cover
Contact Name
Ivan Taslim
Contact Email
ivantaslim@umgo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geografi@umgo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi)
ISSN : -     EISSN : 26141671     DOI : -
Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November (2 Nomor dalam 1 Volume) yang pada setiap terbitan berisi maksimal 6 artikel/paper. Publikasi dalam jurnal ini menggunakan Bahasa Indonesia meski juga diperbolehkan dengan menggunakan Bahasa Inggris (english).
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
DETEKSI PERKEMBANGAN LAHAN TERBANGUN KOTA GORONTALO BERDASARKAN CITRA LAST (LANDSAT, ASTER, & SENTINEL-2A) (Detection of the built-up area development in Gorontalo City Based on LAST (Landsat, ASTER, & Sentinel-2A) Imagery) Arthur Gani Koto; Ivan Taslim
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 1, No 2 (2018): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1550.092 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v1i2.177

Abstract

Abstract – Built-up area is easily found in urban areas which is the most land use compared to other land use. The development of the built-up area has also increased with increasing population and increasing economic activity. Most of the population activities in the form of economy, services, trade, offices, education, health, and entertainment facilities that are centralized in urban areas have caused the availability of non-built-up area to shrink further. Detection of the built-up area can be assessed from remote sensing data using urban indices, multispectral classification (supervised and unsupervised classification), and spectral bands. This study aims to detect the built-up area based on multisensor and multitemporal imagery. Landsat 5 TM, Landsat 8, ASTER, and Sentinel-2B (LAST) images were used in this study. Digital image processing is performed on each image using the guided classification method support vector machine (SVM) algorithm. Four classes of land cover were taken, namely built-up area, vegetation, bare land, and water bodies. Samples of built-up area classes were taken as many as 31 random sampling points spread over the study area. Validation tests were carried out for each image based on the ground check. Results of the study showed that the development of the built-up area was directed to the north and the difference in the extent of information on the built-up area due to differences in spatial resolution. Keywords: built-up area, landsat, aster, sentinel, supervised classification, gorontalo Abstrak –Lahan terbangun mudah ditemukan di wilayah perkotaan yang merupakan penggunaan lahan paling banyak dibandingkan penggunaan lahan lainnya. Perkembangan lahan terbangun turut meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi. Sebagian besar aktivitas penduduk berupa ekonomi, jasa, perdagangan, perkantoran, pendidikan, kesehatan, dan sarana hiburan yang terpusat di wilayah perkotaan menyebabkan ketersediaan lahan non-terbangun kian menyusut pula. Deteksi lahan terbangun dapat dikaji dari data penginderaan jauh menggunakan indeks perkotaan (urban index), klasifikasi multispektral (supervised and unsupervised classification), dan saluran spektral (spectral bands). Penelitian ini bertujuan mendeteksi lahan terbangun berdasarkan citra multis-sensor dan multi-temporal. Citra landsat 5 TM, landsat 8, ASTER, dan sentinel-2B (LAST) digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan citra digital dilakukan pada masing-masing citra yang menggunakan metode klasifikasi terbimbing algoritma support vector machine (SVM). Sebanyak empat kelas tutupan lahan diambil, yaitu lahan terbangun, vegetasi, lahan terbuka dan tubuh air. Sampel kelas lahan terbangun diambil sebanyak 31 titik secara random sampling yang tersebar di wilayah penelitian. Uji validasi dilakukan untuk masing-masing citra berdasarkan ground check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan lahan terbangun mengarah ke utara, dan perbedaan luasan informasi lahan terbangun yang disebabkan perbedaan resolusi spasial. Kata kunci: lahan terbangun, landsat, aster, sentinel, klasifikasi terbimbing, gorontalo
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA PANTAI BILATO DI KABUPATEN GORONTALO (Geographic Information System Application for Strategic Tourism Development Areas of Bilato Beach in Gorontalo District) Elpin Ibrahim; Ivan Taslim; Ahmad Syamsu Rijal
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 1, No 1 (2018): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.52 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v1i1.91

Abstract

Abstract - This study aims to create a concept or strategy for the development of Strategic Tourism Area of Bilato Beach located in Gorontalo Regency Gorontalo Province. The planning strategy for the development of Bilato Beach Strategic Area in this research is based on the questionnaire and interview method with the field survey. The results of the interview will be processed using SWOT analysis which further utilizes Geographic Information System (GIS) application with ArcGIS 10.1 device for mapping of tourism development of Bilato Beach. In the result of observation at research location and interview (questionnaire) processed with SWOT approach obtained information about research location, such as white sand along the coastal landscape with the calm sea (Strengths). It's just that as a tourist attraction Bilato Beach has lack of adequate facilities, lack of government attention to the manager both in terms of financial aid and tourism publication (Weaknesses). In terms of Opportunities, Bilato Beach can be a source of income and business community, it is also supported by the terms of affordability/accessibility is quite easy. However, Bilato Beach as a tourist spot also has threats such as community activities and visitors that can be damage the natural habitat at the research location and also the many tourist attractions that make the competition in attracting the tourists. The conclusion of this SWOT analysis result is that Bilato Beach which has been designated as Tourism Strategic Area in Gorontalo Regency according to Province Regulation of Gorontalo Regency No. 4, 2011 still has many shortcomings in terms of tourism facilities and government attention in terms of publication. Keywords: tourism, strategic development, gis, swot analysis, bilato beach, gorontalo Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep atau strategi pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Pantai Bilato yang berada di Kabupaten Gorontalo. Strategi yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan metode wawancara dan survai lapangan. Hasil dari wawancara akan diolah menggunakan analisis SWOT yang selanjutnya memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan perangkat ArcGIS 10.1 untuk pemetaan pengembangan wisata Pantai Bilato. Pada hasil observasi di lokasi penelitian dan wawancara (kuisioner) yang diolah dengan pendekatan SWOT diperoleh informasi tentang lokasi penelitian, diantaranya adalah pasir putih sepanjang bentang alam pantai dengan laut yang tenang (Kekuatan). Hanya saja sebagai tempat wisata Pantai Bilato memiliki kekurangan dari segi fasilitas yang memadai, tidak adanya perhatian pemerintah terhadap pengelola baik dari segi bantuan dana maupun publikasi wisata (Kelemahan). Dari segi Peluang, Pantai Bilato bisa menjadi sumber pendapatan dan usaha masyarakat, hal ini juga didukung oleh segi keterjangkauan yang cukup mudah. Meski demikian Pantai Bilato sebagai tempat wisata juga mempunyai Ancaman seperti aktifitas masyarakat dan pengunjung yang dapat merusak habitat alami di lokasi penelitian dan juga banyaknya tempat wisata yang menjadikan persaingan dalam menarik minat para wisatawan. Kesimpulan dari hasil analisis SWOT ini adalah bahwa Pantai Bilato yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata di Kabupaten Gorontalo menurut PERDA Provinsi Gorontalo No. 4 Tahun 2011 masih memiliki banyak kekurangan dari segi fasilitas wisata dan perhatian pemerintah dalam hal publikasi. Kata kunci: pariwisata, strategi pengembangan, sig, analisis swot, pantai bilato, gorontalo
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI RESORT PEMANGKU HUTAN (RPH) MANGUNAN (Development of Community Based Tourism in Forest Management Resort (FMR) Mangunan) Diyah Sari Anjarika; Muhammad Baiquni; Su Ritohardoyo
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.299 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.222

Abstract

Resort Pemangku Hutan Mangunan merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Belum optimalnya pengembangan pariwisata di RPH Mangunan dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah peran serta masyarakat yang dilihat dari beberapa kelompok stakeholder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi produk wisata dan peran serta masyarakat sebagai stakeholders di RPH Mangunan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan responden baik internal maupun eksternal RPH Mangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kualitas produk wisata di RPH Mangunan berada pada kategori baik, dan 2) terdapat beberapa kelompok stakeholder yaitu masyarakat lokal, pengusaha wisata, operator masing-masing kawasan wisata, Koperasi Notowono, pemerintah, dan lembaga-lembaga lokal masyarakat yang masing-masing memiliki peran dan kepentingan di RPH Mangunan.
SURVEY AND EFFORTS TO IMPROVE MITIGATION ABILITY FOR DISABILITY STUDENTS IN GORONTALO CITY Reski Fauzi Duwingik; Della Nawarita Kasim; Dewi Ayu Ayu; Moh Aristo Dano; Intan Noviantari Manyoe
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.585 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.249

Abstract

The condition of Gorontalo City has a high level of vulnerability to earthquake hazards, for this reason an understanding of earthquakes needs to be done early, especially for children with disabilities. This study aims to determine the level of understanding of earthquake mitigation for students with disabilities in SDLB Gorontalo, especially the blind, deaf, and autism and to find the efforts to improve the mitigation ability of disability students. The method that will be used in this study is the survey method with the instrument used in the form of a questionnaire. The samples in this study were 34 people with disabilities in SDLB of Gorontalo City consisting of blind, deaf and autism students. The results obtained are the level of understanding and ability of students for earthquake mitigation is very low (not good category) where for blind people is 3.5%, while deaf is 1.6%, and autism is 0.1%. For this reason, efforts need to be done to improve the ability of disabilities with cheerful learning media such as cheerful music for the visually impaired, attractive images for the deaf, and for autism given attractive images accompanied by gifts for what they do to improve their abilities and their learning enthusiasm. Keyword: Disability , Students, Ability, Earthquake, Mitigation, Gorontalo.
ANALISIS KERENTANAN DAN KUALITAS AIRTANAH BEBAS DI KOTA MATARAM (Analysis of Vulnerability and Quality of Unconfined Groundwater in The City of Mataram) La Musa; Ig. I. Setiawan Purnama; Slamet Suprayogi
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.223

Abstract

Kerentanan airtanah merupakan suatu kondisi yang menggambarkan mudahnya zat pencemar dalam mempengaruhi airtanah. beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kerentanan airtanah bebas diantaranya kedalaman muka airtanah, jenis akuifer dan jenis litologi diatas akuifer. Kelas mutu air merupakan peringkat kualitas air yang di nilai masih layak untuk dimanfaatkan berdasarkan hasil uji parameter kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Menganalisis persebaran dan tingkat kerentanan airtanah bebas terhadap pencemaran dengan menggunakan metode GOD di Kota Mataram.2). Menganalisis kualitas airtanah bebas menurut parameter fisika, kimia dan biologi di Kota Mataram. Hasil penelitian menunjukan bahwa airtanah bebas di Kota Mataram memiliki potensi kerentanan sedang terhadap pencemaran, berdasarkan hasil uji laboratorium sampel airtanah, ditemukan beberapa sampel yang telah melampaui batas maksimum seperti 1). .Daya Hantar Listrik terdapat pada sampel 1, sampel 3, sampel 4, sampel 14 dan sampel 16 yang terletak di Kelurahan Ampenan Utara, Keluran Dayan Peken, dan kelurahan Ampenan Tengah. 2). Total dissolved solid (TDS) yang terdapat pada hamper seluruh sampel, kecuali sampel 13.3). Bakteri Colliform yang terdapat pada sampel 3, sampel 4, sampel 9, sampel 15, sampel 24 dan sampel 33. Kata Kunci : Kerentanan airtanah bebas, Metode GOD, Kualitas airtanah bebas
PEMETAAN CADANGAN KARBON MENGGUNAKAN CITRA RESOLUSI TINGGI UNTUK PENGELOLAAN TAHURA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG (Carbon Stock Mapping Using High Resolution Image For Management Of Tahura Wan Abdul Rachman Lampung) Nirmawana Simarmata; Yuni Lisafitri; Dudung Muhally Hakim
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.744 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.227

Abstract

Konversi lahan merupakan ancaman yang serius untuk kawasan TAHURA Wan Abdul Rachman dan berdasarkan peta citra landsat tahun 2010, kerusakan TAHURA mencapai 72%. Berdasarkan hasil perhitungan biofisik yang memungkinkanuntuk melakukan penilaian jasa pelayanan ekosistem terhadap hutan di kawasan TAHURA yang akan digunakan dalam pembangunan kawasan tersebut. Jasa pelayanan ekosistem hutan dapat dihitung melalui besaran biomassa dan serapan karbon yang hilang pada hutan tersebut. Estimasi kandungan biomassa dan karbon dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, melalui analisis regresi dari nilai NDVI Citra SPOT 6/7 yang dapat dikorelasikan dengan biomassa aktual. Distribusi biomassa di atas permukaan terdiri atas dua model yaitu peta model 1 dan model 2 yang diklasifikasikan menjadi 5 kelas kerapatan biomassa yakni kelas biomassa 1 model 1 berkisar antara -2,03 – 763,72 ton/ha, kelas 2 antara 763.72 – 1.658,09 ton/ha, kelas 3 antara 1.658,09 – 2.431,60 ton/ha, kelas 4 antara 2.431,60 – 2.963,38 ton/ha dan kelas 5 antara 2.963,38 – 3857,75. Kerapatan biomassa model 2, kelas 1 antara -1,242 - -7,71 ton/ha, kelas 2 antara -7,71 – 352,02 ton/ha, kelas 3 antara 353,02 – 663,14 ton/ha, kelas 4 antara 663,14 – 877,04 ton/ha, dan kelas 5 antara 877,04 – 1.236,77 ton/ha. Berdasarkan hasil estimasi Stok karbon model 1 memiliki nilai maksimum yaitu 616,36. Sementara stok karbon model 2 terdapat sekitar 964,435 ton/ha.
PEMANFAATAN NETWORK ANALYSIS DALAM MENGIDENTIFIKASI OBJEK WISATA BUDAYA DI KABUPATEN TANAH DATAR (Utilization of Network Analysis in Identifying Culture Tourism Object in Tanah Datar District) Eko Satria Permana; Triyatno Triyatno; Adenan Yandra Nofrizal
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.114 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.224

Abstract

Abstrak – Potensi pariwisata Indonesia sangatlah besar dari Sabang sampai Merauke dengan segala macam obyek pariwisata, yang kesemuanya itu diharapkan mampu menarik lebih banyak lagi devisa negara, baik dari wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negara. Pendekatan sistem informasi geografis mampu memetakkan persebaran lokasi objek wisata serta melakukan analisis jarak antar lokasi wisata. Data yang digunakan dalam analisis lokasi wisata melalui pendekatan survei lapangan lalu dihubungkan dengan jaringan jalan. Dimana titik koordinat dari lokasi objek wisata budaya diolah menggunakan metode Network Analysis yang berguna menentukan lokasi objek wisata budaya dan jarak terdekat antar objek wisata budaya dari kota Batusangkar di Kabupaten Tanah Datar. Dalam peneitian ini kami mengambil 11 titik sampel objek wisata budaya yang ada di Kabupaten Tanah datar dan dilindungi oleh undang undang. Hasil yang diperoleh berupa peta sebaran objek wisata budaya dan jarak terdekat antar objek wisata budaya yang ada di Kabupaten Tanah Datar
SUBSURFACE STRUCTURE IDENTIFICATION IN ILOTIDEA USING ELECTRICAL METHOD FOR DEVELOPED THE FLOOD TOURIST SCIENCE VILLAGE Dewi Darmayanti Tolodo; Muhamad Danial Suma; Nana Juhriana Yusuf; Intan Noviantari Manyoe
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 1 (2019): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.059 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i1.252

Abstract

Gorontalo is one area that is very vulnerable to flooding. Flood problems in Gorontalo must have a solution that can have a positive impact on the community and the government. The purpose of this research is to identification subsurface structure of the Ilotidea Region by using resistivity method. The result of this research will be used for the fundamental of developing the Flood Tourist Science Village. The method that used in this research is to take subsurface data by using the IPMGEO-4200 Electrical Resistivity Meter in 6 points at Ilotidea Village. Processing data through calculating the apparent resistivity (ρa) by entering the values ∆V, I, R and K, then interpreting the subsurface structure of the Ilotidea region. Based on the results of the data analysis, there are obtained 5 layers at each data retrieval point. The layers found at each point are composed of sandy clay, clay, sand, clay, and sandstone. Based on the results of the interpretation of the subsurface structure, the sandy clay layer is arranged with a layer of clay which has the characteristic of not easily escaping the water. This causes the Ilotidea area to be very vulnerable to flooding because when surface runoff and rainfall falls into this area has a high intensity and volume it will cause inundation due to the absence of water absorbed by material found below the surface. Based on the subsurface structure of the Ilotidea region, the house foundation that will be made in a flood tourism science village must reach a depth of 5-10 m where at this depth the layer is a clay layer which is not easy to escape and elastic so the house is not easy to collapse
KARAKTERISTIK TANAH HAHT (HUMAN ALTERED-HUMAN TRANSPORTED) DI AREA PERDESAAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN (Characteristics of HAHT (Human Altered-Human Transported) Soil in Rural Areas for Environmental Sustainability) Ahmad Fauzan Adzima; Muhammad Anggri Setiawan; Djati Mardiatno
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 2 (2019): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.176 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i2.373

Abstract

Abstract - HAHT (Human Altered-Human Transported) soil is soil formed as a result of anthropogenic intervention. The land developed following the pattern of human needs that were suspected of having various problems and impacting the environment sustainability. The purpose of this study is to analyze the effect of HAHT soil characteristics on environmental sustainability. The method used in this research is survey and laboratory test. The results showed that human intervention has a real influence on the soil. HAHT soil characteristics ultimately affect soil function and adversely affect environmental sustainability. Keywords: HAHT Soil, Soil characteristic, Environmental sustainability. Abstrak - Tanah HAHT (Human Altered-Human Transported) merupakan tanah yang terbentuk hasil intervensi antropogenik. Tanah tersebut berkembang mengikuti pola kebutuhan manusia yang dicurigai memiliki berbagai permasalahan dan berdampak terhadap kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh karakteristik tanah HAHT terhadap kelestarian lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intervensi yang dilakukan manusia telah memberikan pengaruh yang nyata terhadap tanah. Karakteristik tanah HAHT pada akhirnya memengaruhi fungsi tanah dan berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan di lokasi penelitian. Kata Kunci : Tanah HAHT, Karakteristik tanah, Kelestarian lingkungan.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM IDENTIFIKASI SMELLSCAPE DI DESA WISATA PENTINGSARI (Implementation of System Information for Identification of Smellscape in Pentingsari Tourism Village) Amandus Jong Tallo; Nami Fitricia Pasaribu; Asep Syaiful Bahri; Choirul Mubarok
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 2, No 2 (2019): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4920.457 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v2i2.283

Abstract

Pengembangan desa wisata berbasis potensi spasial dapat menjadi salah satu daya tarik pariwisata berkelanjutan. Desa wisata Pentingsari sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia memiliki ragam aktivitas yang dapat menghasilkan bau guna meningkatkan identitas kawasan. Bau yang dihasilkan bersifat alami maupun buatan manusia, ditangkap oleh sensori penciuman wisatawan, kemudian akan menjadi dasar keputusan wisatawan untuk tinggal maupun kembali lagi pada masa mendatang.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pola sebaran bau di desa Wisata Pentingsari, serta keterkaitan dengan penggunaan lahan eksisting sebagai salah satu potensi dalam mengembangkan desa wisata. Penelitian ini menggunakan Nearest Neabour Analysis dengan mengidentifikasi segala sumber bau yang di survai sejak pagi hingga malam hari dengan sistim grid pada 65 titik lokasi. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 4 macam bau yang ada di desa pentingsari yaitu: tanah, pohon, kotoran hewan dan sawah. 60 % wilayah didominasi oleh pertanian sehingga Aroma pohon dan tanah kotoran merata di wilayah utara hingga selatan desa. Bau kotoran hewan berbada hanya pada di utara dan selatan desa, sedangkan bau sawah hanya di wilayah selatan desa , meningat luasan sawah hanya terdapat pada satu titik di wilayah selatan