cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 260 Documents
PREDIKSI KANDUNGAN GAS METANA BATUBARA BERDASARKAN FORMULA “KIM” DENGAN STUDI KASUS DI INDONESIA BAGIAN BARAT Oeke Sobarin; Yunitha, R.I.P. -; Sukiyah, E -; Sunardi, E. -
Bionatura Vol 15, No 2 (2013): Bionatura Juli 2013
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.113 KB)

Abstract

Cadangan batubara sangat besar telah diketahui beradadi wilayah Indonesia bagian barat. Cadangan tersebutberasal dari 11 cekungan, yang tersebar mulai dariSumatera Utara, Jawa, hingga Kalimantan. Batubaradi wilayah tersebut pada umumnya berumur Tersier(2-5 juta tahun yang lalu), berupa sub-bituminoussampai lignit. Seiring dengan cadangan migas yangmulai menipis, kandungan gas metana dalam batubaramenarik untuk dijadikan sebagai sumber energi selainmigas. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telahmembuka konsesi area penambangan gas metanabatubara melalui sistem tender. Setiap perusahaansebagai peserta tender diwajibkan menyerahkanlaporan teknis yang disertai dengan perhitungankeekonomiannya. Prediksi kandungan gas metanadalam batubara menjadi hal yang sangat penting.Salah satu metode perhitungan kandungan gas metanayang umum digunakan adalah Formula Kim. Formulaini merupakan rumus empiris yang dibuat oleh Kim(1977) berdasarkan data batubara yang berumurPensilvanian di Northern Appalachian Basin, denganrangking batubara dari Anthracite sampai high-volatilebituminous. Artikel ini membahas akurasi Kim’sFormula apabila diaplikasikan pada batubara diIndonesia bagian barat yang mempunyai umur relatifmasih muda dengan rangking relatif masih rendah.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI RADIOISOTOP METIL BROMIDA-82 ( CH 82Br ) Duyeh Setiawan -
Bionatura Vol 12, No 2 (2010): Bionatura Juli 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.937 KB)

Abstract

Pada umumnya letak jaringan pipa penyalur di industri tersimpan di dalam tanah untuk keselamatan pipa maupun keindahan dan keserasian lingkungan. Namun masalah yang sering timbul yaitu adanya kebocoran dari dalam pipa yang sangat merugikan bahkan dapat terjadi pencemaran lingkungan apabila zat yang dialirkan dalam pipa tersebut merupakan zat yang berbahaya. Untuk mengetahui asal-usul dari kebocoran secara konvensional umumnya memerlukan waktu yang cukup lama bahkan kadang-kadang tidak mungkindilakukan. Seiring berkembangnya aplikasi teknik nuklir dengan menggunakan radioisotop, maka beberapa masalah kebocoran secara tepat dapat diketahui. Radioisotop metil bromida-82 disintesis melalui reaksi dimetil sulfat (CH ) SO dengan kalium bromida (K82Br) dalam lingkungan asam sulfat. Kondisi optimum 3 2 4 sintesis senyawa CH 82Br pada suhu reaksi pemanasan 80 oC selama satu jam, diperoleh perbandingan mol 3 (CH ) SO : KBr = 1 : 2 dengan rendemen 81,08% dan persen penandaan sebesar 33,96 %. Karakterisasi 3 2 4kromatografi gas-spektrometer massa menunjukkan senyawa metil bromida hasil sintesis mempunyai pola spektrum yang mirip dengan standar. Senyawa metil bromida yang diperoleh berbentuk cair yang jernih mempunyai titik didih 3,5 oC sesuai literatur.Kata kunci: sintesis, radioisotop, metilbromida-82, industri, minyak
EFEK SINAR–X DOSIS TUNGGAL PADA SEL SPERMATOGENIK MENCIT DEWASA STRAIN QUACKER BUSH (CSL) Suhardjo -
Bionatura Vol 4, No 2 (2002): Bionatura Juli 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.756 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek Sinar –X Dosis Tunggalpada sel spermatogenik mencit dewasa Strain Quacker Bush (CSL). Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rancanganEksperimental sungguhan, replikasi lima kali per-sel, dengan taraf signifikasi α= 5 %, dengan menggunakan sampel sebanyak 45 ekor mencit dewasa, umur3 bulan yang mendapat irradiasi Sinar – X dengan dosis 1 X 200, 2 X 200, dan3 X 200 rad pada seluruh tubuh. Hasil penelitian yang diperoleh diuji dengan ujistatistik Analisa Variansi, maka diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel,yang bersifat bermakna. Kesimpulan yang diperoleh bahwa sel spermatogenikmencit dewasa Strain Quacker Bush (CSL) dipengaruhi oleh sinar – X dosistunggal.Kata kunci : Sinar – X, sel-sel Spermatogenik.
PENINGKATAN EFEK SITOTOKSIK DOXORUBICIN OLEH HESPERIDIN PADA SEL KANKER T47D Setiawati, A. -; Susidarti, R.A -; Meiyanto, E. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2777.862 KB)

Abstract

Doxorubicin pada pengobatan kanker payudara berefek efatocix, cardiotokcix dan resistensi. Kombinasi dengan hesperidin yang bersifat sitotoksik terhadap beberapa sel kanker di uji-coba untuk mengetahui aktifitas sititoksik nya terhadap viabilitas sel kanker T47D. Pengujian dilakukan dengan 3-(4,5-dimetil thiazol-2-il)-2,5 -difeniltetrazolium bromida (MTT), sedang pengamatan apoptosis dilakukan dengan metode double staining menggunakan Ethidium Bromide-Acridine Orange. Hesperidin menunjukkan efek sitotoksik pada konsentrasi 200 μM, sedangkan doxorubicin memberikan efek sitotoksik IC50 pada 15 nM. Pemberian hesperidin 50 dan 100 μM meningkatkan efek sitotoksik doxorubicin 7,5 nM dibandingkan perlakuan doxorubicin tunggal. Efek sitotoksik paling kuat ditunjukkan oleh kombinasi doxorubicin 7,5 nM dan hesperidin 100 μM. Kombinasi doxorubicin 7,5 nM dan hesperidin 100 μM juga menunjukkan pemacuan apoptosis sel kanker T47D.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hesperidin meningkatkan efek sitotoksik doxorubicin pada sel T47D melalui mekanisme pemacuan apoptosis.Kata kunci: Doxorubicin, hesperidin, ko-kemoterapi, sel kanker T47D, apoptosis.
PEMBUATAN PROTOTIP ALAT UKUR TEBAL FILM TIPIS UNTUK APLIKASI DIVAIS OPTIK Tuti Aryati D -; Jajat Yuda Mindarata; Sri Suryaningsih -
Bionatura Vol 9, No 3 (2007): Bionatura Nopember 2007
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stylus-Elektromekanis merupakan salah satu metoda dalam pengukuran tebal profil film tipis, yang memanfaatkan transducer Linier Variable Deference Transformer (LVDT). Untuk menerapkan metoda tersebut diperlukan suatu instrumentasi yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunaknya. Perangkat keras akan mengolah fluktuasi sinyal analog, akibat gerak stylus diatas sampel film tipis, yang dikopel pada ferit sebagai inti transducer LVDT, dan mengubahnya menjadi sinyal digital. Selanjutnya sinyal digital ini direkam ke dalam komputer melalui fasilitas akusisi data. Perangkat lunak dirancang untuk melakukan akusisi data, mengolahnya, berikut intepretasi kuantitatifnya. Oleh karenanya sistem instrumentasi pengukur tebal profil film tipis ini dibuat dilengkapi pula dengan berbagai submenu yang diperlukan, sehingga seluruh proses mulai dari akusisi data sampai dengan intepretasinya dapat dilakukan secara in situ. Dalam riset ini, didesain untuk sensitifitas optimalnya 2,5mV/1,5m. Alternatif untuk meningkatkan sensitivitas yaitu merubah panjang kumparan menjadi 1-mm, dengan ini akan didapat sensitivitas optimal 2,5 mV/0,5m. Cara ini masih terus diuji coba.Kata Kunci : Prototip, tebal film tipis, divais optik
ZONASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN TANAMAN SORGUM MANIS (SORGUM BICOLOR (L) MOENCH) DI KABUPATEN SUMEDANG BERDASAR ANALISIS GEOLOGI, PENGGUNAAN LAHAN, IKLIM, DAN TOPOGRAFI Ishak, M -; Sudirja, R -; Ismail, A. -
Bionatura Vol 14, No 3 (2012): Bionatura Nopember 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.301 KB)

Abstract

Sorgum merupakan tanaman yang dapat menjadi salah satu alternatif pengganti bahan baku pembuatantepung terigu. Pengembangan tanaman sorgum merupakan kebutuhan mendesak, karena selamaini Indonesia mengimpor gandum dari Australia sebagai bahan baku tepung terigu. Dalam rangkapengembangan tanaman sorgum terdapat beberapa kendala diantaranya adalah kurangnya informasitentang sumberdaya lahan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk menyusun klasifikasikesesuaian lahan berdasarkan pertimbangan aspek fisik dan kriteria persyaratan tumbuh tanaman.Untuk mencapai tujuan tersebut, pertama-tama dilakukan pemetaan satuan lahan yang diperolehdari tumpangsusun peta. Hasil tumpangsusun merupakan titik pengamatan di lapangan. Tahap keduaadalah pengumpulan data lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: temperatur,curah hujan, tipe iklim, lereng, sifat fisik, kimia tanah, dan bentuk penggunaan tanah. Tahap ketigaadalah menganalisis kesesuaian lahan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk peta kesesuaian lahanskala 1:50.000. Berdasarkan kajian evaluasi kesesuaian lahan, didapatkan peta arahan pengembangantanaman Sorgum di Kabupaten Sumendang. Pada umumnya hampir sebagian besar wilayah kecamatanmemiliki kriteria cukup sesuai (S2) sampai tidak sesuai (N) pada kesesuaian lahan aktual. Kondisiini dapat diperbaiki dengan pemberian pupuk organik, konservasi tanah dan air, dan manajemenpengelolaan tanaman Sorgum. Dengan perlakuan tersebut, didapatkan kesesuaian lahan potensial.Kriteria kesesuaian lahan potensial terbaik berada pada level sangat sesuai (S1) – agak sesuai marginal(S3). Beberapa Kecamatan yang direkomendasikan adalah Kecamatan Cisarua, Kecamatan Cisitu,Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Jatigede, Kecamatan Jatinunggal, dan Kecamatan Wado.Kata kunci: Kesesuaian lahan, tanaman sorgum, Kabupaten Sumedang
PENGARUH TINGKAT AERASI DAN KECEPATAN AGITASI TERHADAP TINGKAT HIDROLISIS PROTEIN KULIT UDANG PADA TAHAPAN EKSTRAKSI KITIN SECARA BIOLOGIS Junianto -; Djumali Manguwidjadja -; Suprihatin -; Mulyorini -; Budiasih Wahyuntari -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.534 KB)

Abstract

Salah satu tahapan proses ekstraksi kitin dari kulit udang adalah deproteinasi. Proses ini dilakukan oleh Bacillus licheniformis F11.1. Proses berlangsung selama 60 jam dalam fermentor volume kerja 1 liter, pH 8, dan suhu 55oC. Tujuan penelitian adalah mengkarakterisasi kinetika proses fermentasi dan menentukan tingkat aerasi dan kecepatan agitasi untuk memperoleh tingkat hidrolisis protein maksimal dari kulit udang. Rancangan penelitian digunakan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu tingkat aerasi dan kecepatan agitasi. Tingkat aerasi terdiri dari dua taraf yaitu 2,0 vvm dan 2,5 vvm sedangkan kecepatan agitasi terdiri dari tiga taraf yaitu 200 rpm, 250 rpm, dan 300 rpm. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan bakteri, aktivitas enzim, dan tingkat hidrolisis protein kulit udang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepadatan bakteri tertinggi 9,41 log cfu/mL dicapai pada jam ke 30 waktu fermentasi sedangkan aktivitas enzim protease tertinggi 15,26 U/mL dicapai pada jam ke 36 waktu fermentasi. Tingkat hidrolisis protein kulit udang tertinggi 69,25% diperoleh dari tingkat aerasi dan kecepatan agitasi 2,5 vvm : 250 rpm. Kata kunci : Kitin, ekstraksi, kulit, udang, deproteinasi.
PENENTUAN KECERNAAN RANSUM MENGANDUNG AMPAS UMBI GARUT (Maranta arundinacea LINN.) PADA AYAM BROILER DENGAN METODE PEMOTONGAN Abun -; Denny Rusmana; Nyimas Popy Indriani
Bionatura Vol 5, No 3 (2003): Bionatura Nopember 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan ransum(bahan kering, protein kasar dan bahan organik) yang mengandung ampas umbiGarut telah dilakukan selama dua minggu, mulai tanggal 15 sampai dengan 29Juli 2002. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan RancanganAcak Lengkap dengan empat perlakuan ransum (R0 = ransum basal = ransumtanpa tepung ampas umbi Garut; R1 = 95% ransum basal + 5% tepung ampasumbi Garut; R2 = 92,5% ransum basal + 7,5% tepung ampas umbi Garut dan R3= 90% ransum basal + 10% tepung ampas umbi Garut). Setiap perlakuandiulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ampasumbi Garut.. pada tingkat 10% dalam ransum (R3) nyata (P<0,05) menurunkannilai kecernaan ransum (bahan kering, protein kasar dan bahan organik)dibandingkan dengan perlakuan R0 (ransum basal). Rataan perlakuan R0, R1 danR2 tidak menujukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap semua peubah yangdiamati. Kesimpulan yang diperoleh bahwa tepung ampas umbi Garut.. dapatdiberikan sampai 7,5% dalam ransum ayam broiler, yang ditunjang oleh datasebagai berikut: (1) Nilai kecernaan bahan kering ransum = 81,52%, tepungampas umbi Garut = 74,80%; (2) Nilai kecernaan protein kasar ransum =74,78%, tepung ampas umbi Garut = 66,35% dan (3) Nilai kecernaan bahanorganik ransum = 84,64%, tepung ampas umbi Garut = 74,99%.
SEDIAAN INSEKTISIDA EKSTRAK BIJI Mimusops elengi: PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN DAN KEPERIDIAN Crocidolomia pavonana SERTA PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN DAN TANAMAN Edy Syahputra -
Bionatura Vol 12, No 1 (2010): Bionatura Maret 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.888 KB)

Abstract

Pengujian ditujukan untuk mengevaluasi pengaruh sediaan insektisida biji tanaman Mimusops elengi (Sapotacea) terhadap reproduksi imago betina Crocidolomia pavonana, mengevaluasi waktu paruh (LT50) dan fitotoksisitas ekstrak pada berbagai tanaman budidaya. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol. Bioassay dilaksanakan dengan metode residu pada daun dengan serangga uji C. pavonana. Hasil pengujian bioaktivitas menunjukkan bahwa pada selang konsentasi 0,2%-0,55% ekstrak biji M. elengi dapat memperpanjang lama perkembangan larva selama 3-5 hari, pada selang konsentrasi 0,2%-0,4% ekstrak biji M. elengi juga dapat menurunkan keperidian imago betina C. pavonana 8,89%-65,86%. Ekstrak biji M. elengi menunjukkan waktu paruh 10 hari terhadap larva C. pavonana. Ekstrak air biji M.elengi pada konsentrasi 5% tidak menyebabkan gejala fitotoksik pada berbagai tanaman budidaya.Kata kunci: Crocidolomia pavonana, insektisida botani, Mimusops elengi
PENGARUH TIPE KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN EFISIENSI PADA PEMELIHARAAN ANAK DOMBA LEPAS SAPIH SELAMA TIGA BULAN Mardjiwo -
Bionatura Vol 4, No 1 (2002): Bionatura Maret 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.608 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh tipe kelahiran dan jeniskelamin terhadap pertambahan berat badan, konsumsi bahan kering danefisiensi penggunaan ransum. Penelitian menggunakan empat perlakuan yangdiulang lima kali. Sebagai perlakuan ialah tipe kelahiran tunggal, tipe kelahirankembar, jenis kelamin jantan dan jenis kelamin betina. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap data dianalisa dengan Sidik Ragamdan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tipekelahiran tunggal betina ditinjau dari pertambahan berat badan dan konsumsibahan kering berpengaruh nyata lebih baik (P<0,05) bila dibandingkandengan kembar betina. Tipe kelahiran tunggal ataupun kembar pada anakdomba jantan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan beratbadan dan konsumsi bahan kering. Jenis kelamin jantan sangat berpengaruhnyata bila dibandingkan dengan jenis kelamin betina terhadap pertambahanberat badan dan konsumsi bahan kering (P<0,01). Tipe kelahiran dan jeniskelamin tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap efisiensi penggunaanransum (P>0,05).Kata kunci : Anak domba pertambahan berat badan, konsumsi bahan kering dan efisiensi

Page 8 of 26 | Total Record : 260