cover
Contact Name
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
Contact Email
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
ISSN : 26569868     EISSN : 2656985X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah open access journal berbahasa Indonesia, yang menerbitkan artikel penelitian dari para peneliti pemula dan mahasiswa di semua bidang ilmu dan pengembangan dasar kesehatan gigi dan mulut melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dua kali setahun, setiap bulan Februari dan Oktober. Bidang cakupan Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah semua bidang ilmu kedokteran gigi, yaitu biologi oral; ilmu dan teknologi material gigi; bedah mulut dan maksilofasial; ilmu kedokteran gigi anak; ilmu kesehatan gigi masyarakat, epidemiologi, dan ilmu kedokteran gigi pencegahan; konservasi gigi, endodontik, dan kedokteran gigi operatif; periodonsia; prostodonsia; ortodonsia; ilmu penyakit mulut; radiologi kedokteran gigi dan maksilofasial; serta perkembangan dan ilmu kedokteran gigi dari pendekatan ilmu lainnya. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students mengakomodasi seluruh karya peneliti pemula dan mahasiswa kedokteran gigi untuk menjadi acuan pembelajaran penulisan ilmiah akademisi kedokteran gigi.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018" : 14 Documents clear
Hubungan kebiasaan buruk postur tubuh dengan bunyi kliking sendi temporomandibula Kamila Washfanabila; Rasmi Rikmasari; Aprilia Adenan
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21439

Abstract

Pendahuluan: Kebiasaan buruk postur tubuh merupakan suatu kebiasaan posisi tubuh yang menyimpang dari posisi normal. Kebiasaan buruk postur tubuh ini mengakibatkan perubahan pada komponen sistem muskuloskeletal dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada sistem tersebut. Sendi temporomandibula memiliki hubungan dengan regio servikal membentuk suatu sistem “kranio-serviko-mandibula”. Gangguan pada kranioservikomandibula yang berdampak pada postur tubuh biasanya adalah gangguan pada sendi temporomandibula. Salah satu gejala dari gangguan sendi temporomandibula adalah adanya bunyi kliking. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kebiasaan buruk postur tubuh dengan bunyi kliking sendi temporomandibula. Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pengamatan yang dilakukan secara cross-sectional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran angkatan 2014. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling.Penelitian dilakukan pada 71 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan memberikan kuesioner mengenai kebiasaan buruk postur tubuh dan pemeriksaan bunyi kliking pada sendi temporomandibula. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan buruk postur tubuh dengan bunyi kliking pada sendi temporomandibula dengan keterkaitan sebesar 8,45%. Kebiasaan buruk postur tubuh yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran adalah menunduk saat menggunakan ponsel dengan persentasi sebanyak 63 orang. Simpulan: Pasien dengan kebiasaan buruk postur tubuh dapat mengalami gangguan pada sendi temporomandibula dengan gejala berupa bunyi kliking.Kata kunci: Kebiasaan buruk, postur tubuh, bunyi kliking sendi temporomandibula
Perbedaan risiko karies pada anak usia 11– 2 tahun antara dua Sekolah Dasar di Jatinangor Putri Sundari; Anne Agustina Suwargiani; Riana Wardani
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.21432

Abstract

Pendahuluan: Risiko karies adalah kemungkinan berkembangnya karies pada individu atau terjadinya perubahan status kesehatan yang mendukung terjadinya karies pada suatu periode tertentu. Risiko karies bervariasi pada setiap individu tergantung pada keseimbangan faktor pencetus dan penghambat terjadinya karies. Tujuan penelitian adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan risiko karies pada anak usia 11 – 12 tahun di SDN Sirnagalih dan SDN Cibeusi. Metode: Jenis penelitian ini merupakan analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling, dan risiko karies diukur dengan caries risk assessment tool (CAT) dari American Academy of Pediatric Dentistry. Hasil: Sampel penelitian berjumlah 168 anak berusia 11 – 12 tahun yang bersekolah di SD Negeri Sirnagalih, dan SD Negeri Cibeusi, jatinangor. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki risiko karies yang sedang. Perhitungan secara statistik menggunakan uji Man-Whitney Test didapatkan nilai Zhitung= -3,21 dan p-value sebesar 0,0013. Simpulan: Terdapat perbedaan risiko karies pada anak usia 11 – 12 tahun di SDN Sirnagalih dan SDN Cibeusi, jatinangor.Kata kunci: Risiko karies, penilaian risiko karies, caries risk assessment tool (CAT), American Academy of Pediatric Dentistry, anak
Relasi gigi subjek maloklusi kelas I Angle dengan variasi tooth size discrepancy pasca perawatan ortodonti tanpa pencabutan menggunakan alat cekat Pratama Rizkiriandri Hanivo; Avi Laviana; Iwa Rahmat Sunaryo
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21442

Abstract

Pendahuluan: Ukuran gigi merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan akhir perawatan ortodonti yaitu mencapai estetik dan keseimbangan fungsional yang baik. Tooth size discrepancy dapat menjadi faktor penyebab dari terjadinya maloklusi yang mengakibatkan overbite dan overjet yang tidak ideal. Tujuan penelitian adalah melihat relasi overbite, overjet, dan gigi molar I sebelum dan sesudah perawatan ortodonti tanpa pencabutan menggunakan alat cekat. Metode:  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap seluruh pasien dengan hubungan Kelas I Angle di Klinik PPDGS Ortodonti RSGM Universitas Padjadjaran pada periode Januari 2015 – Desember 2017 yang telah selesai dilakukan perawatan ortodonti tanpa pencabutan menggunakan alat cekat, penelitian dilakukan pada 40 sampel model studi pasien yang memiliki oklusi kelas I Angle. Terdapat 3 kelompok variasi ukuran gigi yang dilihat dari rasio Bolton totalnya. Hasil: Kelompok variasi ukuran gigi pada pasien maloklusi kelas I Angle dengan rasio Bolton total normal pada akhir perawatan menggambarkan nilai overbite dengan sebagian besar mencapai ideal, rata-rata overjet terkecil dengan sebagian besar mencapai ideal, dan relasi molar hubungan kelas I Angle sangat sedikit deviasi mesiooklusi. Pasien dengan rasio Bolton total dibawah normal menggambarkan nilai rata-rata overbite terkecil, rata-rata overjet terbesar dengan sebagian besar mencapai ideal, dan relasi molar sedikit deviasi ke mesiooklusi. Pasien dengan rasio Bolton total diatas normal menggambarkan rata-rata overbite terbesar dengan sebagian besar mencapai ideal dan relasi molar sedikit deviasi ke distooklusi. Simpulan: Relasi gigi pada akhir perawatan ortodonti tanpa pencabutan menggunakan alat cekat dipengaruhi oleh variasi tooth size discrepancy pada pasien dengan maloklusi kelas I Angle.Kata kunci: Diskrepansi ukuran gigi, rasio Bolton total, overbite, overjet, relasi molar
Hubungan Oral Hygiene dengan Coated Tongue pada Ibu Hamil di Puskesmas Garuda Bandung Arintya, Nabilla Rifda; Hidayat, Wahyu; Dewi, Tenny Setiani
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.548 KB)

Abstract

Pendahuluan: Kehamilan adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi perubahan fisiologis, perubahan pola makan, dan perubahan psikologis. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi status kebersihan mulut dan selaput lidah. Sebagian besar wanita hamil ditemukan menderita beberapa penyakit mulut yang diketahui terkait dengan kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara oral hygiene dengan coated tongue pada ibu hamil di Puskesmas Garuda Bandung. Metode: Penelitian ini mengunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 69 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menghitung Oral Hygiene Index Simplified dan Coated Tongue Index, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman menggunakan aplikasi MegaStat. Hasil: Hubungan aantara oral hygiene dan coated tongue pada kelompok ibu hamil di Puskesmas Garuda Bandung, mempunyai nilai korelasinya (rs) sebesar 0,259 menu jukkan Nilai signifikan secara statistik dengan p-value sebesar 0,00158567 (p<0,005). Simpulan: Terdapat hubungan antara oral hygiene dan coated tongue pada kelompok ibu hamil di Puskesmas Garuda Bandung yang berarti ketika kebersihan rongga mulut buruk, area selaput putih (coated tongue) pada dorsal lidah semakin besar.Kata kunci : Kehamilan, oral hygiene, coted tongue
Prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik periodonsia RSGM FKG Unpad Faruchy, Annisa Ghea; Komara, Ira; Pribadi, Indra Mustika Setia
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.548 KB)

Abstract

Pendahuluan: Hiperpigmentasi gingiva merupakan pewarnaan pada gingiva berupa warna kecoklatan atau kehitaman berbentuk unit soliter atau pita bersambung yang berasal dari granula melanin yang diproduksi oleh sel-sel melanoblas, yang dapat disebabkan oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Salah satu penyebab terjadinya hiperpigmentasi gingiva adalah merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik Periodonsia RSGM FKG Unpad. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria ditanya beberapa pertanyaan mengenai kebiasaan merokoknya kemudian diperiksa keadaan gingivanya dan ditentukan klasifikasi hiperpigmentasi gingivanya bedasarkan klasifikasi Hedin. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar subjek penelitian mengkonsumsi rokok 1-10 batang per hari dan telah merokok lebih dari 10 tahun. Jenis rokok yang banyak dikonsumsi oleh subjek dalam penelitian ini adalah rokok kretek. Nilai hiperpigmentasi gingiva dengan jumlah terbanyak adalah 4, dan jumlah terkecil adalah 0. Simpulan: prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik Periodonsia RSGM FKG Unpad adalah 89,8%.Kata kunci: Prevalensi, hiperpigmentasi gingiva, perokok
Perbedaan risiko karies orang tua siswa usia 35—44 tahun antara dua Sekolah Dasar di daerah Jatinangor Sundus Maysun; Anne Agustina Suwargiani; Gilang Yubiliana
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21430

Abstract

Korelasi peran modelling orang tua pada saat pelaksanaan perawatan kesehatan gigi dengan dental fear anak Dhia Thifal Malihah; Inne Suherna Sasmita; Arlette Suzy Puspa Pertiwi Setiawan
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21438

Abstract

Pendahuluan: Dental fear merupakan rasa takut terhadap perawatan kesehatan gigi yang sangat terlihat pada anak usia pra sekolah, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah metode modeling. Tujuan Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara modeling orang tua pada saat pelaksanaan perawatan kesehatan gigi dengan dental fear anak. Metode: Jenis penelitian merupakan analitik korelatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner peran modeling orang tua dan The Children’s Fear Survey Schedule Dental Subscale (CFSS-DS) versi Bahasa Indonesia pada 20 ibu yang memiliki anak berusia tiga hingga enam tahun yang merupakan pasien anak di RSKGM dan pernah dibawa ke dalam ruang praktik selama perawatan kesehatan gigi kepada ibu berlangsung. Analisis data menggunakan uji Spearman Coefficient of Rank Correlation. Hasil: Sebanyak 95% ibu telah memperlihatkan perilaku positif di hadapan anaknya dan 5% memperlihatkan perilaku negatif. Dental fear yang dirasakan anak untuk kriteria rendah adalah 40%, sedang 40%, dan tinggi 20%. Hasil analisis pada derajat kekeliruan  = 0,05 adalah rs -0,46, thitung -2,19, p-value 0,020930553, dan penelitian bersifat signifikan dengan keterkaitan antara kedua variabel penelitian 21,05%. Simpulan: Terdapat korelasi antara modeling orang tua dengan dental fear anak, yaitu semakin ibu memperlihatkan perilaku positif selama mendapatkan perawatan kesehatan gigi, maka semakin rendah dental fear yang dirasakan anak usia tiga hingga enam tahun.Kata Kunci: Korelasi, peran modeling orang tua, Dental Fear anak
Perbedaan tingkat kecemasan pada orang tua penderita celah bibir dan langit-langit yang belum dan telah dioperasi Sarasti Laksmi Anindita; Kirana Lina Gunawan; Indra Hadikrishna
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i2.21445

Abstract

Pendahuluan: Orang tua dengan anak penderita celah bibir dan langit-langit yang akan dioperasi sering mengalami kecemasan, baik penderita celah bibir dan langit-langit yang belum dan telah dioperasi.Tujuan penelitian menganalisis perbedaan tingkat kecemasan yang terjadi pada orang tua dari anak penderita celah bibir dan langit-langit baik yang belum maupun telah dilakukan operasi. Metode: Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan jumlah responden 17 orang tua dari penderita yang belum dioperasi dan 13 orang tua dari penderita yang telah dioperasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan instrumen penelitian berupa kuesioner Stait Trait Anxiety Inventory (STAI). Hasil: State dan trait anxiety berada dalam kategori sedang. State anxiety lebih tinggi dibandingkan dengan trait anxiety. Analisis perbandingan masing-masing state dan trait pada kedua kelompok menunjukkan H0 diterima (p>0,05). Kecemasan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status ekonomi, dan pekerjaan. Simpulan: tidak terdapat perbedaan signifikan antara orang tua dari penderita celah bibir dan langit-langit yang belum dioperasi dan orang tua dari penderita celah bibir dan langit-langit yang telah dioperasi.Kata kunci: Celah bibir dan langit-langit, kecemasan
Perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun antara dua Sekolah Dasar di daerah Jatinangor Sita Aulia; Anne Agustina Suwargiani; Sri Susilawati
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i1.21431

Abstract

Pendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah karies gigi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah karies yaitu dengan penilaian risiko karies. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor agar dapat melakukan perawatan dan pencegahan dini. Metode Penelitian: Metode penelitan adalah cross sectional jenis penelitian analitik. Pengambilan sampel dengan cara “total sampling” dan menggunakan kuisioner risiko karies dari AAPD. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilakukan pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor dengan menggunakan kuisioner. Hasil: Hasil penelitian didapat 122 responden pada anak usia 6-7 tahun menunjukkan bahwa risiko tinggi pada SDN Cibeusi 55,74%, risiko sedang 21,31%, risiko rendah 22,95% sedangkan risiko tinggi pada SDN Sirnagalih 67,21%, risiko sedang 11,48%, risiko rendah 21,31%. Simpulan: Simpulan penelitian yaitu menunjukkan bahwa risiko karies usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih berisiko tinggi dan tidak terdapat perbedaan risiko karies yang signifikan antara SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih dengan tingkat risiko kariesKata kunci: Penilaian risiko karies, anak, usia 6-7 tahun
Prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik periodonsia RSGM FKG Unpad Annisa Ghea Faruchy; Ira Komara; Indra Mustika Setia Pribadi
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 2, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.22304

Abstract

Pendahuluan: Hiperpigmentasi gingiva merupakan pewarnaan pada gingiva berupa warna kecoklatan atau kehitaman berbentuk unit soliter atau pita bersambung yang berasal dari granula melanin yang diproduksi oleh sel-sel melanoblas, yang dapat disebabkan oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Salah satu penyebab terjadinya hiperpigmentasi gingiva adalah merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik Periodonsia RSGM FKG Unpad. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif potong lintang dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria ditanya beberapa pertanyaan mengenai kebiasaan merokoknya kemudian diperiksa keadaan gingivanya dan ditentukan klasifikasi hiperpigmentasi gingivanya bedasarkan klasifikasi Hedin. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar subjek penelitian mengkonsumsi rokok 1-10 batang per hari dan telah merokok lebih dari 10 tahun. Jenis rokok yang banyak dikonsumsi oleh subjek dalam penelitian ini adalah rokok kretek. Nilai hiperpigmentasi gingiva dengan jumlah terbanyak adalah 4, dan jumlah terkecil adalah 0. Simpulan: prevalensi hiperpigmentasi gingiva pada pasien perokok di klinik Periodonsia RSGM FKG Unpad adalah 89,8%.Kata Kunci: Prevalensi, hiperpigmentasi gingiva, perokok

Page 1 of 2 | Total Record : 14