cover
Contact Name
NUANSA : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Contact Email
jurnal.stkipalamindpu@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
admin@stkip-al-amin-dompu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. dompu,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
NUANSA
Published by STKIP Al-Amin Dompu
ISSN : 22524975     EISSN : 26227665     DOI : -
Core Subject : Education,
Nuansa: Jurnal ilmiah pendidikan berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan, inovasi-inovasi pendidikan, dan pemikiran pendidikan dalam bentuk: 1) Hasil penelitian, 2) Gagasan konseptual, 3) Kajian kepustakaan, dan pengalaman praktis
Arjuna Subject : -
Articles 47 Documents
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bervisi Sets Biologi Melalui Direct Instruction Berbasis Pemecahan Masalah terkait Kompetensi Pencemaran Lingkungan Qaimudin, Qaimudin
NUANSA Vol 6 No 2 (2018): Edisi September 2017-Februari 2018
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Biologi di MAN Kandai II Dompu terkait kompetensi pencemaran lingkungan belum menerapkan visi Science, Environment, Technology and Society (SETS), juga belum menerapkan pembelajaran langsung (direct instruction). Penelitian ini bertujuan menguji validitas, pengaruh hasil belajar dan keefektivan perangkat pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Uji coba skala besar dilakukan pada kelas eksperimen dan kontrol dengan masing-masing 30 peserta didik. Desain penelitian uji coba skala besar menggunakan Pretest-postest Control Group Design. Produk perangkat yang dikembangkan  berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKPD dan soal evaluasi. Dari hasil penelitian dan pengembangan diperoleh perangkat pembelajaran sangat valid dan sangat efektif untuk digunakan karena sesuai hasil validasi dari pakar dan hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik mencapai ketuntasan KKM 70. Secara klasikal 97%  (29 peserta didik yang tuntas), nilai N-gain 0,5 kategori sedang, dan hasil uji thitung lebih besar dari pada nilai ttabel (5,64 > 2,00) pada taraf signifikasi α = 0,05 berarti hipotesis diterima. Tanggapan positif peserta didik dan guru menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat praktis dan sangat efektif untuk digunakan. Dari informasi dan analisis data bahwa perangkat pembelajaran bervisi SETS Biologi melalui direct insturuction berbasis pemecahan masalah terkait kompetensi pencemaran lingkungan dapat disimpulkan sangat efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Pemanfaatan Media Alam Terbuka (Outdoor) Sebagai Pembelajaran Berbasis Kontekstual (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Ardiansyah, Ardiansyah
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.144 KB)

Abstract

Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya, sehingga bagi bangsa yang ingin maju, maka pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Hasil studi bank dunia terhadap 150 negara pada tahun 2000 (dalam Permasalahan Pendidikan, 2006) menunjukkan bahwa  kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh 4 faktor utama, yaitu (1) innovation and creativity 45%, (2) networking 25%, (3) technology 20%, dan (4) natural resources 10%. Tiga dari 4 hal tersebut menempatkan sumber daya manusia sebagai faktor yang sangat strategis. Tuntutan dan kebutuhan utama pendidikan indonesia adalah mengembangkan sumber daya manusia sehigga memiliki kemampuan untuk berinovasi, kreatif, jalinan kerjasama, teknologi, dan mengelola sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya. Kualitas sumber daya manusia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pemanfaatan Media Alam Terbuka Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kontekstual adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk generasi mendatang dengan mengacu pada UU No. 4 Thn 1982, konservasi sumber daya alam adalah pengelolah sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong Peserta Didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi Peserta Didik. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan Peserta Didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke Peserta Didik. Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu Peserta Didik mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja ber-sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (Peserta Didik). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.
Pengaruh Berbagai Media terhadap Pertumbuhan Tunas pada Stek Tanaman Puring (Codiaeum variegatum (L.) Bl.) dalam Pembuatan Buku Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Setiyadi, Muhammad Wahyu
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media tanam merupakan tempat hidup tanaman. Secara umum, media tanam harus dapat menyangga perakaran tanaman agar bisa berdiri tegak dan tidak mudah roboh diterpa angin atau gangguan lainnya. puring merupakan salah satu tanaman hias yang berasal dari Indonesia, salah satu cara mengembangbiakkan puring adalah dengan cara vegetatif yakni stek batang . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi rasio media yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tunas pada stek tanaman puring (Codiaeum variegatum (L.) Bl.) dalam pembuatan buku petunjuk praktikum fisiologi tumbuhan. Rancangan penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap).  Pengambilan sampel batang tanaman puring adalah di Lawata, Mataram dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analisis Of Variance). Sampel diberikan 5 perlakuan yang berbeda, yaitu kontrol ditanam pada media tanah + pupuk kandang, pemberian perlakuan dengam media pasir, sekam, arang dan serbuk gergaji. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan ANOVA dengan taraf 5% menunjukkan bahwa permberian media yang berbeda tidak berpengaruh nyata pada panjang tunas karena f hitung < f table yakni 2.55 < 3.48, akan tetapi memberikan pengaruh nyata pada jumlah tunas karena f hitung > f table yakni 4.17 > 3.48  sehingga hasil penelitian ini dinyatakan signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian perlakuan berbagai media berpengaruh terhadap pertumbuhan stek tanaman puring.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Bilangan Bulat Komalasari, Lala Intan
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi bilangan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggambarkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi operasi bilangan di Sekolah SDN 1 Nglumpang Ponorogo. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman, dengan aktifitas yang dilakukan meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwasiswa dengan indikator memahami masalah dengan baik memiliki strategi perencanaan dan penyelesaian yang baik. Selanjutnya siswa yang kurang memahami masalah dengan baik menjadikan indikator merencanakan dan indikator menyelesaikan pada pemecahan masalah masalah menjadi kurang baik. Hal ini didukung oleh analisis pekerjaan siswa untuk mengungkapkan kondisi nyata dalam indikator pemecahan masalah
Upaya Pemda Memanimalisir Tenaga Pengangguran Melalui PP No.56 Tahun 2012 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer di Kota Malang Ilham, Ilham
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pengangguran akan tetap mewarnai ketenagakerjaan Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkajibagaimana; (1) upaya PEMDA melalui PP No.56 Tahun 2012 mengurangi tenaga pengangguran di Kabupaten Bima, (2) prosedur pengangkatan tenaga honorer oleh BKD melalui PP No.56 Tahun 2012 di Kabupaten Bima, (3) Dampak terhadap pengangkatan tenaga honorer. Subyek penelitian ini awalnya adalah PEMDA, BKD dan SKPDdiKabupaten Bima, namun setelah peneliti melakukan observasi ke instansi Pemerintah Kota Malang tepatnya di BKD Kota Malangmenunjukan bahwa untuk aturan yang diberlakukan disetiap daerah sama yang berkaitan dengan prosedur perekrutan tenaga honorer, data yang diperoleh dari BKD Kota Malang, tapi pendekatan teori dan tinjauan fakta dilapangan menguraikan masalah yang terjadi di Kabupaten Bima dengan alasan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di BKD Kota Malang bisa disesuaikan dan diterapkan di PEMDA kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, menggunakan metode observasi untukmemotretkondisi awal lokasi penelitian, kemudian metode wawancara digunakan  untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang diteliti, danmetode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama : (1) PEMKOT Malang membangun hubungan kerjasama dengan beberapa instansi terkait yaitu BKD dan SKPD. (2) PEMKOT Malang memberikan wewenang kepada BKD dan SKPD untuk mengelola tenaga honorer berdasarkan ketentuan yang berlaku. (3) PEMKOT Malang telah membentuk sebuah lembaga yang dikenal dengan Pusat Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja (P3TK) langkah ini dianggap sebagai upaya PEMKOT Malang yang sangat ideal untuk menanggulangi tenaga pengangguran di Indonesia pada umumnya dan di Malang pada khususnya.Kedua; Prosedur pengangkatan tenaga honorer oleh BKD adalah (a)tenaga honorer dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu kategori satu (K1) dan kategori dua (K2), (b) pengangkatan tenaga honorer berdasarkan masa kerja,(c) tenaga honorer baik K1 atau K2 diseleksi berdasarkan SK pengangkatan yang sesuai dengan masa kerja,(c) tenaga honorer yang telah memenuhi syarat akan dilaporkan ditingkat pusat untuk ditindak lanjuti,(d) pemerintah pusat memprioritaskan tenaga honorer yang memenuhi syarat untuk mengikuti tes CPNS yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ketiga; Dampak terhadap pengangkatan tenaga honorer, Setiap penerapan kebijakan seringkali ditemukan hal-hal yang tidak diinginkan, hal ini bisa terjadi karena ada sebagaian oknum yang tidak bertanggung memanfaatkan kesempatan untuk melakukan praktek kekuasaan kesempatan ini dianggap peluang terbaik untuk mewujudkan mental KKN
Motivasi Belajar Melalui Model ARCS serta Pengaruhnya terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa Haris, Abdul
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini untuk meningkatkan Motivasi Belajar mahasiswa dengan diterapkannya Model ARCS serta bagaimana Pengaruhnya terhadap Kemandirian Belajar, Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi ganda, yakni tipe analisis hierarchical regression. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa Ada pengaruh yang signifikan dari variabel atau komponen motivasi ekstrinsik mahasiswa sebagai mana model ARCS (attention, relenvance, confidence, satisfaction) kemandirian belajar pada mata kuliah Disain dan Perencanaan Pembelajaran PAI di STAI Al-Amin Dompu. Hal ini ditunjukkan bahwa komponen-komponen motivasi ekstrinsik pada matakuliah Disain dan Perencanaan Pembelajaran PAI adalah sebesar 92,31%, dan Pengaruh yang paling dominan terhadap kemandirian belajar pada matakuliah Disain dan Perencanaan Pembelajaran PAI adalah komponen motivasi ekstrinsik relevance
Peningkatan Ketaatan Beribadah Sholat Fardhu dalam Usaha Guru PAI (Studi Kasus di SMA IT Ranggo) Firmansyah, Firmansyah
NUANSA Vol 6 No 1 (2017): Edisi Maret - Agustus 2017
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, (Field Reseach) dengan metode deskriptif, dengan objek mengambil latar di SMA IT Ranggo. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan ketaatan beribadah sholat fardhu dalam usaha guru PAI dan faktor-faktor yang menghambat ketaatan beribadah sholat fardhu. Di antara upaya yang dilakukan supaya siswa tetap konsisten dalam melaksanakan ibadah shalat fardhu dengan rutin maka Guru Pendidikan Agama Islam melakukan beberapa hal sebagai berikut: Memberikan materi di kelas tentang shalat fardhu dengan metode yang variatif. Memberikan nasehat-nasehat tentang pentingnya shalat fardhu, memantau dan mengawasi siswa dalam melaksanakan shalat fardhu. Menganjarkan siswa agar selalu shalat fardhu dan mengingatkan agar tidak meninggalkan shalat fardhu, mengerjakan tepat pada waktunya, dan mengajak langsung siswa untuk shalat berjamaah bersama. Mempraktekkan shalat duhur berjama`ah di sekolah. Dan hambatan yang Mempengaruhi Ketaatan Beribadah Sholat fardhu ada dua faktor yaitu faktor internal  Yaitu keimanan atau kesadaran yang kurang pada siswa akan ibadah sholat fardhu, sejatinya orang yang memiliki kesadaran beragama yang matang akan melaksanakan ibadahnya dengan konsisten, stabil, mantap, dan penuh tanggung jawab.Dan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, kurangnya partisipasi atau keterlibatan langsung orang tua dan masyarakat
Efektivitas Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 4 Manggelewa Haris, Abdul
NUANSA Vol 4 No 2 (2016): September 2015-Februari 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran interaktif setting kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII semester Genap di SMP Negeri 4 Manggelewa tahun pelajaran 2013/2014 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) adalah 83,93 dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional adalah 72,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dari hasil perhitungan t-test, diperoleh bahwa t-hitung = 6,123 dan t-tabel = 1,99 dengan taraf nyata sebesar 5%. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ha diterima artinya penggunaan metode pembelajaran interaktif setting kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII semester Genap di SMP Negeri 4 Manggelewa dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode konvensional. Berdasarkan rata-rata nilai akhir penelitian dan perhitungan t-test maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran interaktif setting kooperatif berpengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII semester Genap di SMP Negeri 4 Manggelewa
Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Bagi Keberlangsungan Terumbu Karang sebagai Habitat Asli Ekosistem Laut Di Kawasan Desa Sandue Kec. Sanggar Kab. Bima Ardiansyah, Ardiansyah
NUANSA Vol 4 No 2 (2016): September 2015-Februari 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis ekologi: istilah yang sering digunakan untuk menyebut suatu masalah menyangkut gangguan ekosistem. Masalah lingkungan global saat ini ditandai oleh pencemaran yang terjadi hampir diseluruh dunia. Perubahan tingkat pertumbuhan penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi. Jika penduduk bertambah maka eksplorasi sumber daya meningkat. Pada akhir abad ke 20, penduduk bumi sudah bertambah lebih dari tiga kali lipat, dan gross world product menjadi sekitar 20 kali.Konsumsi minyak bumi menjadi lebih dari 10 kali lipat, dan penggunaan energi lebih dari 15 kali penggunaan awal abad ini. Hal ini berdampak pada lingkungan hidup (ABC environment). Indonesia memiliki kurang lebih 50.000 km2 ekosistem terumbu karang yang tersebar di seluruh wilayah pesisir dan lautan. Terumbu karang mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan berbagai biota; terumbu karang juga menghasilkan berbagai produk yang mempunyai nilai ekonomi penting seperti berbagai jenis hasil perikanan, batu karang untuk konstruksi. Dari segi estetika, terumbu karang dapat menampilkan pemandangan yang sangat indah. Upaya pemanfaatan sumber daya alam yang lestari dengan melibatkan masyarakat sangat dibutuhkan. Masyarakat Pesisir Desa Sandue terlibat langsung dalam sektor ekonomi seperti pelayanan pada penjualan suvenir, makanan kecil, Desa Sandue Memiliki Kurang Lebih 100 M2 ekosistem terumbu karang yang tersebar wilayah pesisir dan lautan. Ekosistem dan Terumbu Karang Perairan Laut Desa Sandue Kec. Sanggar Kab. Bima yang dijumpai cukup parah dengan jenis Karang Acropora branching telah mati akibat patahan sebesar 20%, Coral massive 10% masih terjaga. Jenis karang Acropora di kawasan laut desa sandue yang masih terjaga mencapai ± 50 spesies dari total 94 jenis atau mencapai 70 persen karang Acropora yang ada di Indonesia. Sementara, jenis karang Millepora, ditemukan ± 40 jenis dari total 43 jenis yang ada di desa Sandue atau sekitar 90% tersebar di perairan Indonesia yang masih terjaga. Jenis karang Siderastrea Sidereal dengan rata – rata kedalaman habitat 7-14 m, jumlah spesies ± 60 spesies yang masih terjaga. Sedangkan jenis karang Montipora sebanyak ± 45 spesies yang masih terjaga, dan jenis karang Famili Fungidae sebanyak ± 41 spesies yang masih terjaga dengan rata-rata kedalaman habitat ± 7-14 m. Jenis-jenis Terumbu Karang Laut di Kawasan Desa Sandue Kecamatan Sanggar yang perlu kita jaga bersama demi keberlangsungan ekosistem laut yang setiap tahunnya terus berkurang tampa kita sadari bersama.
Peran orang tua dalam memotivasi anak tentang pengalaman agama di MI. Al-Kautsar Ranggo Firmansyah, Firmansyah
NUANSA Vol 4 No 2 (2016): September 2015-Februari 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, (Field Reseach) dengan metode deskriptif, dengan objek mengambil latar di MI. Al-Kautsar Ranggo. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengalaman beragama di lingkungan sekolah pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo mendeskripsikan peranan orang tua dalam memotivasi anak melakukan pengalaman beragama pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo dan mendeskripsikan faktor penghambat orang tua dalam memotivasi anak melakukan pengalaman beragama pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo. Hasil penelitian ini dalam menerapkan pengalaman beragama di lingkungan sekolah pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo cukup baik dan efektif. pengalaman beragama di lingkungan sekolah meliputi simbol-simbol keislaman yakni: pakaian, baik guru maupun murid untuk berbusana muslim, tata ruang, gambar-gambar dan kaligrafi tulisan ayat-ayat Al-Qur’an. Upaya lain dengan pembinaan kehidupan beragama pada siswa adalah penciptaan suasana keagamaan berupa kegiatan membiasakan do’a bersama ketika memulai dan sesudah selesai belajar mengajar, melaksanakan sholat Duha berjama’ah, peringatan hari-hari besar Islam, dan kegiatan semarak bulan Ramadhan. Peranan orang tua dalam memotivasi anak melakukan pengalaman beragama pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo yaitu Memotivasi anak untuk sadar akan kewajiban beragama, Keteladanan Orang Tua, Ajakan Secara Langsung, Teguran  dan Pujian/hadiah. Faktor penghambat orang tua dalam memotivasi anak melakukan pengalaman beragama pada siswa MI. Al-Kautsar Ranggo yaitu Pengetahuan agama yang kurang, Suka melawan, Anak terlalu manja, Keharmonisan keluarga, Waktu bersama keluarga, Pengaruh teman bermain