Articles
137 Documents
HUBUNGAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK ABDURRAB
Itto Nesyia Nasution;
Auliya Syaf
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (255.482 KB)
This study aims to know the relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru. The hyphothesis f this study is that there is a positive relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru. Positive relationship indicates that the higher the classroom climate, the higher the motivation to learn. Conversely, the lower the classroom climate, the lower the motivation to learn. Subjects in this study 56 students of class X, class XI, class XII Abdurrab Vocational School Pekanbaru. The method used in this study is quantitative method in which consist of two scales, classroom climate scale which is based on the theory of classroom climate of McBer (Versha & Nicholls, 2003) and a motivation to learn scale is based on the theory of the motivation to learn of Uno (2009). The method of data analysis in this study using SPSS Statistic 10 with the technique of Pearson Product Moment Correlation. The result of data analysis showed r = 0.470 and p = 0.000 (p < 0.05). Studies show a positive relationship between classroom climate with motivation to learn in Abdurrab Vocational School students Pekanbaru, so the research hyphotesis is accepted. Keywords: classroom climate, motivation to learn
PENGARUH MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP PENCAPAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA MAHASISWA
Thahroni Thahroni
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penggunaan media berbasis audio visual dalam proses belajar mengajar menjadi penting karena hubungan yang potensial terhadap pencapaian higher order thinking skill pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media berbasis audio visual terhadap pencapaian higher order thinking skill pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen terhadap dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan desain eksperimen true experimental design dalam bentuk posttest only control design. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa instrumen tes tulis dalam bentuk essay. Perangkat instrumen tersebut semuanya masuk dalam standar kompetensi mata kuliah psikologi kognitif pada level kognitif kemampuan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinkhing Skill/HOTS) meliputi dimensi proses berfikir; menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi yang diberikan pada 30 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Abdurrab. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh media berbasis audio visual terhadap pencapaian higher order thinking skill pada mahasiswa sebesar t = -8.248 (p=0.000). Artinya media berbasis audio visual mampu meningkatkan higher order thinking skill mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki kemampuan dalam menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi.
Media Interaktif Power Point sebagai Alternatif dalam Pembelajaran IPA
El Basthoh;
Novyta Novyta
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (613.006 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang persepsi siswa terhadap penggunaan media sebagai alternative dalam pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif non eksperimental. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) media yang digunakan sesuai dengan indikator dari SK dan KD yang disampaikan dinilai sesuai dan memiliki kategori baik sebesar 93,02%; 2) Media yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan dinilai sesuai dan memiliki kategori baik sebesar 95,45%; 3) Media yang digunakan mampu memperjelas pemahaman anak didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan dinilai sesuai dan memiliki kategori baik sebesar 93,18%; 4) Media yang digunakan disertai dengan metode yang tepat dan sesuai sehingga menggairahkan proses KBM dinilai sesuai dan memiliki kategori baik sebesar 91,23%; dan 5) media yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dinilai sesuai dan memiliki kategori baik sebesar 92,86%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media interaktif power point dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPA.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR ANTISIPASI KONFLIK KERJA-KELUARGA PADA DOKTER
Tri Rahayuningsih
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (307.523 KB)
Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan ketidakseimbangan seorang pegawai dalam mengelola tugas atau tanggungjawab dalam keluarga akan berdampak pada munculnya konflik pekerjaan-keluarga atau yang biasa disebut work-family conflict (WFC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konflik kerja-keluarga pada dokter, sehingga dapat menghasilkan faktor-faktor yang dapat mengantisipasi WFC di masa mendatang. Responden pada penelitian ini berjumlah empat orang dokter di Pekanbaru dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan snowball. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui wawancara mendalam pada responden yang ditranskrip ke dalam verbatim. Teknik analisis data menggunakan olah data verbatim melalui koding dan kategorisasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan sejumlah faktor untuk dapat mengantisipasi WFC yaitu: kemampuan mengelola waktu, kompromi jam kerja dengan keluarga, menikmati pekerjaan dan menjaga kualitas berkeluarga, menjadikan pekerjaan bernilai ibadah, serta merencanakan jenjang karir sebagai amanah. Dengan demikian penelitian ini dapat menghasilkan konstruksi baru tentang konflik kerja-keluarga yang diantisipasi, terutama pada dokter yang sering menjadi isu dalam WFC. Saran untuk praktisi dan penelitian selanjutnya didiskusikan dalam penelitian ini untuk pengembangan karir sejak menjadi mahasiswa kedokteran.
HUBUNGAN KETERLIBATAN AYAH DENGAN HARGA DIRI REMAJA WANITA
Maya Maya;
Dinda Septiani
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (325.664 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterlibatan ayah dengan harga diri remaja wanita. Sampel pada penelitian ini berjumlah 270 remaja wanita di Pekanbaru dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling kuota. Alat ukur yang digunakan adalah skala keterlibatan ayah (32 aitem) dan skala harga diri (23 aitem). Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,456 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima sebagai kesimpulan penelitian, yang artinya terdapat hubungan yang signifikan dengan arah hubungan positif antara keterlibatan ayah dengan harga diri remaja wanita. Keterlibatan ayah memberikan sumbangan efektif sebesar 20,8% pada harga diri remaja wanita.
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN ADVERSITY QUOTIENT PADA KARYAWAN DI APOTEK MANDIRI GROUP
Ulfa Khairunisa;
Tri Rahayuningsih;
Rini Anggraini
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (339.696 KB)
Adversity quotient adalah kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan kesanggupan untuk bertahan hidup. Sedangkan budaya organisasi adalah suatu pola pikir yang dianut oleh setiap anggota organisasi sebagai cara untuk merasakan, berpikir dan bertindak secara benar yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan adversity quotient pada karyawan di Apotek Mandiri Group. Populasi pada penelitian ini berjumlah 110 orang karyawan Apotek Mandiri Group dan sampel penelitian 78 orang karyawan Apotek Mandiri Group. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala budaya organisasi (34 aitem) dan skala adversity quotient (20 aitem). Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,547 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima sebagai kesimpulan penelitian, yang artinya terdapat hubungan yang signifikan dengan arah hubungan positif antara budaya organisasi dengan adversity quotient pada karyawan di Apotek Mandiri Group. Arah hubungan variabel yang positif menunjukkan bahwa semakin kuat budaya organisasi yang dimiliki karyawan, maka semakin tinggi adversity quotient pada karyawan di Apotek Mandiri Group, sebaliknya semakin lemah budaya organisasi yang dimiliki karyawan, maka semakin rendah adversity quotient pada karyawan di Apotek Mandiri Group. Budaya organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 29,9% pada adversity quotient.
VALIDITAS KONSTRUK PENGUKURAN PERILAKU BULLYING DI TEMPAT KERJA
Ardian Adi Putra;
Tri Rahayuningsih
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 1 (2017): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.238 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat ukur bullying daitempat kerja berdasarkan bentuk-bentuk perilaku bullying di tempat kerja oleh Cowie, dkk.(2002). Pengembangan alat ukur dilakukan dengan membuktikan validitas konstruk skala perilaku bullying di tempat kerja. Penelitian ini bisa bermanfaat bagi pengembangan psikologi klinis makro dan konstruk alat ukur psikologi, terkait dengan topik bullying di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggali aspek perilaku bullying di tempat kerja melalui penelitian terdahulu untuk membahas validitas alat ukur. Jumlah butir-aaitem pada alat ukur ini pada awalnya sebanyak 29 butir-aaitem kemudian berdasarkan analisa-analisa validitas konstruk didapatkan butir aaitem yang valid sebanyak 28 butir-aaitem. Berdasarkan confirmatory analisis factor semua indikator perilaku bullying di tempat kerja memiliki nilai p > 0,3 dengan skor; (1) Berupa ancaman pada status profesional (0,64); (2) ancaman pada pribadi (0,89); (3) Mengisolasi (0,89); (4) Beban kerja yang berlebihan (0,87) serta; (5) Perbuatan yang menyebabkan ketidakstabilan (0,55). Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap butir-aaitem didapatkan alpha cronbach sebesar 0,909. Nilai koefisien tersebut membuktikan homogenitas yang sangat baik pada aaitem-aaitem. Analisis faktor dengan exploratory factor analisis menunjukkan nilai Kaiser‐Meyer‐Olkin (KMO) sebesar 0,701 (<0,7) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000menunjukkan butir‐aaitem berkorelasi tinggi. Kata Kunci: Validitas Konstruk, Konstruk Perilaku Bullying di Tempat Kerja
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KEBAHAGIAAN DI TEMPAT KERJA PADA KARYAWAN PT POS PEKANBARU INDONESIA
Rini Anggraini
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (852.926 KB)
Kebahagiaan ditempat kerja mempunyai korelasi pada dua komponen yaitu penilaian terhadap kepuasan hidup dan keseimbangan afek atau mempunyai pengaruh terhadap perasaan positif dan relatif sedikit atau jarang memiliki perasaan negatif. Karyawan yang bahagia bisa meningkatkan produktivitas perusahaan dan akan memberikan yang terbaik bagi pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dampak dari kepuasan kerja di PT POS Indonesia Pekanbaru. Penelitian ini melibatkan 95 karyawan di kantor PT POS Indonesia Pekanbaru. Data dikumpulkan menggunakan skala dari kepuasan kerja dan skala dari kebahagiaan di tempat kerja. Analisa data menggunakan analisa product momen pearson. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja meningkatkan kebahagiaan di tempat kerja. Koefisien determinasi dari kepuasan kerja berkontribusi sebesar 16.1% pada kebahagiaan ditempat kerja karyawan. Implikasi dari penelitian ini diharapkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kebahagiaan ditempat kerja karyawan melalui peningkatan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN SELF CONCEPT PADA IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BALITA
rini hartati
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.141 KB)
This study aims to see the relationship between religiosity and self concept in working mothers who have toddlers. This research can be useful for the development of clinical psychology and Islamic psychology, as well as motivation for working mothers who have toddlers about the importance of increasing religiosity in shaping a mother's self concept. This research uses quantitative methods. The measuring instrument that will be used in this study is using a psychological scale that is related to self concept and religiosity. Self concept is someone's knowledge and ideas about themselves and attitudes towards themselves and their behavior. Calhoun and Acocella (in Desmita, 2010) mention 3 dimensions of self concept, namely knowledge, hope and judgment. From these 3 dimensions can see how the self concept of working mothers who have toddlers. The research data was processed using the product moment Pearson correlation coefficient. The results showed a relationship between religiosity and self concept in working mothers who have toddlers (p = 0.028). Keywords: religiosity, self concept, working mother
PENGARUH METODE SCL DIPADU PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN DAN MENULIS KARYA ILMIAH DALAM ERA MEA
Thahroni Thahroni;
Rini Hartati
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 2 No 1 (2018): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (332.119 KB)
The use of scl methods combined with concept maps in the learning process becomes important because of the potential influence on the achievement of reading comprehension skills and writing scientific papers in the Era of the MEA. The purpose of the study was to see the effect of the scl method combined with a concept map of reading comprehension and writing scientific papers in the Era of the MEA. This research is a qualitative descriptive study. The results of the analysis show that there is an effect of the scl method combined concept maps of reading comprehension and writing scientific papers in the MEA Era. This means that scl methods combined with concept maps can improve reading comprehension skills and write scientific work in the MEA Era. This is because the scl method combined with a concept map is a learning approach that places students in the center of meaningful learning and learning activities by linking the concepts they have. For this reason, it is better for the teaching and learning process to integrate SCL methods with concept maps so that students are competent in the MEA Era because they have the ability to read and write scientific papers.