cover
Contact Name
dhona indah kiswari
Contact Email
jurnalmai@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmai@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sains Teknologi Akuakultur
ISSN : 25991701     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Sains Teknologi Akuakultur (JSTA) merupakan suatu jurnal ilmiah yang diinisiasi oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia yang mempublikasikan hasil penilitian maupun pemikiran pada semua aspek budidaya (hewan dan tanaman) dalam lingkungan perairan tawar, payau dan asin baik secara alami maupun terkontrol. JSTA diterbitkan 2 kali dalam setahun (April dan Oktober) dengan satu volume dan 2 nomor.
Arjuna Subject : -
Articles 44 Documents
Efektifitas Ekstrak Ulva Reticulata Terhadap Infeksi Bakteri Patogen Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) Secara In – Vitro Mutalib, Yanti; Khartiono, Lady Diana
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.815 KB)

Abstract

Usaha pengendalian vibriosis pada kegiatan budidaya ikan kerapu masih mengandalkan penggunaan obat - obatan atau antibiotik sintetik. Namun penggunaan antibiotik dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan timbulnya masalah yaitu resistensi bakteri patogen terhadap antibiotik tersebut pada tubuh ikan dan pencemaran lingkungan yang akhirnya dapat membunuh organisme bukan sasaran.  Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui pengaruh ekstrak rumput laut hijau Ulva reticulata dengan pelarut yang berbeda dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan V. alginolyticus dan V. parahaemolyticus pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) serta mengetahui konsentrasi minimum ekstrak rumput laut hijau U. reticulata yang dapat menghambat dan membunuh V. Alginolyticus dan V. parahaemolyticus pada ikan kerapu tikus (C.altivelis). Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan dan kali ulangan yaitu pelarut metanol, metanol+H2O dan pelarut H2O. Uji difusi menggunakan konsentrasi ekstrak Ulva reticulata 2 mg/50 mL dan untuk uji Kosentrasi Hambat Minimum (KHM)  menggunakan konsentrasi ekstrak Ulva reticulata 2000 ppm, 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 150 ppm, 125 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm, 31,25 ppm, dan 15,625 ppm.  Untuk melihat pengaruh ekstrak rumput laut hijau Ulva reticulata dengan pelarut polar terhadap bakteri V. alginolyticus dan V. parahaemolyticus maka dianalisis menggunakan One-way Anova. Jika terdapat pengaruh maka dilakukan uji Tukey untuk melihat perbedaan aktifitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga jenis ekstrak Ulva reticulata dengan pelarut yang berbeda yang memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri patogen V. alginolyticus dan V. parahaemolyticus adalah Ulva reticulata dengan pelarut metanol+H2O dengan masing-masing diameter zona hambat 26,33 mm (zona clear/jernih) dan 22,67 mm (zona halo/keruh). Pada pengujian konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak Ulva reticulata dengan pelarut metanol+H2O terhadap bakteri patogen V. alginolyticus dan V. parahaemolyticus diperoleh KHM pada konsentrasi 31,25 ppm, karena pada konsentrasi 15,625 ppm ekstrak Ulva reticulata dengan pelarut metanol+H2O terhadap kedua bakteri tersebut sudah tidak memilik zona hambat sama sekali dan pengujian sitotoksisitas menunjukkan tidak ada efek toksik terhadap nauplius Artemia salina, karena masing-masing ekstrak menunjukkan LC50 >1000 ppm. 
Pengaruh Warna Wadah Terhadap Perubahan Warna Kuda Laut (Hippocampus comes) di BBPBL Lampung Manullang, Mitri Merli; Diantari, Rara; Wijayanti, Henni
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.68 KB)

Abstract

Kuda laut (Hippocampus sp)  memiliki daya tarik pada warna, intensitas cahaya dari alam diduga sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kecerahan kuda laut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna wadah yang digunakan untuk pemeliharaan kuda laut apakah dapat berpengaruh pada tingkat kecerahan warna kuda laut. Metode yang digunakan adalah metode rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan.Perlakuan A (wadah biru sebagai kontrol), B (wadah transparan), C (wadah merah) dan D (wadah hitam). Pengukuran tingkat kecerahan dengan M-TCF dan AHP dilakukan 7 hari sekali selama 30 hari masa pemeliharaan. Perlakuan C (wadah merah) menunjukkan hasil yang baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Perlakuan wadah berwarna merah memberikan hasil berbeda nyata terhadap perubahan warna kuda laut.
Pertumbuhan Benih Ikan Gabus Channa striata dengan Pakan Cacing Darah Beku Ndobe, Samliok; Madinawati, Madinawati; Serdiati, Novalina; Syukri, Syukri; Moore, Abigail
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.921 KB)

Abstract

Ikan gabus Channa striata merupakan ikan air tawar yang secara tradisonal ditangkap dan dikonsumsi oleh masyarakat asli Sulawesi Tengah, namun saat ini populasinya di alam cenderung mengalami penurunan. Eksploitasi ikan gabus yang terus meningkat disebabkan oleh kesukaan konsumen terhadap dagingnya yang lezat dan gizinya yang tinggi serta kandungan albuminnya yang tinggi mengakibatkan permintaan ikan gabus sebagai makanan kesehatan dan bahan baku industri farmasi semakin meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan populasi ikan gabus di alam adalah dengan melakukan pembesaran benih ikan gabus, namun hal ini terkendala pada ketersediaan pakan, khususnya pada tahap awal pembesaran yang merupakan fase kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh feeding rate terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus yang diberi pakan cacing darah beku. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Benih ikan gabus (bobot tubuh 0.17±0.10 dan panjang total 2.5±0.5 cm) diberi pakan cacing darah (tiga kali sehari) dengan lima rasio pakan/bobot tubuh yaitu: P1=6,5%, P2=8,0%, C=9.5%, D=11,0% and E=12,5%. Benih dipelihara dalam wadah terkontrol berisi tujuh liter air dengan kepadatan penebaran sebesar satu ekor/liter. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan mutlak (bobot tubuh dan panjang total) serta sintasan. Perlakuan pakan 12,5% /bobot tubuh ikan memberi hasil terbaik dengan pertumbuhan mutlak bobot tubuh benih ikan gabus yang secara nyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan keempat perlakuan lainnya.
Aplikasi Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi Penyakit White Feces Disease (WFD) Helda, Yeni; Harpeni, Esti; Supono, Supono
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.538 KB)

Abstract

Udang vaname merupakan komoditas unggulan di bidang perikanan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Permasalahan yang timbul dari kegiatan budidaya udang yaitu serangan penyakit. Jenis penyakit yang sedang marak adalah adalah White Feces Disease (WFD). Secara umum udang yang terserang penyakit WFD mengalami pertumbuhan yang abnormal dan kematian. Timbulnya penyakit sering dikaitkan oleh keberadaan bakteri Vibrio spp. serta faktor lingkungan yang buruk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulan penyakit ini yaitu penggunaan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa.L) dengan cara perendaman. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan ekstrak daun ketapang dengan berbagai konsentrasi 10, 20, 30%. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh pemberian ekstrak daun ketapang sebagai bahan alami yang mampu digunakan untuk penanggulangan penyakit WFD pada udang vaname. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ketapang sebanyak 30% dengan metode perendaman mampu meningkatkan nilai SR (Suvival Rate), serta adanya penurunan total koloni bakteri Vibrio dibandingkan tanpa pemberian ekstrak daun ketapang.
Pemanfaatan Sari Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada Pemeliharaan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) untuk Menekan Populasi Bakteri Vibrio sp. Koloni Hijau Handayani, Sri; Dwinanti, Sefti Heza; Hadi, Purnomo
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 1 (2019): In Press
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.238 KB)

Abstract

Sri Handayani, Sefti Heza Dwinanti and Purnomo Hadi. 2020. Utilization of Carambola Sari (Averrhoa bilimbi L.) in the Maintenance of Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei) to Suppress Population of Vibrio sp. Green Colony. Jurnal Sains Teknologi Akuakultur, 3(1) : 33-41. This research was conducted in July-August 2018 at PT. SyAqua Indonesia Serang, Banten. It used Completely Randomized Design (CRD) with three replicates and three treatments which were bilimbi juice in 20 ppm (T1), 30 ppm (T2) and without bilimbi or control (CT). The monitoring of Vibrio sp., defined as total Vibrio sp., total   yellow colony, total green colony, the ratio of total green colony, survival rate of shrimp and water quality. The result showed that bilimbi juice was able to suppress the population of Vibrio sp. in the maintenance media and shrimp body. At the end of the maintenance period (d7-d9), total population of green colony in treatment were lower than control with the ratio of the green colony was 0%. In contrast, bilimbi juice with concentration 20 ppm and 30 ppm had no significant effect (P>0,1). The best survival rate was given by T2 about 16% and based on regression y = 0.3589x+5.0279 the optimal dose to protect shrimp from Vibrio sp. by using bilimbi juice is about 264,62 ppm.
Efektivitas Pemberian Pakan Alami Artemia Specific Pathogen free (SPF) Vibrio sp. Terhadap Insidensi Vibriosis dan Pertumbuhan Pada Pemeliharaan Post Larva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Wiyatanto, M Toto; Setyawan, Agus; Putri, Berta
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 1 (2019): In Press
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.446 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui mengetahui efektivitas pemberian Artemia Specific Pathogen Free (SPF) Vibrio sp. terhadap insidensi vibriosis  dan pertumbuhan pada  post larva udang vaname (Litopenaeus vannamei).  Rancangan penelitian yang digunakan adalah dua perlakuan dan tiga ulangan, yaitu perlakuan A (Pemberian pakan udang vaname  PL stadia 1-10 dengan Artemia non SPF Vibrio sp.) dan B (Pemberian pakan udang vaname  PL stadia 1-10 dengan Artemia SPF Vibrio sp.). Parameter yang diamati meliputi Total Vibrio Count (TVC) pada PL udang vaname dan kualitas air pemeliharaan, pertumbuhan panjang PL udang vaname, kelangsungan hidup PL udang vaname, pH, suhu, salinitas dan oksigen terlarut (DO). Data parameter TVC, pertumbuhan panjang dan kelangsungan hidup udang vaname diuji menggunakan uji T dengan taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami Artemia SPF Vibrio sp. memberikan pengaruh terhadap efektifitas nilai insidensi vibriosis pada Post Larva udang vaname sebesar 0,30%, pertumbuhan mutlak sebesar 4,44 mm, pertumbuhan harian sebesar 0,5 mm dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 74,4%.
Kematian Ikan Kerapu Hibrida Cantik (Kerapu Macan >< Kerapu Batik) dan Cantang (Kerapu Macan >< Kerapu Kertang) di Keramba Jaring Apung di Teluk Kaping, Buleleng-Bali Akibat Infeksi Ektoparasit Mahardika, Ketut; Mastuti, Indah; Sutarmat, Tatam
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 1 (2019): In Press
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.87 KB)

Abstract

Several constraints in aquaculture are seasonal dependent especially for parasitic disease. Natural condition of aquatic environment are affecting pathogen and fish along season. This study observed parasitic infection causing mass mortality of hybrid grouper juveniles thruoghout the year. This study was conducted in floating net cage at Kaping Bay North Bali in 2016. The juveniles were stocked in May, July and August. Parasitic infection were observed in Juli-August. Two ectoparasite were found, they are gill worms (Pseudorhabdosynochus sp.) and sea leeches (Zeylanicobdella arugamensis). They caused appetite decreasing, swimming on the surface, dark body color, thiny body andt decreased the population about 44.9% - 47,53%. Gill worm infected the fish at the initial with intensity of 54-187 individu/gill, While sea leeches infected the fish later in August with intensity about 40-50 individu/fish. The record of water quality showed that temperature and salinity were increased in July. This conditions were coincide with seasonal change in 2016. This result suggested that seasonal change was unfavourable conditions for fish health moreover for stocking time. 
Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Budidaya Ikan Jelawat Leptobarbus hoevenii (Bleeker, 1851) Di Danau Way Jepara, Kecamatan Way Jepara Kabupaten Lampung Timur Riyoma, Arico; Diantari, Rara; Damai, Abdullah Aman
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 1 (2019): In Press
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.876 KB)

Abstract

Danau Way Jepara merupakan danau alam yang memiliki luas sekitar 200 ha, dengan kedalaman saat ini mencapai ± 26 m dan diameter danau 1,9 km. Danau ini memiliki potensi untuk dikembangkannya kegiatan budidaya perikanan, namun pemanfaatannya saat ini masih belum optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019 dengan menggunakan metode skoring dan matching untuk mengkaji tingkat kesesuaian perairan yang meliputi parameter fisika dan kimia untuk budidaya ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung daya dukung dari Danau Way Jepara. Pada penelitian ini digunakan 3 titik stasiun berbeda yang ditentukan berdasarkan Global Positioning System (GPS). Kisaran nilai parameter kualiatas air yang diperoleh ialah kedalaman: 2,7-17,5 m, kecerahan: 120-135 cm, suhu: 29-30 ºC, pH: 7,1-8,4, oksigen terlarut: 3,4-5,8 mg/l, arus: 0,018-0,147 m/dt dan ammonia: 0,008 – 0,015 mg/l. Tingkat kesesuaian perairan Danau Way Jepara yang diperoleh pada stasiun ke 1, 2 dan 3 adalah cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas adalah parameter DO dan arus. Daya dukung dari Danau Way Jepara untuk budidaya ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) adalah 804 unit KJA dengan padat tebar keseluruhan ialah 160.800 ekor.
Pengaruh Tingkat Pemberian Pakan Buatan Terhadap Performa Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni) Sonavel, Novando Putra; C. U, Deny Sapto; Diantari, Rara
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 1 (2019): In Press
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.213 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan feeding rate dan feeding frequency yang terbaik untuk pertumbuhan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan  hewan uji berukuran 5-7 cm dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdiri atas 2 faktor, 6 perlakuan dengan 3 kali pengulangan yaitu faktor Feeding Rate (FR) perlakuan A (3%), B (5%), C (7%),  dan faktor Feeding Frequency (FF) a (2kali), b (3kali). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang, Rasio Konservasi Pakan (FCR), Retensi protein, kelangsungan hidup ikan jelawat serta data kualitas air sebagai penunjang. Hasil dari penelitian ini menunjukan pada faktor Feeding Rate (FR) perlakuan A (3%), B (5%), dan C (7%) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, retensi protein, dan kelangsungan hidup tetapi Feeding Rate (FR) berpengaruh nyata terhadap FCR  dengan nilai terbaik pada perlakuan A (3%) 1,72 dan pada faktor  Feeding Frequency (FF) perlakuan a (2 kali) dan b (3 kali) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, FCR, dan kelangsungan hidup tetapi Feeding Frequency (FF) perlakuan (2 kali) berpengaruh nyata terhadap retensi protein dengan nilai terbaik sebesar 15,65%.
Pengaruh Pemberian Pakan Phronima sp. Substitusi Artemia sp. Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Ratri, Kartika Sulistyaning; Hutabarat, Johannes; Herawati, Vivi Endar
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 (2) 2020
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.515 KB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas yang paling baik untuk dikembangkan pada kegiatan budidaya. Salah satu penunjang keberhasilan budidaya yaitu ketersediaan pakan alami yang berkualitas. Phronima sp. merupakan alternatif pengganti pakan alami Artemia sp.Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh substitusi Phronima sp. dengan Artemia sp. terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan udang vaname (L. vannamei) serta untuk mengetahui dosis substitusi terbaik.Hewan uji yang digunakan adalah 450 ekor udang vaname dengan bobot rata-rata 0,029±0,001 gr/ekor dipelihara dengan padat tebar 27 ekor dengan volume air 6 liter. Masa pemeliharaan selama enambelas hari.Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan yaitu perlakuan A (100% Artemia sp.), B (75% Artemia sp. dan 25% Phronima sp.), C (50% Artemia sp. dan 50% Phronima sp.), D (25% Artemia sp. dan 75% Phronima sp.), dan E (100% Phronima sp.). Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3kali sehari yaitu pagi (07.00 WIB), siang hari (13.00 WIB) dan sore hari (19.00 WIB). Data yang diamati adalah Laju Pertumbuhan Relatif (RGR), Pertumbuhan Panjang Mutlak, Bobot Biomass, Laju Pemanfaatan Pakan Alami (Grazing rate), Kelulushidupan (SR), dan Kualtas Air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kombinasi dosis 75% Artemia sp. dan 25% Phronima sp. (B) menghasilkan nilai tertinggi pada RGR sebesar 0,350±0,001%; pertumbuhan panjang mutlak 1,77±0,06cm; bobot biomass 0,0101±0,00004; kelulushidupan 0,95±0,06%. Kombinasi dosis 100% Artemia sp. (A) menghasilkan nilai tertinggi pada grazing rate sebesar 21,84±0,04ind/hari. Kualitas air selama masa pemeliharaan sudah optimal dengan nilai kualitas air pada suhu berkisar antara 28-30,20C; pH 8; oksigen terlarut (DO) 4,26-5,38 mg/l; salinitas 25-28 ppt.