cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
PENGUJIAN KEMAMPUAN Aspergillus spp., Trichoderma spp., DAN Penicillium spp. DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN TANAMAN TOMAT TERHADAP PENYAKIT BERCAK COKLAT (Alternaria solani Sor.) Hersanti -
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu jamur yang berpotensisebagai agen yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadapbercak coklat. Di Rumah Kaca PEDCA dan Laboratorium Fitopatologi Jurusan IlmuHama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNPAD. Penelitian iniberlangsung dari bulan Mei 2001 sampai dengan September 2001. RancanganPenelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8kombinasi perlakuan. Perlakuan pertama adalah 3 species jamur uji dan kontrol.Perlakuan yang kedua adalah metode perlakuan yaitu perendaman benih tomatdan perendaman akar tomat. Kerapatan suspensi konidia jamur uji adalah105/mL. Perendaman tomat selama 36 jam. Setiap perlakuan di ulang 3 kali. Hasildari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman benih tomat dan akartomat dalam suspensi Aspergillus spp., Trichoderma spp., dan Penicillium spp.dengan kerapatan konidia 105/mL meningkatkan ketahanan tanaman tomatterhadap penyakit bercak coklat (Alternaria solani Sor.) dengan persentasepenghambatan berturut-turut sebesar 36% dan 39%, 50% dan 51%, 66% dan68%.Kata kunci : Ketahanan, Aspergillus spp., Trichoderma spp., Penicillium spp., Alternaria solani Sor.
SIFAT FISIKA-MEKANIKA KAYU GELAM YANG DITIMBUN DI RAWA GAMBUT PADA TIGA KELAS DIAMETER Supriyati, W -; Prayitno, T.A. -; Soemardi -; Marsoem, S.N -
Bionatura Vol 15, No 3 (2013): Bionatura Nopember 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di daerah rawa gambut memerlukankayu sebagai tiang pancang. Mereka menggunakankayu Gelam (Melaleuca sp) karena keawetanya. Gelamtermasuk kelas awet 3 (sedang) dan diperuntukanuntuk 3 tahun penggunaan yang berhubungan dengantanah. Saat ini mereka menggunakan diameter yanglebih kecil. Tujuan penelitian ini untuk mempelajaripengaruh penimbunan, kelas diameter dan letak padaarah radial terhadap sifat fisika dan mekanika kayugelam. Penelitian ini dilakukan pada 18 batang kayugelam: 9 batang dari 3 kelas diameter (<10 cm, 10-18 cm a, >18 cm) yang telah ditimbun dalam tanahrawa gambut selama 12 bulan dalam posisi tegak (1meter ditimbun dan 1 m dia atas tanah) dan 9 batangditimbun 6 bulan. Sifat kayu yang dianalisis adalahberat jenis, kadar air, kekerasan, tegangan pada bataproporsi, MOR dan MOE (British Standar No. 373,1957). Kayu dibedakan dengan bagian dekat hati dandekat kulit. Analisis data menggunakan rancanganacak lengkap dengan faktorial. Hasil menunjukkanbahwa: Interaksi antara faktor kelas diameter danlama penimbunan mempengaruhi tegangan padaBP, MOR dan MOE; Kelas diameter dalam variasipenimbunan berpengaruh signifikan pada berat jenis(BJ) dan kekerasan. Uji HSD BJ menunjukkan tidakada perbedaan signifikan antara kelas diameter <10cmdan 10-18cm. Uji HSD BJ dan kekerasan menunjukkantidak ada perbedaan signifikan antara kelas diameter10-18 cm dan >18 cm. BJ tertinggi ditemukan padakelas diameter >18 cm; Lama penimbunan pada 3kelas diameter meningkatkan BJ, tegangan pada BP,MOR dan MOE secara signifikan; Peningkatan nilaipada kayu ditimbun 12 bulan dibandingkan kayu tidakditimbun (0 bulan) pada BJ, kekerasan, tegangan BP,MOR dan MOE masing-masing adalah sebesar 6,88%,6,57%, 16,61%, 26,81% dan 32,99%.Kata kunci: Kayu gelam, diameter, waktu penimbunan,rawa gambut, sifat fisika-mekanika.
RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK LAHAN DI KABUPATEN ACEH BESAR Abraham Suriadikusumah; Nad Darga Talkulputra; Ema Alemina
Bionatura Vol 13, No 1 (2011): Bionatura Maret 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.863 KB)

Abstract

Kebijakan Otonomi Daerah dan Desentralisasi di Indonesia, membawa nuansa dan paradigma baru dalam pengembangan daerah. Metode perencanaan bottom up (dari bawah/masyarakat) adalah suatu usaha untuk meningkatkan partisipasi dari semua pihak (stake holder) sesuai dengan karakteristik daerahnya. Aspirasi dan informasi daerah yang diperoleh melalui analisis multi-faceted, wawancara, kuesioner, dan informasi lainnya, memunculkan Kabupaten Aceh Besar sebagai salah satu lokasi penelitian yang mempunyai potensi besar di bidang pertanian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada tiga kecamatan di Aceh Besar yang dapat dikembangkan menjadi wilayah agropolitan. Kecamatan Indrapuri memiliki potensi paling besar untuk pengembangan kawasan agropolitan ini, karena memiliki persyaratan paling lengkap untuk kebutuhan tersebut. Pengelompokkan zona-zona pengembangan dan komoditas dari hasil analisis, menggunakan metode zona agroekologi, adalah : Zona I untuk kehutanan sekitar 81.465 ha (27, 39%), Zona II untuk perkebunan seluas 44.365 ha (14,92%), Zona III untuk keperluan agroforestri sekitar 65.232 ha (21,93%), Zona IV untuk tanaman pangan sebesar 56.350 ha (18,95%) dan Zona VI untuk kawasan mangrove seluas 50.100 ha (16,85%).Kata kunci: perencanaan wilayah, wilayah agropolitan, Kabupaten Aceh Besar.
AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP Diaphorina citri DAN Toxoptera citricidus SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN DAN PREDATOR Syahputra, E -; Endarto, O. -
Bionatura Vol 14, No 3 (2012): Bionatura Nopember 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.228 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menapis aktivitas insektisida ekstrak tumbuhan terhadap Diaphorina citridan Toxoptera citricidus dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap tanaman jeruk serta predator Halmuschalibeus. Ekstrak yang diuji adalah ekstrak etanol dan ekstrak air yang diperoleh dengan menggunakanmetode maserasi. Bioassay dilakukan menggunakan metode residu pada daun (penyemprotan). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dari 19 ekstrak bahan tumbuhan yang ditapis ditemukan enam jenisekstrak yang aktif terhadap serangga hama uji. Keenam bahan tumbuhan dimaksud adalah biji Mimusopselengi (Sapotaceae), biji Pometia pinnata (Sapindaceae), biji Barringtonia asiatica (Lecythidaceae),buah Brucea javanica (Simaroubaceae), biji Jatropha curcas (Euphorbiaceae) dan Piper sp. (Piperaceae).Ekstrak etanol tumbuhan tersebut pada konsentrasi 0,5% tidak menimbulkan gejala fitotoksit pada dauntanaman jeruk, sedangkan ekstraks air pada konsentrasi 5% tidak menyebabkan kematian larva predatorH. chalibeus. Penelitian bioaktivitas ekstrak diperlukan untuk menentukan nilai (LC50), selanjutnya jugadiperlukan identifikasi senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak.Kata kunci: Diaphorina citri, ekstrak tumbuhan, Halmus chalibeus, insektisida botani, Toxopteracitricidus
EVALUASI BERBAGAI DOSIS NITROGEN UNTUK TEKNIK PRODUKSI TANAMAN CABAI YANG MENGGUNAKAN MULSA Fahrurrozi -; Idarman Tarmizi -; Bandi Hermawan -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.6 KB)

Abstract

Kebanyakan petani tetap menggunakan dosis pupuk nitrogen sesuai rekomendasi dalam produksi cabai dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak. Hasil penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa penggunaan mulsa mampu mengurangi pencucian nitrogen. Dengan demikian, perlu upaya untuk mencari seberapa banyak penurunan nitrogen yang dapat diberikan kepada cabai yang diproduksi dengan menggunakan mulsa. Penelitian dilaksanakan di Kota Bengkulu dari Maret sampai September 2004 menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah jenis mulsa yang digunakan ; mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami padi dan tanpa mulsa. Faktor kedua adalah dosis nitrogen ; 115 kg/ha (dosis rekomendasi), 103,5 kg/ha, 92 kg/ha, dan 80,5 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis mulsa dengan dosis nitrogen dalam meningkatkan atau menurunkan semua variabel yang diamati. Cabai yang ditanam dengan menggunakan mulsa jerami memiliki jumlah cabang dikotom yang lebih tinggi dibanding tanaman yang ditanam tanpa mulsa, tetapi tidak berbeda dengan cabai yang ditanam dengan mulsa plastik hitam perak. Meskipun tidak ada interaksi antara jenis mulsa yang digunakan dengan dosis nitrogen dalam meningkatkan atau menurunkan variabel yang diamati, penggunaan 80,5 kg/ha nitrogen (30 persen lebih rendah dari dosis rekomendasi) meningkatkan jumlah dan bobot buah tanaman cabai.Kata kunci : Mulsa plastik hitam perak, Capsicum annuum L., nitrogen.
PENGARUH LALU LINTAS KAPAL TERHADAP PERILAKU MUNCUL PESUT (Orcaella brevirostris) DI SUNGAI MAHAKAM DAN TELUK BALIKPAPAN Erri N Megantara; Karen Damayanti
Bionatura Vol 5, No 3 (2003): Bionatura Nopember 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.18 KB)

Abstract

Salah satu faktor penyebab kematian pesut di alam, khususnya di sungai danpantai, adalah karena baling-baling kapal. Penelitian ini ditujukan untukmengetahui pengaruh lalulintas berbagai jenis kapal terhadap perilaku muculpesut ke permukaan. Pengumpulan data yang berkaitan dengan perilaku munculdilakukan dengan metoda jelajah dan ad-libitum (Altman, 1974). Dari 207 jamwaktu kontak dengan pesut, pengaruh lalu lintas kapal di sungai dan di lautterhadap perilaku muncul pesut berbeda. Di sungai lalu lintas kapal semua jeniskapal mempengaruhi frekuensi kemunculan. Sedangkan di laut, hanya kapalberkekuatan > 40 HP saja yang mempengaruhi kemunculan. Di sungai, semakinbanyak individu dalam kelompok menunjukkan semakin rendah frekuensikemunculannya. Sebaliknya, di laut semakin banyak jumlah individu dalamkelompok menunjukkan semakin tinggi frekuensi kemunculan. Semakin jauh jarakkapal dengan pesut, frekuensi kemunculannya semakin tinggi.
EFEK ANTIFIDAN ANDROGRAFOLIDA TERHADAP AKTIVITAS KELENJAR PENCERNAAN LARVA Plutella xylostella L. Wawan Hermawan -; Erik Surya Erawan -; Cucu Hadiansyah -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.3 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui mekanisme pengaruh antifidan andrografolida sebagai komponen aktif dari tanaman sambiloto, Andrographis paniculata terhadap kelenjar pencernaan pada usus tengah larva instar ke-4, Plutella xylostella L. Pengujian dilakukan secara eksperimental di laboratorium. Konsentrasi Andrografolida yang digunakan adalah 1000, 1600, 2500, 4000 dan 6500 ppm dengan ulangan sebanyak empat kali. Setelah pendedahan selama 24 jam, larva difiksasi kemudian ditanam dalam blok parafin untuk disayat dan diwarnai dengan teknik pewarnaan Mallory-Azan. Parameter yang diamati adalah perubahan intensitas warna sekret sel goblet sebagai salah satu kelenjar pencernaan dan perubahan diameter lumen pada usus larva. Sayatan diamati di bawah mikroskop pada perbesaran 100× dan 400×. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan intensitas warna sekret pada sel goblet dan pembesaran diameter lumen seiring dengan meningkatnya konsentrasi Andrografolida. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa antifidan Andrografolida menyebabkan kerusakan sel dan penurunan aktivitas sekresi kelenjar pencernaan pada jaringan usus tengah larva P. xylostella L.Kata Kunci: Antifidan, Adrografolida, Andrographis paniculata , Plutella xylostella, Sel Goblet.
PENGUJIAN KEMAMPUAN BEBERAPA BAHAN KIMIA DAN AIR PERASAN DAUN TUMBUHAN DALAM MENGINDUKSI RESISTENSI TANAMAN PADI TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA Tarkus Suganda; Endah Rismawati; Endah Yulia; Ceppy Nasahi
Bionatura Vol 4, No 1 (2002): Bionatura Maret 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.413 KB)

Abstract

Beberapa bahan kimia (asam salisilat, kitin asal kulit udang dan K2HPO4) dan airperasan daun tumbuhan (daun bayam, daun beluntas, dan daun melati) telahdiuji coba di rumah kaca untuk menginduksi resistensi tanaman padi cv. IR-64terhadap penyakit bercak daun cercospora. Benzothizadiazole-mankozeb(Bion), suatu bahan penginduksi (plant activator) komersil digunakan sebagaipembanding. Percobaan dilakukan di rumah kaca Jurusan Ilmu Hama danPenyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor (700m d.p.l.) dari bulan April s.d. Oktober 2001, dengan menggunakan RancanganAcak Lengkap dan empat ulangan. Perlakuan penginduksian dilakukan dua kalidengan selang waktu seminggu. Penginokulasian dengan jamur Cercosporaoryzae dilakukan seminggu setelah perlakuan terakhir, sehingga tidak terjadikontak antara perlakuan dengan jamur patogen. Hasil percobaan menunjukkanbahwa asam salisilat, kitin asal kulit udang, dan K2HPO4 mampu menginduksiresistensi tanaman padi IR-64 sebagaimana diperlihatkan oleh intensitasserangan penyakit bercak daun cercospora yang tidak berbeda nyatadibandingkan dengan perlakuan pembanding. Air perasan daun tumbuhan yangdiuji, tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan dan intensitas seranganpenyakitnya tidak berbeda dengan perlakuan kontrol (inokulasi patogen tanpaperlakuan penginduksi).Kata kunci : Resistensi sistemik terinduksi, bercak daun cercospora, padi
Hubungan Antara Pigmentasi Melanin pada Gingiva Anak-anak dengan Riwayat Orang Tua Perokok di RSGM FKG Unpad (II) Riani Setiadhi -; Willyanti Soewondo -
Bionatura Vol 13, No 1 (2011): Bionatura Maret 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.244 KB)

Abstract

Merokok adalah kebiasaan yang sering dijumpai setiap hari dan sudah menjadi masalah yang kompleks secara sosial, karena dapat merupakan salah satu penyebab kematian . Bahaya dari secondhand smoke atau perokok pasif yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada disekitar perokok, akan mengalami gangguan kesehatan lebih menyeluruh dari yang diperkirakan sebelumnya. Perokok aktif menunjukkan adanya pigmentasi pada mukosa mulut terutama pada permukaan labial gingiva gigi anterior, berwarna coklat muda, coklat, coklat tua sampai hitam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara pigmentasi melanin pada gingiva anak dengan riwayat orang tua perokok. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan metode survei. Pemeriksaan dilakukan pada pasien anak bukan perokok berusia 0 - 14 tahun dengan orangtua perokok, kriteria penilaian berdasarkan indeks modifikasi melanin. Jumlah subjek adalah 91 anak dan analisa statistik yang digunakan adalah analisis Chi-square, uji korelasi eta dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan merokok orang tua dengan adanya pigmentasi pada permukaan labial gingiva gigi anterior anak di RSGM FKG Unpad. Kata kunci : merokok, pigmentasi melanin
MODEL PERTUMBUHAN DIAMETER TANAMAN JABON (Anthocephallus cadamba) Wahyudi Wahyudi; - Pamoengkas, P.
Bionatura Vol 15, No 1 (2013): Bionatura Maret 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.953 KB)

Abstract

Jabon (Anthocephallus cadamba) adalah tumbuhan komersial asli Indonesia yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan pada kawasan hutan terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan tanaman jabon dan membuat model pertumbuhannya. Rata-rata dimeter pohon dianalisis menggunakan model sigmoid, eksponensial, polinomial, regresi berganda dan logistik. Semua model kemudian dievaluasi menggunakan tes chi kwadrat. Penelitian ini dilakukan di areal penanaman jabon yang terletak di Kecamatan Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2011. Jenis tanah di lokasi penelitian adalah Ultisol bekas kegiatan perladangan dan semak belukar. Berdasarkan hasil tes menggunakan chi square diperoleh tiga model pertumbuhan yang sesuai untuk menggambarkan pertumbuhan diameter tanaman jabon, yaitu model sigmoid dengan persamaan Y= ((1,954)(2,773)+24,354X1,242)/ (2,773 + X1,242), model eksponensial dengan persamaan Y= 19,916 (1,099 – 2,71828 –0,353X dan model logistik dengan persamaan Y = 20,645/ ((1+6,893(2,71828)-1,038X). Diantara ketiga model tersebut model sigmoid adalah terbaik karena mempunyai nilai χ2 yang terkecil.

Page 5 of 26 | Total Record : 260