cover
Contact Name
dhona indah kiswari
Contact Email
jurnalmai@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmai@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sains Teknologi Akuakultur
ISSN : 25991701     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Sains Teknologi Akuakultur (JSTA) merupakan suatu jurnal ilmiah yang diinisiasi oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia yang mempublikasikan hasil penilitian maupun pemikiran pada semua aspek budidaya (hewan dan tanaman) dalam lingkungan perairan tawar, payau dan asin baik secara alami maupun terkontrol. JSTA diterbitkan 2 kali dalam setahun (April dan Oktober) dengan satu volume dan 2 nomor.
Arjuna Subject : -
Articles 44 Documents
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) pada Pakan Buatan terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Syaputra, Renaldo; Santoso, Limin Santoso; Tarsim, Tarsim
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.914 KB)

Abstract

Ikan gurami menjadi salah satu ikan air tawar yang paling di minati masyarakat Indonesia. Harga pakan yang semakin meningkat mengakibatkan permasalahan dalam kegiatan budidaya ikan gurami, maka untuk menekan biaya pakan perlu dicari bahan baku pakan alternatif.  Salah satunya dengan memanfaatkan daun gamal sebagai bahan baku pakan. Daun gamal memiliki komponen pakan yang berkontribusi terhadap penyediaan materi dan energi untuk pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun gamal (Gliricidia sepium) pada pakan buatan terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (0 %), B (5 %.), C (10 %) dan D (15 %). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova. Pemberian pakan sebanyak dua kali sehari dengan feeding rate 5% selama 60 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan tepung daun gamal (Gliricidia sepium) tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dengan sintasan terbaik pada perlakuan C yaitu sebesar 94,45 % dan dengan pertumbuhan terbaik pada perlakuan C yaitu sebesar 1,13 g. 
Studi Pengurangan Amonia pada Pendederan Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) dengan Sistem Resirkulasi Alem, M. Derry Belva; Effendi, Eko; Wardiyanto, Wardiyanto; Sarwono, Hidayat Adi
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.588 KB)

Abstract

Ammonia merupakan salah satu parameter yang penting selama proses budidaya ikan. untuk mengurangi jumlah ammonia, salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode resirkulasi. Keberhasilan metode resirkulasi sangat dipengaruhi oleh penggunaan filter. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis filter yang berbeda terhadap reduksi ammonia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL. Parameter yang diukur selama penelitian adalah konsentrasi ammonia. Pengukuran dilakukan pada saluran inlet dan outlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh filter yang berbeda mampu mereduksi ammonia. Filter yang bekerja lebih baik adalah filter arang dengan kemampuan reduksinya 0,076 mg/l
Pengaruh Pemberian Ekstrak Nanas pada Pakan dan Probiotik pada Media Pemeliharaan terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Setiyani, Ana Rikha; Rachmawati, Diana; Sudaryono, Agung
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.513 KB)

Abstract

Pakan merupakan aspek utama dalam kegiatan budidaya karena 40-70% biaya produksi digunakan untuk pakan maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan efisiensi pakan.  Salah satu enzim yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi protein adalah enzim bromelin yang bisa didapatkan pada ekstrak nanas.  Bromelin memiliki kemampuan untuk menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil adalah asam amino.  Kualitas air juga menjadi faktor penting keberhasilan, bakteri probiotik dapat menguraikan bahan organik atau bahan beracun di dalam air sehingga meningkatkan kualitas air.  Pendekatan penggunaan ekstrak nanas pada pakan dan probiotik pada media diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan, pertumbuhan dan kualitas air.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh dan interaksi penambahan kombinasi ekstrak nanas pada pakan dan probiotik pada media pemeliharaan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan serta mengetahui dosis terbaik.  Rancangan percobaaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial.  Percobaan yang dilakukan adalah dengan 2 faktor dengan masing-masing 3 taraf (3x2x3) dan masing-masing diulang sebanyak 3 kali.  Faktor pertama adalah pemberian ekstrak nanas dengan dosis 0,75% (A1), 1,5%  (A2) dan 2,25% (A3). Faktor kedua adalah dengan pemberian probiotik dengan dosis 1 mL/L (B1) dan 1,5 mL/L (B2).  Ikan uji yang digunakan adalah nila merah dengan berat rata-rata 5,6±0,6 g. Ikan dipelihara pada bak kapasitas 20 L dengan padat tebar 20 ekor/wadah dengan masa pemeliharaan 42 hari.  Hasil menunjukkan faktor A (ekstrak nanas) dan B (probiotik) memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan adanya interaksi (P<0,05) terhadap total konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, rasio efisiensi protein dan laju pertumbuhan spesifik. Penambahan kombinasi ekstrak nanas dan probiotik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan ikan nila (O. niloticus).  Kualitas air selama penelitian masih optimal untuk pemeliharaan ikan nila.  Hasil terbaik pada penelitian ini didapatkan dari perlakuan A3B1 dengan EPP tertinggi (90,91%), PER (2,46) dan SGR (2,21%/hari). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada perlakuan A3B1 (pemberian 2,25% ekstrak nanas pada pakan dan 1 mL/L probiotik pada media pemeliharaan) memberikan hasil tertinggi pada EPP, PER dan SGR.
Penggunaan Hormon Pertumbuhan Rekombinan (rGH) dalam Memacu Pertumbuhan Larva Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Sembiring, Anrey Arganta; Tarsim, Tarsim; C.U., Deny Sapto
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.789 KB)

Abstract

Ikan blackghost adalah ikan hias air tawar yang bernilai ekonomis tinggi. Pertumbuhan ikan yang lambat menjadi kendala dalam memenuhi permintaan pasar sehingga dibutuhkan pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) agar dapat meningkatkan pertumbuhan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva ikan black ghost. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2017di Laboratorium Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Ikan yang digunakan memiliki panjang awal 0,5 cm dan berat awal 0,01 g dengan lama pemeliharan 35 hari di akuarium berukuran 15x15x25 cm sebanyak 8 ekor per akuarium. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu larva ikan blackghost tanpa perendaman rGH(A) dan larva ikan blackghost yang direndam hormon rGH sebanyak 1 mg/L, 3 mg/L, dan 5 mg/L (B, C, dan D). Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan panjang, berat mutlak, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) pada setiap perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang dan berat mutlak, tetapi tidak berbeda nyata terhadap kelangsungan hidup larva ikan blackghost. Kesimpulan yang didapat, pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) sebesar 5 mg/L merupakan dosis terbaik bagi pertumbuhan panjang dan berat larva ikan black ghost karena meningkatkan pertumbuhan larva secara signifikan.
Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Penambahan Tepung Alga Coklat (Sargassum sp.) dalam Pakan Sahara, Riyand
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.388 KB)

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang perkembangan budidaya ikan. Pakan yang sesuai  dengan  tingkat  kebutuhan  nutrisi  dan  memiliki  nilai  kecernaan  yang  tinggi  dapat  mendukung pertumbuhan maksimal ikan. Alga coklat (Sargassum sp.) memiliki material imunostimulan yang dapat digunakan sebagai feed supplement untuk pakan ikan karena memiliki kandungan nutrisi seperti protein, vitamin, karbohidrat, serat kasar, lipid dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan benih lele (Clarias sp.). Variabel yang dikaji meliputi nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), pertumbuhan mutlak (G), laju pertumbuhan spesifik (SGR), dan kelulushidupan (SR). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (tepung Sargassum sp. dosis 0%), B (tepung Sargassum sp. dosis 1%), C (tepung Sargassum sp. dosis 2%), D (tepung Sargassum sp.  dosis  3%)  dan  E  (tepung  Sargassum sp.  dosis  4%).  Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan berpengaruh (P<0,05) terhadap EPP, PER, G dan SGR, namun nilai SR untuk semua perlakuan menunjukkan hasil yang sama (P>0,05). Perlakuan D dan E memberikan nilai EPP, PER, G dan SGR tertinggi (P<0,05), yaitu masing-masing sebesar (78,83-81,04%), (2,00-2,04), (100,39-103,53 g) dan (2,66-2,70%/hari). Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung alga coklat (Sargassum sp.) dalam pakan mampu meningkatkan nilai EPP, PER, dan Pertumbuhan pada benih lele (Clarias sp.).
Pengaruh Pemberian Pakan dengan Kadar Protein Berbeda terhadap Performa Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) di Keramba Jaring Apung Yaqin, Muhamad Ainul; Santoso, Limin; Saputra, Suryadi
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.948 KB)

Abstract

Protein adalah faktor penting yang mempengaruhi kinerja pertumbuhan ikan. Kekurangan protein menghasilkan pertumbuhan yang buruk, kelebihan protein menyebabkan peningkatan ekskresi amonia ke lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar protein pakan yang optimum untuk performa pertumbuhan ikan kakap putih di KJA. Penelitian menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P0 (kontrol protein 42%), P1 (protein 37%), dan P2(protein 40%). Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, konversi pakan, bobot mutlak, dan retensi protein. Parameter pendukung yaitu biaya pakan dan kualitas air. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan uji duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh nyata (P<0,05) pemberian pakan dengan kadar protein berbeda terhadap performa pertumbuhan ikan kakap putih di KJA. Perlakuan P1(protein 37%) merupakan protein pakan yang optimum untuk ikan kakap putih di KJA karena memiliki performa pertumbuhan terbaik yaitu laju pertumbuhan harian (0,63±0,16 g/hari), bobot mutlak (37,82±9,61 g), konversi pakan (2,27±0,87), retensi protein (12,96±4,17%), dan biaya pakan termurah (Rp 31.638).
Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Baung (Mystus nemurus) di Sungai Way Kiri Desa Panaragan Kabupaten Tulang Bawang Barat Yudha, Rio Anggria; Putri, Berta; Diantari, Rara
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.128 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian perairan untuk budidaya ikan baung sistem karamba di Sungai Way Kiri, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 - Januari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan cara pengamatan kualitas air yang meliputi parameter fisika (kecepatanarus, suhu, kedalaman, dan kecerahan) serta kimia (DO, pH, TAN, dan BOD). Selanjutnya dilakukan evaluasi kesesuaian perairan dengan menitikberatkan pada nilai kualitas air sesuai dengan ikan yang akan dibudidayakan menggunakan metode analisis matching dan scoring. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran kualitas air di Sungai Way Kiri menunjukkan rerata untuk  kedalaman 19,22 m, DO 6,89 mg/L, kecerahan 25 cm, suhu 28,32 oC, kecepatan arus 0,225 m/dt, pH 6,10, TAN 0,548 mg/L dan BOD 5,57 mg/L. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perairan Sungai Way Kiri sangat sesuai untuk dilakukan budidaya ikan baung (Mystus nemurus).
Pengaruh Penambahan Vitamin C dan Probiotik pada Pakan terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Husin, Muhammad Iqbal; Suminto, Suminto; Sudaryono, Agung
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.793 KB)

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu komoditas air tawar yang mempunyai prospek yang baik karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi serta cara budidaya yang tidak sulit. Masalah utama yang dihadapi dalam produksi budidaya ikan patin adalah pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan. Pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan profit pembudidaya ikan. Penambahan vitamin C dan probiotik dalam pakan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan patin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahiui pengaruh dan interaksi yang mempengaruhi nilai total konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin. Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin dengan bobot individu rata-rata 7,44±0,28 g/ekor. Pemberian pakan yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 secara at satiation.  Ikan uji dipelihara dengan padat penebaran 1 ekor/2L selama 42 hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor (ordo 2x3) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan vitamin C pada pakan  dengan dosis 500 mg/kg, dan 1000 mg/kg dan penambahan probiotik dengan dosis 105,106, dan 107 CFU/mL.  Data yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air.  Perlakuan dengan penambahan vitamin C 1000 mg/kg pakan dan probiotik 107 CFU/mL  menghasilkan EPP sebesar 69,35%, dan  LPH sebesar 230 mg/hari. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan uji. Kesimpulan dari penelitian ini adalah vitamin C dan probiotik memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) dan terjadi  interaksi yang mempengaruhi terhadap nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP),  laju pertumbuhan harian (LPH), tetapi vitamin C dan probiotik tidak memberikan  pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai total konsumsi pakan dan kelulushidupan.
Pengaruh Suhu yang Berbeda terhadap Daya Tetas dan Perkembang Embrio Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) Naskuroh, Nurul Zikra; Tarsim, Tarsim; Hudaidah, Siti
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.913 KB)

Abstract

Suhu berpengaruh signifikan terhadap daya tetas dan larva ikan. Suhu tinggi dapat mengganggu aktivitas enzim, suhu rendah dapat mempengaruhi metabolisme telur  dan menghambat proses penetasan pada telur dan perkembangan larva.  .Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu  terhadap hasil daya tetas, perkembangan embrio dan lama waktu penetasan telur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan(25 ℃, 26℃, 27 ℃ dan 28 ℃) dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi perkembangan embrio telur, daya tetas telur, dan lama waktu penetasan telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik rgam dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nytaa Terkecil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap  daya tetas telur, dan lama waktu penetasan telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas tertinggi dengan nilai 93% pada suhu 26℃ , kelangsungan dan lama waktu penetasan telur tercepat dengan nilai 12,93 jam pada suhu 26℃.
Perbedaan Konsentrasi Bakteri Penyusun Bioflok terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan, dan Kelulushidupan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Hamonangan Simanjuntak, Iwan Chandra Binsar
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.005 KB)

Abstract

Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan  salah  satu  jenis  ikan air  tawar komersial yang populer sebagai ikan budidaya. Dampak dari kegiatan budidaya intensif berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan. Teknologi bioflok merupakan salah satu pemecahan masalah lingkungan dan dapat meningkatkan produksi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bakteri probiotik (Bacillus subtilis dan Bacillus licheniformis) yang berasosiasi dalam usus sebagai bioflok terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan serta mengetahui konsentrasi terbaik untuk menghasilkan pertumbuhan dan kelulushidupan lele dumbo (C. gariepinus). Ikan uji yang digunakan adalah lele dumbo berukuran berukuran 6-7 cm dan bobot 1,4±0,5 g. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan A (tanpa probiotik), B (dosis probiotik 106 CFU/mL), C (dosis probiotik 107 CFU/mL), dan D (dosis probiotik 108 CFU/mL).  Lele  dumbo  dipelihara  dalam  ember  dengan  volume  28  L  selama  50  hari.  Hasil  pengamatan menunjukkan perlakuan D memiliki nilai EPP terbaik yaitu (67.20±3.33%), SGR (10.63±0.80%/hari) dan bobot mutlak (8.07±0,30 g). Penambahan probiotik pada media pemeliharaan menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), SGR (Specific Growth Rate) dan laju pertumbuhan berat mutlak lele dumbo. Penelitian ini membuktikan bahwa penambahan dosis probiotik 108 CFU/mL yang terbaik meningkatkan pertumbuhan lele dumbo.