cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia
Published by Universitas Telkom
ISSN : 24770566     EISSN : 26156776     DOI : -
Core Subject : Art,
Journal IDEALOG is a peer-reviewed journal devoted to the study and applications of interior design and product design theory and practice
Arjuna Subject : -
Articles 191 Documents
DESAIN SEBAGAI STRATEGI DI RENCANA BISNIS DESAIN PRODUK TAS DENGAN PENDEKATAN TEORI SEMANTIK Devanny Gumulya; Merliana Merliana
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 3 (2017): Jurnal Idealog vol 2 nomor 3
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i3.1229

Abstract

Saat ini bisnis desain produk sedang marak, produk – produk yang dijual seperti jewelry, produk kulit, baju, dll. Pasar Indonesia sudah mulai mengerti apa itu desain yang baik, dan ingin dikelilingi oleh produk bernilai desain. Melihat anemo pasar yang baik ini maka dibuat penelitian rencana bisnis produk tas. Desain dengan pendekatan teori semantik dikedepankan sebagai strategi utama. Mengapa teori semantik? karena dengan teori semantik dapat memberikan kerangka berpikir yang terstruktur bagaimana menghubungkan filosofi brand dan bahasa desain produknya, bagaimana hubungan makna, penanda dan tanda. Mengapa hal ini menjadi penting? karena saat ini pembeli tidak hanya membeli produk tapi nilai – nilai terkandung didalamnya, dan pengenalan karakter desain dari suatu brand menjadi hal yang penting bagi sebuah perusahaan baru bila ingin bertahan di pasar. Penelitian ini menghasilkan metode terstuktur bagaimana translasi bahasa verbal karakter brand menjadi bahasa visual di lini produk koleksi ekonomis (bread and butter) dan koleksi premium (signature collection). Nama brand dan koleksi produk harus relevan dengan karakter brand. Karakter brand paling dapat dipahami customer lewat elemen bentuk, warna, material dan fungsi. Selain elemen desain pada produk, karakter brand juga penting dikomunikasikan lewat display produk, cara berjualan, serta advertising.
INOVASI DESAIN DALAM MEWUJUDKAN KELAYAKAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PASAR PADAT TEPI SUNGAI KOTA, KASUS: LINGKUNGAN PASAR ASTANA ANYAR, PUSAT KOTA BANDUNG Yohanes Karyadi Kusliansjah; Eva Priyanti
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Idealog Volume 2 nomor 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i2.1219

Abstract

The emergence of spilled markets and dense residential neighborhoods on the river banks in AstanaAnyar, is one of the impacts that caused by land crisis phenomenon occurred in the city center of Bandung. AstanaAnyar market and dense housing conditions fueled the emergence of a slum environment. Standing between tworivers and low land contours causes Astana Anyar market and the surrounding housing environment have a hugethreat of flooding due to river floods during heavy rains and exacerbate existing environmental conditions.Standing in the city center of Bandung, Astana Anyar market and the surrounding housing location areahave an opportunity of building structures toward vertical buildings and development feasibility on high-valueland locations that meet market prices in the city center.Degradation of environmental conditions that occur, causing housing conditions to be unfit and unhealthyfor the community. In addition, Astana Anyar market also experienced a decline in its quality as one of theimportant economic drivers. In this condition, Astana Anyar market and the surrounding housing environmentneed an innovative solution to structuring the dense residential and market environment.By conducting direct observation and interviews to the local community and market users, this researchattemps to examine deeper about the problems and potential that exist, so that could be used as a referenceformulation of design innovation solutions that could be done as an effort to structuring the dense housing andmarket to be sustainable environment.
ANALISIS ERGONOMI LINGKUNGAN RUANG TUNGGU SELATAN STASIUN BANDUNG BERDASARKAN STANDAR KENYAMANAN PENGGUNA Safi Nur Indahsari; Ratri Wulandari
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 3 (2016): Jurnal Idealog vol 1 nomor 3
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i3.947

Abstract

Ruang tunggu stasiun kereta api adalah ruang tempat menunggu keberangkatan penumpang yang harus mengakomodasi semua pengguna. Ruang tunggu pada Stasiun Bandung terdapat pada pintu Utara dan Selatan. Kajian tentang ergonomi lingkungan ruang tunggu Stasiun Bandung dilakukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pengguna, dengan tujuan mengetahui kelebihan dan kekurangan ruang tunggu Stasiun Bandung dalam hal aspek kenyamanan yang telah terpenuhi dan belum terpenuhi. Area yang menjadi objek penelitian adalah ruang tunggu pada pintu Selatan Stasiun Bandung. Tingkat kenyamanan ruang tunggu pada Stasiun Bandung dikaji melalui kajian ergonomi yang mencakup antropometri, sirkulasi, temperatur, sirkulasi udara, pencahayaan, tingkat kebisingan, getaran mekanik, bau-bauan dengan menggunakan alat pengukur aplikasi Android. Sebagai pelengkap dilakukan juga tinjauan fasilitas kursi duduk Stasiun Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metoda observasi dan pengukuran. Penelitian menekankan pada catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya di lapangan guna mendukung penyajian data. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ruang tunggu Stasiun Selatan Bandung telah memenuhi aspek standar ergonomi lingkungan dalam beberapa hal kecuali pencahayaan dan sirkulasi pengunjung.
KAJIAN ASIMILASI BUDAYA PADA SANDAL DAN TAS WANITA CINA PERANAKAN Devanny Gumulya; Nathalisa Octavia
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Idealog vol 1 nomor 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i2.846

Abstract

Budaya Cina peranakan merupakan hasil dari proses asimilasi beberapa budaya. Namun budaya Cina peranakan kini tidak lagi dikenal oleh masyarakat modern karena keunikannya yang kaya akan unsur ornamen yang bersifat filosofis tergantikan oleh budaya modern yang serba praktis dan fungsionalis. Paper ini mencoba mengkaji latar belakang sejarah dan keunikan budaya cina peranakan pada produk fesyen sandal dan tas. Ditemukan asimilasi budaya Jawa, Belanda, dan Cina yang sangat unik. Perbedaan dari ketiga budaya ini saling mempengaruhi satu sama lain dan menghasilkan keunikan tersendiri yang tertuang pada kekayaan budaya Cina peranakan, contoh pada tas cina peranakan ada motif angsa karena pengaruh budaya Belanda.
PENCAPAIAN ADAPTASI IDE PADA KONSEP BENTUK STOOL (Studi Kasus Mata kuliah Mebel I) Fajarsani Retno Palupi
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 3 (2017): Jurnal Idealog vol 2 nomor 3
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i3.1234

Abstract

Mebel merupakan mata kuliah 3 sks yang mendampingi mata kuliah utama, perancangan ruang interior, sebagai pengisi kelengkapan aktivitas penghuni atau user. Pada tahap pembelajaran dasar desain mebel, mahasiswa diharuskan memahami dan mengerti cara untuk mengimplementasi konsep berdasarkan pertimbangan-pertimbangan desain pada bangku atau stool. Desain dapat dikatakan unik ketika ada konsep yang menjadi pembeda dengan benda desain yang telah ada. Cara mendapatkan dan mengolah konsep ada bermacam-macam, salah satunya dengan mengadaptasi bentukan ide dan mentransformasikannya dengan cara pandang perancang berdasarkan keilmuan yang valid. Penelitian ini akan berfokus pada analisa hasil desain mahasiswa untuk melihat penerapan pendekatan metafora, implementasi metafora yang intangible, tangible dan kombinasi. Dari beberapa hasil desain yang telah ada mahasiswa telah mampu memahami dan menerapkan pendekatan metafora, adapun penggolongan secara sederhananya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu; konsep yang terlihat secara visual dan konsep yang terasa secara persepsi.
TINJAUAN KEBUTUHAN RUANG BACKSTAGE PADA GEDUNG PERTUNJUKKAN SENI DI BANDUNG Nuryani Listyapratiwi; Rizka Rachmawati
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 2 (2017): Jurnal Idealog Volume 2 nomor 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i2.1224

Abstract

Sejak tahun 2015, Bandung dinobatkan menjadi salah satu kota kreatif oleh UNESCO. Berbagaimacam karya orang Bandung pun terkenal, salah satunya adalah seni pertunjukkan. Seni Pertunjukkan , yaituseni tari, teater dan musik di Bandung berkembang pesat, baik yang modern, maupun yang tradisional, bahkanBandung menjadi barometer seni pertunjukkan modern di Indonesia. Hal ini menunjukkan banyaknyaseniman-seniman di Bandung yang aktif berkarya. Penyediaan tempat untuk pementas di Bandung sepertigedung pertunjukkan seni pun sudah cukup banyak, namun masih banyak yang belum memenuhi standar.Salah satu standar yang belum terpenuhi adalah standar pada area backstage. Padahal area ini berperanpenting dalam membantu persiapan pementasan para sneiman dan juga crew. Maka dari itu, jurnalmengangkat standar-standar area backstage yang sesuai dengan kebutuhan, kemudian dikomparasikandengan studi kasus yang diambil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu berdasarkan hasil kajianstudi literatur dan studi kasus, yang bertujuan untuk mengetahui bagiaman desain area backstage yang baiksesuai dengan standar yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
PERAN PENANGKAL MATAHARI DALAM MENGATASI SILAU PADA DINDING KACA BANGUNAN TINGGI DI IKLIM TROPIS LEMBAP RAMADONA -
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Idealog vol 2 nomor 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i1.1179

Abstract

Melihat fenomena yang terjadi di dunia arsitektur saat ini, banyak arsitek profesional menggunakan teori arsitektur yang kurang tepat dalam perencanaannya. Salah satu contohnya teori bangunan tinggi di iklim subtropis diterapkan pada desain bangunan tinggi yang berada di iklim tropis lembap, tentunya hal tersebut akan mengakibatkan dampak yang signifikan di dalam bangunan dan di luar bangunan. Pada negara beriklim Subtropis penggunaan kaca digunakan untuk penerangan alamiah dan membuat akumulasi panas sehingga membantu beban energi Heater pada musim dingin. Namun apabila dinding kaca atau Curtain Glass diaplikasikan di negara yang beriklim tropis lembap, maka akan mempunyai permasalahan ketidaknyamanan termal di dalam bangunan dan ketidaknyamanan visual pada lingkungan luar bangunan. Fokus penelitian yang dibahas pada tesis ini terbatas hanya pada lingkup ketidaknyamanan visual di luar bangunan serta dampak yang dihasilkannya, yaitu glare atau silau, karena fenomena ini yang sering terlihat pada bangunan bertingkat banyak yang menggunakan curtain glass sebagai fasade . Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda simulasi dengan menggunakan software sketchup sebagai permodelan awal dan autodesk ecotect yang digunakan untuk mensimulasikan bagian fasade yang terkena paparan sinar matahari, sehingga dapat diperoleh hasil dari analisis tersebut. Selain itu metoda penelitian ini merupakan cara tepat, terukur dan mudah untuk dipahami, karena langsung menggunakan permodelan 3 dimensi yang bentuk dan dimensinya serupa dengan objek aslinya. Dalam penelitian ini digunakan permodelan sun shading yang diaplikasikan pada fasade bangunan terutama curtain glass, yang diharapkan dapat meminimalkan terjadinya faktor glare atau silau pada dinding fasade bangunan. Serta diharapkan peneliti dapat menemukan permodelan sun shading yang tepat untuk bangunan objek studi dalam hal ini dinding fasade bangunan Hotel Ibis Trans Studio Mall Bandung.
STUDI KOMPARASI FASILITAS DAN STANDAR ASRAMA DI INDONESIA: Studi Kasus 5 Universitas Rezky Diningrat Khan; Ratri Wulandari
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Idealog vol 1 nomor 2
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i2.852

Abstract

Asrama merupakan hunian atau bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar, asrama yang dirancang dan dibangun dengan standar-standar khusus sesuai dengan jenjang usia penghuninya (KBBI). Di Indonesia keberadaan asrama mahasiswa mulai menjadi perhatian karena mampu menampung mahasiswa untuk tinggal dalam lingkungan kampus. Banyak kampus sekarang menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswanya. Satu hal yang diperhatikan saat membangun asrama adalah daya tampung dan ketersediaan lahan. Untuk itu fasilitas utama yang menjadi perhatian adalah kamar. Padahal diperlukan fasilitas lain dalam asrama selain kamar, karena kegiatan di asrama tidak hanya tidur, tetapi juga belajar, bersosialisasi, makanminum, aktivitas domestik (mencuci-memasak) maupun kegiatan higienis pribadi. Dalam penelitian kali ini akan dibahas mengenai perbandingan standar-standar dan fasilitas yang ada dalam sebuah asrama serta untuk mengetahui tipologi asrama di universitas-universitas Indonesia dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil sampel 5 asrama niversitas sebagai studi kasus, diantaranya ialah ITB, Unpad, UGM, UI dan Telkom University. Fasilitas terlengkap ditemukan pada asrama Unpad Bale Padjadjaran dengan total 15 jenis fasilitas, diikuti asrama UGM dengan 14 jenis fasilitas. Ditemukan bahwa luas kamar setiap asrama berbeda-beda. Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan, ditemukan bahwa luas setiap kamar telah sesuai dengan standar minimum berdasarkan standar internasional. Didapatkan 3 tipologi kamar dari hasil perbandingan ini, yaitu kamar untuk 2-3 orang, kamar semi kluster dan kamar yang dihuni 4 orang. Dari data hasil komparasi dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman fasilitas dan perbedaan peruntukkan asrama universitas di Indonesia.
IDENTIFIKASI PERBEDAAN ELEMEN DESAIN PADA MOBIL PREMIUM DAN NON-PREMIUM Objek Studi : Mobil Toyota Muhammad Irfan Nurrachman
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Idealog Vol 3 No 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v3i1.1781

Abstract

A design product is designed to satisfy the spesific goals of a problem –the functional and aesthethic ones. Along the design process, several elements of design that designer use to satistfy these goals. However, the design is also about meaning. Significance, as a concept in design, explains how forms assume meaning in the ways they are used, or the role and meaning assigned them. Through this paper, it will be shown that the design elements are used to express the premium label that attached to a car. This paper explains about the characteristic of design elements of premium cars and their potential as concept resources for interior design. As the definition of premium car as the upper-range products, this study using cars under brand Toyota that sold in Indonesia. As thereare types of car in several categories, the study can identify the differences of design elements among each type of car in each category. This comparison will identify design elements that differentiate the upper-range car with another in one category. The result of this study shows there are differences in design elements quantity and quality of exploration of design elements attached to premium cars.
EFEKTIVITAS LOKASI PENEMPATAN PAPAN PETUNJUK (SIGNAGE SYSTEM) PADA LOBBY STASIUN KERETA API BANDUNG Shidqi Alia Taufiq; Ratri Wulandari
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Idealog Volume 1 nomor 1
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v1i1.842

Abstract

Salah satu transportasi umum yang saat ini diminati masyarakat adalah kereta. Adanya peningkatan pelayanan pada transportasi ini, merupakan salah satu faktor meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakannya. Adanya peningkatan peminat pengguna kereta ini juga harus diikuti dengan meningkatnya pelayanan di stasiun kereta. Pada stasiun kereta dibutuhkan fasilitas-fasilitas yang memudahkan calon penumpang agar dapat melakukan perjalanan dengan semestinya. Salah satu fasilitas yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan pengunjung dan penumpang ketika berada di stasiun kereta. Informasi yang ingin didapatkan pengunjung dan penumpang sangat beragam, mulai dari tata cara beli tiket,penukaran tiket, jadwal keberangkatan kereta, letak ruang tunggu, letak peron yang akan dituju, hingga letak toilet dan mushola. Salah satu sarana informasi yang efektif digunakan yaitu papan petunjuk atau signage system. Signage merupakan sebuah sarana informasi yang mengarahkan manusia pada sebuah tempat dan membantunya untuk mencapai tempat tersebut. Stasiun Kereta Bandung merupakan stasiun kereta besar di Jawa Barat yang menerapkan papan petunjuk atau signage system sebagai salah satu sarana informasi yang ditujukan bagi pengunjung maupun penumpang yang dipasang di beberapa sudut lobby dari Stasiun Kereta Bandung. Meski demikian, masih banyak pengunjung yang bertanya kepada petugas mengenai informasi tertentu yang sebenarnya sudah ditampilkan pada signage system. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, salah satufaktor tersebut ialah lokasi penempatan papan petunjuk atau signage system yang kurang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan metoda campuran kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka dalam pengumpulan data. Kesimpulan diperoleh melalui analisis terhadap sirkulasi penumpang dan pengunjung untuk memperoleh titik lokasi penempatan signage system yang efektif di Lobby utama Stasiun Bandung. Diharapkan, dengan artikel penelitian mengenai keefektifan lokasi penempatan signage system di lobby Stasiun Kereta Bandung ini dapat memberikan informasi yang membantu pihak Stasiun Kereta Bandung dalam memaksimalkan pelayanannya terhadap pengunjungnya terkait penyampaian informasi dalam sebuah ruang interior.

Page 2 of 20 | Total Record : 191