22 m3/s. Berdasarkan hasil pengukuran, perhitungan, dan prediksi tersebut didapatkan lama waktu pemompaan adalah selama 2 bulan 5 hari. Kata-kata kunci: exponential smoothing, pit, water balance
ANALISIS PERUBAHAN KUALITAS BATUBARA PADA PT GUNUNG LIMO SITE BATU BALIAN SUNGKAI, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN M. Rian Musadat; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5166

Abstract

Adanya perbedaan kualitas batubara pada stockpile yang timbul akibat dari proses pengiriman batubara dimana dalam proses pengiriman terdapat handling yang bisa mengakibatkan adanya indikasi perubahan nilai parameter kualitas batubara sehingga perlu diketahui seberapa besar perubahannya dan bagaimana pengaruh antara satu parameter dengan parameter lainnya.Tujuan penelitian yaitu menganalisa parameter kualitas batubara di stockpile A, stockpile B, dan stockpile C dan Analisa faktor dominan yang mempengaruhi perubahan parameter kualitas batubara (CV). Metode analisis yang digunakan untuk pengujian parameter kualitas batubara yaitu American Society for Testing and Materials (ASTM) meliputi pengujian analisis proximate seperti moisture, ash content, dan calorific value. Kualitas batubara pada proses pengiriman di stockpile A – B memiliki  kecenderungan perubahan lebih besar dibandingkan stockpile B – C dan Faktor parameter dominan yang mempengaruhi naik turunnya nilai dari parameter kualitas batubara (CV) adalah Ash. Kata-kata kunci: Batubara, Lokasi, Perubahan Parameter Kualitas Batubara.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN JENIS MINERAL LEMPUNG DALAM PEMANFAATAN BIDANG INDUSTRI DI KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Marselinus Untung Dwiatmoko
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5172

Abstract

Daerah dataran Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar tersusun oleh endapan sedimenter.salah satu endapan yang terdapat adalah endapan Lempung.Lempung di daerah ini belum dimanfaatkan secara optimaldikarenakan belum diketahui jenis dan karakteristik mineral yang terkandung di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis mineral lempung dan juga karakteristik fisik dan kimia dari mineral lempung di daerah Kecamatan Mataraman tersebut untuk melihat potensilempung dalam bidang industri.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis XRD untuk  mengetahui karakteristik mineralogi lempung, analisis XRF untuk mengetahui kandungan kimia lempung dan metode analisis fisik untuk mengetahui karakteristik fisik dan megaskopis lempung.Lempung Mataraman terdapat dalam kondisi geologi dengan morfologi dataran bergelombang, sebagai endapan alluvial di Quarter Alluvium (Qa) dengan struktur geologi monoklin. Lempung dengan karakteristik fisik berwarna putih, liat elastis mudah dibentuk dan bercampur dengan pasir serta krikil.berupa kuarsit. Berdasarkan hasil analisis, jenis mineral lempung yang dijumpai adalah Kaolint, Mika dan  Kuarsa,  Lempung  tersebut  dapat  dimanfaatkan sebagai  bahan pembuatan gerabah. Lempung tersebut tidak dapat digunakan dalam industri lain seperti farmasi, kosmetik dan kertas karena tidak memenuhi persyaratan kadar kimia. Kata-kata kunci : Lempung, Mataraman, Kaolinit, XRD, XRF
PERENCANAAN TAMBANG PADA LOKASI PIT EAST DAN PIT WEST DI PT WINGS SEJATI JOBSITE PT BANGUN NUSANTARA JAYA MAKMUR Akhmad Jailani; Agus Triantoro; Romla Noor Hakim
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5167

Abstract

Rencana PT Wings Sejati membuka lokasi penambangan baru merupakan latar   belakang   penulis   melakukan   penelitian   mengenai   perencanaan tambang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan pit dan batas penambangan, menghitung jumlah overburden dan batubara tertambang, membuat tahapan penambangan, rancangan disposal bulanan dan menghitung keperluan alat.Penelitian dikerjakan dengan bantuan software komputer. Pit yang akan dibuat ada dua yaitu Pit East dan Pit West. Batas penambangan, cadangan tertambang, dan volume OB ditentukan dengan nilai Stripping Ratio (SR) 10 untuk Pit East dan 13 untuk Pit West. Rancangan pit dan timbunan mengacu pada rekomendasi geometri lereng. Perhitungan volume menggunakan software komputer. Tahapan penambangan mempertimbangkan target produksi perusahaan yaitu 30.000 ton/bulan dan kemampuan produksi tiap alat. Perhitungan kebutuhan alat gali muat dan alat angkut berdasar pada data alat yang tersedia di perusahaan.Hasil penelitian dengan SR 10 untuk Pit East dan 13 untuk Pit West didapatkan batas penambangan Pit East sampai 82 mdpl dengan luas pit 4.68 ha dengan cadangan batubara 59 ribu Ton dan volume OB 600 ribu BCM, batas penambangan Pit West sampai 99 mdpl dengan luas pit 2.68 ha dengan cadangan batubara 18 ribu Ton dan volume OB 260 ribu BCM. Pit yang dapat ditambangan hanya dalam waktu 3 bulan. Pada bulan November OB yang dibongkar sejumlah 272.861 BCM dengan batubara berjumlah 13.046 TON, pada bulan Desember jumlah OB yang dibongkar sejumlah 304.031 BCM dengan batubara sejumlah 30.302 TON, pada Bulan Januari jumlah OB yang dibongkar sejumlah 271.910 BCM dengan batubara sejumlah 34.809 TON. Kapasitas Disposal OB di bulan November sejumlah 272.945 BCM, kapasitas Disposal OB di bulan Desember sejumlah 263.817 BCM dan Bank soil sejumlah 40.512 BCM, kapasitas Disposal OB di bulan Januari sejumlah 273.991 BCM.  Keperluan alat berjumlah 6 alat gali muat CAT 336, 12 buah ADT 740, 7 buah DT HINO dan 4 alat support (dozer). Kata-kata kunci: Perencanaan, Pit, Overburden, Stripping Ratio.
ANALISIS KESTABILAN LERENG PLAN DISPOSAL PADA PIT MULIA PT ARUTMIN INDONESIA KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN Subianto Subianto; Agus Triantoro; Riswan Riswan
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5162

Abstract

Disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material kadar rendah dan/atau material bukan bijih (overburden). Saat pembentukan disposal tersebut pernah terjadi longsor. Longsor ini dianalisis  akibat base disposal merupakan bekas lubang bukaan tambang yang hanya dipompa airnya, tanpa pembuangan material lumpur. Sehingga base disposal sebelum ditimbun tidak benar-benar kering. Akibat peristiwa longsor tersebut, jalan akses hauling yang tepat berada di area kaki disposal tertimbun dan tidak dapat digunakan lagi. Oleh sebab itu disposal atau tempat penimbunan ini harus direncanakan dengan baik agar material timbunan berada dalam kondisi stabil. Kestabilan lereng disposal merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan kelongsoran yang dapat merugikan bagi beberapa pihak masyarakat pada umumnya maupun perusahaan, terkaitmasalah produksifitas. Overburden yang akan dipindahkan sebesar 20,000 bcm agar dapat mengambil batubara di area Pit10 PAMA.Penelitian ini menghitung nilai Safety Factor pada lereng plan disposal (desain disposal rencana) sehingga bernilai aman (FK > 1.25). Pada proses pembuatan plan disposal OPD69 menggunakan metode Morgenstern. Perhitungan nilai aman menggunakan software Geostudio 2007 yang dibagi menjadi beberapa section yaitu A, B, C, D, dan E. Setelah dilakukan pengecekan menggunakan software Geostudio 2007 di peroleh nilai FK pada beberapa section < 1.25, yang artinya lereng plan disposal tersebut tidak aman untuk diterapkan.Berdasarkan hasil perhitungan nilai safety factor diperoleh nilai FK > 1.25, dengan sudut overall slope sebesar 3° di area beberapa section seperti section A, B, C, D, dan E. Volume material overburden yang dapat ditampung pada plan disposal sebelum di-rancang ulang yaitu 38,912.12 bcm  dengan luas 140.47 ha dan setelah dirancang ulang volume yang dapat ditampung yaitu 22,260.10 bcm dengan luas 140.47 ha. Kata-kata kunci : disposal, overall slope, safety factor, section,
RANCANGAN ALTERNATIF PENYANGGA DAN KESTABILAN RAMP DOWN CGT CROSS CUT IV, TAMBANG GUDANG HANDAK L500, PT ANEKA TAMBANG.TBK, UBPE PONGKOR, JAWA BARAT Patrick Marcell Fandy
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5173

Abstract

Tambang Gudang handak adalah salah satu lokasi tambang emas bawah tanah PT Aneka Tambang. Tbk di Pongkor, dimana aktifitas penambangan sedang terkonsentrasi di level 500 meter. Agar mencapai level ini, maka dibuat Ramp down. Saat ini di Ramp down telah digunakan penyangga H-beam dan splitset dengan jarak antar set H-beam adalah 1.5 meter, penyangga alternatif seperti splitset, splitset dan shotcrete akan dilihat untuk diterapkan dengan melakukan penyelidikan geoteknik dan pemantauan deformasi batuan. Untuk menentukan kelas massa batuan, digunakan klasifikasi massa batuan Empiris Rock Mass Rating (RMR) Bieniawski, 1989 dan klasifikasi Sistem-Q. Perangkat lunak dengan basis Metode Elemen Hingga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Phase2 2D dari Rocscience.Inc sebagai verifikasi jenis penyangga yang disarankan berdasarkan klasifikasi massa batuan dan juga untuk menghitung kestabilan Ramp down dengan berbagai alternatif penyangga. Berdasarkan klasifikasi massa batuan RMR89, diperoleh kelas massa batuan di daerah Ramp down CGT adalah kelas III (batuan sedang), dengan bobot total terkoreksi adalah 51. Sistem-Q memberi nilai “Baik” Q = 20.14. Sebagai rancangan alternatif penyangga dan kestabilan Ramp down CGT, dibuat 4 (empat) model rancangan dengan hasil sebagai berikut : Model 1 (tanpa penyangga), terlihat Ramp down dalam kondisi tidak stabil atau runtuh. Model 2 (penyangga splitset), mulai terlihat aman. Model 3 (kombinasi penyangga splitset dan shotcrete), Ramp down terlihat stabil. Model 4 (kombinasi penyangga splitset dan H-beam), Ramp down terlihat sangat stabil. Dari semua penyangga yang dimodelkan masing-masing memiliki kemampuan untuk memberikan kestabilan, namun penyangga splitset dan H-beam (penyangga yang digunakan saat ini) mempunyai kestabilan yang paling baik.Kata-kata Kunci : Model Numerik, Klasifikasi Massa Batuan, Ramp Down, Rancangan Penyangga,  Tambang Bawah Tanah
KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN LAPISAN BATUBARA PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRICT PT ADARO INDONESIA KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN Eko Nopiadie; Uyu Saismana; Romla Noor Hakim; Muhammad Aditya
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5168

Abstract

Dalam dunia kerja pertambangan proses satu dengan yang lainnya akan saling beterkaitan. Demikian pula proses peledakan yang begitu erat kaitannya dengan proses penggalian pemuatan, terutama material hasil peledakan itu sendiri PT Pamapersada Nusantara district PT Adaro Indonesia yang beraktivitas di pit Tutupan Tanjung Kalimantan Selatan pun tidak lepas dari salah satu kegiatan pertambangan yaitu kegiatan blasting. Dengan adanya proses blasting material batubara akan lebih mudah dan cepat untuk digali oleh alat mekanis yang bekerja.Untuk hasil dari peledakan batubara dengan geometri yang digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara masih berpotensi mengalami ukuran batubara yang terlalu besar (big coal). Yang mana ukuran hasil peledakan diatas 50 cm masih diangka 44,84 %, dari lima lokasi peledakan yang diteliti. Hal ini harus segera diatasi agar PT Adaro Indonesia tidak merasa dirugikan. Karna telah disepakati ukuran boulder dari batubara hasil peledakan yang diinginkan oleh pihak PT Adaro Indonesia sebagai owner yaitu ukuran 50 cm ≤ 30 %.Upaya  untuk  memperoleh  hasil  peledakan  yang  lebih  optimal,  perlu  dilakukan perbaikan rancangan peledakan yang terdiri sebagai berikut. Untuk geometri dengan burden 7 m, spasi 8 m dilakukan perbaikan dari stemming 3.9 m menjadi 3.3 m, powder column 2.53 m menjadi 3.20 m, isian handak 47.4 kg/lubang menjadi 77.62 kg/lubang yang mampu menghasilkan boulder 50 cm diangka optimum yaitu 29.50 %. Burden 8 m, spasi 9 m dan kedalaman 7.3 m dilakukan perbaikan stemming 4.7 m menjadi 2.8 m, powder column 2.20 m menjadi 4.50 m, isian handak 64,51 kg/lubang menjadi 109.12 kg/lubang dan menghasilkan boulder optimum 29.21 % ukuran 50 cm. Burden 8 m, spasi 9 m dan kedalaman 6.8 m dilakukan perbaikan stemming 4.7 m menjadi 2.7 m, powder column 2.28 m menjadi 4.10 m, isian handak 64.80 kg/lubang menjadi 99.34 kg/lubang dan menghasilkan boulder optimum 29.48 % ukuran 50 cm.   Kata-kata kunci : densitas batubara, fragmentasi boulder, geometri peledakan, powder factor
ANALISIS GROUND VIBRATION PADA PEMBONGKARAN OVERBURDEN TERHADAP PERMUKIMAN PENDUDUK DI PIT PARINGIN PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE PT ADARO INDONESIA Ahmad Zaidan; Nurhakim Nurhakim; Riswan Riswan; Mayati Isabella
Geosapta Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v4i2.5163

Abstract

Kegiatan peledakan yang dilakukan oleh PT Bukit Makmur Mandiri utama (BUMA) memegang peranan penting dalam kemajuan produksi tambang pada Pit Paringin, namun Pit Paringin memiliki jarak yang dekat dengan daerah kritis (permukiman penduduk) sehingga harus melakukan kontrol terhadap isian bahan peledak agar tingkat ground vibration yang dihasilkan tidak terlalu besar sesuai batas tingkat  ground vibration yang ditetapkan PT Adaro Indonesia di daerah kritis yang tidak boleh lebih dari sama dengan 2 mm/s.Metode analisis yang digunakan adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ground vibration dan melakukan analisis scaled distance melalui software Blastware 10 untuk mendapatkan rumus scaled distance yang akan digunakan untuk memprediksi isian bahan peledak maksimal per lubang dengan variasi jarak aman agar tingkat ground vibration tidak melebihi batas maksimal ketetapan yaitu 1.99 mm/s.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ground vibration yaitu jarak pengukuran, isian bahan peledak, metode decking, pola peledakan, diameter lubang ledak, burden dan spasi, serta elevasi lokasi peledakan. Hasil prediksi isian bahan peledak maksimal per lubang lokasi Low Wall metode Double Deck geometri 7 m x  8 m jarak terdekat 800 m terhadap permukiman penduduk yaitu sebesar 25 kg dan jarak terjauh 1130 m terhadap permukiman penduduk yaitu sebesar 49 kg, lokasi High Wall metode Single Deck geometri 8 m x 9 m, 9 m x 10 m, 10 m x 11,5 m jarak terdekat 800 m yaitu sebesar 46 kg, geometri 8 m x 9 m jarak terjauh 1120 m yaitu sebesar 90 kg, geometri 9 m x 10 m jarak terjauh 1210 m yaitu 104 kg, geometri 10 m x 11,5 m jarak terjauh 1150 m yaitu sebesar 94 kg, serta lokasi untuk High Wall metode Air Deck geometri 8 m x 9 m, 9 m x 10 m, 10 m x 11,5 m jarak terdekat 800 m yaitu sebesar 46 kg, geometri 8 m x 9 m jarak terjauh 1180 m yaitu sebesar 99 kg, geometri 9 m x 10 m jarak terjauh 1210 m yaitu sebesar 104 kg, geometri 10 m x 11,5 m jarak terjauh 1230 m yaitu sebesar 108 kg dengan nilai koreksi untuk prediksi isian bahan peledak lokasi Low Wall sebesar + 5 kg dan lokasi High Wall sebesar + 4 kg. Kata Kunci : Air Deck, Blasting, Ground Vibration, Peak Particle Velocity, Scaled Distance

Page 1 of 2 | Total Record : 12