cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan" : 8 Documents clear
ANALISIS KEUNTUNGAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER POLA MANDIRI DI KABUPATEN NABIRE Tebai, Natan; Roy, Marloza
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyediaan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi perlu mendapat perhatian yang serius terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat dan tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Keuntungan pemeliharaan ayam broiler pola mandiri di Desa kali semen Kecamatan Nabire Barat Kabupaten nabire. Penelitian di laksanakan selama 1 bulan mulai tanggal 16 April sampai dengan 16 Mei 2024. Sampel dari penelitian adalah 4 orang Peternak dengan populasi yang terdiri dari Suyono 3000 ekor, Alif 4000 ekor dan Syarul 6000 ekor. yang di analisa dari penelitian ini adalah Total biaya produksi, Penerimaan, Pendapatan dan R/C Ratio, pemeliharaan ayam broiler Pola mandiri di Kecamatan Nabire Barat adalah sangat menguntungkan yang di lihat pada R/C Ratio sebesar 1.9 artinya usaha ayam broiler pola mandiri di Kecamatan Nabire Barat layak untuk dikembangkan.
PERFORMAN PRODUKSI BURUNG PUYUH (Cortunix coturnix Japonica) FASE PETELUR YANG DIBERI TEPUNG BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) DALAM PAKAN Tumbal, Estepanus L. S.; Pekei, Derince; Sawo, Kostafina
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan di kandang percobaan milik Peternak Rafael Monim di Kelurahan Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh 12 satuan percobaan dan masing-masing terdiri dari 4 ekor burung puyuh sehingga dibutuhkan 48 ekor burung puyuh betina. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian Tepung Buah Mengkudu (TBM) dengan level 0% (P0), 3% (P1), 6% (P2) dan 9% (P3). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik ternak puyuh Kontrol (P0) atau tanpa pemberian TBM dengan perlakuan pemberian TBM hingga level 9% dalam ransum, memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05), yang berarti non significan untuk variabel Konsumsi Ransum, Jumlah Telur, Bobot Telur, Konversi Ransum dan Produksi Telur Puyuh (QDP). Berdasarkan data nilai rata-rata, maka untuk variabel konsumsi ransum yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 6% (P2), untuk variabel jumlah telur yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 0% (Po), untuk variabel bobot telur yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 3% (P1), untuk variabel konversi ransum yang terbaik atau terendah diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 9% (P3), sedangkan untuk variabel produksi telur (QDP) yang tertinggi diperoleh pada perlakuan tepung buah mengkudu 6% (P2). Berdasarkan hasil pada semua variabel penelitian yang diperoleh, maka perlakuan yang paling baik adalah perlakuan pemberian tepung buah mengkudu 6% (P2).
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BUAH MENGKUDU (MorindaCitrifolia L) DALAM PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM PETELUR FASE LAYER ., Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung buah mengkudu dalam pakan terhadap produktivitas ayam petelurf ase layer. Pemberian tepung buah mengkudu dalam pakan dapat berpengaruh nyata terhadap produksi telur (HDP) dengan level 4,5% pada ayam petelur fase layer.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 4 ekor ayam, sehingga ayam yang digunakan berjumlah 64 ekor. Adapun Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut :P0 =sebagai kontrol (tanpa tepung buah mengkudu)P1= Pakan basal + 1,5% tepung buah mengkudu,P2= Pakan basal + 3 % tepung buah mengkudu,P3= Pakan basal + 4,5% tepung buah mengkudu. Berdasarkan hasil penelitian da pembasahan pada BAB IV maka ditarik kesimpulan bahwa: (a).Pemberian tepung buah mengkudu (TBM) dalam pakan tidak berpengaruh nyata (Fhitung<Ftabel) terhadap konsumsi pakan, berat telur, dan konversi pakan pada ayam petelur fase layer.(B).Pemberian tepung buah mengkudu (TBM) dalam pakan dengan level 4,5% (perlakuan P3) berpengaruh nyata terhadap hen day production (HDP), (Fhitung>Ftabel) dan menghasilkan nilai HDP tertinggi yakni rata-rata 87.56%
Potensi Dan Strategi Pengembangan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya Indey, Seblum
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Papua Barat Daya. Artikel ini disusun untuk mengetahui location quotient (LQ). Metode penelitian yang digunakan adalah telusur data sekunder dan analisis LQ. Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ, maka diketahui bahwa 22,73% distrik yang berada di wilayah Kabupaten Sorong sangat berpotensi untuk pengembangan ternak sapi potong dan dikategorikan sebagai wilayah basis. Analisis KPPTR di Kabupaten Sorong diperoleh nilai KPPTR (E) sebesar -10393.8 ST. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa lima distrik di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya merupakan basis ternak sapi potong mampu memproduksi sapi potong untuk kepentingan wilayah itu sendiri maupun membantu wilayah lain yang kekurangan ternak sapi potong
PENAMPILAN REPRODUKSI INDUK KAMBING KACANG (Capra aegagrus hircus) DI KAMPUNG WADIO-SP3 DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Palenga, Nurlaila Susilawati
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja reproduksi induk kambig kacang, merupakan gambaran dari kemampuan induk kambing kacang dalam bereproduksi, terutama dalam kemampuan induk untuk melahirkan sejumlah anak dan kemampuan untuk menyusui selama anak periode prasapih. kinerja reproduksi induk kambing Kacang diantaranya: rataan litter size 1,23 ekor; rasio anak jantan betina 53-47%; bobot induk saat melahirkan 19,3 ± 2,18 kg; daya hidup anak prasapih 83% dan selang beranak 268 ± 34 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi induk kambing kacang di Kampung Wadio-SP3 Distrik Nabire Barat Kabupaten Nabire. Hasil penelitian, menunjukan bahwa Umur pertama kawin, adalah 10- 12 bulan, lama kebuntungan, adalah 5 bulan, jumlah anak perkelahiran adalah 1 cempe (anak kambing), sebesar 80%, kalahiran kembar 2, sebesar 15% dan kelahiran kembar 3, sebsar 5%., umur sapih adalah 3 bulan, jarak beranak adalah 8 bulan.
PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP SERANGAN HAMA Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG DAUN DI PAMPUNG BUMI RAYA DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Hra, Petronela; Dualembang, Erlina; ., Masniar; Ryan, Ishak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun (Allium ampeloprasumvar) merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibutuhkan sebagai bahan pelengkap bumbu masakan guna menambah citarasa dan kenikmatan makanan, bahkan kandungan dari bawang daun pada kadar tertentu sangat baik untuk kesehatan. Kebutuhan masyarakat terhadap bawang daun terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Produksi bawang daun terus mengalami peninngkatan namun hama Spodoptera exigua merupakan salah satu masalah dalam usaha tani bawang daun yang merupakan hama penting pada setiap musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hama Spodoptera exigua dalam hal penyebaran kelompok telur terhadap tanaman bawang daun monokultur dan tanaman tumpang sari, tingkat kerusakan dan pola tanam tumpang sari terhadap serangan hama Spodoptera exigua pada tanaman bawang daun monokultur dan tanaman tumpang sari. di Kampung Bumi Raya Distrik Nabire Barat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 8 MST tidak ditemukan telur, larva dan imago pada semua perlakuan, sementara jumlah larva bervariasi dari 0 sampai 3; kerusakan daun pada perlakuan bawang daun monokultur jauh lebih tinggi dibandingkan kerusakan pada tanaman bawang daun yang ditumpangsari dengan cabai, tomat dan sawi; jumlah predator pada perlakuan bawang daun mokultur paling sedikit dibandingkan jumlah predator.
NAFKAH BERKELANJUTAN PETANI SUKU DANI BERBASIS NATURAL CAPITAL DI KAMPUNG KALISEMEN DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Liborang, Hans F.; Roy, Marloza; Ramandey, Johanes M.
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to determine the sustainable livelihood of Dani tribal farmers based on natural capital in Kalisemen Village, West Nabire District, Central Papua Province. This research approach was carried out using a qualitative approach and the type of research was descriptive research. The data used in this research are primary data and secondary data. Data collection was carried out using the triangulation method in the form of observation, interviews and documentation. Qualitative data analysis is carried out continuously, consisting of data collection, data analysis, data reduction, where the data is processed by carrying out three stages of activities and carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusions through data verification. The results of this research show that the sustainable livelihood of the Dani tribe community in Kalisemen Village is based on natural capital using a multiple cropping system and also planting time patterns to maintain stable livelihoods in the form of cash with financial capital. capital) as well as improving the quality of children's education in the form of human capital as well as maintaining their social capital
MANAJEMEN REPRODUKSI INDUK SAPI BALI DI KAMPUNG BUMI MULIA DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE Dumupa, Encela; Dogomo, Emanuel; Putra, Trijaya Gane
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal FAPERTANAK Jurnal Pertanian dan Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha peternakan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan adalah beternak sapi potong, yang berbentuk usaha peternakan rakyat. Populasi sapi di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh masyarakat/ petani dalam skala usaha peternakan rakyat. pada tahun 2013 sebanyak 12,3 juta ekor (97,8 %) ternak sapi berada di 5,1 juta petani dan sisanya 2,2 % berada di perusahaan berbadan hukum, pedagang dan kelompok lainnya (Ismono et al., 2015), sehingga kepemilikan sapi potong di tingkat petani rata - rata berkisar 2,412 ekor per petani. Sebagaimana halnya kondisi peternakan sapi nasional, kondisi peternakan sapi di Nabire juga merupakan usaha peternakan rakyat dengan skala kepemilikan antara 2-3 ekor, dan diusahakan secara sambilan. Kondisi peternakan demikian ditengerai sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan populasi yang berimbas tidak tercapainya kebutuhan daging nasional. Terdapat tiga faktor utama yang harus diperhatikan untuk mendukung keberhasilan pengembangannya yaitu feeding (pakan), breeding (perkembang biakan) dan manajemen. Pada usaha peternakan rakyat, faktor perkembang-biakan (reproduksi) sering kali menjadi penghambat pengembangan budidaya ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen reproduksi induk sapi Bali yang dilakukan petani-peternak di Kampung Bumi Mulia Distrik Wanggar Kabupaten Nabire. Metode penelitian dilakukan secara observasi dan wawancara langsung terhadap sampel terpilih yang ditetapkan secara simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Penanganan perkawinan calon induk/ induk sudah baik mmendekati anjuran pedoman teknis dimana seluruh peternak (100%) memahami tanda-tanda birahi sapi, 78,18 % melakukan perkawinan pertama calon induk sapi umur 2-2,5 tahun (setelah dewasa tubuh) dan 76,36 % peternak mengawinkan sapi birahinya pada waktu akhir birahi, seluruh peternak juga memahami tanda-tanda/ diagnosa kebuntingan sapi. 2). Penanganan terhadap sapi bunting, hanya 20 % peternak memberikan pakan tambahan (pakan penguat), seluruh (100 %) peternak telah melakukan pengamanan/ pemisahan sapi bunting dari sapi lain. 3). Penanganan sapi beranak dan laktasi, seluruh (100 %) peternak memahami tanda-tanda sapi akan beranak dan membantu proses kelahiran, hanya 20 % peternak memberikan pakan tambahan (pakan penguat) pada sapi laktasi, dan seluruh (100 %) peternak melakukan pengamanan/ pemisahan induk laktasi dari sapi lain (selama 2 bulan sejak beranak). 4). Perkawinan setelah beranak, 72,72 % peternak mengawinkan pada birahi ketiga setelah beranak, 12,73 % peternak mengawinkan pada birahi kedua dan 14,54 peternak mengawinkan setelah birahi ketiga. 5). Umur pemeliharaan induk, 80 % peternak memelihara/ mempertahankan induk sapi sampai umur lebih dari 7 tahun dan 20 % mempertahankan induk sampai umur 7 tahun.

Page 1 of 1 | Total Record : 8