cover
Contact Name
I Made Oka Riawan
Contact Email
made.oka@undiksha.ac.id
Phone
+62362-23884
Journal Mail Official
jurdikbiologiundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jalan Udayana, Kampus Tengah Undiksha, FMIPA. Singaraja-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha
Jurnal Pendidikan Biologi adalah adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Articles 658 Documents
FISIOGNOMI VEGETASI HUTAN DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN, KARANGASEM, BALI Wijana, Nyoman; Mulyadiharja, Sanusi; Riawan, I Made Oka
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fisiognomi vegetasi tumbuhan yang ada di hutan Bukit Kangin desa adat Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali. Penelitian ini termasuk penelitian eksploratif dan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan berguna yang ada di hutan Bukit Kangin, Tenganan Pegringsingan. Sampel penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan berguna yang terkover oleh kuadrat ukuran 1x1 m2 untuk pendataan spesies tumbuhan habitus seedling (semai/tumbuhan bawah), 10x10 m2 untuk saplings (pancang,tiang), dan 20x20 m2 untuk tumbuhan habitus matures/trees (pohon). Masing-masing kuadrat berjumlah 65 kuadrat pada ketiga zona. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Hasil penelitian menujukkan (1) Fisiognomi vegetasi tumbuhan pada Zona I, memiliki karakteristik yang terdiri dari tiga strata dengan tutupan yang kontinu, didominasi oleh pohon-pohon besar dan tinggi serta ada beberapa spesies tumbuhan herba; (2) Kawasan vegetasi pada Zona II sebagian terdiri atas tiga strata dengan tutupan kontinu, didominasi oleh tumbuhan yang memiliki bentuk kehidupan berupa pohon dengan  daun termasuk tipe evergreen. (3) Kawasan vegetasi pada Zona III sebagian besar terdiri atas tiga strata dan satu strata, dengan lebih beranekaragam dan bersifat heterogen; (4) Di samping faktor genetik, faktor klimatik, dan faktor edafik. yang berpengaruh terhadap fisiognomi vegetasi, faktor eksternal yaitu kebudayaan tradisi setempat juga berperan penting di dalam pembentukan fisiognomi vegetai hutan adat di desa Tenganan Pegringsingan.
CARA ANGKAT DAN ANGKUT YANG TIDAK FISIOLOGIS MENINGKATKAN KELELAHAN DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PEMATUNG DI DESA PELIATAN UBUD GIANYAR ., NI KADEK EWIK ERAYATI; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.; ., Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengetahui cara angkat dan angkut yang tidak fisiologis dapat meningkatkan kelelahan pematung; dan (b) mengetahui cara angkat dan angkut yang tidak fisiologis dapat meningkatkan keluhan muskuloskeletal pematung. Melalui penelitian ekperimental lapangan dengan rancangan randomized pre and posttest group design dinilai: (a) kelelahan pematung dengan kuesioner 30 item of rating scale of general fatique yang sudah valid dan reliabel; dan (b) keluhan muskuloskeletal dengan kuesioner Nordic Body Map yang sudah valid dan reliabel. Pendataan dilakukan sebelum dan sesudah kerja terhadap 22 sampel yang dipilih secara multistage random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t paired pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kelelahan sebesar 47,10 % dan keluhan muskuloskeletal sebesar 38,74 % antara sebelum dan sesudah kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara angkat dan angkut yang tidak fisiologis dapat meningkatkan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal pematung.Kata Kunci : cara angkat dan angkut, kelelahan, dan keluhan muskuloskeletal This research aims to: (a) know non-physiological lifting and transporting methods can increase fatigue of sculptor; and (b) know non-physiological lifting and transporting methods can increase musculoskeletal complaints of sculptor. Through a field experimental research with randomized pre and posttest group design assessed: (a) fatigue of sculptor with questionnaire 30 items of rating of scale of general fatigue which have been valid and reliable; and (b) musculoskeletal complaints with a valid and reliable Nordic Body Map questionnaire. Data collection was done before and after working on 22 samples hosen by multistage random sampling. The data obtained were analyzed by paired t test at 5 % significance level. The results showed: an increase in fatigue of 47.10 % and musculoskeletal complaints of 38.74 % between before and after working. Thus it can be concluded that non-physiological lifting and transporting methods can increase fatigue and musculoskeletal complaints of sculptor.keyword : lifting and transporting methods, fatigue, and musculoskeletal complaints
KONTRIBUSI POLA PENGASUHAN PANTI TERHADAP PENURUNAN STATUS DEPRESI DAN PENINGKATAN STATUS GIZI LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA JARA MARA PATI DESA KALIASEM KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG ., Ni Putu Ratih Widiasari; ., Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring bertambahnya usia timbul perubahan-perubahan sebagai akibat proses menua yang meliputi perubahan fisiologis, kognitif, dan psikososial. Perubahan ini menyebabkan lanjut usia menjadi rawan terhadap berbagai masalah kesehatan. Disamping itu kualitas hidup penduduk yang masih tergolong rendah meyebabkan ketidakberdayaan dalam pemeliharaan kesehatan lanjut usia, sehingga pola pengasuhan panti merupakan upaya alternatif dalam pengasuhan terhadap lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui seberapa besar kontribusi pola pengasuhan panti terhadap penurunan status depresi lanjut usia; (2) mengetahui seberapa besar kontribusi pola pengasuhan panti terhadap peningkatan status gizi lanjut usia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara, kuesioner, observasi, dan pengukuran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pola pengasuhan panti melalui pemenuhan nutrisi, interaksi sosial, dan aktivitas pemenuhan kebutuhan dasar secara bersama-sama menurunkan status depresi lanjut usia secara bermakna sebesar 39,8% (p
PEMBERIAN VARIASI EKSTRAK KASAR DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) MENGAKIBATKAN PERBEDAAN MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex vishnui ., Putu Desy Natalistiani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Dr. Desak Made Citrawathi,M.Kes
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar daun paitan (Tithonia diversifolia) mengakibatkan perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui, (2) Lethal Concentration 50 (LC50) ekstrak kasar daun paitan terhadap mortalitas larva nyamuk Culex vishnui. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan randomized posttest only control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 larva instar III Culex vishnui untuk setiap perlakuan. Variasi konsentrasi dalam penelitian ini adalah 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60% dengan 5 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis pada taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar daun paitan mengakibatkan perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui. Konsentrasi ekstrak kasar daun paitan yang paling efektif adalah konsentrasi 15% karena pada konsentrasi tersebut sudah menunjukan adanya mortalitas pada larva Culex vishnui sebesar 20%. Konsentrasi ekstrak 60% menghasilkan rerata mortalitas yang paling tinggi yaitu sebesar 94%. Berdasarkan hasil analisis probit, diketahui bahwa nilai Lethal Concentration 50 (LC50) pada penelitian ini adalah 34,02%. Simpulannya adalah pemberian variasi konsentrasi ekstrak kasar daun paitan mengakibatkan perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui.Kata Kunci : Ekstrak Kasar, Daun Paitan, Mortalitas, Culex vishnui The purpose of this study was to find out: (1) the addition of various concentrations of mexican sunflower (tithonia diversifolia) leaves crude extract inflict the difference of mortality of culex vishnui larvae, (2) Lethal Concentration 50 (LC50) of Mexican sunflower leaves extract on mortality of Culex vishnui larvae. This type of research is an true experimental study with randomized posttest only control group design. The sample used in this research is 50 3rd instar larvae of Culex vishnui for each treatment. The various concentration in this study were 0%, 15%, 30%, 45%, and 60% with 5 replications. The data obtained were analyzed using Kruskal-Wallis statistic test at 5% significance level. The results of the analysis showed that the addition of various concentrations of mexican sunflower (tithonia diversifolia) leaves crude extract inflict the difference of mortality of culex vishnui larvae. The most effective concentration of mexican sunflower leaves extract is 15% because at that concentration has shown mortality of Culex vishnui larvae by 20%. The extract concentration of 60% resulted the highest mortality rate by 94%. Based on the results of probit analysis, it is known that the value of Lethal Concentration 50 (LC50) in this study is 34.02%. The conclusion is the addition of various concentrations of mexican sunflower (tithonia diversifolia) leaves crude extract inflict the difference of mortality of culex vishnui larvae.keyword : Crude Extract, Mexican Sunflower Leaves, Mortality, Culex vishnui
Studi Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos Dalam Kaitannya Dengan Kualitas Air di Danau Beratan Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan ., Ni Wayan Surya Ningsih; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Beratan merupakan sebuah danau tertutup yang secara umum digunakan sebagai objek wisata. Beranekaragamnya aktivitas masyarakat di sekitar Danau Beratan secara langsung maupun tidak langsung memanfaatkan danau dan lingkungannya sebagai sumber atau objek kegiatan akan menyebabkan perubahan kualitas perairan. Makrozoobentos dapat digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan, karena hidupnya relatif diam di dasar perairan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui komposisi makrozoobentos, (2) mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobentos, (3) mengetahui makna dari nilai keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobentos dilihat dari kualitas air. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Data dianalisis dengan statistik ekologi. Hasil penelitian ini adalah (1) ditemukan 5 spesies makrozoobentos yaitu Pomacea paludosa, Pleurocera acuta, Tryonia clathrata, Uniomerus tetralasmus, Lumbricus rubellus, (2) nilai indeks keanekaragaman tergolong sedang (1,4409), indeks kekayaan spesies tergolong rendah (0,8205), indeks kemerataan tinggi, komunitas stabil (0,8953), indeks dominansi tergolong tidak ada jenis yang mendominansi (0,2658), (3) nilai indeks keanekaragaman tergolong sedang menunjukkan air Danau Beratan dikatagorikan tercemar sedang. Kemelimpahan hewan bentos sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan Makrozoobentos, Kualitas Air, Danau Beratan Beratan Lake is a closed lake generally used as a tourist attraction. The local activities around Beratan lake directly or indirectly take advantage of the lake and its surroundings as a source or object of activity that will lead to changes in water quality. Macrozoobenthos can be used as a biological parameter in determining the water condition, because of it relative silence in the bottom waters. The purposes of this study were (1) determine the composition of macrozoobenthos, (2) determine the diversity and abundance of macrozoobenthos, (3) determine the meaning of the value of diversity and abundance of macrozoobenthos views of the water quality. This is a descriptive exploratory study. Data were analyzed with ecological statistics. The results of this study were (1) it was founded five species of macrozoobenthos that is Pomacea paludosa, Pleurocera acuta, Tryonia clathrata, Uniomerus tetralasmus, Lumbricus rubellus, (2) the value of diversity index were moderate (1.4409), species richness index was low (0.8205), equity index high, stable communities (0.8953), dominance index classified as no kind dominance (0.2658), (3) the value of diversity index were moderate, the water is being polluted Beratan lake categorized. Abundance of benthic animals is strongly influenced by environmental factors both biotic and abiotic keyword : Diversity, Abudance of macrozoobenthos, water quality, Beratan Lake
Variasi Pemberian Konsentrasi Ekstrak Kasar Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta Linn.) Terhadap Mortalitas Kutu Putih Betina (Paracoccus marginatus) ., Azizah Nurmala; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahi kotok (Tagetes erecta Linn.) merupakan tanaman perdu yang memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat dijadikan sebagai pestisida alami. Kutu putih (Paracoccus marginatus) merupakan hama yang menyerang beberapa jenis komoditas tanaman. Kutu putih termasuk hama polifag, hama polifag merupakan hama yang mempunyai banyak jenis tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada perbedaan mortalitas kutu putih akibat variasi pemberian konsentrasi ekstrak kasar bunga tahi kotok. (2) nilai Lethal Concentration (LC50) ekstrak kasar bunga tahi kotok yang efektif terhadap mortalitas kutu putih. Jenis penelitian menggunakan eksperimen sungguhan dengan rancangan penelitian The randomized post-test only control group design, menggunakan lima perlakuan, yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% ekstrak kasar bunga tahi kotok, dengan sebanyak lima replikasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan mortalitas kutu putih akibat variasi pemberian konsentrasi ekstrak kasar bunga tahi kotok dengan nilai signifikansi 0,0001. (2) Nilai LC50 pada ekstrak kasar bunga tahi kotok terhadap mortalitas nimfa instar III kutu putih adalah konsentrasi 7,286%.Kata Kunci : bunga tahi kotok (Tagetes erecta), kutu putih (Paracoccus marginatus), dan mortalitas. Marigold (Tagetes erecta Linn.) is a herbaceous plant which has many benefits, one of which can be used as a natural. Mealybug (Paracoccus marginatus) is a pest that attacks several kinds of crops. Mealybugs including polifag pests, pest polifag is a pest that has many types of host plants. This research aims to determine: (1) there are difference in mortality rates due to variation of mealybugs concentration of crude extract of marigold flower. (2) the value of Lethal Concentration (LC50) of crude extract of marigold flower are effective against mealybugs mortality. This type of research using real experiment with the design of the study The randomized post-test only control group design, using five treatments, ie 0%, 5%, 10%, 15% and 20% of crude extract of marigold flower, with five replication. The results of this study were (1) There was a difference of mealybugs mortality due to variation of concentration of crude extract of marigold flower with significant value 0.0001. (2) The value of LC50 on crude extract marigolds on mortality of third instar nymph mortality mealybug is a concentration of 7.286%.keyword : marigold flower (Tagetes erecta), mealybug (Paracoccus marginatus), and mortality.
PENGARUH PEMBERIAN BIOURINE SAPI DAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) ., Ni Nyoman Januantari; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si; ., I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat pemberian Biourine sapi dengan konsentrasi yang berbeda, (2) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat pemberian ekstrak bawang merah dengan konsentrasi yang berbeda, (3) perbedaan pertumbuhan tanaman tomat akibat kombinasi pemberian Biourine sapi dan ekstrak bawang merah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 5x5. Populasi penelitian ini adalah semai tanaman tomat. Sampel penelitian adalah 50 semai tanaman tomat dengan tinggi dan jumlah daun yang sama ditentukan dengan random sederhana. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova Two Way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal dengan Biourine sapi konsentrasi 45% paling baik menghasilkan pertumbuhan tanaman tomat rata-rata 0,67 g. Perlakuan tunggal dengan esktrak bawang merah konsentrasi 20% paling baik menghasilkan pertumbuhan tanaman tomat dengan rata-rata 0,68 g, dan kombinasi terbaik antara dua variabel bebas adalah Biourine sapi 45% dan ekstrak bawang merah 15% dengan rata-rata 0,79 g.Kata Kunci : Biourine sapi, ekstrak bawang merah, konsentrasi, pertumbuhan The purposes of this research was to know (1) the difference of tomato plants growth treated with different concentrations of cows Biourine, (2) the difference of tomato plants growth treated with different concentrations of shallots extract, (3) the difference of tomato plants growth as the result of combination between cows Biourine and shallots extract. This research was an experimental research with Completely Randomized Design (CRD) with 5x5 factorial design. Population of this research was tomato seedling. The sample was 50 tomato seedlings with relatively the same height and number of leaves, determined by simple random sampling method. The data then analyzed statistically using Two Way Anova test. The results of this research shows that a single treatment with cows Biourine at 45% is the best treatment leads to the growth of tomato plants resulted in an average of 0.67 g. Single treatment with shallots extract at 20% is the best treatment that leads to the growth of tomato plants resulted in an average of 0.68 g, and the best combination between the two dependent variables is 45% of cows Biourine and 15% of shallots extract resulted in an average 0.79 g.keyword : concentration, cows Biourine, growth, shallots extract
IDENTIFIKASI DAN MEKANISME PENGENDALIAN SERANGGA (Insecta) HAMA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA KINTAMANI, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI ., Kadek Tirta Yasa; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) famili serangga yang ditemukan pada tanaman jeruk siam, dan (2) mekanisme pengendalian serangga tanaman jeruk siam. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif. Populasi pada penelitian ini serangga bersifat hama. Sampel penelitian ini serangga yang ditangkap menggunakan light trap dan jala serangga sebagai hama. Pengumpulan data dilakukan secara observasi dan wawancara dengan 10 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) famili serangga yang ditemukan yaitu: Rhagionidae, Bibionidae, Tipulidae, Chloropidae, Cecidomyiidae, Tephritidae, Muscidae, Asilidae, Gryllidae, Tettigoniidae, Noctuidae, Geometridae, Gelechiidae, Pieridae, Braconidae, Pyrrhocoridae, Coccinelidae, Libellulidae. (2) Mekanisme pengendalian serangga sebagai hama pada tanaman jeruk, berdasarkan hasil wawancara yaitu, 10 orang melakukan mekanisme pengendalian serangga hama dengan melakukan penyemprotan insektisida kimia. Kata Kunci : Identifikasi serangga, pengendalian hama, jeruk siam This research aims to know the: (1) the family of insects found on Citrus plant of siam, and (2) the mechanism of insect control citrus plant of siam. To achieve the goal of the research is done using a qualitative approach to the kind of exploratory research. The population of this research on insects are pests. The sample of this research captured insects use light trap nets and insect as a pest. Data collection is done in observation and interviews with 10 people. The data obtained were analyzed are descriptive. The results of this research are (1) the family of insects that are found are: Rhagionidae, Bibionidae, Tipulidae, Chloropidae, Cecidomyiidae, Tephritidae, Asilidae, Muscidae, Gryllidae, Tettigoniidae, Geometridae, Noctuidae, Gelechiidae, Pieris, Braconidae, Pyrrhocoridae, Coccinelidae, Libellulidae. (2) a mechanism for controlling insect pests on crops as citrus, based on the results of the interview, 10 people do the mechanisms controlling insect pests with chemical spraying insecticide conduct.keyword : Identification of insects, pest control, siam citrus.
Identifikasi dan Analisis Jumlah Total Bakteri Coliform pada Air Danau Buyan di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ., Made Dwi Oktaviani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam air Danau Buyan berdasarkan metode Standard Plate Count, (2) mengetahui jumlah total bakteri coliform yang terdapat dalam air Danau Buyan berdasarkan metode Most Probable Number, (3) mengetahui kualitas air Danau Buyan ditinjau dari jumlah total bakteri coliform, dan (4) mengetahui berbagai genus bakteri coliform yang terdapat pada air Danau Buyan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif. Identifikasi bakteri coliform ditentukan berdasarkan hasil uji biokimia antara lain uji indol, uji methyl red, uji voges-proskueur, uji sitrat, uji katalase, uji motilitas, dan uji H2S. Diperoleh hasil (1) jumlah koloni bakteri pada air Danau Buyan berdasarkan metode Standar Plate Count berkisar antara 6,4 x 105 – TBUD (Rata-rata dari pengenceran 10-4), (2) jumlah total bakteri coliform pada air Danau Buyan berdasarkan metode Most Probable Number berkisar antara 20 – >1100, (3) ditinjau dari jumlah total coliform, air Danau Buyan dinyatakan tercemar untuk kualitas air kelas I yaitu air yang dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut, hal ini berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007, dan (4) pada air Danau Buyan ditemukan 8 genus bakteri coliform antara lain Erwinia, Cedecea, Citrobacter, Escherichia, Proteus, Hafnia, Enterobacter, dan Klebsiella.Kata Kunci : Air, coliform, danau buyan, MPN The purpose of this research were (1) determining the number of colonies of bacteria contained in the water of Buyan Lake based on Standard Plate Count methods, (2) identifying the total number of coliform bacteria that found in the water of Buyan Lake based on Most Probable Number method, (3) determining the water quality of Buyan Lake in terms of the number of total coliform bacteria, and (4) knowing the different genus coliform bacteria found in the water of Buyan Lake. This research use descriptive exploratory study. Identification of coliform bacteria is determined based on the results of biochemical tests include a indole test, methyl red test, Voges-proskueur test, citric test, catalase test, motility test, and H2S test. The results are indicated that (1) the number of bacterial colonies on the water of Buyan Lake based on Standard Plate Count method were ranges from 6.4x105 - TBUD (average of 10-4 dilution), (2) the number of total coliform bacteria in the water of Buyan Lake based on Most Probable Number method were ranges from 20 - >1100, (3) in terms of the number of total coliform, the water of Buyan Lake is polluted for water quality class I of water that can be used for raw water of drinking water, or other uses that require the same water quality with usability, it is based on the Bali Governor Regulation No. 8 of 2007, and (4) there were eight genus of coliform bacteria that found in Buyan Lake Water include Erwinia, Cedecea, Citrobacter, Escherichia, Proteus, Hafnia, Enterobacter, and Klebsiella.keyword : water, coliforms, Buyan Lake, MPN
PEMANFAATAN DAUN MINDI (Melia azedarach L.) PADA BERAT DAN LAMA WAKTU DEKOMPOSISI BERBEDA SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L.) ., I Gede Ria Mahendra; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd.,M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemberian daun mindi dengan berat yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (2) Pemberian daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). (3) Kombinasi antara pemberian berat daun mindi dengan lama waktu dekomposisi yang berbeda sebagai media tanam meningkatkan perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research). Sampel yang digunakan adalah tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) dengan ciri morfologi yang sama yaitu dengan tinggi 5 cm. Penelitian ini menggunakan 3 pengulangan dengan 20 perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Anava dua arah (Anava Two Way) dengan rancangan desain faktorial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian berat daun mindi. Perlakuan pada berat 75 gr menghasilkan berat rata-rata tertinggi. (2) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian lama waktu dekomposisi daun mindi. (3) Tidak ada perbedaan pertumbuhan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) akibat pemberian kombinasi lama waktu dekomposisi dan berat daun mindi. Kata Kunci : Pertumbuhan optimal, Limbah daun mindi, Konsentrasi, Masa dekomposisi This research aimed to find out: (1) The provision of mindi leaves with different weights as planting media increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (2) The provision of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.). (3) The combination of heavy delivery of mindi leaves with a long time different decomposition as a medium of planting increases the difference in the growth of Gumitir plant (Tagetes erecta L.). This research is a real experimental research. The sample is the Gumitir (Tagetes erecta L.) plant with the same morphological characteristic of 5 cm. This study used 3 repetitions with 20 treatments. The Data was analyzed using a two-way Anava two Way statistical test with factorial design. The results of this study show that: (1) There were differences in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the heavy administration of mindi leaves. The treatment at weight 75 gr produces the highest average weight. (2) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the prolonged administration of mindi leaf decomposition. (3) There was difference in the growth of Gumitir plants (Tagetes erecta L.) due to the combination of long-time decomposition and heavy leaf mindi.keyword : optimal growth, waste of mindi leaves, concentration, period of decomposition

Page 3 of 66 | Total Record : 658