cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
KEANEKA RAGAMAN IKAN DI SUNGAI SIAK RIAU Iskandar, J -; Dahiyat, Y -
Bionatura Vol 14, No 1 (2012): Bionatura Maret 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.149 KB)

Abstract

Sungai Siak merupakan sungai yang penting keberadaannya di Propinsi Riau, Sumatera, karena mengingat sungai tersebut biasa digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat yang hidup di sepanjang sungai ini. Air sungai ini antara lain digunakan sebagai sumber air minum, mandi, mencuci perkakas dapurdalam rumah tangga, habitat ikan, sumber bahan baku industri dan transportasi. Akan tetapi dengan serbagunanya sungai Siak ini, berbagai tekanan terhadapnya makin besar yaitu pencemaran limbah industri, erosi tanah dan sedimentasi, abrasi pinggiran sungai/pelebaran sungai dan menurunnya jumlah jenis dan jumlah populasi sumberdaya ikan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sungai.Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji jenis-jenis ikan dan gambaran populasinya yang masih ada di Sungai Siak, selain mengukur beberapa parameter kualitas air di Sungai Siak yang mempempengaruhi kehidupan jenis-jenis ikan di sungai tersebut. Dua metoda utama digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara dengan responen dan pengukuran langsung beberapa parameter kualitas air di lapangan, serta analisis sampel air di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah tercatat 36 jenis ikan di Sungai Siak. Beberapa jenis ikan masih relatif banyak ditemukan di sungai Siak yaitu baung, juara dan selais, dan yang jarang adalah patin, belido, gabus dan udang air tawar. Keanekaan jenis ikan di sungai Siak apabila dibandingkan dengan sungai-sungai yang ada di Kawasan PropinsiRiau cenderung relatif rendah, mengingat hasil penelitian di sungai di sekitar Bukit Tigapuluh, Siberida tercatat 97 jenis. Berdasarkan pengukuran di lapangan dan analisis laboratorium beberapa parameter kualitas air, hasilnya menunjukkan bahwa telah melampaui baku mutu kualitas air berdasarkan PP20/1990 yaitu TSS, pH, BOD, COD, serta logam Zn, Fe, Mn dan F.Kata kunci: jenis ikan, populasi ikan, kualitas air, sungai Siak, Riau, Sumatera.
KARAKTER KUNCI PEMBEDA ANTARA ORANGUTAN KALIMANTAN (Pongo pygmaeus) DENGAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) Prayogo, H. -; Thohari, A.M -; Sholihin, D.D -; Prasetyo, L.B -; Sugardjito -
Bionatura Vol 16, No 1 (2014): Bionatura Maret 2014
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.489 KB)

Abstract

Orangutans are great apes left in Asia, at the time ofthe Asian mainland is a unity, orangutan has a fairlywide distribution in Asia, especially in Southeast Asia.In the event of an increase in sea levels, which had beenfused into Mainland fragmented into islands. Thisseparation into a barrier that restricts the movementof orangutans. Currently their range is limited onlyin Borneo and Sumatra. Long period separationwith different habitat conditions have an impact onthe orangutans. In morphology occurs a significantdifference between the orangutans of Borneo andSumatra, in addition to the utilization of molecularbiology technology has also been able to reveal thepresence of significant differences between thesetwo species, making it the orangutan then serve as adifferent species, namely Pongo pygmaeus on Borneoorangutans and P. abelii for Sumatran orangutans,even for orangutans in Borneo has been divided intothree sub species namely P. pygmaeus pygmaeus,P. p. morio and P. p. wurmbii. With the unfolding ofthe different species and these sub species, the useof molecular biology technology becomes integral inconservation action against this type primarily forrelocation or translocation of orangutans into the wild.Key words: Orangutan, Pongo pygmaeus, P. abelii, molecularbiology technology, conservation
AKTIVITAS Lactobacillus acidophilus DAN Bifidobacterium TERHADAP KUALITAS YOGHURT DAN PENGHAMBATANNYA PADA Helicobacter pylori Adriani, L -; N. Indrayati -; U H. Tanuwiria -; N. Mayasari -
Bionatura Vol 10, No 2 (2008): Bionatura Juli 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.167 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas Lactobacillus acidophillus dan Bifidobacterium dalam yoghurt dan pengaruh penghambatannya pada Helicobacter pylori. Metode yang digunakan adalah eksperimental dibagi dalam tiga percobaan. Percobaan pertama pembuatan yoghurt dengan menggunakan inokulan campuran ke dua bakteri untuk mengukur pH, kadar nutrisi yoghurt, uji organoleptik dan populasi Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium. Percobaan kedua menguji aktivitas enzim protease dan lipase pada masing-masing produk yoghurt yang dihasilkan pada percobaan pertama, untuk mengetahui sampai sejauh mana enzim pada yoghurt dapat memecah lemak dan protein. Percobaan ketiga pengujian zona hambat dalam yoghurt penelitian tahap dua terhadap bakteri penyebab gastritis yang banyak berkembang di dalam lambung dan usus manusia yaitu Helicobacter pylori Hasil penelitian menunjukkan bahwa, yoghurt pada semua perlakuan menunjukkan pH berkisar 4,00-4,40, ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), 1992. Kadar nutrisi yoghurt pada semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan. Uji organoleptik pada semua perlakuan tidak berbeda nyata kecuali terhadap aroma. Aroma yoghurt yang menggunakan L acidophilus dan Bifidobacterium lebih baik daripada yoghurt yang menggunakan L bulgaricus dan S thermophilus. sebagai kontrol. Semua perlakuan menunjukkan jumlah bakteri berkisar 4,8–7,2 x 1011 cfu/mL. Aktivitas protease dan lipase meningkat dengan penambahan bakteri probiotik yaitu L acidophilus dan Bifidobacterium. Zona hambat tertinggi dihasilkan pada campuran yoghurt yang mengandung L acidophilus dan Bifidobacterium dengan perbandingan 3:1.Kata kunci : Yoghurt, Helicobacter pylori, L. acidophilus, Bifidobacterium, zona hambat
MODEL Additive-Vector Autoregressive EXOGENOUS UNTUK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KABUPATEN INDRAMAYU Saputro, D.R.S -; Mattjik, A.N -; Boer, R. -; Wigena, A.H -; Djuraidah, A. -
Bionatura Vol 15, No 2 (2013): Bionatura Juli 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.613 KB)

Abstract

Kabupaten Indramayu merupakan wilayah produksipadi utama di Jawa Barat dengan kontribusisebesar 35% dari produksi total provinsi.Kejadian El Nino pada tahun 1991, 1994, dan 1997menyebabkan kerugian ekonomi akibat kegagalanpanen mencapai 571 miliar rupiah. Kegagalan panentersebut dapat diminimalkan apabila petani mampuberadaptasi dengan perubahan musim dan memilikipemahaman terhadap informasi prediksi cuaca.Penelitian ini menentukan model peramalan danpengembangannya dengan deret waktu ganda VectorAutoregressive Exogenous (VARX). VARX disusunberdasarkan peubah endogen dan eksogen, sebagaipeubah endogen adalah curah hujan dan peubaheksogen adalah anomali Sea Surface Temperature(SST) Nino 3.4, Dipole Mode Index (DMI), danSouthern Oscilation Index (SOI). Model VARXyang dikembangkan disebut sebagai model aditif-VARX. Kebaruan penelitian ini adalah model yangdibuat menggunakan fungsi pemulus dan peubahindikator curah hujan (bulan basah, bulan lembabdan bulan kering). Nilai korelasi model aditif-VARXuntuk masing-masing stasiun curah hujan SalamDarma dan Gantar adalah 0,72 dan 0,73, sedangkannilai RMSEP 14,04 dan 16,04. Selanjutnya RelativeOperating Characteristics (ROC) digunakan untukmenentukan skill prediksi model aditif VARX. HasilROC menunjukkan bahwa model memiliki nilaiskill hanya pada bulan-bulan tertentu yakni padabulan Januari, Pebruari, Maret, April, November,Desember untuk atas normal. Model handal untukmusim hujan atas normal. Berarti bahwa model inihandal untuk prediksi curah hujan di Indramayu.
PENYERAPAN SENG (ZN) DAN TIMBAL (PB) DARI RANSUM DOMBA YANG MENGANDUNG ZN-FITAT DAN PB-ASETAT Hernaman, I. -; Toharmat, T. -; Manalu, W -; Pudjiono, PI -
Bionatura Vol 12, No 3 (2010): Bionatura Nopember 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.758 KB)

Abstract

Penelitian ini mempelajari penyerapan Zn dan Pb dari ransum yang mengandung Zn-fitat dan Pb-asetat pada domba. Seng-fitat dan Pb-asetat dibubuhkan ke dalam ransum percobaan sebagai berikut : 1) ransum basal, 2) ransum basal + ZnCl2, 3) ransum basal + Pb-asetat, 4) ransum basal + Zn-fitat, 5) ransum basal + Zn-fitat + Pb-asetat. Dua puluh ekor domba yang sedang tumbuh digunakan di dalam percobaan in vivo. Suplementasi Zn-fitat menyebabkan jumlah Zn yang diserap lebih rendah, dan hasilnya akan meningkat bila ditambahkan Pb-asetat secara bersamaan dan diikuti pula dengan peningkatan penyerapan Pb. Semua perlakuan Zn meningkatkan kadar Zn dalam feses dan urine. Kadar Pb dalam feses meningkat seiring dengan tercemarnya ransum, namun kadar Pb dalam urine dan darah tidak terdeteksi. Aspek Znplasma tidak mengalami perubahan akibat suplementasi Zn-fitat dan kehadiran Pb-asetat. Kesimpulan, Zn-fitat tidak efektif meningkatkan penyerapan Zn oleh tubuh dan dalam mengurangi penyerapan Pbdalam domba.Kata Kunci : seng (Zn), timbal (Pb), penyerapan, domba
TRADITIONAL HOMEGARDEN AND ITS TRANSFORMING TREND Karyono -
Bionatura Vol 2, No 3 (2000): Bionatura Desember 2000
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Homegarden is a productive traditional landuse system surrounding the housewhich is usually planted by a mixture of annual and perennial crops. Homegardenplays important role in fulfilling various daily needs of the household. It is adynamic system which can change from time to time following the changes ofbiophysical and social to fulfill the needs of the owner. The changes of structureand function of Homegarden are commonly related to the improvement program,i.e. intensification and commercialization. However, in the improvement programtoo often high productivity has been set only as a sole goal, while the long-termof sustainability has been neglected leading the destructive changes in thefunctioning of Homegarden system. Therefore, improvement program should notbe weighted solely on its economic potential, but should also be considered onits socio-cultural and natural conservation function.Keywords : Sustainable Homegarden system
MODEL PERTUMBUHAN POHON-POHON DI HUTAN ALAM PASKA TEBANGAN STUDI KASUS PADA HUTAN ALAM PRODUKSI DI KABUPATEN KAPUAS, KALIMANTAN TENGAH Wahyudi Wahyudi; - Anwar, M
Bionatura Vol 15, No 3 (2013): Bionatura Nopember 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan hutan alam produksi sangat memerlukan informasi tentang pertumbuhan pohon dalam hutan sebab prinsip pengelolaan hutan lestari mengharuskan jumlah penebangan hutan harus sama atau lebih kecil dari pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan pohon-pohon pada hutan paska penebangan menggunakan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Penelitian dilakukan pada Petak Ukur Permanen (PUP) yang berlokasi di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah sejak tahun 1998 sampai 2013. PUP terdiri dari 6 sub PUP dan masing-masing sub PUP berisi 100 plot penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan diameter (setinggi dada) pohon-pohon pada kelompok meranti, kelompok dipterocarp selainmeranti, kelompok komersial ditebang dan kelompok komersial tidak ditebang adalah pelan pada fase awal pertumbuhan, kemudian tumbuh cepat pada fase berikutnya dan pertumbuhan paling cepat terjadi ketika pohon-pohon telah mencapai diameter 30 cm sampai 40 cm. Setelah itu pertumbuhan lambatkembali setelah mencapai diameter batang 50 cm. Model pertumbuhan kelompok meranti adalah Y= -0.0005X2+0.0353X+ 0.0779 dengan R2=0.6611. Model pertumbuhan kelompok dipterocarp non meranti adalah Y= -0.0006X2+0.0428X+0.0111 dengan R2=0.9051. Model pertumbuhan kelompok komersial lain ditebang adalah Y= -0.0003X2+0.0215X+0.0308 dengan R2=0.9287. Sedangkan model pertumbuhan kelompok komersial lain tidak ditebang adalah Y=0.0003X2+0.0225X+0.0158 dengan R2=0.9001. 
RAMBUTAN HONEY PHARMACEUTICAL STANDARDIZATION FOR WOUND HEALING TREATMENT Euis Reni Yuslianti; Boy Muclish Bachtiar; Dewi Fatma Suniarti; Afifah Bambang Sutjiatmo
Bionatura Vol 17, No 1 (2018): Bionatura Maret 2018
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human wounds require proper management so they may heal faster and without complication. Honey is empirically effective to accelerate wound healing but scientifically has been proven yet as a pharmaceutical product is very limited. This study aimed to obtain rambutan honey pharmaceutical grade by setting specific and nonspecific parameters of simplicia. The research method was experiments laboratory by nonspecific parameters test (diastase enzyme activity, HMF, pH value, moisture content, ash content, glucose level, heavy metal contamination: Pb, Cd, Hg, and As, chloramphenicol, microbial contamination: coliform, and yeasts) as well as specific parameters (simplicia identity and organoleptic test). The results showed that rambutan honey proved had good quality of specific and nonspecific parameters. Rambutan honey water content has been pharmaceutical standardized according to drug standard that is to be 10.15%. Based on the results of this study it is necessary to test rambutan honey efficacy in vivo and in vitro and effects of rambutan honey topical products to humans towards phytopharmaca medicine.
PENGARUH TIMBAL TERHADAP KEPADATAN SEL DAN KADAR EKSOPOLISAKARIDA KULTUR CAIR Azotobacter Hindersah, R. -; Kamaluddin, N.N. -
Bionatura Vol 16, No 1 (2014): Bionatura Maret 2014
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.458 KB)

Abstract

Kontaminasi timbal (Pb) pada tanah pertanian dapatmenyebabkan masalah serius terhadap kesehatanmanusia. Cara efektif dan efisien untuk mengurangiPb dalam tanah adalah fitoremediasi, namunsering terhambat oleh rendahnya mobilisasi Pb ditanah. Penyerapan Pb oleh tanaman akumulatordapat ditingkatkan dengan bioaugmentasi mikrobaresisten Pb penghasil eksopolisakarida (EPS) untukmemobilisasi logam. Penelitian ini bertujuan untukmemastikan pengaruh Pb terhadap kepadatansel dan produksi eksopolisakarida Azotobacterchroococcum dan Azotobacter sp. LKM 6 pada mediacair. Rancangan percobaan laboratorium adalahRancangan Acak Lengkap. Masing-masing mikrobaditumbuhkan pada media cair yangdikontaminasiPb sebesar 0,1 mM, dan 1 mM dan diinkubasipada suhu kamar selama 96 jam. Hasil percobaanmenunjukkan bahwa kepadatan sel dan kadar EPSpada kultur A. chroococcum tidak dipengaruhioleh Pb tetapi Pb meningkatkan kepadatan selAzotobacter sp. LKM6. Pada kultur Azotobactersp. LKM6, dengan nyata 0.1 mM Pb menginduksiperbanyakan sel dan produksi EPS. Penelitian inimemperlihatkan Azotobacter sp. LKM6 relatif lebihresisten Pb daripada A. chroococcum.Kata kunci: Azotobacter, timbal, eksopolisakarida,bioremediasi.
IDENTIFIKASI SENYAWA PHYSALIN DARI CECENDET (Physalis angulata L.) SETELAH DIIRADIASI SINAR GAMMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK Duyeh Setiawan -; Yana Sumpena -
Bionatura Vol 10, No 3 (2008): Bionatura Nopember 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physalin merupakan senyawa metabolit sekunder golongan steroid yang bersifat anti kanker dapat diisolasi dari tanaman cecendet (Physalis angulata L.). Metabolit sekunder dalam tanaman dapat disintesis dengan cara teknik kultur jaringan menggunakan sinar radiasi gamma untuk menghasilkan bakal tanaman (plantlet) yang lebih baik pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis metabolit sekunder dari bakal tanaman cecendet hasil kultur jaringan setelah perlakuan iradiasi sinar gamma. Bakal tanaman cecendet tanpa diiradiasi dan hasil perlakuan dosis iradiasi sinar gamma 0,00, 0,22, 0,88 dan 1,54 Gy (Gray) masing-masing diekstraksi dengan pelarut kloroform, kemudian fraksi yang dihasilkan diidentifikasi dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi berdasarkan kondisi optimum kolom fasa-terbalik ƒÝ-Bondapak TM C-18, detektor ultra violet pada panjang gelombang 254 nm, fase gerak campuran metanol : air ( 28,5 : 71,5 ) dan laju alir 1,5 mL/menit. Kromatogram KCKT dari ekstrak bakal tanaman cecendet tanpa iradiasi ( 0,00 Gy ) menunjukkan beberapa puncak senyawa dengan waktu retensi 1,5; 1,8; 2,4; 2,6; 3,2; 3,7; 4,1; 5,0; 5,3; 6,5; 6,9; 10,0; 10,5; 12,2; 16,6 menit, dan kromatogram dari ekstrak bakal tanaman cecendet dengan dosis iradiasi 0,22 Gy yang paling baik adalah 1,2; 1,4; 1,8; 2,3; 2,5; 2,6; 3,0; 3,7; 3,9; 4,4; 4,6; 5,1; 9,0; 9,2; 10,0; 10,5; 11,2; 12,2 menit. Analisis dengan membandingkan terhadap standar senyawa physalin D yang mempunyai waktu retensi 3,7 menit dan senyawa physalin B dengan waktu retensi 11,2 menit, menunjukkan bahwa bakal tanaman cecendet tanpa iradiasi mengandung senyawa physalin D sebanyak 0,65 mg/g sampel jaringan kering, sedangkan bakal tanaman cecendet dengan dosis iradiasi 0,22 Gy mengandung physalin D sebanyak 0,86 mg/g sampel jaringan kering dan physalin B sebanyak 0,26 mg/g sampel jaringan kering. Identifikasi menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi menunjukkan bahwa perlakuan iradiasi sinar gamma pada teknik kultur jaringan tanaman cecendet dapat meningkatkan kadar metabolit sekunder. Kata kunci : Cecendet, physalin, kultur jaringan, iradiasi, KCKT

Page 7 of 26 | Total Record : 260