cover
Contact Name
Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M
Contact Email
dewamangku.undiksha@gmail.com
Phone
+6282242137685
Journal Mail Official
dewamangku.undiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali Kode Pos 81116 Telp. 0362-22928 Homepage: jurnalcandrasangkala@gmail.com Email: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JCS/index
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Candra Sangkala
ISSN : 08545790     EISSN : 27457990     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jcs.v2i2
urnal Candra Sangkala adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran sejarah. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan sejarah bagi masyarakat akademik.
Articles 65 Documents
POSKOLONIALITAS1 DI NEGARA DUNIA KETIGA I Putu Hendra Mas Martayana
Candra Sangkala Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v1i2.28760

Abstract

Melalui berbagai gambaran mengenai Timur yang aneh dan mistis, tidak beradab dan barbar, Barat secara terus menerus mengkonstruksi sebuah wacana yang menempatkan Timur sebagai inferior dan Barat sebagai superior. Dengan cara ini, Barat tidak hanya ingin mendominasi dunia non-Barat melalui imperialisme secara politis dan militer, tetapi, setelah bangsa-bangsa terjajah non-Barat memperoleh kemerdekaannya, Barat ingin tetap menjajah non-Barat melalui konstruksi wacana yang dianggap sah dan representatif untuk menggambarkan dunia non Barat. Namun demikian, menancap kuatnya wacana Barat di kepala orang Timur, mengakibatkan interaksi sosial keduanya menghasilkan representasi identitas Timur yang mendua, membenci sekaligus mencintai. Membenci karena Barat dianggap sumber depersonalisasi dan demoralisasi, mencintai karena Barat adalah inspirasi untuk menuju tatanan dunia modern yang beradab. Kata Kunci : Poskolonialitas, Identitas, Timur, Barat
Berdirinya Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Tunjungrejo Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Ismaul Fitroh
Candra Sangkala Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v1i2.28761

Abstract

Tunjungrejo merupakan salah satu desa unik yang berada diwilayah Kabupaten Lumajang. Keunikan desa Tunjungrejo terlihat dengan adanya satu agama yang diimani oleh penduduk setempat yaitu agama Kristen Protestan. Keunikan yang lain terdapat adanya satu rumah ibadah yaitu Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Dalam perkembangannya, agama Kristen Protestan di Tunjungrejo tidak lepas dari peranan Brontodiwirjo. Brontodiwirjo selaku pembabat hutan Tunjungrejo juga merupakan guru Injil diwilayah ini. Seiring dibukanya hutan Tunjungrejo, banyak pendatang-pendatang baru yang beragama kristen maupun non kristen. Untuk menjaga eksistensi agama Kristen protestan, Brontodiwirjo selaku pembabat hutan Tunjungrejo menerapkan peraturan bahwa orang-orang yang ingin menetap diwilayah Tunjungrejo haruslah beragama Kristen Protestan. Dari sinilah masyarakat Tunjungrejo terbentuk dengan adanya keyakinan pada satu agama. Akibat terus berkembangnya jemaat Kristen Protestan maka dibangunlah rumah ibadah yaitu GKJW Tunjungrejo. Kata kunci: Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Tunjungrejo, Brontodiwirjo
MITOS DAN MEMORI MENGACA PADA STATUS JANDA DANYANG SARWITI DAN PENGARUHNYA DI NGANJUK Depy Tri Budi Siswanto; Latif Kusairi
Candra Sangkala Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v1i2.28763

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi masyarakat Desa Banjardowo, Kec. Lengkong, Kab. Nganjuk, Jawa Timur terhadap status janda seumur hidup yang akan disandang oleh seorang wanita ketika wanita tersebut menjadi janda. Pengumpulan data diawali dengan studi pustaka dan dilanjutkan dengan wawancara, perekaman, observasi dan pencatatan. Hasil penelitinan ini menunjukan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Danyang Desa. “Danyang” adalah sebutan untuk seorang tokoh yang dipercaya sebagai pendiri perkampungan. “Danyang” Desa Banjardowo bernama Sarwiti. Kisah Sarwiti yang menjanda sampai akhir hidupnya menjadi pangkal kultur janda seumur hidup di Desa Banjardowo. Masyarakat Desa Banjardowo menganggap status janda seumur hidup ini adalah turunan dari sang “Danyang” dan akan terlaksana jika seorang wanita menjanda. Sarwiti dipercayai masih hidup hingga sekarang dan tinggal di tempat yang bernama Ngasgunting. Kata Kunci: Kampung Janda, Danyang, Masyarakat Banjardowo, Sarwiti
KOLABORASI MASYARAKAT EKONOMI, POLITIK, DAN SIPIL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR DI BALI I Wayan Mudana
Candra Sangkala Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v1i2.28764

Abstract

Tujuan penelitian ini meliputi: 1. Mendeskrepsikan model pemberdayaanmasyarakat pesisir berbasis sosial budaya yang dikembangkan di kawasan pesisir Bali. 2.Mendeskrepsikan bentuk implementasi penguatan modal komunitas yang dikembangkan di kawasan pesisir Bali. 3.Mendeskrepsikan bentuk pengembangan pengawasan keberlanjutan wisata bahari di kawasan pesisir Bali. 4.Mendeskrepsikan model promosi wisata bahari yang dikembangkan di kawasan pesisir Bali. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kulaitatif yang bersifat etnografis kritis , sehunbungan dengan hal itu maka informan penelitian ini menggunakan purposive smowball, pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, studi pustaka, dan diskusi. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Berpijak dari hal itu telah diahsilkan sebuah model pembeerdayaan masyarakat pesisir berbasis sosial budaya. Adapun bentuk penguatan modal komunitas yang dilakukan melalui proses sosialisasi, pendampingan dan pemberian bantuan modal finansial. Dalam menjaga keberlanjutan waisata bahari masyarakat mengembangkan pengawasan yang melibatkan masyarakat setempat, lembaga swadaya masyarakat, dan kelembagaan formal. Model promosi wisata bahari yang dikembangkan selama meliputi promosi melalui penyebaran brosur paket wisata bahari, promosi wisata bahari berbasis teknologi informasi, dan melalui kegiatan-kegiatan festival wisata bahari. Pengembangan wisata bahari di kawasan peisisr merupakan ruang hidup yang telah mempu meningkatkan kesejahteraan beberapa anggota masyarakat setempat . Kata Kunci : Kolaborasi, PariwisataBahari,KemiskinanMasyarakatPesisir
NILAI KARAKTER DALAM TRADISI ARI-ARI MEGANTUNG DI DESA BAYUNG GEDE, KINTAMANI, BANGLI, BALI I Wayan Putra Yasa
Candra Sangkala Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v1i2.28766

Abstract

Masyarakat desa Bayung Gede yang ada di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali merupakan salah satu masyarakat desa Bali Aga yang memiliki tradisi daur hidup yang sangat unik yaitu Tradisi Ari-Ari Megantung. Tradisi Ari-ari Megantung dilaksanakan ketika ada bayi yang baru lahir kemudian ari-ari pembungkus bayi itu di taruh di dalam kuburan dengan cara digantung dalam sebuah batok kelapa. Tradisi ini sudah ada di desa Bayung Gede sejak keberadaan desa ini dan terus dilaksanakan secara turun temurun hingga saat ini.Tradisi ini memiliki nilai-nilai positif yang mempengaruhi kepribadian atau karakter penduduk di desa Bayung Gede sehingga mereka begitu menghargai kebudayaan dan adat yang dimilikinya. Kata kunci: nilai, karakter, tradisi ari-ari megantung
MENUJU WAJAH BARU PENGAJARAN SEJARAH Ni Luh Warini
Candra Sangkala Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28799

Abstract

Pendidikan itu penting bagi pengembangan kehidupan bangsa. Pendidikan sangat menentukan arah pembangunan bangsa. Salah satu agen penting dalam pendidikan yaitu guru. Seorang guru yang baik mestinya memiliki empat kompetensi guru yaitu kemampuan pedagogik, profesional, sosial dan individu. Kemampuan pedagogik dan profesional bisa di lihat dari pengusahaan materi, kemampuan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar yang ada di sekitarnya serta memiliki kemampuan dalam memilih dan melaksanakan berbagai metode pembelajaran dikelas secara maksimal. Penguasaan ketiga komponen tersebut memaksimalkan proses belajar mengajar di kelas yang ujungnya tentunya meningkatkan kualitas peserta didik. Hasil yang meningkat bisa dilihat dari kualitas dan kuantitas lulusan yang dihasilkan. Keywords:Materi,MediaSumber Belajar,Metode Pengajaran
PURA SIWA SILA GATRA PADANG BULIA, SUKASADA, BULELENG, BALI (SEJARAH, STRUKTUR DAN FUNGSI SERTA POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA) Komang Gede Arya Bawa
Candra Sangkala Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah berdirinya Pura Siwa Sila Gatra di Desa Padang Bulia, Sukasada, Buleleng, Bali, (2) struktur dan fungsi Pura Siwa Sila Gatra, dan (3)potensi yang terdapat di Pura Siwa Sila Gatra di Padang Bulia yang dapat dijadikan sumber belajar sejarah di SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitin sejarah meliputi:(1) Pengumpulan data (heuristic) dengan Observasi, Wawancara, dan Studi dokumen. (2) Kritik Sumber. (3) Interpretasi dan (4) Historiografi. Hasil penelitian menujukkan bahwa: sejarah Pura Siwa Sila Gatra memiliki kaitan erat dengan ditaklukannya Tamblingan oleh Majapahit yang membuat masyarakat Tamblingan bermigrasi ke berbagai daerah. Struktur Pura Siwa Sila Gatra menggunakan konsep dwi mandala yaitu jeroan dan jaba sisi. Fungsi Pura Dalem Jawa yaitu (1) fungsi religius, (2) fungsi sosial, (3) fungsi ekonomi (4) fungsi hiburan, dan (5) fungsi pendidikan. Adapun potensi Pura Siwa Sila Gatra ialah aspek historis, aspek peninggalan meliputi pelinggih lontar, meru tumpang pitu, dan pendidikan karakter.Kata Kunci: Sejarah, Pura Siwa Sila Gatra, Sumber Belajar Sejarah
Pengenalan Sejarah Pada Anak Usia Dini dengan Metode Mendongeng Dita Hendriani
Candra Sangkala Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28802

Abstract

Bercerita atau mendongeng merupakan warisan budaya yang sudah lama kita kenal, bahkan dijadikan sebagai kebiasaan atau tradisi bagi para orangtua untuk menidurkan anak-anaknya. Sebagian besar orang tua dan guru jarang mendongeng kepada anak karena kurangnya buku cerita yang sesuai perkembangan anak dan terbatasnya media pendukungnya. Pendampingan kepada orang tua dan guru dalam meningkatkan budaya membaca permulaan pada anak usia dini dilaksanakan KB Al Naba, Arjowinangun, Kota Malang pada tanggal 22 September 2019 dengan jumlah peserta 40 orang tua dan guru. Hasil monitoring adalah anak menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan dongeng, lebih tertib dan tenang dalam proses belajar mengajar di KB Al Naba. Beberapa anak tertarik pada buku cerita dan bisa menceritakan cerita bergambar sendiri. Harapannya kegiatan pendampingan ini bisa dilaksanakan dalam skala yang lebih luas dengan materi yang lebih berkembang misalnya tentang cara membuat suara yang berbeda, ekspresi dalam mendongen serta Dongeng Sejarah dan Kisah Kepahlawanan Kata Kunci : dongeng, boneka tangan, buku cerita, sejarah, kisah pahlawan
RITUAL NYELUNG DI DESA ADAT BUAHAN DAN BUAHAN KAJA, PAYANGAN, GIANYAR, BALI (LATAR BELAKANG DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI SMA) I Wayan Edi Setiawan
Candra Sangkala Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28804

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan latar belakang Desa Buahan dan Buahan Kaja melakukan ritual Nyelung, (2) Mendeskripsikan prosesi pelaksanaan ritual Nyelung, (3) Mengetahui Aspek-aspek dari ritual Nyelung yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahap-tahap; (1) Memilih lokasi penelitan berada di Desa Adat Buahan dan Buahan Kaja, (2) Teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan juga Snow Ball, (3) Teknik penjaminan keaslian data menggunakan Triangulasi Data dan Triangulasi Metode, (4) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, Wawancara, Studi Dokumentasi dan Teknik Analisis Data. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Latar belakang sejarah ritual Nyelung di Desa Adat Buahan dan Buahan merupakan upacara yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas hasil-hasil pertanian. (2) Tahapan pelaksanaan ritual Nyelung adalah dimulai dari tahapan persiapan ritual, tahap pelaksanaan ritual yang meliputi (a) Negen Jelung, (b) Mekideh, (c) Mekeleb. Dan tahapan terakhir yakni penutupan ritual. (3) Aspek-aspek dari ritual Nyelung yang dapat digunakan sebagai sumber belajar Sejarah di SMA adalah sebagai berikut: Aspek sejarah dan Aspek pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam bentuk buku suplemen. Kata Kunci : Sejarah, Ritual Nyelung, Sumber Belajar Sejarah.
BEBERAPA KEISTIMEWAAN CANDI CETHO DI KABUPATEN KARANGANYAR Heri Purwanto
Candra Sangkala Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v2i1.28806

Abstract

Berbagai warisan budaya yang tersebar di wilayah Lereng Barat Gunung Lawu, merupakan hasil budaya masa lalu yang penuh dengan keunikan. Rangkaian artefak dan fitur mampu memberikan kesan yang menakjubkan. Salah satu yang dapat diamati ialah situs Candi Cetho. Tulisan ini akan mengungkap keistimewaan tinggalan arkeologi yang berada di Candi tersebut. Melalui keunikan-keunikan yang ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan data meliputi observasi dan kajian pustaka. Analisis yang digunakan ialah kualitatif yakni menguraikan data yang telah terkumpul dalam bentuk kalimat. Berdasarkan hasil analisis yang digunakan Candi Cetho mempunyai beberapa keistimewaan yaitu merupakan bangunan berteras dengan 14 undakan, terdapat relief yang menggambarkan tokoh yang berbalik, fitur di teras VII merupakan hasil dari perpaduan beberapa konsep Hindu, dan nampaknya keberlanjutan fungsi situs candi ini masih dapat dijumpai hingga kini. Lebih-lebih mengalami pengembangan.Kata Kunci: Candi Cetho, istimewa, unik