cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
ISSN : 26139677     EISSN : 25992600     DOI : https://doi.org/10.23887
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 49 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2014):" : 49 Documents clear
PENGARUH BENTUK ASESMEN FORMATIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 3 SINGARAJA ., Putu Christina Dharma Astuti p; ., Prof. Dr. I Made Candiasa,MI.Kom; ., Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2817

Abstract

Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh asesmen formatif bentuk kinerja terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014, yang mana sebanyak 48 siswa terpilih secara random sebagai sampel. Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes uraian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t satu ekor (ekor kanan) yang sebelumnya dilakukan uji Lilliefors dan uji Bartlet untuk mengetahui normalitas dan homogenitas varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen formatif bentuk kinerja adalah 78,47, sementara rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen formatif bentuk uraian adalah 65,35. Untuk uji t satu ekor (ekor kanan) diperoleh besarnya thitung = 4,27 sedangkan t(46;0,05) = 1,67. Ternyata thitung > t(46;0,05), sehingga rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen formatif bentuk kinerja lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen formatif bentuk uraian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh asesmen formatif bentuk kinerja terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Kata Kunci : asesmen formatif, asesmen kinerja, kemampuan pemecahan masalah matematika This experiment research was aimed at knowing the influence of formative assessment in performance form towards mathematical problem solving ability of students. Population in this research are all of the 8 grade students at SMP Negeri 3 Singaraja school year 2013/2014, which 48 students are chosen by random as sample. Data of students’ mathematical problem solving abilities were collected by using essay. The collected data was analyzed by using one-tailed-t test (right tail) after doing Lilliefors test and Bartlet test to know normality and variance homogenity. The results of this research showed that the average of students’ mathematical problem solving abilities who were taught by formative assessment in performance form was 78,47, while the average of students’ mathematical problem solving abilities who were taught by formative assessment in narrative form was 65,35. The outcome of research by using one-tailed-t test (right tail) shows that value of t =4,27 and t(46;0,05)= 1,67. According to those results,it turned out t > t(46;0,05), it means that the average of students’ mathematical problem solving abilities who were taught by formative assessment in performance form higher than the average of students’ mathematical problem solving abilities who were taught by formative assessment in narrative form. So the conclusion is formative assessment in performance form makes an influence towards mathematical problem solving ability of students.keyword : formative assessment, performance assessment, mathematical problem solving ability.
PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN JURNAL MINGGUAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI P1 SMKN 2 SINGARAJA ., Gede Yudi Sumertayasa; ., Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd; ., Dra. Gst. Ayu Mahayukti,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3996

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (2) mendeskripsikan tanggapan siswa Kelas XI SMK N 2 Singaraja terhadap penerapan pembelajaran matematika realistik berbantuan jurnal mingguan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XI SMK N 2 Singaraja tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 37 orang. Data kemampuan pemecahan masalah matematika dan tanggapan siswa masing-masing dikumpulkan dengan tes berbentuk uraian dan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dari kategori cukup baik pada siklus I menjadi kategori baik pada siklus III. Hal ini terjadi karena pembelajaran selalu diawali dengan masalah-masalah realistik yang bisa dibayangkan siswa dan melalui jurnal mingguan yang ditulis oleh siswa dapat menjadi informasi tentang kesulitan belajar yang dialami siswa. Selain itu, tanggapan siswa terhadap pembelajaran ini berada pada kategori positif.Kata Kunci : Pembelajaran matematika realistik, jurnal mingguan, pemecahan masalah. This study was aimed at: 1) increasing student’s mathematical problem solving ability, 2) describing the responses of grade eleven students in SMKN 2 Singaraja toward the implementation of realistic mathematicslearningwith weekly journal). This study was a classroom action research which was conducted in three cycles. Each cycle consisted of four stages i.e. planning, action, observation and evaluation, and reflection stage. The subjects of this research were the grade eleven students of SMK N 2 Singaraja in the academic year 2013/2014 which altogether consisted of 37 students. Data of student’s mathematical problem solving ability and students’ responses were respectively collected by using essay and questionnaire. Furthermore, the collected data were analyzed descriptively. The results of this research showed that the students’ mathematical problem solving ability increased from fair category on the first cycle to good category on the third cycle. It was caused by the learning process always started by realistic problems that could be imagined by students, and by applying the weekly journal that written by students showed the difficulty of students learning. Furthermore, students’ responses toward this learning were inpositive category.keyword : Realistic mathematics learning, weekly journal, problem solving.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUASAI TERHADAP PENGHARGAAN DIRI DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP ., Putu Intan Rossitha; ., Dr.I Wayan Sadra,M.Ed; ., I Made Suarsana, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4028

Abstract

Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian Post-test Only Control Group Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah penghargaan diri siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran KUASAI lebih tinggi daripada penghargaan diri siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dan (2) apakah kemampuan koneksi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran KUASAI lebih tinggi daripada kemampuan koneksi matematis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Singaraja semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang merupakan kelas non-unggulan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengujian kedua hipotesis menggunakan uji-t satu ekor dengan taraf signifikansi 5%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa (1) penghargaan diri siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran KUASAI lebih tinggi daripada penghargaan diri siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (dengan t_hitung= 2,144 >t_tabel=1,672) dan (2) kemampuan koneksi matematis siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran KUASAI lebih tinggi daripada kemampuan koneksi matematis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional (dengan t_hitung= 3,760>t_tabel=1,672). Dengan demikian, model pembelajaran KUASAI berpengaruh positif terhadap penghargaan diri dan kemampuan koneksi matematis siswa.Kata Kunci : model pembelajaran KUASAI, penghargaan diri siswa, kemampuan koneksi matematis This research was a quasi-experimental research and the design research was Post-test Only Control Group Design. This research aimed at determining (1) whether the students’ self-esteem who learned with KUASAI learning model was higher than the students’ self-esteem who learned with conventional learning and (2) whether the students’ mathematical connection ability who learned with KUASAI learning model was higher than students’ mathematical connection ability who learned with conventional learning. The population was all regular 7th grade students of SMP Negeri Singaraja 5 in the academic year 2013/2014. Sampling was taken by simple random sampling technique. Hypotheses were tested with one tailed t-test with a significance level of 5%. The results of hypotheses testing showed that (1) the students’ self-esteem who learned with KUASAI learning model was higher than the students’ self-esteem who learned with conventional learning (with t_count= 2,144>t_table=1,672) and (2) the students’ mathematical connection ability who learned with KUASAI learning model was higher than the students’ mathematical connection ability who learned with conventional learning (with t_count=3,760>t_table=1,672). Thus, KUASAI learning model had a positive effect on students’ self-esteem and mathematical connection ability.keyword : KUASAI learning model, students' self-esteem, mathematical connection ability
MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP TERHADAP MATEMATIKA SISWA ., Ade Prajnawini; ., Dra.Ni Nyoman Parwati,M.Pd; ., Dr.Gede Suweken,M.Sc
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa (2) mendeskripsikan sikap siswa terhadap matematika, dengan menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi kearifan lokal masyarakat Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan subjek sebanyak 28 orang siswa kelas VIII A2 SMP Negeri 6 Singaraja pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Data kemampuan pemecahan masalah siswa dikumpulkan menggunakan tes uraian dan data sikap terhadap matematika siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah siswa dari refleksi awal ke siklus III adalah sebesar 78.5% yaitu terjadi peningkatan dari refleksi awal 42,38 dengan kategori cukup baik menjadi 75,65 pada siklus III dengan kategori baik. Peningkatan sudah optimal dan memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan oleh: (1) sejak awal pembelajaran siswa sudah dilatih untuk melakukan strategi pemecahan masalah, (2) masalah yang disajikan sebagian besar merupakan masalah sehari-hari, sehingga siswa belajar secara bermakna, dan (3) adanya nasehat-nasehat masyarakat Bali yang memotivasi siswa belajar sehingga membantu berkembangnya sikap positif siswa. Rata-rata skor sikap siswa terhadap matematika yang dilaksanakan setelah siklus III adalah 42,67 (kategori positif).Kata Kunci : Model Pembelajaran Pemecahan Masalah, Kearifan Lokal, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Sikap terhadap Matematika This research aimed at (1) describing the improvement of student’s problem solving ability (2) describing the student’s mathematics attitude resulted from the application of problem solving learning model with local genius orientation. This study was a classroom action research which involved subjects as many as 28 students at class VIII A2 SMP Negeri 6 Singaraja at the first semester of 2013/2014 academic year. This study is carried out in three cycles, each cycle consist of planning, action, observation and evaluation, as well as reflection. Student’s problem solving ability data was collected by using the essay test and student’s mathematics attitude data was collected by using observation sheets and analyzed descriptively. The results showed that the average scores of student’s problem solving ability has improved as high as 78,5% from the first reflection to the third cycles. This increased was optimum and full the success indicator. That improvement was caused by: (1) from the first action of research, students were trained to use problem solving strategy, (2) the problems have been presented as real-life problems so the students get the meaningful learning, and (3) the use of Balinesse proverbs have motivated students to study and envolving student’s mathematics attitude to be more positive. The average score of student’s mathematics attitude toward mathematics which had been collected in the third cycled was 42,67 (classified positive). keyword : Problem Solving Learning Model, Local Genius, Mathematics Problem Solving Abbility, Mathematics Attitude
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN ICT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 4 SINGARAJA ., I Wayan Dipta Samsidim; ., Dr.Gede Suweken,M.Sc; ., Drs.I Made Sugiarta,M.Si
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran generatif berbantuan ICT (Information, and Communication Technology) apakah lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di SMA Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 239 orang siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dimana memilih secara acak dua kelas yakni satu sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi sebagai kelompok kontrol. Data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika yang berbentuk soal uraian dengan jumlah butir soal sebanyak 5 butir. Data hasil tes pemahaman konsep matematika siswa dianalisis dengan Uji-Z satu pihak yaitu pihak kanan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Z_hitung = 2,005 dan nilai Z_(α⁄2) = 1,960 dengan taraf signifikansi (α) yakni 5%. Diperoleh Z_hitung≥Z_(α⁄2) atau H_1 diterima yang berarti bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran generatif berbantuan ICT lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran generatif berbantuan ICT berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa.Kata Kunci : model pembelajaran generatif, ICT, pemahaman konsep matematika siswa. This research aims to determine the effect of students’ mathematics concept understanding that learned with generative learning model of ICT-assisted (Information and Communication Technology) is better than the students’ mathematics concept understanding that learned with conventional learning model. The research design is post-test only control group design. The population was all tenth grade students of science class in SMA 4 Singaraja in the academic year 2013/2014, as many as 239 students were divided into 6 classes. Sampling was done by randomly selecting two classes where one as the experimental group and the other as a control group. The data of students' mathematics concept understanding collected by five items of mathematics concept understanding test and were analyzed by using right tailed Z-test. The result showed that Z_calculate= 2,005 and Z_(α⁄2) = 1,960 with α=5%. Therefore, Z_calculate is greater than Z_(α⁄2) or H_1 received means that students’ mathematics concept understanding that learned with generative learning model of ICT-assisted better than the students’ mathematics concept understanding that learned with conventional learning models. This means that the generative learning model assisted ICT has a positive effect on students’ mathematics concept understanding.keyword : generative learning model, ICT, students’ mathematics concept understanding.
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING(PjBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X TIK SMK NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., Putu Wisma Artha Diputra; ., Drs. I Gusti Ngurah Pujawan,M.Kes; ., I Made Suarsana, S.Pd., M.Si.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4007

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment), dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari model Project Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas X TIK semester genap SMK Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 185 orang yang berdistribusi ke dalam 7 kelas dengan 4 kelas keahlian teknik komputer dan jaringan(TKJ) dan 3 kelas multimedia(MM). Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling dan diperoleh 2 kelas yaitu X TKJ 2 dan X MM2 satu. Dengan pengundian diperoleh kelas X MM2 Sebagai Kelas Eksperiment dan kelas X TKJ 2 sebagai kelas Kontrol. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes essay kemampuan pemecahan masalah matematika. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan uji-t satu ekor (ekor kanan) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diberi Model Project Based Learning lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapat Model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain ada pengaruh positif Model Project Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata Kunci : Model Project Based Learning, pemecahan masalah matematika. This research is a quasy experiment which aims at describing the effect of Project Based Learning Model to students' mathematical problem solving ability. This research design used was posttest only control group design. Research population was the second semester students in grade X of SMK Negeri 3 Singaraja that consists of 185 students. This population research was distributed into 7 classes such as 4 classes of computer and network engineering expertise (TKJ) and 3 classes of multimedia (MM). Research sample was determined by simple random sampling technique. Based on the random sampling, it was got two classes; they are Class X MM2 as experiment class and class X TKJ 2 as control class. Data of research was collected using essay tests of mathematical problem solving ability. Furthermore, the data were analyzed using one tailed t-test (right tail) at significance level of 5%. The results shows that the mathematical problem-solving ability of students who learned through Project Based Learning model is higher than those who learned through conventional learning models. In other words, there is a positive effect of Model Project Based Learning on students' mathematical problem solving ability.keyword : Project Based Learning model, problems solving mathematical
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN APRESIASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING ., I Made Arya Gunawan; ., Prof. Dr.I Gusti Putu Suharta,M.Si; ., Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.3986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan apresiasi matematika serta bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran setelah diterapkannya model pembelajaran penemuan terbimbing. Jenis penelitan yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Data dikumpulkan menggunakan metode lembar observasi, angket, dan tes. Berdasarkan analisis data yang dilakukan secara deskriptif diperoleh hasil bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII-1 meningkat dari siklus I dalam kategori rendah, siklus II dalam kategori cukup, hingga siklus III dalam kategori tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menekankan proses pembelajaran pada tahap memahami persoalan, mengumpulkan informasi serta tahap menyusun penemuan yang membantu siswa pada perencanaan pemecahan masalah matematika. Hasil observasi terhadap apresiasi matematika yang dilakukan diperoleh peningkatan dari siklus I dalam kategori cukup, siklus II dalam kategori cukup dan siklus III dalam kategori baik. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam kategori positif. Kata Kunci : model pembelajaran penemuan terbimbing, kemampuan pemecahan masalah, apresiasi matematika This research aims to determine how an increase in problem solving skills and an appreciation of mathematics and how students' responses to the implementation of learning after the implementation of guided discovery learning model. The type of research conducted is Classroom Action Research (CAR), which was implemented in three cycles. Subjects of this study were students of class VII-1 junior Undiksha Laboratory Singaraja. Data were collected using the method of observation sheets, questionnaires, and tests. Based on the data analysis that the results obtained by descriptive problem solving abilities of students of class VII-1 increased from the first cycle in the low category, the second cycle in enough categories, until the third cycle in the high category. This can be done by emphasizing the learning process at the stage of understanding the problem, gathering information and preparing stage discoveries that help students in planning mathematical problem solving. The results of the observations made math appreciation obtained an increase of the first cycle in enough categories, the category of the second cycle and third cycle enough in either category. Student responses to the application of guided discovery learning model in the positive category.keyword : model of guided discovery learning, problem solving skills, mathematical disposition
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMK ., Komang Putra Astrawan; ., Drs.I Made Sugiarta,M.Si; ., Dra.Ni Made Sri Mertasari, M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4002

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian semu dengan desain penelitian Post-test Only Control Design. Populasi dalam penelitian merupakan siswa SMKN 2 Singaraja yang tersebar ke dalam 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling sehingga didapatkan 2 kelas sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran matematika secara konvensional. Data dalam penelitian ini merupakan skor kemampuan komunikasi matematika yang dikumpulkan melalui tes esai. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji-t satu arah dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures lebih tinggi daripada yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa.Kata Kunci : kemampuan komunikasi matematika, Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures, pembelajaran konvensional This study aimed to determine the difference of application of Conceptual Understanding Procedures Learning concerning students mathematical communication ability. This research is a quasi-experimental with Post-test Only Control Design. Population in this research are the students of SMKN 2 Singaraja spreads in 3 classes. Sampling was determined by random sampling to obtain 2-sampling classes, experimental group and control group. The experimental group is the learning group by using Conceptual Understanding Procedures learning model, while the control group using mathematical conventional learning. The data in this research is mathematical communication ability scores that collected through essay test. The data were analyzed using one tailed t-test with a significance level about 5%. The result showed that the mathematical communication ability of students who learned by using Conceptual Understanding Procedures learning is higher than the students who learned by using conventional learning. It can be conclude that the Conceptual Understanding Procedures learning provide positive effect on the students mathematical communication ability.keyword : mathematical communication ability, Conceptual Understanding Procedures learning, mathematical, conventional learning
KONSTRUKSI BARISAN HITUNG SERAGAM SEIMBANG BERBASIS BARISAN TRANSISI KODE GRAY ., Ni Luh Dewi Sintiari; ., Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si; ., Drs.Djoko Waluyo,M.Sc
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konstruksi barisan hitung seragam seimbang φ(n,t) untuk beberapa pasangan terurut (n,t) dimana n > t, t ganjil, dan faktor persekutuan terbesar dari n dan t, yang dilambangkan dengan FPB(n,t) lebih dari 1. Barisan hitung seragam φ(n,t) adalah barisan hitung n-bit dimana banyaknya perubahan bit diantara setiap dua katakode berurutan adalah t. Barisan hitung seragam dibutuhkan dalam menguji sirkuit-sirkuit listrik dan sistem informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan, dengan mencermati dan menelaah pengetahuan dalam berbagai sumber pustaka yang menunjang penelitian ini. Selain itu juga digunakan kerja laboratorium dengan menggunakan perangkat lunak Excel. Untuk mencari konstruksi barisan hitung seragam, langkah pertama adalah menentukan matriks sirkulan biner nonsingular. Langkah kedua adalah mentransformasi barisan transisi kode Gray n-bit menjadi barisan transisi dari barisan hitung seragam φ(n,t) dengan menggunakan matriks sirkulan biner nonsingular. Langkah ketiga adalah menganalisis distribusi barisan transisi dari φ(n,t) apakah dapat menghasilkan barisan hitung seragam seimbang. Hasil penelitian ini adalah beberapa konstruksi barisan hitung seragam dengan karakteristik yang tertentu yang unik. Barisan yang ditemukan antara lain barisan hitung φ(n,t) dengan FPB(y,t)=1, dan y=n/FPB(n,t) , barisan hitung φ(2^m t,t), dengan m∈N, dan barisan hitung φ(2t,t), yang dikonstruksi berdasarkan matriks sirkulan biner nonsingular yang berbeda. Beberapa konstruksi tersebut merupakan barisan hitung seragam seimbang. Kata Kunci : kode Gray, matriks sirkulan biner, barisan hitung seragam, barisan hitung seragam seimbang This research aimed to find some constructions of balanced uniform counting sequence φ(n,t) for some ordered pairs (n,t) where n > t, for odd number t, and the greatest common divisor of n and t, which is denoted by gcd(n,t) is greater than 1. A uniform counting sequence φ(n,t) is an n-bit counting sequence where the number of bit changes between any two successive codewords in the sequence is equal to t. Uniform counting sequence is used in testing the electricity circuits and the information system. The method used in this research was literature review by observing and analyzing the content of various literatures which support the current research. It also used laboratory work by using software Excel. In order to construct a uniform counting sequence, the first step is determining the binary nonsingular circulant matrices. The second step is transforming the transition sequence of n-bit Gray code into transition sequence of uniform counting sequence φ(n,t) by using the binary nonsingular circulant matrix. The third step is analyzing the transition count distribution of φ(n,t) whether it possible to build balanced uniform counting sequence. The results of the research were constructions of uniform counting sequences that have certain properties. The uniform counting sequence founded were uniform counting sequence φ(n,t) where gcd(y,t)=1, and y=n/FPB(n,t) , uniform ccounting sequence φ(2^m t,t), where m∈N, and uniform counting sequence φ(2t,t), which were constructed based on different nonsingular binary circulant matrices. Some of these constructions are balanced uniform counting sequences.keyword : Gray code, binary circulant matrices, uniform counting sequence, balanced uniform counting sequence
Pengembangan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Matematika Siswa SD Berorientasi Pendidikan Karakter ., I Putu Herry Gita Rusmawan; ., Prof. Dr. I Made Candiasa,MI.Kom; ., Dra.Ni Nyoman Parwati,M.Pd
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 2, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.2818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian aktivitas belajar matematika siswa sekolah dasar berorientasi pendidikan karakter yang valid dan reliabel. Penelitian pengembangan ini mengikuti tahapan pengembangan yang meliputi: (1) mengumpulkan informasi, (2) perancangan instrumen, (3) validasi instrumen, (4) revisi instrumen, (5) uji coba instrumen, (6) analisis hasil uji coba, dan (7) perakitan instrumen final. Penelitian dilakukan di wilayah kecamatan Buleleng dengan melibatkan 166 siswa kelas V sekolah dasar sebagai sampel ujicoba. Instrumen penilaian aktivitas belajar matematika yang dikembangkan dalam penelitian ini, disusun berdasarkan karakteristik pelajaran matematika sekolah dasar, karakteristik siswa sekolah dasar, dan nilai-nilai karakter positif yang dapat ditanamkan melalui pembelajaran matematika sekolah dasar. Uji validitas yang dilakukan meliputi uji validitas isi dengan formula Gregory dan uji validitas konstruk dengan korelasi product moment. Uji reliabilitas yang dilakukan meliputi uji reliabilitas internal instrumen dengan formula Alpha Cronbach dan uji reliabilitas interrater dengan formula Ebel. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Berdasarkan hasil penilaian ahli, instrumen yang dihasilkan telah dinyatakan memenuhi validitas isi dengan koefisien validitas isi sebesar 1. Perhitungan validitas konstruk menunjukkan setiap butir yang dibuat telah valid. (2) Hasil uji reliabilitas menunjukkan reliabilitas instrumen digolongkan sangat tinggi berdasarkan kriteria Guilford, yaitu sebesar 0,935 berdasarkan data yang diperoleh observer I dan II serta 0,926 berdasarkan data yang diperoleh observer III. Perhitungan reliabilitas interrater dengan formula Ebel memberikan hasil koefisien reliabilitas interrater sebesar 0,99 yang mengindikasikan hasil penilaian yang dilakukan oleh para observer konsisten satu sama lainnya.Kata Kunci : Pengembangan, Instrumen, Penilaian aktivitas matematika This study was aimed at developing the valid and reliable instrument of mathematical learning activities assessment of elementary school students which character education orientation. This development research consisted of some development procedures; they were (1) gathering information, (2) designing instrument, (3) instrument validation, (4) instrument revision, (5) testing instrument, (6) testing result analysis, and (7) final instrument construction. The research was conducted in Buleleng district involving 166 elementary school students of grade five as the testing sample. The development instrument of mathematics learning activities assessment in this research was constructed based on the characteristic of elementary school mathematics learning, the characteristic of elementary school students, and the positive character values which can be integrated in mathematics learning of elementary school. This research used two validity tests, i.e content validity test with Gregory formula and construct validity test with product moment correlation. Two reliability test were done in this research, i.e. internal instrument reliability test with Alpha Cronbach formula and inter rater reliability test with Ebel formula.The result of this research showed that (1) based on the expert judgement result, the instrument that was produced had filled the content validity with the validity coefficient as 1. The construct validity computation showed that each descriptor which was made had been valid, (2) The result of reliability test showed that the instrument reliability was classified to very high based on Guilford criteria, that was 0.935 based on data that were obtained by the first and the second observer, and 0.926 based on the data result of the third observer. The computation of inter rater reliability using Ebel formula gave the result of reliability coefficient as 0.99 which indicated that the assessment results done by the observers were consistent to each others. keyword : Development, Instrument, Mathematics activity assessment

Filter by Year

2014 2014