cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmukeperawatanjiwa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
ISSN : -     EISSN : 26212978     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa [e-ISSN 2621-2978] is a means of developing and publishing scientific works for researchers, lecturers and practitioners of mental nursing published by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa is an electronic journal with an open access journal system published twice a year, namely in May and November. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa publishes articles within the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy, risk and disturbance groups. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Analisis Tanda dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia Eka Malfasari; Rizka Febtrina; Dini Maulinda; Riska Amimi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.247 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.478

Abstract

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah tak terkontrol.Tujuan penelitian ini adalah untukMenganalisa Gambaran Tanda dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan pada pasien di RSJ Tampan ProvinsiRiau.Penelitian ini dilakukan terhadap 16 responden dengan teknikeccidental sampling.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian desain deskriptif.Variabel dependen diukur menggunakan lembar observasi tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan yang disusun peneliti dengan 10 item pernyataan didapatkan hasil observasi muka merah dan tegang (ya 15, tidak 1), mata melotot/ pandangan tajam (ya 15, tidak 1), mengepalkan tangan (ya 16), mengatup rahang dengan kuat (ya 12, tidak 4), bicara kasar (ya 16), suara tinggi, menjerit atau berteriak (ya 16), mengancam secara verbal dan fisik (ya 14, tidak 2), melempar atau memukul benda/orang lain (ya 13, tidak 3), merusak barang atau benda (ya 7, tidak 9), tidak mempunyai kemampuan untuk mengontrol kemampuan perilaku kekerasan (ya 6, tidak 10). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaTanda dan gejala yang sering muncul pada orang dengan resiko perilaku kekerasan yaitu : mengepalkan tangan, bicara kasar, suara tinggi, menjerit atau berteriak Kata kunci: tanda dan gejala, perilaku kekerasan SIGN AND SYMPTOMP ANALYSIS OF VIOLENCE BEHAVIOUR FOR SCHIZOPHRENIA PATIENTS ABSTRACTViolent behavior is a condition in which a person commits an act that can be physically harmful, both to himself and others, accompanied by anger and uncontrollable nervousness. The aim of this study was to analyze the description of signs and symptoms of the risk of violent behavior in patients at Tampan Hospital in Riau Province. This study was conducted on 16 respondents with eccidental sampling techniques. This research is a quantitative research with descriptive design research design. Variable. The dependent variable was measured using observation sheets of signs and symptoms of risk of violent behavior compiled by the researcher with 10 statement items obtained from the observation of red and tense face (yes 15, no 1), eyes glaring / sharp eyes (yes 15, no 1), fist ( yes 16), firmly jaws closed (yes 12, no 4), rough talk (yes 16), high voice, scream or scream (yes 16), verbally and physically threatening (yes 14, no 2), throw or hit objects / other people (yes 13, no 3), damaging goods or objects (yes 7, no 9), do not have the ability to control the ability of violent behavior (yes 6, no 10). The results of this study indicate that signs and symptoms that often appear in people at risk of violent behavior, namely: clenching fists, talking roughly, high voices, screaming or screaming. Recommendations for future researchers to be able to conduct further research so that they can examine what therapies can be done in patients at risk of violent behavior. Keywords: signs and symptoms, violent behavior
Pengkajian Stres pada Penyandang Diabetes Mellitus Ria Afnenda Naibaho; Niken Safitri Dyan Kusumaningrum
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.393 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.455

Abstract

Stres dapat dialami oleh penyandang Diabetes Mellitus atau DM karena harus menjalankan perubahan pola hidup seperti pengaturan pola makan, kontrol gula darah, mengkonsumsi obat-obatan, dan memperbanyak aktivitas yang bertujuan agar tidak terjadi peningkatan gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres yang dialami oleh penyandang DM. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner Depression Anxiety Stres Scale (DASS). Pengambilan sampel dilaksanakan selama bulan Mei 2018 menggunakan teknik consecutive sampling pada pasien di Rowosari, Semarang. Sebanyak 112 responden telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan secara univariat yang memaparkan frekuensi dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpartisipasi adalah perempuan (77,7%) dan mengalami komplikasi (82,1%). Temuan lainnya menunjukkan bahwa lebih banyak penyandang DM yang mengalami stres sedang (32,1%) daripada stres normal, ringan, berat atau sangat berat. Penyandang DM yang memiliki tingkat stres sedang memiliki ciri-ciri mudah marah, mudah sensitif, sulit beristirahat, merasa lelah karena cemas, tidak sabar, gelisah, dan tidak dapat memaklumi hal yang dapat menganggu. Secara umum, kebanyakan penyandang DM sering kali menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas dan juga sulit untuk beristirahat. Kata kunci: diabetes mellitus, glukosa darah, kadar glukosa darah, stres ASSESSMENT OF STRESS IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS ABSTRACTStress can be experienced by patients with Diabetes Mellitus or DM because they have to run lifestyle changes such as diet, blood sugar control, drugs consumption, and reproduce activities aimed at not increasing blood sugar. The study aimed to determine level of stress in diabetes patients in patients with DM. This research was a quantitative research with cross sectional approach and using Depression Anxiety Stress Scale (DASS) questionnaire. Consecutive sampling technique was used to gather the data from respondents in Rowosari Semarang in May 2018. One hundred and twelve patients full-filed the questionnaire. Data analysis was carried out univariately which explained the frequency and percentage. The majority of respondents were women (77.7%) and had complication of DM (82.1%). Findings also revealed that more of diabetes patients have experienced moderate stress (32.1%) than normal, mild, severe, or very severe. Patients with diabetes who have moderate levels of stress have characteristics of easy irritated, sensitive, difficult to rest, displeasure, anxious, and cannot understand things easily. Generally speaking, more diabetes patients consume more energy for worry something easily irritated and difficult to rest.  Keywords: diabetes mellitus, blood glucose, blood glucose level, stress
Manfaat Terapi Reminiscence dalam Mengatasi Depresi pada Lansia Erlina Hermawati; Iman Permana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.712 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.447

Abstract

Tahapan lansia merupakan tahap akhir dalam kehidupan manusia. Salah satu masalah psikososial yang sering terjadi pada lansia adalah depresi. Terapi reminiscence merupakan salah satu terapi non farmakologis yang dapat menurunkan tingkat depresi lansia. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengkritisi dan menganalisa artikel penelitian mengenai manfaat terapi reminiscence pada lansia yang mengalami depresi. Pencarian artikel melalui database seperti Google scholar, Pubmed, Proquest, JSTOR dan EBSCO dengan keywords “geriatric” AND “reminiscence therapy” AND “depression”. Tahap pertama pencarian diperoleh 11.420 artikel. Tahap kedua dengan memilih artikel fulltext dan diterbitkan pada tahun 2016 sampai tahun 2019. Tahap ketiga dengan memilih artikel berdasarkan kriteria inklusi. Tahap keempat diperoleh 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian kritis pada artikel menggunakan CASP (Critical Appraisal System Programme). Terdapat dua jenis terapi reminiscence yang dapat dilakukan pada lansia untuk menurunkan depresi yaitu terapi reminiscence yang dilaksanakan secara individu dan berkelompok. Terapi reminiscence dapat bermanfaat dalam menurunkan tingkat depresi pada lansia. Kata kunci: terapi reminiscence, lansia, depresi BENEFITS OF REMINISCENCE THERAPY TO RESOLVE DEPRESSION ON ELDERLY ABSTRACTThe elderly stage is the final stage in human life. One of the psychosocial problems that often occurs in the elderly is depression. Reminiscence therapy is a non-pharmacological therapy that can reduce the level of depression in the elderly. This article aims to identify, critique and analyze research articles regarding the benefits of reminiscence therapy in the elderly with depression. Search articles through databases such as Google Scholar, Pubmed, Proquest, JSTOR and EBSCO with the keywords "geriatric" AND "reminiscence therapy" AND "depression". The first phase of the search was 11,420 articles. The second stage is by selecting fulltext articles and published in 2016 to 2019. The third stage is by selecting articles based on inclusion criteria. In the fourth step, 7 articles were obtained that met the inclusion criteria. Critical assessment of the article uses CASP (Critical Appraisal System Program). There are two types of reminiscence therapy that can be done in the elderly to reduce depression, namely reminiscence therapy which is carried out individually and in groups. Reminiscence therapy is beneficial in reducing the level of depression in the elderly. Keywords: reminiscence therapy, elderly, depression
Gambaran Psikologis Kepuasan Keluarga dalam Menerima Asuhan Keperawatan Ana Triwijayanti; Rodhiyatun Rodhiyatun; Rizal Nur Rohman; Nurul Handayani; Yunita Puspasari; Rahayu Rupiyanti; Livana PH; Novi Indrayati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.128 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.480

Abstract

Asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien akan lebih optimal jika melibatkan keluarga. Keluarga   sebagai   suatu   kelompok   individu   dalam   keluarga yang  dapat   mencegah masalah dan memperbaiki masalah kesehatan serta pengambilan keputusan dalam meningkatkan derajat kesehatan anggota keluarganya. Status kesehatan pasien sebagian besar ditentukan oleh kondisi keluarganya, sehingga penetapan   keluarga   sebagai klien   atau   sasaran   asuhan   keperawatan merupakan hal yang tepat. Pemberian asuhan keperawatan pada keluarga mampu meningkatkan kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga kepuasan dalam menerima pelayanan dapat dikaji lebih lanjut. Kepuasan keluarga sebagai penerima asuhan keperawatan sangat tergantung pada persepsi dan ekspektasi keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran psikologis kepuasan keluarga dalam menerima asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSI Kendal. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dilakukan pada 96 orang keluarga yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan. Data dianalisis secara univariat berupa central tendensi dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat puas dalam menerima asuhan keperawatan (54%). Kata kunci: kepuasan, keluarga pasien, asuhan keperawatan PSYCHOLOGICAL DESCRIPTION OF FAMILY SATISFACTION IN RECEIVING NURSING CARE ABSTRACTNursing care provided to patients will be more optimal if it involves the family. Family as a group of individuals in a family that can prevent problems and improve health problems and decision making in improving the health status of family members. The patient's health status is largely determined by his family's condition, so determining the family as a client or nursing care target is appropriate. The provision of nursing care to families can increase family independence in overcoming health problems so that satisfaction in receiving services can be studied further. Family satisfaction as a recipient of nursing care is highly dependent on family perceptions and expectations. The study aims to determine the psychological picture of family satisfaction in receiving nursing care in Kendal Hospital Inpatient Room. Quantitative research with descriptive design was conducted on 96 families selected by accidental sampling. The research instrument used a questionnaire consisting of 12 questions. Data were analyzed univariately in the form of central tendency and frequency distribution. The results showed that the majority of respondents expressed very satisfied in receiving nursing care (54%). Keywords: satisfaction, patient's family, nursing care
Efektivitas Psikoedukasi Keluarga dalam Menurunkan Beban Keluarga pada Keluarga Pasien Ulkus Diabetes Melitus Aisyah Dzil Kamalah; Ahsan Ahsan; Heri Kristianto
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.812 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.339

Abstract

Ulkus diabetes mellitus merupakan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang digolongkan dalam penyakit luka kronik sehingga biaya yang digunakan dalam penyembuhan relatif banyak. Kondisi pasien ulkus yang tidak stabil menyebabkan masalah psikososial pada keluarga, seperti beban pada keluarga. Beban keluarga dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien ulkus DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga dalam menurunkan beban keluarga dalam merawat pasien ulkus DM. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre-post test with control group. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan purposive smpling. Jumlah sampel sebanyak 30 caregiver yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. instrumen yang digunakan adalah The Burden Scale untuk mengukur beban keliarga. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan r tabel (0,361) r hitung (0,765) dan r alpha / koefisien reliabilitas (0,907). Psikoedukasi keluarga dilakukan dalam 5 sesi. Hasil penelitian menunjukkan p value (0,000) < α (0,05) baik. Psikoedukasi efektif dalam menurunkan beban keluarga. Kata kunci: beban keluarga, pasien ulkus diabetes mellitus, psikoedukasi keluarga THE EFFECTVENESS OF FAMILY PSYCHOEDUCATION IN REDUCES FAMILY BURDEN IN THE FAMILY WITH ULCERS DIABETIC PATIENTS  ABSTRACTUlcers Diabetes Mellitus is a complication of Diabetes Mellitus which is classified in wound chronic, it needs a lot of cost to recovery a. Unstable physical and emotional condition of a patient can make psychosocial problems such as burden family. Burden can affect the family in taking care of patients with diabetic ulcers. This study aimed to determine the effectiveness of family psychoeducation in reducing  family  burden when taking care of patients with diabetic ulcers in Malang. This design of study was quasi – experimental pre – post test with control group. The sampling method used was purposive sampling with 30 caregiver as total sample and divided into treatment group and control group. The instruments of this research were The Burden Scale to measure the family burden . The results of the validity and reliability test show r table (0.361) r count (0.765) and r alpha / reliability coefficient (0.907). Family psychoeducation was conducted in five sessions. The results showed the p value (0.000) < α (0.05) in burden family. Psychoeducation is effective in reducing family burden.  Keywords: burden family, patients with ulcer diabetes mellitus, family psychoeducation.
Peran Neuroprotektor Astaxanthin dalam Pencegahan Penyakit Alzheimer Leonardo Arwin; Jihan Nur Pratiwi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.467 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.469

Abstract

Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang terjadi secara bertahap dan progresif disebabkan oleh kematian sel neuron. Bertambahnya usia, cidera kepala traumatis, depresi, penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, usia orang tua yang lebih tinggi, merokok, riwayat keluarga demensia dapat meningkatkan risiko penyakit. Alzheimer tidak dapat disembuhkan, namun terdapat beberapa obat yang dapat mengatasi gejala simptomatis dari penyakit ini seperti inhibitor colinesterase dan N-metil D-aspartat (NMDA) parsial. Astaxanthin diketahui memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi sepuluh kali lebih kuat dari kelompok karoten lain. Sehingga dapat menjadi neuroprotektor dengan meningkatkan pembersihan Aβ, melindungi viabilitas sel dari kerusakan yang disebabkan oleh Ab25-35, dan menghambat ekspresi IL-1b dan TNF-a. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melaporkan temuan ilmiah terbaru tentang peran protektif dan kuratif astaxanthin pada otak manusia terhadap peradangan saraf, stres oksidatif dan, lebih umum, pada efek menguntungkan bagi pasien dengan gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelusuran artikel melaui database NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 1997 sampai tahun 2019 dengan 24 sumber pustaka. Tema yang dikumpulkan terkait dengan mekanisme neuroprotektor astaxanthin terhadap Alzheimer. Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan yaitu astaxanthin dapat mencegah kerusakans sel otak sebagai pencegahan Alzheimer. Kata kunci: alzheimer, astaxanthin, neuroprotektor THE ROLE OF NEUROPROTECTOR ASTAXANTHIN AGAINST ALZHEIMER DISEASE ABSTRACTAlzheimer's is a neurodegenerative disease that occurs gradually and progressively caused by neuronal cell death. Increasing age, traumatic head injury, depression, cardiovascular and cerebrovascular diseases, higher age of parents, smoking, family history of dementia can increase disease. Alzheimer's cannot be cured, but there are some drugs that can overcome the symptomatic of this disease such as colinesterase inhibitors and partial N-methyl D-aspartate (NMDA). astaxanthin has higher antioxidant and anti-inflammatory properties than other carotene groups. Can be used as a neuroprotector by increasing Aβ regulation, protecting cell viability from damage caused by Ab25-35, and inhibiting the repair of IL-1b and TNF-a. The purpose of this literature evaluation is to report the latest scientific findings on the protective and curative role of astaxanthin in the human brain against nerve inflammation, oxidative stress and, more generally, on beneficial effects for patients with neurodegeneratives such as Alzheimer's. The method used in this article is article searching through the NCBI database and Google Scholar. Last year the library sources were from 1997 to 2019 with 24 library sources. The theme collected is related to the astaxanthin neuroprotector transition to Alzheimer's. The results of the synthesis of articles that have been found is that astaxanthin can prevent brain cell damage as against Alzheimer's. Keywords: alzheimer, astaxanthin, neuroprotector
Pengalaman Klien dengan Kesurupan Wigyo Susanto; Dian Oktaviana
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.068 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.476

Abstract

Banyak diberitakan oleh  media masatentang munculnya kasus kesurupan masal atau yang sering dikenal dengan mass dissociative trance disorder, kasus tersebut kerap sekali terjadi pada siswa dan siswi yang sedang mengenyam pendidikan ditingkat SD, SLTP, SLTA, bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi. Munculnya fenomena tersebut tentunya menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat luas dan lebih khusus lagi bagi para akademisi, mengapa fenomena tersebut bisa terjadi?, apa yang mereka rasakan sehingga bisa mengalami kesurupan?. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fenomena kesurupan secara mendalam dengan uangkapan langsung dari individu yang pernah mengalami kesurupan di Universitas Islam Sultan Agung Semarang melalui studi fenomenologi deskriptif, untuk mendapatkan gambaran bagaimana pengalaman seseorang yang pernah mengalami kesurupan. Penelitian studi fenomenologi dengan metode kualitatif, yaitu menggali informasi sedalam-dalamnya tentang pengalaman seseorang yang meliputi sikap, keyakinan, kepercayaan, dan perilaku dari sudut pandang individu tersebut.Analisa menggunakan Georgi. Hasil penelitian mengungkapkan adanya 4 tema penelitian yaitu, definisi kesurupan, penyebab kesurupan, efek kesurupan, cara menyembuhkan kesurupan. Kata kunci : pengalaman, klien, kesurupan CLIENT EXPERIENCE WITH DISSOCIATIVE TRANCE DISORDER ABSTRACTLately there has been a lot of news from the media about the emergence of mass dissociative trance cases, this case often happens to students who are educating at the elementary, junior high, high school, and even to the university level. The emergence of this phenomenon is certainly a big question for the wider community and more specifically for academics, why does this phenomenon occur? What do they feel so that they can experience trance?. This study aims to uncover the phenomenon of possession in depth with direct capture from individuals who have experienced possession at Sultan Agung Islamic University in Semarang through descriptive phenomenological studies, to get a picture of how the experience of someone who has experienced possession. The study of phenomenological studies with qualitative methods, which dig deep information about a person's experience which includes attitudes, beliefs, beliefs, and behavior from the point of view of the individual. The analysis uses Georgi. The results revealed 4 research themes, namely the definition of possession, the cause of possession, possession effect, how to cure possession. Keywords: experience, clients, possessed
Efektivitas Intervensi Depresi dan Jumlah CD4 pada Orang yang Hidup dengan HIV Richal Grace Zefanya Uly; Untung Sujianto; Madya Sulisno
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.517 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.473

Abstract

Acquired Immunodeficiency Syndrome timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodefiency Virus (HIV). Penderita penyakit  HIV/AIDS semakin meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Masalah yang dialami ODHA sangat kompleks salah satunya yaitu depresi. Depresi pada pasien HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu karena jumlah CD4 yang menurun. Tujuan penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tentang intervensi terhadap depresi dan jumlah CD4 pasien HIV. Metode systematic review dilakukan dengan mencari literatur-literatur yang terkait dengan tema yang diambil. Pencarian literatur diambil dari scient direct, EBSCO, proquest dan google scholar. Kata kunci yang dimasukan dalam pencarian artikel ini antara lain “intervention”, “depression”, “CD4 count patient HIV”. Pencarian literatur dibatasi dari tahun 2014-2020, artikel diseleksi dan didapatkan 18 artikel yang sesuai dengan metode RCT, RCP, quasi experiment dan cross sectional. Hasil artikel yang didapat berasal dari beberapa negara, dari 18 penelitian mayoritas studi dilakukan di negara Indonesia dan dibeberapa negara lainnya, sedangkan intervensi terbanyak yaitu dengan melakukan berbagai macam jenis exercise (yoga, aerobik) dan mindfulness untuk penurunan depresi, sebagiannya dapat meningkatan jumlah CD4 pasien HIV. Kesimpulan tinjauan ini membantu menginformasikan beberapa intervensi yang dapat dilakukan pada ODHA, dapat menghemat biaya dan sederhana untuk dilakukan untuk menurunkan depresi dan meningkatkan jumlah CD4 pada ODHA. Kata kunci: depresi, intervensi, jumlah CD4 pasien HIV EFFECTIVENESS OF  DEPRESSION INTERVENTIONS AND CD4 COUNT  FOR PEOPLE LIVING WITH HIV ABSTRACTAcquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) arises due to damage to the human immune system caused by infection with the Human Immunodefiency Virus (HIV). HIV / AIDS sufferers are increasing significantly every year. Problems experienced by people living with HIV are very complex one of which is depression. Depression in HIV / AIDS patients is caused by many factors, one of which is due to a decreased CD4 cell count. Purpose this study uses a systematic review approach aimed at gaining a better understanding of interventions for depression and CD4 counts of HIV patients. Method Systematic review is done by looking for literature related to the theme taken. Literature search was taken from scient direct, EBSCO, proquest and google scholar. Keywords included in the search for this article include "intervention", "depression", "CD4 count patient HIV". Literature search was limited from 2014-2020, articles were selected and 18 articles were found in accordance with the RCT, RCP, quasi experiment and cross sectional methods. Results articles obtained from several countries, from 18 studies the majority of studies conducted in Indonesia and in several other countries, while the most interventions are by doing various types of exercise (yoga, aerobics) and mindfulness to reduce depression, some of which can increase the CD4 count of HIV patients / AIDS. Conclusion this review helps inform some of the interventions that can be carried out in people living with HIV, can save costs and is simple to do to reduce depression and increase CD4 counts in people living with HIV. Keywords: depression, intervention, CD4 cell count of HIV  patients
Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Harga Diri pada Penderita Tuberkulosis Paru Ulfa Suryani; Zulham Efendi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.326 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.474

Abstract

Tuberkulosis Paru menyebabkan dampak fisik dan psikologis, apabila tidak memiliki mekanisme koping dandukungan keluarga yang baik dapat menyebabkan gangguan pada harga dirinya.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Andalas Padang. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel penelitian diambil sebanyak 42 orang dengan cara total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate menggunakan uji Chi Square dengan p value = 0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa lebih dari separoh penderita Tuberkulosis Paru mengalami harga diri rendah (61,9%) dengan dukungan keluarga yang kurang (54,8%). Dengan menggunakan uji korelasi, terdapat ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan harga diri penderita Tuberkulosis Paru (p value = 0,037) memilliki nilai hubungan positif dengan interpretasi cukup. Kata kunci: tuberkulosis paru, harga diri, dukungan keluarga FAMILY SUPPORTING RELATIONSHIPS WITH SELF-ESTEEM IN PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS ABSTRACTPulmonary Tuberculosis causes physical impact and psychological sufferers, if it does not have a coping mechanism and good family supporting so it can cause the disturbance in their pride. The purpose of this research is to know about family supporting relationships with self-esteem in patients of Pulmonary Tuberculosis in PuskesmasAndalas Padang. The design of research that used is the descriptive correlations with approaching in cross sectional. The sample of research is taken as many as 42 people with using total sampling. The collecting of data uses questionnaire. In this research the analyzing of data is done by Univariat and Bivariat that uses Chi Square test with p value = 0,05. The result of research is known that more than half of patients Pulmonary Tuberculosis experience low self-esteem (61,9%) with lack of family supporting (54,8%). In using correlation test there is the relationship which is significant between family supporting with self-esteem of Pulmonary Tuberculosis patients (p value = 0,037) that have a positive relationship value with enough interpretation  Keywords: pulmonary tuberculosis, self-esteem, family supporting
Harapan Klien Napza Selama Menjalani Proses Pemulihan Ketergantungan Jangka Panjang Rizqi Wahyu Hidayati; Indah Winarni; Septi Dewi Rachmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 3 No. 1 (2020): February 2020
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.652 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v3i1.420

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA telah menjadi masalah global, termasuk Indonesia, khususnya Yogyakarta. Yogyakarta merupakan propinsi dengan prevalensi tertinggi yang menyalahgunakan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia, dengan angka 2,8 (untuk pemakai aktif) dan 6,6 (yang pernah pakai). Penggunaan tersebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Sehingga dibutuhkan pemulihan untuk mengembalikan fungsi dan peran individu. Selama menjalani proses pemulihan, mereka memiliki harapan untuk kehidupannya. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan klien selamamenjalani proses pemulihanketergantungan NAPZA. Penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan secara holistik mengenai harapanklien NAPZAselamamenjalani proses pemulihanjangkapanjang, sehingga metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan design fenomenologi intepretatif. Partisipan yang diambil yaitu klien yang sudah keluar dari Panti Rehabilitasi Kunci Yogyakarta Sleman minimal 6 bulan (menjalanipemulihanjangkapanjang).Berdasarkan hasil analisis dari fenomenologi intepretatif terhadap 9 partisipan didapatkan hasil tema yaitu sebagai berikut: (1) Mempertahankan diri dari ego dan lingkungan yang menjerumuskan; (2) Difasilitasi menjadi mandiri untuk bangkit dari keterpurukan; dan (3) Mendapat kepercayaan dan cinta kasih secara utuh. Kata kunci: harapan, pemulihan, NAPZA HOPE CLIENTS OF NAPZA DURING A LONG TERM RELIABLE RESTORATION RECOVERY PROCESS ABSTRACTDrug abuse has become a global problem, including Indonesia, especially Yogyakarta. Yogyakarta is the province with the highest prevalence of drug abuse among students in Indonesia, with 2.8 (for active users) and 6.6 (who have used it). These uses have a negative impact on health both physically and psychologically. So that recovery is needed to restore individual functions and roles. During the recovery process, they have hope for their lives. Therefore, this study aims to determine the client's expectations during the recovery process of drug addiction. This research is expected to be able to describe holistically about the expectations of NAPZA clients during a long recovery process, so that the method used is qualitative with interpretative phenomenological design. Participants taken were clients who had left the Yogyakarta Sleman Key Rehabilitation Institution for at least 6 months (undergoing long-term recovery). (2) Facilitated to be independent to rise from adversity; and (3) Gaining complete trust and love. Keywords: hope, recovery, drug 

Page 5 of 26 | Total Record : 259