cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
ISSN : 14103680     EISSN : 25411233     DOI : -
Core Subject : Engineering,
MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi hankam dan material. Terbit pertama kali pada tahun 1996 frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. MIPI diterbitkan oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa-BPPT
Arjuna Subject : -
Articles 601 Documents
Preface Febriyanti, Eka
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.407 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1784

Abstract

FULLTEXT Wahyu, Endro
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3981.738 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.2791

Abstract

EVALUASI ERGONOMI KOKPIT PESAWAT UDARA N-219 DENGAN USABILITY TESTING Sasongko, Triyono Widi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.296 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v11i3.2580

Abstract

AbstrakAnalisis optimalisasi ergonomi kokpit pesawat udara N-219 sangat penting untuk dilakukan, dikarenakan postur tubuh yang kaku disebabkan oleh konfigurasi kokpit yang kurang baik membuat pilot merasa tidak nyaman, lelah yang akan menyalahi keamanan penerbangan dan berbahaya bagi pilot.Hasil survey pengukuran ergonomic kognitif dengan metode pengukuran usability dengan Questionnaire for User Interaction Satisfaction (QUIS), yang meliputi reaksi aircrew terhadap keseluruhan sIstem, display, teknologi sIstem informasi, pembelajaran dan kapabilitas sIstem di kokpit N-219 mempunyai nilai pada skala 7,32 s/d 8,19, dengan kategori baik dan bisa diterima, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.Dalam pengembangan selanjutnya, kokpit perlu didesain untuk bisa mengakomodasi pilot yang memiliki tubuh di atas rata-rata karena secara umum sistem yang berjalan saat ini masih kurang nyaman bagi pilot yang memiliki persentil atas. Kata Kunci: ergonomi, kokpit N-219, usability test  ABSTRACTAnalysis of optimization of the airplane's cockpit ergonomics N-219 is very important to do, due to the rigid posture caused by the uncomfortable of configuration of the cockpit that make pilots uneasy and tired. It is going to violate the security of the flight and dangerous for pilots.The survey results of measurement with the method of measurement of cognitive ergonomic usability with a Questionnaire for User Interaction Satisfaction (QUIS), which includes reaction to the overall system, aircrew display systems technology, information, learning and capability systems in the cockpit N-219 has a value on a scale of 7.32 up to 8.19, by category which is good and acceptable, although there were some shortcomings that must be rectified. In future development, cockpit needs to be designed to be able to accommodate the pilots who have above average of anthropometric because in general the system running at present still less convenient for pilots who have the top percentile.  Keywords: cockpit ergonomics, N-219, usability test
METODE ARITMETIKA FORMULA BRAGG PADA PENGKAJIAN STRUKTUR KRISTAL BAJA SUPERALOI TIPE F1, A2 DAN A2-APS. Yunasz, Iing Farihin (Parikin); Dani, Mohammad; Sugeng, Bambang; Permatasari, Novita Dwi; Ahda, Syahfandi; Sukaryo, Sulistioso Giat
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.94 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i3.3018

Abstract

Perekayasa material BATAN telah berhasil mensintesis serial baja superaloi tipe Austenitik (A2) dan tipe Feritik (F1). Beberapa bahan telah dilakukan treatments dengan memvariasi waktu penyinaran menggunakan arc plasma sintering (APS). Dalam studi ini dilakukan pengukuran difraksi sinar-X untuk menginvestigasi bentuk bangun struktur kristal dan parameter kisi dari baja feritik F1, baja austenitik A2 dan baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik penyinaran. Perhitungan dilakukan menggunakan formula Bragg dengan  membandingkan deret aritmetika (hitung) S2 dan jarak interplanar dhkl. Diketahui bahwa:  baja feritik F1 berstruktur body centered cubic (BCC) dengan parameter kisi a = 2,87 Å. Baja austenitik A2 berstruktur  face centered cubic (FCC) dengan parameter kisi a = 3,59 Å. Baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik berstruktur  face centered cubic (FCC) dengan parameter kisi a = 3,60 Å. Pengamatan struktur mikro permukaan bahan menggunakan Mikroskop Optik (OM) dan Mikroskop Elektron (SEM) memperlihatkan mikrografi yang menarik. Mengasumsikan kondisi proses peleburan (casting) sama, kedua tipe bahan uji memiliki struktur cor yang mirip. Baja feritik F1 menampakkan batas butir (grain boundary) yang lebih halus jika dibandingkan dengan batas butir dalam baja austenitik A2 yang cenderung terlihat lebar garis batasnya. Sedang baja austenitik A2 yang disintering APS selama 2 detik, menampakkan pola butiran yang semula memanjang berubah struktur butiran (grain)-nya menjadi agak bulat-bulat (globular). Uji SEM memetakan sebaran presipitat pada baja feritik F1 di batas butir dan di dalam butir, sedangkan pada baja autenitik A2 tersebar di batas butir saja. Spektrum EDX menunjukkan komposisi presipitat pada baja feritik F1 meliputi C, Cr, dan Fe. Sedangkan pada baja austenitik A2: C, Cr, Fe, dan Ni. Dimungkinkan, krom karbida (Cr23C6) terbentuk sebagai precipitat di batas butir, karena bahan didominanasi konten unsur Cr dan C.Kata Kunci : feritik F1, austenitik A2, XRD, aritmetika, formula Bragg, struktur mikro.
PENGEMBANGAN PENGECORAN BERBAHAN BAKU PADUAN MANGANESE BRONZE UNTUK PROPELLER KAPAL YANG BERBASIS BAHAN SCRAP = CASTING DEVELOPMENT OF MANGANESE BRONZE ALLOY FOR SHIP PROPELLER BASED ON SCRAP MATERIAL Setyadi, Iwan
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.351 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1647

Abstract

Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to reduce dependence on imports and in order to increase local content for the national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content, which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 μm, or 30.6% less than the current content of 0.42% Mn. ABSTRAKBanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas komponen kapal, khususnya baling-baling kapal yang dibuat melalui IKM pengecoran guna mengurangi ketergantungan impor dan dalam upaya peningkatan TKDN untuk industri kapal nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merancangneraca bahan paduan manganese bronze untuk diaplikasikan pada pengecoran baling-baling kapal dengan memanfaatkan bahan scrap. Dalam penelitian ini yang diatur adalah kadar prosentasi mangan dalam paduan. Pencapaian hasil penelitian yang optimal terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana diperoleh peningkatan kekerasan menjadi 180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%. Sedangkan ukuran butirnya mencapai 130,78 μm, atau lebih kecil 30,6 % dibanding saat kandungan 0,42% Mn.
POTENSI PEMBENTUKAN KERAK PADA INSTALASI DESALINASI NUKLIR MED DENGAN AIR UMPAN DARI TELUK MANGGRIS Djati H. Salimy, Siti Alimah
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.036 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.2229

Abstract

Pada tahun 2025 diperkirakan terjadi defisit kebutuhan air bersih pendudukPulau Bangka, dan jika diasumsi sekitar 30 % air bersih untuk penduduk danfasilitas PLTN dipasok dari instalasi desalinasi MED (Multi-Effect Distillation)dengan energi panas nuklir, maka kapasitas produksi 90.000 m3/hari. Salah satupermasalahan dalam instalasi desalinasi thermal adalah pembentukan kerakdalam permukaan perpindahan panas. Pembentukan kerak dalam instalasidesalinasi MED disebabkan oleh deposisi garam inorganik seperti kalsiumkarbonat, kalsium sulfat dan magnesium hidroksida. Kerak pada permukaanperpindahan panas dapat menurunkan laju perpindahan panas, yang akanberimplikasi pada penurunan kinerja dan efisiensi proses. Tujuan studi adalahmenganalisis potensi pembentukan kerak dalam instalasi desalinasi MED,dengan air umpan dari Teluk Manggris. Metode yang digunakan adalah kajianliteratur dan analisis berdasar perhitungan. Hasil studi menunjukkan bahwaterdapat potensi timbulnya kerak yang disebabkan oleh CaSO4 yangdiindikasikan dengan positifnya harga indeks pengerakan (SI) sebesar 23,408.Potensi timbulnya kerak CaCO3 tidak ada, karena diperoleh harga LSI negatifdengan nilai -0,63. Namun air potensial bersifat korosif sehingga pertimbangandalam pemilihan bahan alat perlu dilakukan. Selain itu juga terdapat potensiterbentuknya kerak Mg(OH)2.
Full Text Wahju, Endro
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3792.253 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v11i2.2783

Abstract

STUDY OF DIKE EFFECTS TO CONTROL SEDIMENTATION PROCESS ON PATIMBAN'S PORT PLAN USING COMPUTATION MODELING Wibowo, Mardi; Kongko, Widjo
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1704.903 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v12i2.2567

Abstract

The development of the international port of Patimban in Subang is very urgent. The port is expected to support the Tanjung Priok port in Jakarta which is unable to meet the loading and unloading needs of business operators, especially in West Java. In port development planning one of the main problems of physical chemical aspects is sedimentation and erosion process. The purpose of this modeling is to know the sedimentation and erosion pattern around the location plan of port development. The result of modeling is expected to be the initial consideration in designing the Patimban Port. Modeling of sediment transport is done by using MIKE21 Sand Transport module software by entering geophysical data of field survey result such as bathymetry, sea level, river flow and characteristic of existing sediment. Modeling is done both in west season and east season for 1 year (October 2016-September 2017). Based on the result of point extraction on the modeling result, it is known that the influence of dike significantly reduces the bed level change in the harbor channel about 46.45 - 82.28% (for dike 2 m) and about 55.01 - 88.94% (for dike 4 m). While, based on the result of the area extraction, it is known that the influence of the dike on the bed level change in the harbor channel is significant, that is to decrease the average of bed level change by 77.58% (for dike 2m) and 81.02% (for dike 4m).
PEMANFAATAN TEKNIK HEM UNTUK PENUMBUHAN CNT DARI GRAFIT MENGGUNAKAN Ni SEBAGAI KATALIS = UTILIZATION OF HEM TECHNIQUE FOR GROWTH OF CNT FROM GRAPHITE POWDERS BY USING Ni AS CATALYST ., Yunasfi; Purwanto, P.; ., Mashadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.729 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v10i1.101

Abstract

Utilization of HEM (high energy milling) technique for growth of CNT (carbon nanotube) from graphite powders by using Ni as catalyst was carried out. Milling process performed on a mixture of graphite powder and nickel powder (Ni-C powders) with the ratio of weight percent of 98%: 2%, with a variation of milling time between 25 up to 75 hours. Characterization using PSA (Powder Size Analyzer), SAA (Surface Area Analyzer), TEM (Transmission Electron Microscope) and Raman Spectroscopy performed to obtain information about particle size, surface area, morphology and the structure bonding of the milled powder respectively. The analysis results of Ni-C powders using PSA and SAA showed the smallest particle size and biggest surface area obtained after milling process for 50 hours, i.e. 80 nm and 705 m2/g, respectively. TEM observations revealed formation of flat fibers which quantity increased with increasing milling time. This flattened fiber behave as an initiator for the growth of CNTs. Ni-C powder milling for 50 hours results more clearly show the growth of CNTs. Analysis by Raman Spectroscopy showed two bands at 1582 cm−1 as a peak of G band and at 1350 cm-1 as a peak of D band. These spectra are typical for sp2 structure. The position of G band peak is close to 1600 cm-1 as the evidence of a change to nano-crystalline graphite. The highest intensity of D band shown in the milling process for 50 hours, which indicates that this milling time produces more graphite-like structure compared to other conditions, and is predicted good for growing CNTs. AbstrakPemanfaatan teknik HEM (High Energy Milling) untuk penumbuhan CNT (carbon nanotube) dari serbuk grafit dengan menggunakan Ni sebagai katalis. Proses milling dilakukan terhadap campuran serbuk grafit dan serbuk nikel (serbuk Ni-C) dengan perbandingan berat 98% : 2%, dengan variasi waktu milling antara 25-75 jam. Karakterisasi menggunakan fasilitas PSA (Particle Size Analyzer), SAA (Surface Area Analyzer), dan TEM (Transmission Electron Microscope) serta Raman Spektroscopy yang masing-masingnya untuk mendapatkan informasi tentang ukuran partikel, luas permukaan dan morfologi serta struktur ikatan serbuk hasil milling. Hasil analisis serbuk Ni-C dengan PSA dan SAA menunjukkan ukuran partikel paling kecil dan luas permukaan paling besar diperoleh setelah proses milling selama 50 jam, masing-masing 80 nm dan 705 m2/g. Pengamatan TEM menunjukkan serbuk-serbuk berbentuk serat pipih dengan kuantitas yang meningkat dengan bertambahnya waktu milling. Serat pipih ini perupakan cikal bakal penumbuhan CNT. Serbuk Ni-C hasil milling menunjukkan penumbuhan CNT terlihat lebih jelas setelah milling selama 50 jam. Hasil analisis dengan Raman Spectroscopy memperlihatkan puncak G band pada bilangan gelombang 1582 cm−1 yang merupakan spektrum untuk struktur sp2 dari grafit dan puncak D band pada bilangan gelombang 1350 cm-1 yang mungkin merupakan deformasi struktur grafit. Posisi puncak G band mendekati 1600 cm-1 menjadi bukti perubahan ke grafit nano kristal. Intensitas D band tertinggi ditunjukkan oleh sistem komposit Ni-C hasil proses milling selama 50 jam dan hal ini sebagai indikasi bahwa proses milling selama 50 jam terhadap sistem komposit Ni-C lebih berstruktur mirip grafit (graphitic-like material) dibanding kondisi lainnya dan diprediksi bagus untuk menumbuhkan CNT. Dengan demikian, waktu milling yang optimal untuk penumbuhan CNT dari serbuk grafit dengan menggunakan Ni sebagai katalis adalah adalah 50 jam.  
PERANCANGAN JIG MD CUTTING SEBAGAI PENGGANTI PROSES PEMOTONGAN MANUAL PADA MD KONEKTOR Maulana, Febryan
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.313 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v11i1.2084

Abstract

Pada industri pembuatan konektor, produsen dituntut agar menghasilkan produk yang murah dengan tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini menuntut perusahaan melakukan peningkatan kapasitas produksi tanpa  mengurangi kualitas produk yang dihasilkan, serta tanpa mengabaikan faktor keselamatan kerja operator. Untuk dapat memenuhi semua tuntutan itu maka diperlukan sebuah alat yang dapat menghasilkanproduk dengan kualitas yang baik, dan seragam serta waktu produksi yang efisien.Jig MD cutting dirancang guna memenuhi kebutuhan produksi akan alat potong batang produk MD konektor. Yang pada awalnya proses pemotongan dilakukan dengan bantuan gunting kuku, akan tetapi pemotongan dengan gunting kuku hasilnya kurang baik, prosesnya memakan waktu yang cukup lama dan faktor keamanan nya kurang. Dari hasil pengujian, alat ini dan metode pemotongan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu menghasilkan produk dengan kualitas pemotongan yang lebih akurat dengan tingkat keseragaman yang merata, dan proses pemotongan yang lebih cepat.

Page 6 of 61 | Total Record : 601


Filter by Year

2013 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 3 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 2 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 1 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 2 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 1 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 3 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 2 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 14, No 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 1 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 1 (2019): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 12, No 3 (2018): VOL 12, NO 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 12, No 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 3 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 8 No. 3 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 2 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 8 No. 2 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 1 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 7, No 1 (2013): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 7 No. 1 (2013): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri More Issue