cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019" : 12 Documents clear
SEGITIGA OBAT DALAM MENGATASI STATUS GIZI KURANG PADA BALITA DI POSYANDU DESA JAYAMUKTI Devi Angeliana Kusumaningtiar; Harna Harna
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2081

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi kurang (underweight) di Asia Tenggara pada tahun 2005-2016 yaitu sebesar 35,7% yang merupakan urutan pertama permasalahan gizi kurang di dunia. Di Indonesia, masalah gizi kurang tidak ada perubahan angka prevalensi selama tahun 2016- 2017 yaitu sebesar 17,8%.1 Berdasarkan Riskesdas Tahun 2013, di Jawa Barat Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) secara nasional adalah 19,6%, sedangkan di Jawa Barat lebih baik yaitu 15,7%.2 Faktor gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang terutama pada masa anak-anak dimana tingkat kecerdasan dan pertumbuhan sedang berkembang. Salah satu alternatif dalam penurunan staus gizi kurang ini yaitu dengan segitiga obat yang memiliki 3 tools berorientasi pada pemenuhan status gizi, perilaku kesehatan dan edukasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menurunkan masalah status gizi kurang pada anak dan meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dan dapat mempraktekan perilaku kesehhatan (mencuci tangan pakai sabun) serta dapat menjalin kerjasama antara sektor formal dan informal sangat membantu terwujudnya segitiga obat sehingga cakupan segitiga obat dapat luas dan memberikan peluang besar terhadap penyelesaian masalah anak. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu terdiri dari empat tahapan, tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan monitoring dan evaluasi dan tahapan pelaporan dengan intervensi PTM (Pendamping Tambahan Makanan), penyuluhan gizi seimbang dan PHBS dan pemantauan perilaku kesehatan. Hasil pengabdian masyarakat adalah masyarakat terutama ibu yang memiliki anak memiliki pengetahuan mengenai gizi seimbang dan PHBS meningkat sebelum dan sesudah adanya penyuluhan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mempraktikan langsung perilaku kesehatan (cuci tangan pakai sabun) dan PTM. Target dari pengabdian ini adalah menurunkan angka status gizi kurang di Desa Jayamukti dengan pelatihan cara pemberian makanan tambahan dan juga meningkatakan perilaku kesehatan dengan praktik secara langsung mengenai cuci tangan pakai sabun serta meningkatkan pengetahuan ibu akan status gizi. Kata kunci : Status gizi, anak, segitiga obat, kesehatan, PTM    ABSTRACTUnderweight problems in Southeast Asia in 2005-2016 were 35.7% which constituted the first order of malnutrition problems in the world. In Indonesia, there is no change in malnutrition in the prevalence rate during 2016-2017, which is 17.8% .1 Based on Riskesdas in 2013, in West Java the prevalence of malnutrition in infants (BB / U <-2SD) nationally is 19, 6%, while in West Java it is better at 15.7%. 2 Nutritional factors are very influential in growth and development, especially in childhood where intelligence and growth are developing. One alternative in reducing this malnutrition status is the triangular drug which has 3 tools oriented towards fulfilling nutritional status, health behavior and education. The purpose of this community service is to reduce the problem of malnutrition in children and increase maternal knowledge about balanced nutrition and can practice health behaviors (hand washing with soap) and can establish cooperation between the formal and informal sectors to help realize the drug triangle so that the drug triangle can be broad and provide a great opportunity for solving child problems. The community service method used is consisting of four stages, preparation stages, implementation stages, monitoring and evaluation stages and reporting stages with PTM intervention (Supplementary Food Supplement), balanced nutrition counseling and PHBS and health behavior monitoring. The result of community service is that the community, especially mothers who have children, have knowledge about balanced nutrition and PHBS increases before and after counseling that can be applied in daily life and can directly practice health behaviors (washing hands with soap) and PTM. The target of this service is to reduce the number of malnutrition status in Jayamukti Village by training how to provide supplementary food and also improve health behavior by practicing directly about washing hands with soap and increasing mother's knowledge of nutritional status. Keywords: Nutritional Status, Children, Triangle Of Medicine, Health, Provision Of Additional Food
PELATIHAN KADER POSYANDU DI SUKU ANAK DALAM LUBUK KAYU ARO KAB. MUARO JAMBI Susi Widiawati; Lili Andriani; Yuliawati Yuliawati
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2067

Abstract

ABSTRAKSuku Anak Dalam (SAD) merupakan masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang rutin maka perlu dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).  Posyandu merupakan wadah utama bagi SAD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan atau materi sebelumnya. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan kualitas kesehatan SAD dan menghasilkan kader kesehatan yang mampu melaksanakan kegiatan posyandu. Metode yang dilakukan adalah: seleksi kader untuk dilatih dengan pembelajaran yang diberikan adalah learning by doing,  belajar atas pengalaman (learning by experience) dan melibatkan peran serta aktif peserta (active learner participatory). Setelah itu, dilakukan pengayaan pengalaman praktik kerja lapangan di Posyandu untuk membiasakan peserta melaksanakan tugasnya, selama  enam belas kali pertemuan. Hasil PKM sebagai berikut: 10 orang kader yag dilatih, memahami materi yang diberikan, dapat melaksanakan simulasi praktik posyandu 5 (lima) meja, dapat melaksanakan cek kesehatan didampinggi oleh tim kesehatan serta dapat memahami penggunaan obat bebas terbatas. Diharapan peran aktif kader posyandu dalam memberikan pelayan kesehatan pada SAD dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan pukesmas induk saat pelaksanaan posyandu. diharapakn kader-kader yang terdidik dan terlatih mampu menyelesaikan permasalahana kesehatan pada SAD. Kata Kunci: Kader Posyandu,  Kesehatan SAD ABSTRACTSuku Anak Dalam (SAD) is a community that lives far from the reach of health services, to get routine health services it is necessary to establish an Integrated Service Post (Posyandu). Posyandu is the main place for SAD to get health services carried out by health cadres who have received training or previous material. The purpose of the Community Partnership Program (PKM) is to improve the quality of SAD health and produce health cadres capable of carrying out posyandu activities. The method used is: selection of cadres to be trained with the learning given is learning by doing, learning from experience (learning by experience) and involving the active participation of participants (active learner participatory). After that, an enrichment of practical work experience in Posyandu was carried out to familiarize participants with their duties, for sixteen meetings. The PKM results are as follows: 10 cadres trained, understand the material provided, can carry out a 5 (five) table posyandu practice simulation, can carry out a health check up by the health team and can understand the use of limited free drugs. It is hoped that the active role of posyandu cadres in providing health services to SAD and coordinating with the main health center health workers during the implementation of posyandu. It is hoped that educated and trained cadres are able to solve health problems in SAD. Keywords: Posyandu cadre, SAD health
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP PERTIWI SITEBA PADANG Dewi Susilawati; Nur Fadjri Nilakesuma; Defrima Oka Surya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2082

Abstract

ABSTRAKKurangnya pengetahuan, informasi tentang seks serta persepsi remaja mengenai seluk beluk seks yang salah merupakan salah satu indikator meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remaja.Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada remaja awal tentang kesehatan reproduksi remaja. Metode yang dilakukan adalah merancang dan pembuatan bahan praktek pengabdian, memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja dengan metode penyuluhan. Hasil pengabdian didapatkan peserta sangat antusias dalam kegiatan penyuluhan, terlihat dari 85% peserta aktif dalam kegiatan (bertanya dan menjawab pertanyaan). Selain itu berdasarkan evaluasi secara lisan 80% peserta dapat menjelaskan kembali tentang definisi kesehatan reproduksi remaja, cara menjaga organ reproduksi, infeksi organ reproduksi, HIV – AIDS. Disarankan kepada pihak sekolah bekerja sama dengan pihak puskesmas dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi Remaja, SMP  ABSTRACTLack of knowledge, information about sex and perceptions of adolescents about the  ins and outs of sex are one of the indicators of increased free sex behavior among adolescents. The aim of community service is to provide knowledge to early adolescents about adolescent reproductive health. The  method  used  is  designing and manufacturing devotion practice materials, providing material about adolescent reproductive health with counseling methods. The results of the dedication obtained by the participants were very enthusiastic in  the counseling  activities,  seen from  85% of active participants in the activity (asking and  answering  questions).  Also based on oral  evaluation 80% of participants can explain  again  about  the definition of adolescent reproductive health, how to look after the reproductive organs, reproductive organs infections, HIV - AIDS. It is recommended that the school collaborates with the health center in providing information on adolescent reproductive health Key word: Adolescent Reproductive Health, Middle School
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS 04 SDN PAMINGGIR 1 GARUT TENTANG PENTINGNYA MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN Iwan Shalahuddin; Ahmad Yamin; Umar Sumarna
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.1563

Abstract

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak, maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Salah satu Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah antara lain Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Tujuan pengabdian untuk menjelaskan cara mencuci tangan yang baik dan benar, menjelaskan dampak yang ditimbulkan jika tidak mencuci tangan, menjelaskan solusi untuk anak yang belum menerapkan mencuci tangan. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Hasil Jumlah audience : 35 orang Audience berusia: 11 – 12 tahun, sebelum dilakukan kegiatan siswa sudah mengenal tentang cuci tangan hanya belum tahu cara yang benar, setelah di lakukan demontrasi siswa secara keseluruhan dapat memahami dan mendemonstrasikan ulang dengan benar. Siswa dan guru tampak antusian mengikuti kegiatan. Kesimpulan Peserta mengikuti penyuluhan dengan senang hati karena penyuluhan dilaksanakan dengan menyenangkan. Kegiatan penyuluhan berjalan kondusif karena siswa memperhatikan materi yang disampaikan dengan baik.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI MR (MEASLES RUBELA) DI PUSKESMAS SIMPUR BANDAR LAMPUNG Linawati Novikasari; M. Arifki Zainaro; Aryanti Wardiyah; Eka Trismiyana
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2077

Abstract

ABSTRAKSetiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Infeksi MR (Meales Rubela) campak dan rubela disebabkan oleh virus golongan Paramyxovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang telah terinfeksi. Infeksi MR (Meales Rubela) campak dan rubela dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kebutaan, ensefalitis, diare parah, infeksi telinga dan radang paru-paru.  Tujuan setelah penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan  tentang pentingnya imunisasi MR (Measles Rubela) di Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan lembar balik. Terdapat peningkatan pengetahuan pada ibu hamil dan ibu-ibu yang memiiki bayi di Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Dengan demikian, pemberian penyuluhan tentang pentingnya imunisasi MR di Puskesmas Simpur Bandar Lampung sangat efektif. Kata Kunci: Imunisasi, campak rubela, Penyuluhan  ABSTRACTEvery year more than 1.4 million children in the world die of various diseases that can be prevented by immunization. Measles and rubella diseases are caused by Paramyxovirus-type virus. Transmission can occur through air that has been contaminated by the droplet (saliva) of the infected person. Measles and rubella disease can lead to serious complications, including blindness, encephalitis, severe diarrhea, ear infections and pneumonia.  Objectives after the counseling, is expected to increase knowledge about the importance of immunization MR in the Puskesmas Simpur Bandar Lampung. The activities are carried out in the form of counseling using leaflets and sheets. There is an increase in the knowledge of pregnant women and mothers who emigated babies at Simpur Bandar Lampung Puskesmas. Thus, giving counseling on the importance of immunisation in Simpur Bandar Lampung Puskesmas is very effective. Keywords: Immunisation, measles, counseling
PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DI SMPN 29 BANDAR LAMPUNG Satria Nandar Baharza; Dian Utama Pratiwi Putri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2083

Abstract

ABSTRAK Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus. Para remaja khususnya siswa SMPN 29 Bandar Lampung sebagai penerus bangsa merupakan satu elemen yang tentunya sangat dibutuhkan kreatifitasnya dalam memberikan ide-ide yang cemerlang untuk kemajuan sekolah dan lingkungan sekitar, dengan memberikan informasi mengenai makanan sehat dengan nilai gizi yang seimbang tentunya akan berdampak positif bagi kesehatan mereka. Kata Kunci: Status gizi, Remaja, Penyuluhan  ABSTRACT Nutritional status can be determined through laboratory examination or anthropometry. Lack of hemoglobin or anemia is determined by a blood test. Anthropometry is the easiest and cheapest way to determine nutritional status. Body Mass Index (BMI) is recommended as a good indicator to determine the nutritional status of teenagers.Nutritional problems in teenagers will have a negative impact on the level of public health, for example a decrease in the concentration of learning, the risk of giving birth to babies with low birth weight, a decrease in physical fitness. Many studies have shown teenagers groups to experience many nutritional problems. These nutritional problems include anemia and BMI less than normal or thin. The prevalence of anemia ranges from 40%, while the prevalence of teenager with thin BMI ranges from 30%. Many factors cause this problem. By knowing the causal factors that influence these nutritional problems help the prevention efforts and are more affected and focused.Teenagers, especially 29 Bandar Lampung Junior High School students as the nation's successor, are one element which is certainly very much needed creativity in providing brilliant ideas for the progress of schools and the surrounding environment, by providing information on healthy foods with balanced nutritional value, of course, will have a positive impact on health they. Keywords: Nutritional Status, Teenager, Counseling
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASAM URAT PADA MASYARAKAT TIGABINANGA KABUPATEN KARO Pomarida Simbolon; Nagoklan Simbolon; Magda Siringo-Ringo
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2049

Abstract

Asam urat adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh golongan lansia. Penyakit Asam urat merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat (hiperurisemia). Meningkatnya kadar asam urat di Paroki Tigabinanga Tahun 2018 dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pekerjaan, IMT (Indeks Massa Tubuh) serta pola makanan yang tidak dijaga. Tujuan pelaksanaan pendidikan kesehatan agar penderita asam urat berkurang di Paroki Tigabinanga Kabupaten Karo Sumatera Utara. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan pemeriksaan kadar asam urat dan dilanjutkan dengan pendidikan kesehatan tentang asam urat. Hasil yang diperoleh yaitu berupa peningkatan pemahaman, pengetahuan pencegahan asam urat, sehingga dapat mengurangi penyakit asam urat yang disebabkan pola makan yang tidak baik. Disarankan kepada lansia agar menjaga pola makan yang sehat dengan tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi purin.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DIARE DI PANTI ASUHAN BUSSAINA BANDAR LAMPUNG Rika Yulendasari; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; Umi Romayati Keswara; Eka Yudha Chrisanto
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2078

Abstract

ABSTRAKBadan Kesehatan Dunia (Who) Diare Membunuh Dua Juta Anak Di Dunia Setiap Tahunnya Diare merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir dseluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia dapat terserang. Diare menjadi salah satu penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. SetiapTahun Di Indonesia Diare Merupakan Salah Satu Penyebab Kematian Kedua Terbesar Pada Balita Dan Urutan Ketiga Bagi Bayi Serta Urutan Ke Lima Untuk Semua Umur. Tujuan Setelah Penyuluhan, Diharapkan Dapat Meningkatkan Pengetahuan Anak-Anak  Panti Asuhan Bussaina Bandar Lampung Tentang Penyakit Diare. Adapun Kegiatan Yang Dilakukan Berupa Penyuluhan Menggunakan Leaflet Dan Lembar Balik. Terdapat Peningkatan Pengetahuan Pada Anak-Anak Panti Asuhan Bussaina Bandar Lampung Terhadap Pencegahan Serta Perawatannya. Dengan Demikian, Pemberian Penyuluhan Pada Siswa Tentang Pencegahan Serta Perawatan Penyakit Diare Sangat Efektif. Kata Kunci : Diare, Anak-Anak, Penyuluhan  ABSTRACTWorld Health Organization (WHO) Diarrhea Kills Two Million Children in the World Each Year Diarrhea is one of the main causes of morbidity and mortality in almost all geographical regions of the world and all age groups can be attacked. Diarrhea is one of the main causes of mordibitas and mortality in children in developing countries. Every Year In Indonesia Diarrhea Is One Of The Biggest Causes Of Second Death In Toddlers And Third Order For Infants And Fifth Order For All Ages. Purpose After Counseling, It Is Expected To Increase Knowledge Of Children Of Bussaina Bandar Lampung Orphanage About Diarrhea. As for the activities carried out in the form of counseling using leaflets and flip sheets, there is an increase in knowledge in children of the Bussaina Bandar Lampung orphanage against prevention and care. Thus, the provision of counseling for children about prevention and treatment of diarrhea is very effective. Keywords: Diarrhea, Children, Extension
PENYULUHAN KESEHATAN PENANGANAN RESIKO ANAK TERSEDAK DI DUSUN 02 ARYO JIPANG KELURAHAN SUKAJAYA LEMPASING LAMPUNG SELATAN TAHUN 2019 Rilyani Rilyani; Setiawati Setiawati; Rahma Elliya; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2095

Abstract

ABSTRAK Tersedak merupakan kondisi tersumbatnya saluran pernafasan oleh benda asing yang berupa makanan, mainan, dan lain-lain. Tersedak dapat terjadi bila makanan atau benda asing yang seharusnya menuju kerongkongan tetapi malah berakhir di tenggorokan karena berbagai sebab. Ada sekitar 80 % AFB (aspirated foreign body) pada anak adalah disebabkan oleh bahan makanan. Dan ada sekitar 10% AFB (aspirated foreign body) itu disebabkan oleh benda logam dan mainan. Tujuannya denga memberikan penyuluhan tentang penanganan resiko anak tersedak di dusun 02 aryo jipang kelurahan sukajaya lempasing pesawaran lampung selatan. Metode penyuluhan menggunakan leaflet, lembar balik, dan mendemonstrasikan cara penanganan anak tersedak di rumah. Setelah dilakukan penyuluhan maka terdapat peningkatan ibu tentang cara penanganan anak tersedak di rumah. Kata Kunci : Tersedak, Kesehatan, Penyuluhan  ABSTRACT Choking is a condition of obstruction of the respiratory tract by foreign objects in the form of food, toys, and others. Choking can occur if food or foreign matter that is supposed to go into the esophagus but ends up in the throat for various reasons. There are around 80% of AFB (aspirated foreign body) in children due to food ingredients. And there are around 10% AFB (aspirated foreign body) that is caused by metal objects and toys. The aim is to provide counseling about the handling of the risk of choking children in 02 aryo jipang hamlet, sukajaya. lempasing village, pesawaran, southern Lampung. Extension methods use leaflets, flipcharts, and demonstrate how to handle choking children at home. After counseling, there is an increase in mothers about how to handle choking children at home. Keyword: Choking, Health, Counseling
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS PADA SANTRIWATI DI PONPES DARUL FALAH PAGUTAN KOTA MATARAM TAHUN 2019 Ernawati Ernawati; Istianah Istianah; Hapipah Hapipah; Laela Badria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2060

Abstract

ABSTRAKInsiden gastritis sekitar 182,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun di dunia, dimana di Asia tenggara kejadian gastritis sekitar 583,635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastrititis dikonfirmasi melalui endoskopi. Berdasarkan gambaran 10 macam penyakit menonjol di Provinsi Nusa Tenggara Barat, gastritis menempati urutan ke delapan sebanyak 60.452 penderita, setelah penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas,rematik,hipertensi, penyakit kulit infeksi. Tujuan setelah penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang gastritis pada Santriwati Di Ponpes Darul Falah Pagutan Tahun 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan booklet. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang gastritis pada Santriwati Di Ponpes Darul Falah Pagutan dan cara pencegahan terjadinya gastristis yang efektif. Kata Kunci: Santriwati, Gastritis, Penyuluhan  ABSTRACT The incidence of gastritis is around 182.1 million of the population every year in the world, where in Southeast Asia the incidence of gastritis is around 583,635 of the total population each year. The prevalence of gastrititis is transferred through endoscopy. Based on the description of 10 diseases that appear in the Province of West Nusa Tenggara, gastritis determines the sequence with a total of 60,452 patients, after acute infectious diseases in the upper respiratory tract, rheumatism, hypertension and infectious skin diseases. The goal after counseling is expected to increase knowledge about gastritis in Santriwati at Darul Falah Pagutan Islamic Boarding School in 2019. The activities carried out consisted of counseling using leaflets and booklets. Improving the knowledge of gastritis in Santriwati at  Darul Falah Pagutan Islamic Boarding School and and how to improve effective gastristic prevention Key Words : Santriwati, Gastritis, Counseling

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue