cover
Contact Name
David Alinurdin
Contact Email
veritas@seabs.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
veritas@seabs.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
ISSN : 14117649     EISSN : 26849194     DOI : -
Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan is a peer-reviewed and open-access journal published semiannually (June and December) by Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary), Malang City, East Java, Indonesia. The journal specializes in evangelical theology that focuses on the novelty in biblical studies, systematic theology, and practical theology, contributing to theological studies and ecclesial ministry. Manuscripts submitted for publication in this journal include quantitative or qualitative field research findings, conceptual and critical studies, exegesis or exposition material, case studies, and other forms of original thought in the broad scope of theological research, supported with academic references that are adequate, robust, and accurate.
Articles 413 Documents
Kemurahan terhadap Pekerja Rumah Tangga: Praktik Spiritualitas bagi Para Majikan Kristen Jeremiah, Alvin
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.919 KB)

Abstract

Di dunia modern saat ini yang mengutamakan dan menekankan kesamaan status di antara manusia, komunitas masyarakat Indonesia ditandai dengan kelas-kelas sosial yang ditentukan oleh etnis dan agama seseorang. Ada banyak keluarga Tionghoa-Indonesia yang mempekerjakan orang-orang dari kelompok “inferior” sebagai pembantu rumah tangga, pengasuh anak, pengemudi, atau pekerjaan lain yang tidak terlalu menuntut keterampilan. Para pekerja rumah tangga ini tinggal di rumah majikan mereka, namun, ironisnya, mereka tidak “diterima dengan senang hati.” Contohnya, mereka tidak boleh makan semeja dengan majikan, dan bahkan ada sebagian dari mereka yang tidak diizinkan makan makanan yang sama dengan majikan. Kebanyakan dari mereka tinggal di sebuah kamar tidur yang secara menyolok lebih buruk dari ruangan lain di rumah tersebut. Kamar mandi mereka jauh dari standar higienis dan kelayakan. Saya percaya bahwa kita, sebagai para majikan Kristen, harus belajar mempraktikkan keramahtamahan terhadap para pekerja rumah tangga. Hal ini mungkin merupakan sebuah tantangan besar karena kita semua dibesarkan dengan cara demikian dan kita tidak pernah berpikir untuk bertindak ramah terhadap mereka. Namun saya percaya bahwa keramahtamahan kita niscaya akan menjadi saluran anugerah Allah bagi Indonesia. Karena itu, dalam artikel ini saya akan membuktikan bahwa keramahtamahan terhadap para pekerja rumah tangga adalah praktik spiritual yang sangat penting yang harus kita lakukan dan yang untuknya kita dipanggil.
Tinjauan terhadap Spiritualitas Taize dan Telaah atas Kemungkinan Mengadopsinya sebagai Pendorong bagi Spiritualitas Injili Gunawan, Esther
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.957 KB)

Abstract

Bertitik tolak dari ... ciri spiritualitas pascamodern, artikel ini akan secara khusus menyelidiki spiritualitas Taizé. Apakah tepat jika Taizé disebut sebagai salah satu perwujudan dari spiritualitas pascamodern? Jika jawabannya “ya,” apakah tepat jika istilah “bricolage spirituality” ini disandangkan kepada komunitas Taizé? Apakah keempat ciri tersebutlah yang mengakibatkan Taizé menjadi begitu diterima, fenomenal dan mengglobal? Seberapa besar peranan figur Bruder Roger (sang pendiri sekaligus pemimpin pertama komunitas Taizé) yang dikenal sangat berkarisma dan inspiratif? Sebagai klimaks, penulis akan mencoba mengambil kesimpulan atas topik inti artikel ini, yakni: apakah tepat jika spiritualitas ala Taizé ini diadopsi sebagai “booster” bagi spiritulitas injili? Artikel ini tidak akan menyoroti praktik-praktik spiritual Taizé (seperti doa, ibadah dan meditasi) secara detail, namun akan lebih berkonsentrasi pada penyelidikan akan “filosofi” atau makna di balik spiritualitas Taizé dalam konteks pascamodern. Metodologi yang penulis terapkan adalah metode hermeneutika (dengan penekanan pada pendekatan sejarah dan teologis) dengan harapan penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yang objektif guna menjawab pertanyaan-pertanyaan penting di atas.
Bejana Tanah Liat dan Semak yang Terbakar: Menerima Berkat-Berkat Jumat Agung dan Paskah Sidharta, Leonard
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.928 KB)

Abstract

Apakah ada cara-cara yang benar untuk merayakan Jumat Agung dan Paskah? Sebagai orang-orang Kristen yang tidak ingin disebut sebagai “orang-orang Kristen KTP,” kita sudah tentu tidak akan dipuaskan dengan jawaban bahwa karena dua hari tersebut adalah dua peristiwa gerejawi yang penting maka kita harus pergi ke gereja dan mengikuti ibadah dengan khusyuk. Pastilah ada jawaban-jawaban yang lebih dalam lagi. Namun di mana kita menemukan jawaban-jawaban tersebut? Paling tidak kita dapat mengatakan bahwa kita harus bersedih pada hari Jumat Agung dan bersukacita pada hari Paskah. Hal tersebut merupakan jawaban yang normal dan bahkan beberapa orang Kristen mengatakan bahwa tanpa ekspresi emosi yang benar orang-orang Kristen belum melaksanakan even-even kudus tersebut dengan cara yang benar dan sungguh-sungguh. Akan tetapi, meski respons-respons emosional tersebut dapat menjadi respons yang singkat dan tidak mengubahkan kehidupan, ada yang salah dengan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk melaksanakan even-even tersebut adalah dengan memusatkan emosi kita kepada Yesus entah sebagai korban yang tragis atau sebagai pemenang yang dibenarkan. ... Sebagaimana yang akan saya perlihatkan dibawah ini, salah satu alasan mengapa perasaan kita terhadap Kristus bersifat mengubahkan kehidupan adalah karena perasaan-perasaan tersebut menenggelamkan kita di dalam Kristus.
"KASKUS" - Forum Komunitas Dalam Jaringan: Sebuah Refleksi Teologi dan Budaya Pratama, Natanael D. B. J.
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.801 KB)

Abstract

Kekristenan sebagai komunitas tubuh Kristus telah diperhadapkan dengan forum komunitas dalam jaringan (daring) yang merebak saat ini, termasuk "Kaskus", forum komunitas daring terbesar di Indonesia. Berkat kemajuan teknologi, kebutuhan dan kehausan manusia untuk bisa terhubung satu dengan yang lain menjadi semakin tidak terbatasi oleh jarak, ruang dan waktu. Di satu sisi, hal ini merupakan sebuah kesempatan bagi kekristenan untuk mengambil bagian dalam memengaruhi dunia komunitas daring dengan nilai-nilai kristiani. Namun, di sisi lain, ini merupakan tantangan bagi kekristenan untuk menghadirkan sebuah relasi yang penuh dengan kehangatan, kasih dan kebenaran di dalam komunitas tubuh Kristus, melampaui apa yang ditawarkan oleh forum komunitas daring.
Kerohanian dan Pelayanan Seorang Hamba Tuhan Tanusaputra, Daniel Nugraha
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.244 KB)

Abstract

Kerohanian Kristen adalah hidup menurut dan dipimpin oleh Roh Kudus dan merupakan proses yang berlangsung terus-menerus seumur hidup. Kerohanian Kristen tidak dapat dilepaskan dari disiplin rohani, baik melalui pembacaan/perenungan firman Tuhan dan melalui doa atau berteduh di hadapan Tuhan. Karena itu, seorang Kristen atau seorang hamba Tuhan yang menyebut diri "seorang yang rohani" haruslah orang yang hidup di dalam Roh, serta taat dan tunduk di bawah otoritas firman Tuhan.
Tubuh adalah Bagi Tuhan: Sebuah Tinjauan Eksegesis 1 Korintus 6:12-20 Yahya, Pancha W.
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.713 KB)

Abstract

Artikel ini menyajikan tinjauan eksegesis atas I Korintus 6:12-20. Di dalam perikop tersebut Paulus membantah slogan-slogan sebagian jemaat Korintus yang membenarkan tindakan percabulan mereka dengan para pelacur. Di dalam penyampaikan bantahan tersebut, Paulus menggunakan tiga argumen yang semuanya diawali dengan formula ouk oidate oti (6:15, 16, 19). Argumen-argumen tersebut adalah: (1) Tubuh orang Kristen adalah anggota Kristus (6:15); (2) Tubuh orang Kristen telah dipersatukan dengan Kristus (6:16-18); (3) Tubuh orang Kristen adalah milik Allah (6:19-20). Di akhir artikel ini, penulis menyajikan aplikasi singkat dari hasil eksegesis tersebut.
Kerajaan (Allah) dan Kebenaran-Nya: Sebuah Eksegesis terhadap Matius 6:33 Han,, Chandra
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.311 KB)

Abstract

Satu tema utama di dalam Injil Matius adalah kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Banyak yang telah membahasnya dan berusaha untuk mengusulkan arti yang representatif dari tema penting ini. Artikel ini sekali lagi akan menguji tema ini dalam perikop yang spesifik dan konteks historisnya. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menunjukkan bahwa arti dari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya ketika dipahami dalam konteks historis dari teksnya bisa berbeda dari pengertian yang selama ini diterima secara umum. Maka artikel ini dapat memberikan kontribusi kepada pemahaman yang lebih jauh dari tema penting ini.
Etika Dalam Narasi Perjanjian Lama Chan, Aaron Heng Yeong
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.414 KB)

Abstract

Proposal-proposal terbaru tentang cara membaca narasi Perjanjian Lama secara etis muncul seperti udara segar di tengah kebuntuan metodologis yang sudah lama di dunia akademis. Namun, teori-teori berbeda tentang cara membaca narasi Perjanjian Lama, yang kadang bertentangan, menunjukkan bahwa ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mencapai konsensus. Dalam artikel ini kita akan meneliti tiga karya tentang etika narasi Perjanjian Lama yang berpengaruh, membahas kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangannya serta mengusulkan cara yang layak untuk mendekati narasi PL secara etis.
Ibadah Trinitarian: Definisi, Implikasi, dan Aplikasi Setiawan, Jimmy
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.161 KB)

Abstract

Pada hakikatnya, ibadah kristiani adalah ibadah yang bersifat trinitarian. Artinya, ibadah berdasarkan karya Allah Tritunggal. Penulis merumuskan ibadah trinitarian sebagai ibadah yang ditujukan untuk kemuliaan Bapa dan hanya dimungkinkan melalui karya Kristus yang diterapkan oleh Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya. Bapa surgawi menjadi tujuan ultima dari seluruh penyembahan korporat karena Dia adalah sumber dari segalanya. Karya Kristus sebagai Imam menghantar serta menyempurnakan ibadah kita di hadapan Bapa. Kita dapat menerima dan mengalami manfaat karya Kristus karena pekerjaan Roh Kudus. Dua implikasi penting lahir dari ibadah trinitarian, yaitu berpusat pada Kristus (christological) dan menekankan hubungan yang penuh kasih di antara sesama umat Tuhan (relational). Kristus menjadi fokus ibadah karena Dia merupakan perwujudan terbaik dan puncak karya penebusan dari Allah Tritunggal atas dunia ini. Sedangkan, kasih dalam Tubuh Kristus menjadi cerminan yang sepatutnya dari hubungan internal dari Allah Tritunggal.
Doktrin Allah Tritunggal dari Jurgen Moltman dan Permasalahannya Thianto, Yudha
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.543 KB)

Abstract

Artikel ini mengkaji analogi sosial doktrin Allah Tritunggal versi Jurgen Moltmann sebagaimana yang ia jelaskan dalam bukunya The Trinity and the Kingdom. Meskipun Moltmann kuat dalam menggunakan pendekatannya terhadap doktrin tersebut beserta analoginya seperti yang dipresentasikan oleh bapa-bapa gereja Timur, doktrin Tritunggal versinya memiliki permasalahannya sendiri. Meskipun ia menyangkal semua tuduhan bahwa ia triteistik dalam doktrinnya, analisis yang cermat terhadap pandangannya menunjukkan bahwa ia telah meninggalkan doktrin Trinitarian kredo ekumenis yang standar, khususnya kredo Athanasius. Artikel ini mengusulkan bahwa doktrin Tritunggal Moltmann terlalu dekat pada triteisme.