cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN : 14111063     EISSN : 25805002     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGRITECH merupakan media komunikasi dan informasi ilmiah bidang pertanian dalam arti luas. Berisi hasil-hasil penelitian, ulasan (feature) ataupun informasi lain yang bersifat inovatif-produktif. Jurnal Agritech diterbitkan setahun dua kali : Juni dan Desember. Redaksi menerima tulisan dari para ahli, peneliti, praktisi ataupun semua pihak yang berkompeten di bidang pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
PERIODE KRITIS TANAMAN BAWANG MERAH VARIETAS BIMA (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERSAINGAN GULMA Muhammad Ghufron Abdillah; Agus Mulyadi Purnawanto; Gayuh Prasetyo Budi
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 18, No 1 (2016): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v18i1.1735

Abstract

The weed throughout the life cycle of crops doesn’t give negative impact as always. The survival period of crops which is very sensitive toward weeds is called by critical period. This study aims to determine the critical period of Bima onion (Allium ascalonicum L.) towardweeds. The research was conducted in Dukuhwaluh, Kembaran, Banyumas regency, from February to June 2016.Research compiled in a randomized completely block design. Factors studied were eight treatment levels namely G0 : clean weeding on 0–60 dap, G1 : clean weeding on 0–20 dap, G2 : clean weeding on 20–40 dap, G3 : clean weeding on 40–60 dap, G4 : clean weedingon 0–20 dap and 40–60 dap, G5 : clean weeding on 0–40 dap, G6 : clean weeding on 20–60 dap, dan G7 : clean weeding on 0–60 dap was repeated 4 times. The variables measured were leaf length, leaf number, the number of bulbs, tubers fresh weight per hill, tuber dry weightper hill, tuber diameter, and the total dominance of weeds.The results showed the competition period of weeds affect the growth and yield of Bima Onion (Allium ascalonicum L.), a critical period of this onion occurred on 20-40 dap. The dominant weeds grew in onion during this study was Cyperus imbricatus, Cyperus kyllingia,and Cyperus rotundus. Weeding session of this Bima onion will be efficiently implemented at age 20-40 dap to prevent yield loss.
TEKNOLOGI BUDIDAYA UBIKAYU MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA Oetami Dwi Hajoeningtijas; Agus Mulyadi Purnawanto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 9, No 1 (2007): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v9i1.952

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan teknologi pemupukan menggunakan pupuk hayati mikoriza pada budidaya ubi kayu, memberikan pengertian pada petani dampak negatif penggunaan pupuk kimiawi, meningkatkan efektifitas dan efisiensi budidaya ubi kayu. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimiawi yang harganya relatif mahal, mengurangi biaya pengadaan pupuk dengan cara aplikasi inokulum yang cukup dilakukan satu kali untuk beberapa musim tanam. Kegiatan dilakukan melalui pelatihan dan demo plot. Hasil dari kegiatan mendapatkan respon yang positif dari para petani. Akan tetapi untuk pemberian pengertian pada petani tentang dampak negatif penggunaan pupuk kimiawi membutuhkan waktu dan bukti yang nyata. Hasil dari kegiatan yang lain adalah bahwa penggunaan pupuk hayati mikoriza dapat memberikan respon postif pada tanaman ubi kayu baik pada pertumbuhan maupun hasil, serta memberikan dampak positif pada reklamasi lahan pertanaman ubi kayu secara berkelanjutan. Sedangkan peningkatkan efektifitas dan efisiensi budidaya ubi kayu menggunakan pupuk hayati mikoriza terbukti dengan nilai produksi yang kurang lebih hampir sama dengan produksi menggunakan pupuk kimiawi, terutama bila dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil tersebut diatas disarankan untuk melakukan kegiatan lanjutan berupa pembinaan pada petani dalam hal produksi inokulum pupuk hayati mikoriza, serta budidaya ubi kayu ke arah pertanian organik dengan memanfaatkan potensi pupuk hayati mikoriza itu sendiri. Selain itu dapat diupayakan memproduksi inokulum mikoriza untuk skala komersial, sekaligus menyebarluaskan pada petani ubi kayu di wilayah lain.
REPRODUCTIVE PROFILE OF FISH AT SERAYU RIVER IN BANYUMAS Susanto Susanto; H Suwarno
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 20, No 1 (2018): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v20i1.3420

Abstract

The purpose of this study is to reveal and describe the growth pattern and profile of fish reproduction and water quality at Serayu River in Banyumas District. This research was conducted using survey method with purposive random sampling technique. The research was conducted in three research locations, each study location was determined by three research stations, and each research station was determined by three sampling points. Fish sampling using fishing nets and hand web, conducted 10 times sampling for each tool at each sampling point. Fish from sampling results were identified by key identification of fish according to Saanin (1968; 1984); Kottelat et al., (1993) and verified at Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LBN-LIPI) Cibinong and www. FishBase. org. Analysis of condition factor, fecundity, maturity level of gonad, gonad maturity index, and sex ratio based on Susanto (2015); Lagler et al. (1977), and Effendie (1979). Based on the results and discussion, it can be concluded: (1) The quality of waters including physical and chemical parameters of waters, namely: temperature, current velocity, water brightness, dissolved oxygen content and pH and variation of plankton species at Serayu River in Banyumas District are in good condition and suitable for fish life. (2) Reproductive profile of fish at Serayu River in Banyumas District is not ideal.
ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS Wiji Santoso; Pujiati Utami; Dumasari Dumasari
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 11, No 1 (2009): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v11i1.975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi dan pendapatan yang diperlukan pengrajin untuk mengelola agroindustri tahu di Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling). Sampel yang diambil adalah pengrajin tahu di Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas sebanyak 20 orang pengrajin tahu dari sekitar 198 pengrajin tahu yang ada. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terhadap sampel terpilih. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan perhitungan sederhana sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tentang agroindustri tahu di Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi dalam usaha agroindustri tahu di Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas adalah sebesar Rp.320.288,30 dengan pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp.72.313,70.
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Bambang Nugroho; Aman Suyadi
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 15, No 2 (2013): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v15i2.1008

Abstract

This research aimed to see the first appearance progeni (local S1) Selfing cultivar maize of Srowot Banyumas. It was taken place in Environment of Agricultural Faculty, University of Muhammadiyah Purwokerto with height more or less 85 m dpl. This research was conducted less than 6 month by using Complete Random Device (RAL). Trial factor are Varietas ( V) and Pollination by itself/selfing (S). Varietas Factor consisted of by 1 type: V1 = local Varietas Maize of Srowot Banyumas with 9 Parental. Selfing Factor consisted of 2 factors: S0 = Is not conducted by selfing (pollination by itself), S1 = conducted by selfing (pollination by itself). These factors obtained by 18 combination, and each factor using 3 restating. The result showed that there is inbreeding depression to component vegetative growth crop, in the form of high degradation of crop equal to 63,19 cm (31,28 %), and degradation sum up the leaf 2,72 piece of (22,67 %) effect of treatment selfing. Inbreeing depression that occured to result component only seen at seed weight per cob that there is weight degradation about 14,47 g or 23,51 % effect of treatment selfing Key words: first progeni performance (S1), selfing, local cultivar maize of srowot Banyumas
KONTRIBUSI KERAJINAN ANYAMAN BAMBU TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Isnaeni Nurhidayah; Pujiati Utami; Watemin Watemin
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 17, No 2 (2015): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v17i2.1726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pendapatan kerajinan anyaman bambu terhadap total pendapatan keluarga petani. Penelitian dilakukan di Desa Grujugan Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan denganpertimbangan bahwa desa ini merupakan pusat kerajinan anyaman bambu. Data penelitian diperoleh dari responden yang diambil sebanyak 10% dari populasi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi kerajinan anyaman bambu terhadap totalpendapatan keluarga petani sebesar 61,52%.Kata kunci: anyaman bambu, kontribusi pendapatan
PROSPEK USAHA PEMBUATAN CINCAU HITAM DI DESA TUGU HARUM BELITANG MADANG RAYA OKU TIMUR Muridin Muridin
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 2 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i2.2509

Abstract

Grass jelly is a traditional food items that have long been known to the public and used as a fill refreshment. Cincau disliked because distinctive taste, fresh and cold, and it's cheap., Black grass jelly beneficial to health, these properties are closely linked to the content of soluble fiber (soluble dietary fiber) contained therein. In the body, soluble fiber can bind sugar and fat / cholesterol, making it useful for preventing diabetes mellitus, heart disease, stroke, and other cardiovascular diseases.Black grass jelly contains a number of minerals and carbohydrates, vitamins A, B1, C, low in calories and has efficacy lowering body heat, the heat inside, preventing digestive disorders, high blood pressure and weight. Black grass jelly-making business actors in Desa Tugu Harum Belitang Madang subdistrict Kingdom East OKU District has been using the technique of making black grass jelly is good and right that start of boiling, filtering, heating, drilling and printing to marketing processes.Costs of production in one process of making black grass jelly in Desa Tugu Harum, District Belitang Madang Kingdom, East OKU district is Rp. 793,816.67 / production process. With a total production of 30 boxes and the selling price of Rp. 40,000 / box so as to obtain acceptance of Rp. 1.200.000 / production. While income earned in one process of making black grass jelly is Rp. 406,183.33.
PENERAPAN HERBISIDA ORGANIK EKSTRAK ALANG-ALANG UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA MENTIMUN Gayuh Prasetyo Budi; Oetami Dwi Hajoeningtijas
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 15, No 1 (2013): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v15i1.998

Abstract

This research was conducted to study the application of thatch grass extract to weed control, to study the growth and yield of cucumber. The experiment was carried out from January 2013 to April 2013 and was conducted in Dukuhwaluh village, Kembaran District in Banyumas Regency. The research was arranged in a Complete Randomized Design with 1 factor and 5 replications. The factor was application concentration of thatch grass extract consisted of: without application, 100 g/l, 200 g/l, 300 g/l and clean weeding. The results showed that the application concentration of thatch grass extract (200 g/l) can reduce weed population in cucumber crops. Concentration’s application of thatch grass extract (200 g/l) effective to increase fruit number/plant and fruit weight/plant of cucumber. Key words: thatch grass extract, weed populatio and cucumber.
ANALISIS SWOT TATANIAGA SAYURAN DATARAN TINGGI BERBASIS KELEMBAGAAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) Pujiharto Pujiharto; Sri Wahyuni
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 17, No 1 (2015): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v17i1.1342

Abstract

Penelitian dilakukan di sentra produksi sayuran dataran tinggi meliputi tiga kabupaten yaitu Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung dan dua Sub Terminal Agribisnis (STA) yaitu Jakabaya dan Kejajar yang merupakan STA aktif dalam tataniaga produk sayuran dataran tinggi.Uji coba model dilokasi penelitian menunjukkan respon positif dari para pengelola STA, petani dan pedagang (pengumpul, besar, pengecer). Hasil analisis SWOT menunjukkan strategi dalam tataniaga sayuran dataran tinggi berbasis kelembagaan Sub Terminal Agribisnis (STA) adalah strategi WO (Weakness-Opportunities) yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang dengan cara peningkatan dukungan informasi yang lengkap terkait dengan tataniaga sayuran dataran tinggi di STA bagi para pelaku tataniaga, perlu perbaikan fasilitas SMS Gateway sehingga berfungsi secara optimal untuk menunjang informasi sekitar harga, kapasitas produksi dan permintaan konsumen, perlu memperluas dan memperbaiki bangunan fisik STA sehingga dapat menampung seluruh produk sayuran dataran tinggi yang dipasok olehpetani, meningkatkan layanan STA menjadi 7 hari kerja dalam satu minggu dengan menambah pengelola STA yang dipekerjakan secara shift, memperbaiki kondisi lingkungan STA menjadi lebih nyaman dan bersih serta tidak bau sehingga proses transaksi antara petani dan pedagang lebih optimal
APLIKASI PUPUK CAIR MOL PADA TANAMAN PADI METODE SRI ( SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) Arum Asriyanti Suhastyo; Bondan Hary Setiawan
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 1 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i1.2095

Abstract

Budidaya padi metode SRI dengan memanfaatan mikroorganisme lokal (MOL) diyakini mampu memelihara kesuburan tanah, meningkatkan populasi mikrob tanah, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus dapat mempertahankan serta meningkatkan produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOL bonggol pisang , MOL urin kelinci dan interaksi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan metode SRI. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Banjarnegara pada bulan Maret - Juli 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap Split Plot yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu pupuk organik cair MOL (M) terdiri dari MOL bonggol pisang (M1) dan MOL urin kelinci (M2). Faktor kedua adalah frekuensi pemberian MOL ( I1) 4 hari sekali, ( I2) 8 hari sekali dan ( I3) 12 hari sekali dengan konsentrasi 100 ml/l sampai 2 bulan setelah tanam. Dari faktor tersebut diulang 3 kali sehingga didapatkan 18 kombinasi perlakuan. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui respon terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan uji analisis variance (ANOVA). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci tidak berpengaruh nyata pada jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, jumlah biji/ malai, bobot biji/ malai dan bobot 1000 biji. Frekuensi pemberian 4, 8 dan 12 kali pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci tidak berpengaruh nyata pada jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, jumlah biji/ malai, bobot biji/ malai dan bobot 1000 biji. Tidak ada interaksi antara perlakuan kombinasi antara pemberian MOL bonggol pisang dan MOL urin kelinci pada semua parameter pengamatan.

Page 2 of 22 | Total Record : 218