cover
Contact Name
Melly Maulin
Contact Email
melly.maulin@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
melly.maulin@email.unikom.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Common
ISSN : 26549271     EISSN : 25806386     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2017): Common" : 7 Documents clear
Aktivitas Komunikasi Tari Kanjet Anyam Tali Suku Dayak Kenyah Purwaningwulan, Melly Maulin; Prayogo, Harianoor
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.853 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas komunikasi yang terdapat dalam Tari Kanjet Anyam Tali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Informan penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi nonpartisipan, analisis dokumen dan studi pustaka. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah deskripsi, analisis dan interpretasi.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, Situasi Komunikatif yang terdapat dalam tempat pelaksanaannya yaitu Rumah Lamin. Peristiwa Komunikatif terbagi menjadi tujuh: a) Setting, lokasi ditampilkannya Tari Kanjet Anyam Tali adalah di Rumah Lamin. b) Panutan, yang menjadi panutan pada saat penari menarikan Tari Kanjet Anyam Tali adalah Orang Tua, Pelatih Tari, Serta Burung Enggang. c) Tujuan, tujuan diadakan Tari Kanjet Anyam Tali adalah Untuk Menyambut para tamu yang hadir d) Tahapan pertunjukan. e) Bentuk pesan, dalam Tari Kanjet Anyam Tali adalah nyanyian, gerakan dan penampilan. g) Aturan wajib yang perlu dilakukan oleh para penari adalah wajib menguasai setiap gerakan. h) Mitos, mitos yang berlaku pada saat ditampilkannya Tari Kanjet Anyam Tali adalah hadirnya para Dewa di Rumah Lamin. Tindakan Komunikatif yaitu verbal dan nonverbal, yakni gerakan yang merupakan gambaran dari menganyam tali dan ekspresi wajah tersenyum. Patung burung enggang digunakan sebagai symbol kedamaian yang ingin dicapai. Lagu yang mengiringi Tarian ini adalah Bangun Tawai yang berarti mengajak berkumpul bersama dan bahagia bersama. AbstractThis study aims to determine the communication activities contained in Kanjet Anyam Tali Dance. This research used a qualitative approach with methods of ethnography of communication. The informants were 3 (three) people are determined using purposive sampling technique. Data obtained through in-depth interviews, non-participant observation, analysis of documents and literature. The data analysis technique used is the description, analysis and interpretation.Results from the reseach showed that, Communicative situation is the place of execution, namely lamin house. Communicative events is divided into seven: a) setting, where they appear Kanjet Anyam Tali Dance is in lamin house. b) Role Model, which became a role model at the time of the dancers the Dance Kanjet Anyam Tali is Parent, Coach Dance, as well as hornbills. c) Objectives, goals held Kanjet Anyam Tali Dance is To Welcoming the guests who were present in the village Pampang d) Stages show. e) The form of the message, the message forms Kanjet Anyam Tali Dance is singing, motion and appearance. g) Rules shall be performed by the dancers are required to master every move. h) Myth, myth prevailing at the time of display of dance Kanjet Anyam Tali is the presence of the gods in the House Lamin. Communicative action contained is verbal and nonverbal. Statue of hornbills is used as a symbol of peace to be achieved. The song that accompanies this dance is Bangun Tawai which means getting gathered together and happy together.
Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Ismail, Oki Ahmad
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.612 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.245

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana perbedaan persepsi ibu rumah tangga terhadap kebijakan kantong plastik berbayar yang dikeluarkan Pemerintah. Persepsi yang berbeda ini ditinjau dari tiga faktor yaitu Pemersepsi (Perceiver), Sasaran persepsi (Pereceived), dan Situasi (Setting) Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan. Dalam hal Pemersepsi Ibu Rumah Tangga memiliki pengetahuan mengenai kebijakan plastik berbayar dari berbagai sumber seperti televisi, media online dan interaksi langsung dengan pelayan toko hanya saja dalam mengorganisasikan informasi tersebut memiliki reaksi yang beragam. Dalam hal sasaran Sebagian ibu rumah tangga menganggap kebijakan ini baik untuk mengubah perilaku bijak dalam menggunakan kantong plastik, sebagian lainnya masih mempermasalahkan nilai 200 rupiah yang harus dibayar untuk satu kantong plastik, dan sosialisasi pemerintah yang tidak merata. Sementara dalam hal Situasi sebagian ibu-ibu memiliki respon yang baik dengan menggunakan kantong plastik yang dapat digunakan berulang kali (totebag),sebagian lagi memiliki respon yang biasa saja. AbstractThis research examines how differences of perception of the homemaker towards plastic bag unpaid policies issued by the Government. These different perceptions in terms of three factors, namely the Perceiver, target perception (Pereceived), and situation (Setting) Researcher using qualitative research methods with descriptive analysis approach. Results of the study showed. In terms of Perceiver Housewife with knowledge of plastic paid policy from various sources such as television, online media and direct interaction with the waitress just store in organizing such information have mixed reactions. In terms of target Some housewife thinks this policy either to change the behavior of the wise in the use of plastic bags, others still dispute the value of 200 rupiah to pay for one plastic bag, and a Government socialization of uneven. While in terms of the situation most mothers have a good response with the use of plastic bags that can be used repeatedly (totebag), some have a mediocre response.
Optimalisasi Kebijakan Diseminasi Informasi Kinerja Lembaga Legislatif Daerah Dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi Hikmat, Mahi M
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.013 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.246

Abstract

Salah satu perubahan paradigma yang mendasar dari lahirnya kebijakan otonomi daerah adalah penguatan aksebilitas rakyat terhadap kebijakan yang dibuat Pemerintah Daerah. Hal itu diwujudkan dengan penguatan eksistensi DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) sebagai representasi kehendak rakyat. Sebagaimana amanah Pasal 18 ayat (3) UUD 1945, DPRD dipilih melalui Pemilu oleh rakyat daerah, sehingga suara DPRD merupakan suara rakyat daerah.Diseminasi informasi kinerja Legislatif Daerah merupakan bagian yang sangat penting dalam penguatan DPRD, sehingga harus dioptimalkan dalam kerangka mendorong kualitas demokrasi di daerah. Untuk mengungkap tujuan tersebut dilakukan kajian yuridis dengan menggunakan pendekatan subyektif dan metode deskriptif kualitatif.Kajian ini menghasilkan kesimpulan, 1). Banyak peraturan perundangan yang terkait dengan lembaga Legislatif Daerah mengamanahkan urgensi diseminasi informasi kinerja sebagai bagian dari pertanggungjawaban publik dan merupakan bagian penting dari penguatan kualitas demokrasi di daerah; 2). Semua kegiatan dalam implementasi amanah peraturan perundangan terkait dengan fungsi, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, merupakan hal penting untuk didiseminasikan kepada publik, kecuali informasi yang harus dirahasiakan menurut peraturan perundangan; 3) Model alternatif diseminasi informasi kinerja adalah Model Persuasi Hugh Rank yang lebih menguatkan pelibatan komponen pokok, mengekspose secara intensif ide-ide, peristiwa, kegiatan atau substansi diseminasi informasi lainnya yang bernilai kebaikan dan kelebihan sisi positif) serta memainkan, menyamarkan, atau menyembunyikan (downplay) aspek-aspek sisi negatif. AbstractOne of the paradigm changes which inherent from the birth of local autonomy policy is strengthening the accessibility of the people to the policies of the government made by local government. It occurred in strengthening existence of local representative (DPRD) as representatives of the will of the people. As the mandate of article 18 paragraph ( 3 ) 1945 constitution, local representative was elected through general election by local people, that the voice of local representative is the voice of the local people.Information dissemination of local legislative performance becomes really important part in strengthening parliament. To uncover the purpose of juridical, the study was conducted with the use of subjective approach and a method of descriptive qualitative study.This study finds several conclusions, 1) Many laws relating to the legislative institutions gives urgency disseminate information performance as part of accountability public and an essential part of strengthening the quality of democracy in the local area; 2) All activities implementation of legislation relating to the function, responsibility and authority, rights and obligations, are crucial to be disseminated to the public, except for information which should be confidential according to legislation; 3) Model of alternative disseminate information performance is a persuasion model of Hugh Rank, which more strengthens the principal engagement, exposes intensively ideas, events, activity or other substance of information dissemination which is good and excess (the positive side) and which plays, disguises, or downplays the negative sides.
Ruang Personal Sebagai Pelarian dari Modernitas Saputra, Sandi Jaya; Adiprasetio, Justito
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.827 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.247

Abstract

Dalam artikel ini penulis membedah keseharian Ruang Personal sebagai Pelarian dari Modernitas dengan mengunakan medium fotografi dokumenter dan semiologi Barthesian. Tujuannya adalah untuk mendemonstrasikan bagaimana ruang personal dan komunal dalam realitas keseharian terhubung dengan narasi modernitas. Dalam artikel ini, penulis menunjukan relasi praktik keseharian yang remeh temeh dengan wacana besar modernitas di kostan yang terdapat di Bandung bersifat oposisif dan kontraproduktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas-aktivitas yang terdapat di ruang personal, merupakan representasi leisure dan ketidak-bergunaan di level ekstrim bila dipandang dari ukuran efisiensi dan efektifitas semangat modernisme. AbstractThis article discusses personal and communal spaces as an escape from modernity by using the medium of documentary photography and semiology Barthesian. The goal of is to demonstrate how personal and communal spaces in everyday reality is connected with the narrative of modernity. In this article, the authors show the relation of daily practice that is trivial with the great discourse of modernity in kostan contained in Bandung is oppositional and counterproductive. This study shows that activities in the personal and communal spaces, representing leisure and uselessness at the extreme level when viewed from the measure of efficiency and effectiveness of the spirit of modernism
Pengaruh Komunikasi Persuasif Personal Sales Terhadap Keputusan Pembelian Produk Al-Quran Miracle The Reference E-PEN Rakhmatin, Tina
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.247 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.248

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh komunikasi persuasif personal sales terhadap perubahan sikap konsumen dalam proses keputusan pembelian Al-Quran Miracle the Reference E-Pen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini model Instrumental Theory of Persuasion yang memperhitungkan faktor-faktor komunikator dan pesan, intervening process, dan perubahan sikap. Metode penelitian yang digunakan adalah survei eksplanatori. Teknik pengambilan sampel menggunakan responden sejumlah 86 orang, lalu kemudian dilakukan proportionate random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur, setelah sebelumnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur dalam komunikasi persuasif yakni komunikator dan pesan terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan sikap konsumen yang terdiri dari perubahan kognisi, afeksi, dan konasi dalam proses keputusan pembelian. Pengaruh pesan terbukti memimiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perubahan sikap tersebut dibandingkan komunikator. Faktor-faktor intervening yakni perhatian, pemahaman, dan penerimaan turut memberi andil dalam memberi pengaruh tersebut. AbstractThis research is focusing on how the effect of personal salespersons' persuasive communication on consumers' behaviour change in the decision process of buying Al-Quran Miracle the Reference E-Pen. The theory used in this research is the Instrumental Theory of Persuasion model that reckons the communicator and message factors, intervening process, and behavior change. The method used in this research is explanatory survey. Sampling technique uses 86 respondents, succeeded by proportionate random sampling. The data analysis technique used is path analysis following the validity test and reability test. The output of the research shows that elements in persuasive communication namely communicator and message are proven to have significant effect on the consumers‟ behavior, which consists the cognition, affection, and conation change in the decision process of buying. The message effect is proven to be greater than the communicator effect. The intervening factors namely attention, comprehension, and acceptance also contribute in giving the effect.
Internet Dalam Kajian Komunikasi Antarbudaya Wulandari, Tine Agustin
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.543 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.243

Abstract

Komunikasi dan teknologi informasi telah berkembang pesat. Internet adalah salah satu penemuan terbesar dalam komunikasi dan teknologi informasi yang juga memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia. Pada awalnya, pengguna internet dan masyarakat masih beranggapan bahwa internet merupakan bagian dari komunikasi dan ekspansi teknologi informasi, mereka berpikir "internet adalah sebuah alat bukan sebuah media". Hipotesis ini tidak menghilang ketika orang mulai menggunakan fasilitas internet, seperti email, chatting, dan browser untuk berkomunikasi. Faktanya, internet tidak hanya menjadi media penyimpanan alternative tetapi juga menciptakan pola-pola baru dalam komunikasi. Artikel ini akan berbagi tentang menggunakan internet dalam kajian komunikasi antarbudaya.AbstractCommunication and information technology was expanding incredibly. Internet is one of the biggest invention in communication and information technology equipment which also give a great impact to the human life. In the beginning of its apperance, internet user and society still consider that internet was part of communication and information technology expansion, they think "internet is a tools not a medium". This hypothesis was not vanished when people starts using internet facility, such as e-mail, chatting, and browser to communicate. In fact, internet became not only communication media alternative but also creating new patterns in communication. This article would like to share about the use of internet in the intercultural communication. 
Fungsi dan Strategi Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Menghadapi Pemilu Legislatif 2009 (Studi kasus pada DPD PKS Kota Bandung) Solihin, Olih
Jurnal Common Vol. 1 No. 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.16 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.249

Abstract

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadikan idiologi Islam sebagai landasan perjuangannya, mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Buktinya, dalam dua periode pemilihan umum (Pemilu), yakni tahun 2004 dan 2009, PKS masih bertahan dalam jajaran partai besar tanah air.Kota Bandung yang menjadi salah satu basis massa PKS telah mampu menempatkan partainya menjadi pemenang pada pemilu legislatif tahun 2004. Namun pada pemilu legislatif 2009, PKS hanya mampu menjadi pemenang nomor dua setelah Partai Demokrat. Naik turunnya perolehan suara pada pemilu legislatif sangat ditentukan dan strategi komunikasi politik PKS dalam menghadapi pemilu legislatif 2009, di Kota Bandung. Fungsi komunikasi politik meliputi agregasi, artikulasi, sosialisasi, rekruitmen, dan partisipasi. Sedangkan strategi komunikasi politik meliputi strategi eksistensi pemimpin politik, merawat ketokohan dan memantapkan kelembagaan, menciptakan kebersamaan, negosiasi, dan strategi membangun konsensus dalam pencapaian tujuan komunikasi politik untuk mendapatkan dukungan politik dari publik dalam menghadapi pemilu legislatif 2009.Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh gambaran bahwa dalam menjalankan fungsi dan strategi komunikasi politiknya, PKS Kota Bandung selalu mengacu kepada platform partai, yang disesuaikan dengan karakteristisk perpolitikan di Kota Bandung. Namun demikian, ada beberapa fungsi dan strategi komunikasi politik yang belum dilakukan secara optimal oleh PKS Kota Bandung. Sehingga pada pemilu legislatif 2009, partai ini hanya mempu menjadi pemenang nomor dua setelah Partai Demokrat. AbstractPartai Keadilan Sejahtera (PKS) making Islamic ideology as their struggling principle, get the public appreciation. Actually, in two election periods, 2004 and 2009, PKS still belong to be the one of big parties in Indonesia.Bandung city as the one of PKS participant base was able to put the party being the winner of legislative election 2004. In 2009, however, the party occupying second position after Partai Demokrat. The research aimed to find out function and political communication strategy of PKS in legislative election 2009 at the Bandung city. Meanwhile in purpose, it is to know of function including political leadership existence aggregation, articulation, recruitmen, and participation. And to know of strategy including political leadership existence, figure preservation, and institution stabilization, togetherness establishment, negotiation, and strategy of consensus development in achieve the political communication target for public political sustaining of legislative election 2009. By the study, observer gain the description that in order to implement the function and political communication strategy, PKS of Bandung city always referred to the party platform, in accordance with the political character of Bandung city. However, there are any functions and strategy do not implement in optimum yet. Thus in legislative election 2009, the party only gains the second range after Parti Demokrat.

Page 1 of 1 | Total Record : 7