Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE ASPECTS OF UNIVERSAL DESIGN IN INTERIOR DESIGNING Rangga Firmansyah; Tita Cardiah; Fajarsani Retno Palupi
Pendhapa Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1503.802 KB) | DOI: 10.33153/pendhapa.v11i1.3431

Abstract

Many studies show the findings of public facilities' cases still inaccessible to people with disabilities and see the importance of a design, especially in the interior sector, that can produce a built environment that is user-friendly and barrier-free. Accessibility rights for persons with disabilities have been regulated in various regulations ranging from regulations in the central government to laws, government regulations to the minister of public works and regional regulations. There is a regulation of the minister of public works and public housing of the Republic of Indonesia No.14 2017, which regulates the provision of facilities in buildings and environments according to the needs of all age groups and conditions of physical, mental, and intellectual limitations, or sensory-based on the function of the building to make it easier for users and visitors in their activities in public buildings. However, this guideline has not been discussed in detail. This research is intended to review universal design standards in the interior design process, especially in public buildings.
PENCAPAIAN ADAPTASI IDE PADA KONSEP BENTUK STOOL (Studi Kasus Mata kuliah Mebel I) Fajarsani Retno Palupi
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 3 (2017): Jurnal Idealog vol 2 nomor 3
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i3.1234

Abstract

Mebel merupakan mata kuliah 3 sks yang mendampingi mata kuliah utama, perancangan ruang interior, sebagai pengisi kelengkapan aktivitas penghuni atau user. Pada tahap pembelajaran dasar desain mebel, mahasiswa diharuskan memahami dan mengerti cara untuk mengimplementasi konsep berdasarkan pertimbangan-pertimbangan desain pada bangku atau stool. Desain dapat dikatakan unik ketika ada konsep yang menjadi pembeda dengan benda desain yang telah ada. Cara mendapatkan dan mengolah konsep ada bermacam-macam, salah satunya dengan mengadaptasi bentukan ide dan mentransformasikannya dengan cara pandang perancang berdasarkan keilmuan yang valid. Penelitian ini akan berfokus pada analisa hasil desain mahasiswa untuk melihat penerapan pendekatan metafora, implementasi metafora yang intangible, tangible dan kombinasi. Dari beberapa hasil desain yang telah ada mahasiswa telah mampu memahami dan menerapkan pendekatan metafora, adapun penggolongan secara sederhananya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu; konsep yang terlihat secara visual dan konsep yang terasa secara persepsi.
PELATIHAN PENGOLAHAN KEMBALI LIMBAH KERTAS BEKAS Fajarsani Retno Palupi; Irwan Sudarisman; Rizka Rachmawati
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 1 (2016): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #1
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah merupakan sebuah permasalahan bersama, tidak hanya yang ada di Indonesia akan tetapi juga menjadi permasalahan global. Limbah kertas banyak ditemui dilingkungan manapun, contoh terkecilnya rumah tinggal, hingga dilingkungan yang lebih luas. Dengan mengolahnyaakan membantu mengurangi timbunan limbah /sampah anorganik yang sekarang ini semakin banyak. Padahal, ketika dialih-fungsikan atau diproses kembali, limbah dapat menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai ekonomis. Pelaksana melihat adanya peluang pengolahan limbah kertas dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu limbah rumahan, berupa kertas dari buku, koran, kertas flyer dan lain-lain. Peserta pelatihan diajarkan untuk mengolah limbah kertas dengan menggunakan alat-alat sederhana yang dapat ditemukan di lingkungan rumah atau mudah didapatkan dengan membeli ditoko. Sehingga, potensi yang dimiliki oleh peserta serta bahan mentah yang ada dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Optimalisasi Kegunaan Ruang Pada Area Kerja dan Sirkulasi Untuk Memaksimalkan Kegiatan Pengguna Pada SD Darul Hikam, Dago, Bandung Fajarsani Retno Palupi; Rizka Rachmawati; Titihan Sarihati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.8105

Abstract

Lembaga pendidikan dimulai dari tingkat yang paling dasar sampai paling atas sudah sepatutnya memiliki fasilitas pendidikan yang memenuhi kebutuhan pengguna dan aktivitasnya. Hal ini dapat dipenuhi dengan mempertimbangkan banyak aspek desain. Beberapa diantaranya dengan menerapkan analisis dan prinsip ergonomi, estetika, serta fungsi kepada beberapa aspek desain yang ada pada area atau ruang administrasi serta area sirkulasi. Program PKM ini diawali dengan adanya kegiatan pengambilan data pada lokasi institusi mitra, selanjutnya data diolah untuk mendapatkan beberapa alternatif desain yang akan diajukan kepada mitra dan sekaligus mendata beberapa masukan terkait alternative desain. Tim PKMĀ  Telkom University dalam hal ini mendampingi mitra dalam segi desain untuk pengisi kelengkapan ruangan dengan mempertimbangkan aktivitas yang dilaksanakan dari awal hari sampai kegiatan selesai.
Optimalisasi Kegunaan Ruang Pada Area Kerja dan Sirkulasi Untuk Memaksimalkan Kegiatan Pengguna Pada SD Darul Hikam, Dago, Bandung Fajarsani Retno Palupi; Rizka Rachmawati; Titihan Sarihati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.8105

Abstract

Lembaga pendidikan dimulai dari tingkat yang paling dasar sampai paling atas sudah sepatutnya memiliki fasilitas pendidikan yang memenuhi kebutuhan pengguna dan aktivitasnya. Hal ini dapat dipenuhi dengan mempertimbangkan banyak aspek desain. Beberapa diantaranya dengan menerapkan analisis dan prinsip ergonomi, estetika, serta fungsi kepada beberapa aspek desain yang ada pada area atau ruang administrasi serta area sirkulasi. Program PKM ini diawali dengan adanya kegiatan pengambilan data pada lokasi institusi mitra, selanjutnya data diolah untuk mendapatkan beberapa alternatif desain yang akan diajukan kepada mitra dan sekaligus mendata beberapa masukan terkait alternative desain. Tim PKMĀ  Telkom University dalam hal ini mendampingi mitra dalam segi desain untuk pengisi kelengkapan ruangan dengan mempertimbangkan aktivitas yang dilaksanakan dari awal hari sampai kegiatan selesai.
Konfigurasi Layout Area Kerja Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus : Area Kerja Dosen Desain Interior, Universitas Telkom) Fajarsani Retno Palupi
Waca Cipta Ruang Vol 10 No 1 (2024): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v10i1.12277

Abstract

The typical workday lasts between eight and nine hours, with employees spending a significant portion of their time at the office. This makes the office a second home for many, where they spend their productive time. Therefore, it is crucial to ensure that the office space is well-organized and comfortable, as it plays a vital role in supporting the physical comfort of its users. The layout of the office space and the furniture arrangement must be carefully considered to accommodate the various activities that take place within it. This arrangement can be analysed in several ways in order to obtain the most efficient results according to the activities of office work area users. This research was conducted in the workspace of interior design lecturers at Universitas Telkom, with a kasus studi approach, using data collection techniques in the form of direct observation of ongoing activities and data collection of types of cubicle layout arrangements in the work area. The research focuses on three key areas: the arrangement of the work area, the circulation of the work area, and the primary activities that occur in the workspace. The study revealed that each user organises their work area according to their personal needs and comfort, in accordance with the activities that take place in their respective workspaces. Keywords: Layout, working area, cubicle type, efficiency
PENCAPAIAN ADAPTASI IDE PADA KONSEP BENTUK STOOL, Studi Kasus Mata Kuliah Studio Mebel I Palupi, Fajarsani Retno
Ide dan Dialog Desain Indonesia (Idealog) Vol 2 No 3 (2017): Jurnal Idealog vol 2 nomor 3
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/idealog.v2i3.1234

Abstract

Mebel merupakan mata kuliah 3 sks yang mendampingi mata kuliah utama, perancangan ruang interior, sebagai pengisi kelengkapan aktivitas penghuni atau user. Pada tahap pembelajaran dasar desain mebel, mahasiswa diharuskan memahami dan mengerti cara untuk mengimplementasi konsep berdasarkan pertimbangan-pertimbangan desain pada bangku atau stool. Desain dapat dikatakan unik ketika ada konsep yang menjadi pembeda dengan benda desain yang telah ada. Cara mendapatkan dan mengolah konsep ada bermacam-macam, salah satunya dengan mengadaptasi bentukan ide dan mentransformasikannya dengan cara pandang perancang berdasarkan keilmuan yang valid. Penelitian ini akan berfokus pada analisa hasil desain mahasiswa untuk melihat penerapan pendekatan metafora, implementasi metafora yang intangible, tangible dan kombinasi. Dari beberapa hasil desain yang telah ada mahasiswa telah mampu memahami dan menerapkan pendekatan metafora, adapun penggolongan secara sederhananya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu; konsep yang terlihat secara visual dan konsep yang terasa secara persepsi.
Perancangan Ulang Interior Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali Menggunakan Pendekatan Fungsional Nuril Khofifatun Nisa, Alif; Cardiah, Tita; Retno Palupi, Fajarsani
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 5 (2024): Oktober 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran pusat kantor memiliki signifikansi yang sangat penting dalam menjamin kelancaran operasional suatu organisasi. Tata ruang kantor yang dirancang dengan cermat memiliki dampak yang besar terhadap efisiensi kerja, produktivitas karyawan, dan kerjasama tim. Di era globalisasi ini, lingkungan kerja yang efisien dan nyaman menjadi kunci keberhasilan sebuah organisasi. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang menggunakan desain kantor yang tidak efisien dan tidak nyaman. Di Daerah Boyolali, Sekretariat Daerah menghadapi tantangan terkait penggunaan ruang yang tidak efisien, di mana ruangan memiliki luas yang cukup besar namun hanya sedikit pegawai yang bekerja di dalamnya. Hal ini mengakibatkan banyak bagian ruangan yang tidak terpakai dan menjadi sia-sia. Selain itu, masalah sirkulasi udara yang buruk juga membuat ruangan terasa tidak nyaman. Merancang ulang kantor bukan sekadar tanggapan terhadap tantangan tersebut, tetapi juga merupakan investasi yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan nyaman. Dalam konteks ini, penulis memberikan panduan praktis kepada Pemerintah Daerah Boyolali. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi bagi mereka, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pengembangan kantor pemerintahan lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung efektivitas aktivitas organisasi. Kata kunci: kantor, sekertariat daerah, efisien, nyaman
Perancangan Ulang Interior Mal Pelayanan Publik Kota Payakumbuh Dengan Pendekatan Perilaku (behavior) Aulia Putri, Mayang; Cardiah, Tita; Retno Palupi, Fajarsani
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 5 (2024): Oktober 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of establishing the Public Service Mall in Payakumbuh City is to facilitate the public in managing permits. Therefore, the interior of the public service office must be designed to be comfortable and user-friendly. This research employs a descriptive qualitative method, with primary data obtained through interviews, documentation, and observation, and secondary data derived from literature reviews and precedent studies. The findings of this study indicate that the design of the Public Service Mall requires a human-centered approach, specifically a behavioral approach that analyzes human activities within the space and creates a more organized and well-directed spatial layout. Additionally, clear directional signage is necessary for visitors. This redesign is expected to fulfill the primary objective of the Public Service Mall, which is to reduce queues and facilitate public service access. Keywords: Interior, public service mall, behavioral approach
Perancangan Ulang Museum Pendidikan Upi Bandung Santa Wardani, Oktiprima; Liritantri, Widyanesti; Retno Palupi, Fajarsani
eProceedings of Art & Design Vol. 11 No. 5 (2024): Oktober 2024
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia there are many museums, one of which is the UPI National Education Museum which is located in the Bandung Indonesian University of Education area. This museum has a collection that focuses on education which is presented in the form of books, equipment used from classical times to modern times, written information, statues, and dioramas depicting educational events. In the arrangement of existing collections, the interior of the UPI National Education Museum, most of the rooms have a lighting design that does not meet the needs of an exhibition space which should be able to display colors, shapes, textures, and information clearly to enable visitors to see the collection objects and texts clearly and with information. well accepted. The design exploration study will show the design process for lighting and arranging collection displays using an architectural lighting design approach. This study uses a practice-based research method, where exploration includes real activities as a visitor as part of the data search process. The results of the exploration show alternative lighting that is able to create an attractive space ambiance and is in line with the museum's objectives, namely clearly displaying information from collection objects and the texts presented. The contribution of this design can provide new insights for museums to create good and innovative lighting. Keywords: museum, education, lighting