cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN : 14111063     EISSN : 25805002     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGRITECH merupakan media komunikasi dan informasi ilmiah bidang pertanian dalam arti luas. Berisi hasil-hasil penelitian, ulasan (feature) ataupun informasi lain yang bersifat inovatif-produktif. Jurnal Agritech diterbitkan setahun dua kali : Juni dan Desember. Redaksi menerima tulisan dari para ahli, peneliti, praktisi ataupun semua pihak yang berkompeten di bidang pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
NAWAKE (NIRA WATER KEFIR): PEMANFAATAN NIRA AREN SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL KAYA PROBIOTIK Asri Astuti; Maulida Rochmayani; Ranti Aulia
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 20, No 1 (2018): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v20i1.3416

Abstract

Pengembangan pangan fungsional berbasis bahan baku lokal menjadi hal penting dalam hal diversifikasi produk. Bahan baku lokal yang belum optimal pemanfaatannya menjadi alasan utama dalam pengembangan produk pangan fungsional ini. Salah satu produk yang saat ini menarik perhatian bagi masyarakat yaitu produk kefir. Kefir sama halnya dengan yoghurt yang merupakan produk susu fermentasi namun kefir memiliki tekstur yang lebih cair dibandingkan dengan yoghurt yang selama ini beredar di pasaran. Selain itu kefir memiliki mikroba yang lebih beragam dibandingkan dengan yoghurt dimana mikroba seperti Lactobacillus caucasus, Leuconoc, spesies Acetobacter, ragi Saccaromyces tidak dimiliki oleh yoghurt. Dengan demikian pengembangan pangan fungsional sebagai kefir menjadi peluang yang patut untuk dimanfaatkan. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu pembuatan nira water kefir dan tahap kedua dengan pengujian kualitas water kefir meliputi uji total asam, total gula, pH, mikrobiologis (total BAL, total khamir) dan organoleptik dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakan waktu inkubasi (6 jam, 12 jam, 18 jam, 24 jam). Masing-masing perlakuan menggunakan 5 kali ulangan sehingga dilakukan 20 percobaan yang kemudian data yang diperoleh diuji menggunakan metode analisis ragam ANOVA (Analysis of Variant) kemudian dilanjutkan uji lanjutan BNT (Beda Nyata Terkecil).Waktu fermentasi terbaik dalam memperoleh sifat mikrobiologis, kimia serta fisik adalah waktu fermentasi 24 jam dimana semakin lama fermentasi semakin tinggi sifat mikrobiologis yaitu BAL 12,1 x 107 cfu/ml dan khamir 3,4 x 105 cfu/ml serta semakin tinggi total asam akan semakin rendah total gula. Namun uji organoleptic kesukaan menunjukkan jika waktu fermentasi 18 jam paling disukai.
PRODUCTIVITY AND PRODUCTIVITY RISK OF POTATO FARMING IN BANJARNEGARA REGENCY Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 15, No 2 (2013): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v15i2.1004

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan risiko produktivitas kentang varietas Granola dan Atlantic per musim tanam serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi. Penelitian dilakukan di Wilayah Kabupaten Banjarnegara di tiga kecamatan yaitu Batur, Pejawaran dan Wanayasa. Dari jumlah sampling frame sebanyak 270 petani diperoleh sampel petani sebanyak 151 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji beda rata-rata, uji beda varian dan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas kentang varietas Granola tidak berbeda dengan varietas Atlantic pada semua musim tanam. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas adalah jumlah tenaga kerja, benih, pupuk phonska, fungisida, dan insektisida. Tingkat serangan hama penyakit berpengaruh menurunkan produktivitas kentang. Risiko produktivitas kentang varietas Atlantic lebih besar dibanding varietas Granola. Faktor yang bersifat menurunkan risiko produktivitas (risk reducing) adalah jumlah pupuk organik, fungisida dan insektisida. Sedangkan tingkat kemiringan lahan bersifat meningkatkan risiko produktivitas (risk inducing). Kata kunci : produktivitas, risiko produktivitas, usahatani kentang.
PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DAN PENGEMBANGAN SUB SEKTOR UNGGULAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI DAERAH DI KABUPATEN KONAWE SULAWESI TENGGARA Leni Saleh
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 17, No 1 (2015): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v17i1.1347

Abstract

This research is focused to determine the regional leading sector in the sub regional economy and the agricultural sector of Konawe Regency as the information and considerations in planning economic development. Secondary data such as time series of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Konawe Regency and Southeast Sulawasi province in the period 2006-2009 are applied. Klassen Typology, Location Quotient (LQ), and Shift Share are tools of analysis. Location Quotient analysis results show the economic sectors of agriculture, the sector building/construction, electricity, gas and water utilities, as well as the services sector is a sector on the basis Konawe. While the Location Quotient analysis results indicate that the sub sectors of agriculture sub sector food crops and livestock sub-sector is the sector on the basis Konawe. Shift Share analysis results show that most high-growth sectors are agriculture, the sector while the lowest growth rate is the electricity, gas and water supply. The analysis showed Klassen Tipology the prime sector, namely agriculture, construction sector and services sector. Local development planning should be based on development priorities leading sectors by taking into account non-leading sectors with emphasis on development in the advanced sectors of the economy and growing rapidly, and the potential to provide a beneficial impact for the development of other sectors that have a role in realizing Konawe regional economic resilience of the national security implications for the region .
STRATEGI PENGEMBANGAN WIRAUSAHA GULA KELAPA DI PERDESAAN Sulistyani Budiningsih; Tri Septin Muji Rahayu; Rina Mudjiyanti
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 19, No 2 (2017): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v19i2.2503

Abstract

The purpose of this research is 1) to identify the economic and non economic problems (technical and managerial) which become the constraint of local coconut sugar producer with local wisdom in Kasegeran Village, Cilongok District, 2) To find the strategy of coconut sugar entrepreneurs development in Kasegeran Village, Cilongok DistrictThe research method is conducted by survey which take sample from population and use questioner as data collecting tool (Singarimbun, 2008). Research activities in the form of descriptive research quantitative and qualitative, that aims to find facts with interviewing techniques, observation and documentation . Research location in the Village District Kasegeran Cilongok Banyumas regulated purposively (Purposive Sampling) based on the potential of local resources and the existence of entrepreneur entrepreneurs processed palm into coconut sugar superior products. the sample of research was deliberately determined by 20 sugarcane craftsmen. The formulation of coconut sugar coconut development strategy was analyzed through SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).Results shows that the strategy that needs to be applied in the form of Aggressive Strategy. From the SWOT matric can be known the strategy of coconut sugar entrepreneurs as follows : experience and entrepreneurial spirit of entrepreneur who owned and supported the potential of local resources as a force in realizing coconut sugar production goes continuously. Increased coconut production potential increase tends to increase especially the existence of partnership relationship between coconut business entrepreneur and business opportunity is still wide open and continuous development from government and related institution
KURIKULUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS YANG BERBASIS KOMPETENSI Kusmantoro Edy, S.
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 11, No 1 (2009): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v11i1.971

Abstract

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi mempunyai sasaran strategis yaitu mampu mengakses kebutuhan tenaga kerja yang tersedia di masyarakat sesuai dengan persyaratan kompetensi yang diperlakukan secara internasional, dapat berperan sebagai modal intelektual (intellectual capital), yang bercirikan kemampuanya sebagai human capital, structural capital, relational costumer capital, serta mempunyai mobilitas tinggi kearah vertical dan horizontal untuk dapat mengakses lapangan kerja yang bersifat volatile, kompetitif dan tidak menentu keberadaannya. Namun demikian kurikulum hanya sebagai alat, bagaimanapun ideal dan baiknya suatu kurikulum seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tanpa dapat diimplementasikan oleh dosen di lapangan, maka kurikulum tersebut hanya sebatas dokumen saja. Oleh karena itulah dalam proses keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan dosen.
KAJIAN KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KASUS SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) DI INDONESIA Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 12, No 2 (2010): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v12i2.994

Abstract

Sub Terminal Agribisnis (STA) merupakan salah satu struktur kelembagaan untuk mendorong pemasaran komoditas pertanian yang dihasilkan di berbagai wilayah yang semakin beragam, dan memberikan jaminan kepastian harga produk yang dipasarkan oleh petani sebagai produsen sehingga harga yang diterima dapat menguntungkan para petani. Berbagai permasalahan muncul dalam penanganan STA antara lain lokasi yang cukup jauh dari sentra produksi dan ketergantungan permodalan usahatani pada pemberi modal yang sekaligus sebagai pedagang. Untuk itu perlu melakukan pemasaran produk pertanian dengan memfungsikan peran STA. Kata kunci : Sub Terminal Agribisnis (STA), kelembagaan, pemasaran, kepastian harga.
RESPONSIBILITAS MANGGA (Mangifera indica) BENIH KERNEL TERHADAP TEKNIK PENGOLAHAN KANDUNGAN GIZI DAN ANTINUTRISIONAL Muhammad Chabib Ichsan
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 16, No 2 (2014): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v16i2.1027

Abstract

The nutritive value of raw and processed mango seed kernel (MSK) was investigated using proximate analysis, metabolizable energy and anti-nutritional factors. Nine processing methods were carried on the raw seeds. The raw seeds had values that were significantly (p
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN USAHA KERAJINAN BATOK KELAPA DI KELURAHAN PURBALINGGA WETAN KECAMATAN PURBALINGGA KABUPATEN PURBALINGGA Muhamad Misbah Azzamani; Dumasari Dumasari; Pujiati Utami
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 18, No 2 (2016): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v18i2.1745

Abstract

The activity of farming does not only refer to how much the are of land or how many farmers produce the meal product from plants or animals raised. Farm business has been done from head water namely from pre production to down stream namely the process of post harvest. There are some farming business done by the people of Purbalingga, one of the potential business to develop human resources is Coconut farming is well as its waste business. The business of coconut in Purbalingga Wetan village is one of examples of the down stream farming activity. The products of the coconut shell are irus, ciri, mutu, soled, rice scoup (centong), and other handicraft. The social factors influencing thecontinuity of cococnut shell handicraft were: the ability of the farmers and crafstmen in providing the material, the networking, goverment’s and family’s supports, skill in heritance from previous generation, the ability to give confidence, and the farmer’s skill to recycle the waste of coconut shell to be handicraft. The economy factors affecting the continuity were: the price determination of the product, the craftsmen’s skill to gain the main revenue, marketing channel used either director indirect system, and the product demand of handicraft the always improving.
PENGARUH JENIS BAHAN PEMBENAH TANAH TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS TANAMAN KUMIS KUCING (Orthosiphon arisatus (BI.) Miq.) DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Oetami Dwi Hajoeningtijas; Gayuh Prasetyo Budi
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 10, No 1 (2008): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v10i1.962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan pembenah tanah terhadap kuantitas dan kualitas produksi tanaman kumis kucing dengan budidaya organik. Selain itu juga untuk memperoleh jenis bahan pembenah tanah yang paling optimum bagi kuantitas dan kualitas produksi tanaman kumis kucing dengan budidaya organik. Percobaan pot dilaksanakan di Desa Karangsoka, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, dengan ketinggian tempat 68 m dpl, selama ± 8 bulan. Penelitian ini menggunakan faktor tunggal, yaitu empat taraf perlakuan pemupukan : M0 = tanpa pemupukan, M1 = pemupukan mikoriza, M2 = pemupukan arang sekam, dan M3 = pemupukan arang sekam dan mikoriza. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis bahan pembenah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap kuantitas produksi tanaman kumis kucing dengan budidaya organik, yaitu bobot basah daun tanaman. Selain itu jenis bahan pembenah tanah juga tidak berpengaruh nyata pada kadar abu dan kadar air daun tanaman kumis kucing dengan budidaya organik. Penambahan bahan pembenah tanah arang sekam dan mikoriza mampu menghasilkan daun tanaman kumis kucing dengan kandungan Kalium 1,984 % yang termasuk dalam kisaran memenuhi syarat sebagai bahan obat. Oleh karena itu disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam tentang budidaya tanaman kumis kucing secara organik, terutama yang mengkaji penggunaan bahan pembenah tanah arang sekam dan mikoriza. Selain itu perlu dilakukan pula tinjauan kualitas kandungan senyawa bioaktif selain Kalium.
PERANAN BAITUL MAAL MUJAHIDIN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS Pujiati Utami; Watemin Watemin
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 12, No 1 (2010): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v12i1.985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Baitul Maal Mujahidin dalam mendukung ketahanan panganDI Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi motivasi atau faktor pendorong anggota mengumpulkan zakat hasil pertanian pada Baitul Maal Mujahidin yaitu : sebagai bentuk kewajiban umat Islam dalam rangka melaksanakan salah satu rukun Islam, sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa melalui hasil panen komoditas pertanian, sebagai sarana untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan beberapa golongan masyarakat yang membutuhkan, sebagai sarana untuk mengurangi kecemburuan sosial, zakat dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan menambah berkah atas rezeki yang diperoleh, dan khusus untuk zakat hasil pertanian dapat difungsikan sebagai lumbung pangan untuk mengantisipasi jika pada masa mendatang terjadi bencana kerawanan pangan akibat hasil panen yang tidak optimal.

Page 4 of 22 | Total Record : 218