cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Akuatika
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 90 Documents
Kondisi Perairan Teluk Ekas Lombok Timur pada Musim Peralihan Friska F. Marpaung; Widodo S. Pranowo; Noir Primadona Purba; Lintang Permata Sari Yuliadi; Mega Laksmini Syamsudin; Nur A. R. Setyawidati
Jurnal Akuatika Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 2/September 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.907 KB)

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perairan semi-tertutup dari karakteristik fisika dan kimia. Penelitian dilaksanakan pada Musim Peralihan di Teluk Ekas, Lombok Timur, Indonesia. Lokasi perairan Teluk Ekas, Lombok Timur dilewati arus dari Samudera Pasifik yang menuju Selat Lombok dan di perairan teluk ditemukan dua muara sungai, yaitu Muara Sungai Awang dan Kelongkong serta banyaknya kegiatan budidaya biota pada perairan. Metode yang digunakan dengan pengambilan data lapangan secara langsung, pengolahan, visualisasi dan analisisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai DO berkisar 5 mg/l,[ZH1]  nilai kecerahan yang cukup optimal berkisar antara 0,391-18,5 meter, pH berkisarantara 8-9, salinitas berkisar antara 34-36 psu, suhu yang diperolehberkisarantara 28-30oC. Hasil ini menunjukkan bahwa perairan Teluk Ekas dipengaruhi oleh massa air yang berasal dari laut (atau daratan). Kemudian analisis terhadap kondisi kualitas air menunjukkan bahwa wilayah ini masih sesuai dengan standar baku Kementerian Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 untuk biota laut. Kata kunci: Musim Peralihan, Parameter Fisis dan Kimia, Teluk Ekas
Karakteristik Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Jangilus (Istiophorus Sp.) Rusky Intan Pratama; Iis Rostini; Evi Liviawaty
Jurnal Akuatika Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.547 KB)

Abstract

Daging ikan Jangilus dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri pengolahan sementara tulangnya dibuang sebagai limbah. Tulang ikan mengandung mineral-mineral penting bagi tubuh dan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan yang dapat ditambahkan ke dalam berbagai formulasi seperti biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit dengan penambahan tulang ikan Jangilus pada jumlah tertentu. Parameter yang diamati ialah kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat (by difference) dan karakteristik fisik yaitu kekerasandan kerapuhan.  Metode yang digunakan adalah metode eksperimental (Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan penambahan tepung tulang sebanyak 0% (A), 5% (B), 10% (C), 15% (D), 20% (E) dan 3 ulangan untuk sampel uji proksimat) dan deskriptif (karakteristik fisik). Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang mempengaruhi kadar air, abu, protein dan lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya komposisi awal bahan-bahan, suhu dan waktu pemanggangan. Hasil pengujiankekerasan menunjukkan nilai tertinggi 760,89 gf (E) dan nilai terendah 319,86 gf (A). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat kekerasannya akan meningkat. Hasil pengujian fracturability menunjukkan nilai tertinggi adalah 5,52 mm (A) dan nilai terendah 4,38 mm (E). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat fracturability-nya cenderung akan semakin besar. Nilai kekerasan dan kerapuhan biskuit dipengaruhi oleh komposisi penyusun biskuit, tepung tulang serta suhu dan waktu pemanggangannya.Daging ikan Jangilus dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri pengolahan sementara tulangnya dibuang sebagai limbah. Tulang ikan mengandung mineral-mineral penting bagi tubuh dan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan yang dapat ditambahkan ke dalam berbagai formulasi seperti biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit[K1]  dengan penambahan tulang ikan Jangilus pada jumlah tertentu. Parameter yang diamati ialah kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat (by difference)[K2]  dan karakteristik fisik yaitu kekerasan[K3] dan kerapuhan. [K4] Metode yang digunakan adalah metode eksperimental (Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan[K5]  penambahan tepung tulang sebanyak 0% (A), 5% (B), 10% (C), 15% (D), 20% (E) dan 3 ulangan untuk sampel uji proksimat) dan deskriptif (karakteristik fisik). Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang mempengaruhi kadar air, abu, protein dan lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya komposisi awal bahan-bahan, suhu dan waktu pemanggangan. Hasil pengujian[K6] kekerasan menunjukkan nilai tertinggi 760,89 gf (E) dan nilai terendah 319,86 gf (A).[K7] Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat kekerasannya akan meningkat. Hasil pengujian fracturability menunjukkan nilai tertinggi adalah 5,52 mm (A) dan nilai terendah 4,38 mm (E). Semakin besar jumlah penambahan tepung tulang pada biskuit maka tingkat fracturability-nya cenderung akan semakin besar. Nilai kekerasan dan kerapuhan biskuit dipengaruhi oleh komposisi penyusun biskuit, tepung tulang serta suhu dan waktu pemanggangannya. [K1]Mengkarakterisasi secara kimia dan fisik biskuit.... [K2]Pakai bhs indo.... Uky: Gatau bu emm padanan bhs indonesianya saya [K3]Pakai bhs indo [K4]Pakai bhs indo [K5]Pakai rancangan apa dan apa saja perlakuannya?  [K6]Kesimpulan dari penelitian ini bahwa yang karakteristik biskuit terbaik adalah yang ditambahkan tepung jangilus....% dengan karakteristik kimia dan fisik sbb....... Belum diubahUky: Tidak mencari yang terbaik bu emm, tujuannya baru sampai menjelaskan karakteristik kimia sama fisik secara deskriptif karena belum ada standar baku kekerasan dan kerapuhan biskuit rancangan digunakan cuma buat melihat penambahannya signifikan atau ngga dan itu juga cuma buat uji proksimatnya aja. Standar proksimat Cuma ada dari SNI  [K7]Apa itu E dan A? Beri penjelasan... Uky: Sudah di atas
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN DEPOSISI LOGAM BERAT PADA IKAN NILEM DI KARAMBA JARING APUNG WADUK IR. H. DJUANDA Pratiwi -; Rita Rostika; Yayat Dhahiyat
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.57 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pakan terhadap laju pertumbuhan dan deposisi logam berat pada ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V) di karamba jaring apung  waduk Ir. H. DjuandaBatu Ngerong Zona III, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, periode 03 Juni - 12 Agustus 2010. Metode penelitian yang digunakan untuk laju pertumbuhan adalah metode eksperimental, rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Ikan nilem dengan berat rata-rata 3 gram dipelihara dalam karamba jaring apung (KJA) yang berukuran 1x1x1 m3 dengan tingkat pemberian pakan yang berbeda yaitu 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 % dan 5 % dari bobot badan ikan nilem dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari. Sedangkan metode penelitian untuk  pengujian kandungan logam berat adalah metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemberian pakan sebesar 4 % memberikan laju pertumbuhan yang terbaik yaitu sebesar 1,7935 %. Sedangkan untuk hasil pengujian kandungan logam berat Pb, Cd dan Hg pada daging ikan nilem masih berada di bawah baku mutu yang tetapkan oleh FAO (1983) dan Badan POM Depkes (1989). Urutan kandungan logam berat yang terakumulasi pada daging ikan nilem mulai dari konsentrasi yang terbesar hingga yang terkecil adalah Cd>Pb>Hg.
HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN FITOPLANKTON DENGAN PARAMETER FISIK-KIMIAWI PERAIRAN DI TELUK JAKARTA Yuliana -; Enan M. Adiwilaga; Enang Harris; Niken T.M. Pratiwi
Jurnal Akuatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.149 KB)

Abstract

Fitoplankton mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu perairan, selain sebagai dasar dari rantai pakan (primary producer) juga merupakan salah satu parameter tingkat kesuburan suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta serta mempelajari hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan beberapa parameter fisik-kimiawi perairan.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus, September, dan November 2009 di Teluk Jakarta, pada 9 (sembilan) stasiun dengan metode pengendapan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 47 genera dari 4 (empat) kelas fitoplankton yang terdiri atas 26 genera kelas Bacillariophyceae, 8 genera kelas Chlorophyceae, 7 genera kelas Cyanophyceae, dan 6 genera kelas Dinophyceae. Kelimpahan yang diperoleh berkisar antara 194.000 - 20.132.143 sel/l.  Kisaran nilai indeks-indeks biologi yang ditemukan adalah indeks keanekaragaman (H’) = 0,6148 - 2,2375, indeks keseragaman (E) = 0,2397 - 0,8614, dan indeks dominansi (D) = 0,1316 - 0,7498. Parameter fisika-kimia perairan berturut-turut adalah nitrat 0,0072 - 0828 mg/l, ortofosfat 0,0114 - 0,3480 mg/l, silika 0,2787 - 5,9946 mg/l, pH 7,59 - 8,73, suhu 26,40 - 31,80oC, dan salinitas 28,00 - 33,00.  Hasil analisis regresi linear berganda ditemukan bahwa terdapat keterkaitan yang sangat erat antara parameter fisika-kimia perairan dengan kelimpahan fitoplankton (R2 = 0,739) dengan persamaan regresi Y = - 53190202 + 330084 suhu - 199740 salinitas + 6103042 pH - 10442291 nitrat - 3275245 ortofosfat + 2545042 silika. Kata kunci :  fitoplankton, kelimpahan, dan Teluk Jakarta
KAJIAN BIO-EKONOMI SUMBERDAYA IKAN KAKAP MERAH YANG DIDARATKAN DI PANTAI SELATAN TASIKMALAYA, JAWA BARAT Sriati -
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.943 KB)

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan selama delapan bulan, sejak April hingga November 2008.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi sumberdaya perikanan kakap merah di pantai Selatan, Tasikmalaya, meliputi hubungan antara produktivitas alat tangkap (CPUE) terhadap upaya tangkap yang dilakukan, hasil tangkap dan upaya pada kondisi maksimum lestari dan ekonomi maksimum. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara survei untuk pengumpulan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan laju upaya tangkap telah menurunkan CPUE.Nilai upaya optimum (Eopt) adalah 157,547.56trip dengan nilai MSY 5,862.10kg.  Nilai upaya pada saat keuntungan maksimum (EMEY) diperoleh 157,206.59trip dengan nilai hasil tangkap (MEY)  5,374.12kg. Laju eksploitasi kakap merah di Tasikmalaya menunjukkan overfishing pada tahun 2007.
Pengaruh Penggunaan Daun Apu-Apu (Pistia stratiotes) Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Harian dan Rasio Konversi Pakan Benih Ikan Nilem Sagita - Yudhitstira; Iskandar - -; Yuli - Andriani
Jurnal Akuatika Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 2/September 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.591 KB)

Abstract

Penelitian pakan diarahkan pada penciptaan pakan alternatif salah satunya tumbuhan air apu-apu fermentasi yang mampu memberikan pertumbuhan yang baik pada ikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persentase terbaik penggunaan daun apu-apu fermentasi Aspergillus niger dalam pakan buatan terhadap laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan benih ikan nilem. Ikan yang diuji adalah benih nilem berukuran 3,62 g ± 0,5 g. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Pakan diformulasikan pada persentase penggunaan 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Parameter utama yang diamati yaitu laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun apu-apu fermentasi berpengaruh nyata(P<0,05) terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan. Pada penggunaan 30% daun apu-apu fermentasi memberikan laju pertumbuhan harian dan rasio konversi pakan terbaik 1,22% dan 4,51%. Kata kunci: Apu-apu, Benih Nilem, Fermentasi, Konversi Pakan, Pertumbuhan
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia spp. YANG DIBERI PUPUK LIMBAH BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG (KJA) DI WADUK CIRATA YANG TELAH DIFERMENTASI EM4 Zahidah -; W. Gunawan; Ujang Subhan
Jurnal Akuatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.677 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan populasi Daphniaspp.yang dibudidayakan dalam media yang diberi pupuk yang berasal dari limbah budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) yang berasal dari Waduk Cirata yang telah difermentasi terlebih dahulu menggunakan EM4.Sampel limbah diambil dari KJA di Waduk Cirata, Blok Cipanas Desa Calincing, Cianjur.Fermentasi limbah dan kultur Daphniaspp. dilakukan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan Desember 2007. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimental, rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari : kotoran ayam 5 gr/L air sebagai kontrol, limbah budidaya tanpa difermentasi sebanyak 5 gr/L air; limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 2,5 gr/L air;  limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 5 gr/L air; limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 7,5 gr/L air dan limbah budidaya yang telah difermentasi sebanyak 10 gr/L air. Parameter yang diamati meliputi, laju pertumbuhan populasi, laju mortalitas populasi, kepadatan pada saat puncak populasi dan waktu mencapai puncak populasi serta kandungan nutrisi Daphnia spp hasil budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah budidaya KJA yang telah difermentasi EM4, sebanyak 10 gr/L air menghasilkan laju pertumbuhan sebesar 58,48% serta mortalitas sebesar 23,10%, dengan kepadatan populasi Daphniaspp. sebanyak 1541 ind./L yang dicapai pada hari kesepuluh, Nilai-nilai tersebut hampir sama dengan yang dihasilkan pada penggunaan kotoran ayam dengan nilai 60,01%, 27,80%, 1426 ind/L pada hari kesembilan secara berturut-turut. Kata kunci : Daphnia, KJA, dan Cirata
Kemampuan Kompos Dalam Menurunkan Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Pada Media Budidaya Ikan Eva Prasetiyono
Jurnal Akuatika Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Akuatika Vol. VI. No. 1/Maret 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.541 KB)

Abstract

Danau bekas galian tambang timah yang berusia muda (kolong muda) banyak terdapat di Kepulauan Bangka Belitung. Kolong-kolong ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan bagi kegiatan akuakultur. Namun permasalahan utama yang dihadapi pada kolong muda yaitu tingginya kandungan logam berat.  Hal tersebut menyebabkan kolong berbahaya bila untuk budidaya ikan. Logam berat berbahaya di kolong salahsatunya adalah timah hitam (Pb). Kompos merupakan salahsatu bahan yang dapat digunakan untuk meminimalisasi logam berat dan menaikan pH air. Penggunaan kompos lebih efesien karena teknologinya mudah dan murah serta bahan baku berlimpah. Kompos dapat digunakan untuk meminimalisasi logam berat karena peran substansi humus dan kemampuan tukar kation yang terdapat pada kompos. Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu  menjadikan kompos sebagai alternatif bahan yang mampu meminimalisasi logam berat Pb sehingga dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan. Tujuan khususnya yaitu mengetahui kapasitas (dosis kompos) terbaik dalam meminimalisasi logam berat dan menaikkan pH air kolong muda serta pengaruhnya terhadap ikan budidaya sehingga kegiatan akuakultur menjadi lebih baik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas satu faktor yaitu dosis kompos ( 0 g/L, 5 g/L, 9 gr/l, 13 g/L) dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompos mampu meminimalisasikandungan logam berat di air dengan dosis terbaik sebesar 5 g/L. Persentase penurunan yang dihasilkan lebih dari 87%. Hasil pemeliharaan ikan dengan menggunakan air hasil perlakukan kompos menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dan tingkat pertumbuhan sangat tinggi. Kata Kunci : Kompos, Logam Berat Timbal, Media Budidaya Ikan  
Disparitas Pembangunan Wilayah Pesisir (Studi Kasus Kabupaten Tasikmalaya) Achmad Rizal
Jurnal Akuatika Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Akuatika Volume IV No 2 September 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.8 KB)

Abstract

Kemajuan ekonomi tidak terjadi pada waktu yang sama di berbagai daerah dan apabila di sesuatu daerah terjadi pembangunan, terdapat daya tarik yang kuat yang akan menciptakan konsentrasi pembangunan ekonomi di sekitar daerah dimana pembangunan bermula.  Pertumbuhan tidak muncul di berbagai daerah pada waktu yang sama; kemunculannya hanya terjadi di beberapa tempat atau pusat pertumbuhan, dengan intensitas yang berbeda; berkembang melalui saluran yang berbeda, dengan akibat akhir yang ditimbulkannya yang berbeda pula terhadap keseluruhan perekonomian.  Latar belakang penelitian ini adalah untuk menganalisis disparitas pembangunan di wilayah pesisir yang disebabkan ketidakseimbangan dalam proses pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk:  (1) mengetahui data dan informasi tentang pembangunan wilayah pesisir di Kabupaten Tasikmalaya; (2) Mengetahui indeks disparitas pembangunan di kecamatan-kecamatan pesisir Kabupaten Tasikmalaya. Metode analisis yang digunakan adalah indeks williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat disparitas di wilayah pesisir dalam kurun waktu 2009-2011, memiliki indeks williamson yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non pesisir. Hal ini menunjukkan tingkat disparitas pendapatan di wilayah pesisir lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non pesisir.
PERANAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN MANGROVE TERHADAP INFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Yeni Mulyani; Eri Bachtiar; Muhammad Untung Kurnia Agung
Jurnal Akuatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.163 KB)

Abstract

Perikanan budidaya di Indonesia sangat beragam macamnya. Akan tetapi, pesatnya perkembangan budidaya belum ditunjang dengan biosecurity yang tepat. Penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi usaha budidaya perikanan dan menimbulkan kerugian. Salah satu penyebab penyakit adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan bakteri tersebut adalah penggunaan anti bakterial yang bersifat alami dan efektif untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, ramah lingkungan serta mudah terurai di perairan, salah satunya senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan senyawa metabolit sekunder tumbuhan mangrove terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan mas (Cyprinus carpio L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi FPIK Universitas Padjadjaran dari bulan Mei sampai November 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksplorasi di laboratorium. Penelitian ini menghasilkan ekstrak daun mangrove sebanyak 127,6 gram padatan dengan warna hijau tua dan uji kandungan senyawa metabolit sekunder mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Sedangkan untuk uji antibakteri Aeromonas hydrophila secara in vitro dengan menggunakan media agar TSA menghasilkan zona daya hambat sebesar 17,02 mm pada konsentrasi 20.000 ppm.