cover
Contact Name
Fredy Mardiyantoro
Contact Email
fredymardiyantoro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fredymardiyantoro@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
E-Prodenta Journal of Dentistry
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 25974912     DOI : -
Core Subject : Health,
E-Prodenta Journal of Dentistry is a journal published by Faculty of Dentistry Universitas Brawijaya Malang. This journal is published periodically every six months. The E-Prodenta Journal of Dentistry presents the latest articles/manuscripts of knowledge, information and development on dental and oral health which are the results of research, review articles, and case reports to support the advancement of science, education, and practice of dentistry.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020)" : 7 Documents clear
PENGARUH PREHEATING DAN HEAT TREATMENT TERHADAP KEKUATAN KOMPRESI RESIN KOMPOSIT NANOHIBRIDA Agus Imam, Dian Noviyanti; Dwiandhono, Irfan; Kurniawan, Aris Aji
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.4

Abstract

Latar Belakang : Resin komposit nanohibrida merupakan bahan restorasi gigi yang dikembangkan untuk memperoleh sifat fisik dan mekanik yang lebih baik. Polimerisasi material tersebut akan menyisakan sejumlah monomer yang tidak bereaksi. Peningkatan jumlah monomer yang tidak bereaksi dapat menurunkan kekuatan mekanik bahan restorasi gigi. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh preheating dan heat treatment terhadap kekuatan kompresi resin komposit nanohibrida. Metode : Eksperimental murni dengan rancangan penelitian post test only control group design. Empat puluh delapan sampel resin komposit berbentuk silinder dengan diameter 5 mm dan tebal 2 mm dibagi menjadi 6 kelompok yaitu, kelompok preheating 37ºC, 60ºC, kelompok heat treatment 120ºC, 170ºC, kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Seluruh kelompok dilakukan uji kekuatan kompresi menggunakan Universal Testing Machine. Hasil : uji one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05 (0,000) pada sebagian besar kelompok hasil. Kesimpulan : penelitian ini adalah kelompok heat treatment dengan suhu 170ºC memiliki nilai kekuatan kompresi tertinggi, sedangkan nilai yang paling rendah adalah kelompok kontrol negatif.
Penambahan Nanoselulosa Sekam Padi (Oryza Sativa L) Terhadap Kekuatan Fleksural Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Riyadi, Wisnu; Purwasasmita, Bambang Sunendar; Imam, Dian Noviyanti Agus
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Basis gigitiruan berfungsi untuk tempat anasir gigi dan sebagai pengganti tulang alveolar yang hilang. Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan basis gigitiruan yang sering digunakan. Penambahan bahan alam pada bahan resin digunakan untuk memperbaiki kekuatan fleksuralnya, seperti nanoselulosa sekam padi. Tujuan : untuk mengetahui kekuatan fleksural dan karakteristik morfologi permukaan dari basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan nanoselulosa sekam padi (Oryza sativa L). Metode : Penelitian eksperimental laboratoris murni dengan post test only control group design. Sampel terdiri dari empat puluh delapan sampel yang dibagi 6 kelompok, yaitu resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan nanoselulosa 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan nanoselulosa. Uji kekuatan fleksural dilakukan menggunakan metode three point bending dan pengamatan karakteristik permukaan dilakukan menggunakan SEM. Hasil : Kelompok resin akrilik dengan penambahan nanoselulosa 5% memiliki kekuatan fleksural tertinggi (79,62 MPa), sedangkan kelompok resin akrilik tanpa penambahan nanoselulosa memiliki kekuaran fleksural terendah (60,55 MPa). Terdapat perbedaan bermakna hasil uji kekuatan fleksural masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol (p<0,05). Hasil uji SEM pada setiap kelompok sudah menunjukkan gambaran yang homogen namun masih memiliki sedikit aglomerasi dan porositas. Kesimpulan : nanoselulosa sekam padi dapat meningkatkan kekuatan fleksural basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.  Katakunci : Nanoselulosa, kekuatan fleksural, gigituran, resin akrilik polimerisasi panas, sekam padi.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER GIGI TERHADAP POSTURAL STRESS Pratamawari, Dyah Nawang Palupi; Balbeid, Merlya; Lely Rachmawati, Yuanita; Aufa Nikita, Dhea
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.6

Abstract

Latar belakang: Dokter gigi merupakan salah satu profesi yang sangat berisiko terhadap timbulnya keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Sebanyak 55%-93% dokter gigi menderita gangguan MSDs karena kurangnya informasi terkait pengetahuan, sikap dan tindakan penerapan praktis ergonomi sesuai praktik kesehatan sehari-hari. Tujuan: untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dokter gigi tentang ergonomi terhadap postural stress dan risiko ergonomi saat melakukan penumpatan gigi. Metode: Penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 31 dokter gigi di kota Malang dan sedang melakukan tindakan penumpatan di Kota Malang. Metode yang digunakan untuk pengamatan postural stress adalah OWAS (Ovako Work Posture Analysis System), sedangkan untuk pengamatan risiko ergonomi adalah BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor) Survey dan pengisian kuesioner pengetahuan dan sikap tentang ergonomi. Hasil penelitian: Skor tinggi pengetahuan ergonomi sebesar 54,8% (17 responden) dan skor tinggi pada sikap ergonomi sebesar 48,4% (15 responden). Uji Kendall Tau untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ergonomi dengan postural stress adalah p = 0,556 dan sikap ergonomi dengan postural stress adalah p = 0,723. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ergonomi terhadap postural stress pada dokter gigi saat melakukan penumpatan.Kata Kunci: Pengetahuan ergonomi, Sikap ergonomi, Postural stress, Risiko ergonomi
PENGARUH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PADA SOKET Mardiyantoro, Fredy; Zainal Abidin, Zefry; Swastirani, Astika; Dibya, Handaru
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.1

Abstract

Latar belakang : Penyembuhan luka adalah proses dinamis yang menghasilkan serangkaian aktivitas termasuk peradangan, proliferasi, dan migrasi sel-sel fibroblast ke daerah luka. Fibroblas sangat penting dalam mendukung penyembuhan luka normal, dari fase akhir inflamasi hingga fase akhir epitelisasi pada jaringan yang mengalami jejas. Tujuan : Penelitian ini mengamati pengaruh lendir bekicot (Achatina fulica) dalam mempercepat proses penyembuhan melalui proliferasi fibroblas di soket paska pencabutan gigi. Metode : Tikus wistar (Rattus novergicus) dibagi menjadi dua kelompok, dan gigi insisivus pertama rahang bawah kiri mereka dicabut. Soket bekas pencabutan diberikan lendir bekicot pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak diberikan lendir bekicot. Pada hari ke 3, 5 dan 7, tikus dilakukan eutanasia dan sampel jaringan diolah untuk analisis histologi. Hasil : Uji statistik penelitian menunjukkan bahwa lendir bekicot (Achatina fulica) secara signifikan meningkatkan jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lendir siput (Achatina fulica) mempunyai potensi yang cukup baik dalam merangsang proses penyembuhan luka setelah pencabutan gigi.
PENGARUH LAMA AKTIVITAS KERJA DOKTER GIGI DI PUSKESMAS KOTA MALANG TERHADAP TINGKAT RISIKO TERJADINYA MUSCULOSKELETAL DISODERS (MSDs) Harnani, Yully Endang; Shoumi, Ameria Briliana
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.7

Abstract

Latar Belakang: Dokter gigi secara umum bekerja dengan posisi statis dan kaku secara berulangulang dalam waktu yang lama di tempat praktik sehingga dapat berisiko terkena Musculokeletal Disoders (MSDs). Masa kerja dan durasi jam kerja dokter gigi merupakan salah satu faktor risikonya sehingga penting bagi dokter gigi untuk memperhatikan prinsip ergonomi dalam bekerja. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama aktivitas kerja dokter gigi di Puskesmas kota Malang terhadap tingkat risiko terjadinya MSDs. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 21 dokter gigi di Puskesmas kota Malang. Variabel yang diteliti adalah masa kerja, durasi jam kerja , dan tingkat risiko MSDs. Pengambilan data menggunakan kuesioner, Nordic Body Map (NBM), Rapid Body Entire Assesment (REBA). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 5 responden (23,80%) memiliki masa kerja 10-20 tahun dan 16 responden (76,19%) memiliki masa kerja >20 tahun. Durasi jam kerja < 8 jam/hari sebanyak 6 responden (28,57%) dan 15 responden (71,42%) bekerja selama ≥ 8 jam dalam sehari. Kesimpulan: Berdasarkan metode REBA didapatkan tingkat risiko MSDs sedang sebanyak 6 responden (28,57%), tinggi 12 responden (57,14%), dan sangat tinggi 3 responden (14,28%). Terdapat pengaruh yang signifikan sig. F (0.015) < α = 0.05 dari masa kerja dan durasi jam kerja terhadap tingkat risiko terjadinya MSDs.
PERBANDINGAN MORFOLOGI DAN RASIO CA/P SERBUK HIDROKSIAPATIT DARI TULANG IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DENGAN HIDROKSIAPATIT SISIK IKAN Wardani, Sinta Candra; Hapsari, Diwya Nugrahini; Fatima, Fatima
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.2

Abstract

Latar Belakang: Hidroksiapatit merupakan salah satu bahan alloplast yang digunakan untuk meningkatkan regenerasi tulang. Bahan kalsium fosfat (CaP) ini dapat dibuat dari biomaterial alami yaitu tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan metode presipitasi. Tujuan : untuk membandingkan morfologi mikrostruktur, ukuran partikel. serta rasio kalsium (Ca) dan fosfat (P) antara serbuk hidroksiapatit dari tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan serbuk hidroksiapatit dari sisik ikan. Metode: serbuk hidroksiapatit disintesa menggunakan metode presipitasi. Analisa dilakukan menggunakan FESEM (FEI Quanta FEG 650) dan SEM EDAX FEI Inspect S50. Serbuk hidroksiapatit yang terbuat dari sisik ikan digunakan sebagai pembanding. Hasil : Morfologi permukaan partikel pembanding tampak tidak beraturan sedangkan pada serbuk hidroksiapatit tulang ikan cakalang permukaannya granular. Partikel hidroksiapatit tulang ikan cakalang lebih homogen dengan rata-rata 60,598μm dibandingkan dengan partikel pembanding dengan rata-rata 99,104μm. Keduanya terdiri dari unsur-unsur Ca, P dan O. Nilai rata-rata rasio Ca / P bubuk hidroksiapatit dalam pembanding adalah 2,27 sedangkan pada hidroksiapatit tulang ikan cakalang 1,99. Kesimpulan: Hidroksiapatit dari tulang ikan cakalang lebih baik daripada pembanding dilihat dari morfologi permukaan, ukuran partikel yang lebih homogen dan lebih kecil, juga dari rasio Ca/P.
KEKERASAN MODEL GIGI BERBAHAN DASAR SELF-CURED ACRYLIC SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIS PROSTODONSIA Irgananda, Citra Insany; Wulan, Kartika Andari; Fatima, Fatima
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2020.004.02.3

Abstract

Latar Belakang: Model gigi merupakan media yang dapat merepresentasikan keterampilan klinik mahasiswa kedokteran gigi dalam melakukan preparasi gigi penyangga dari gigi tiruan cekat yang membutuhkan pengalaman sejak masa pre-klinik serta dukungan fasilitas media pembelajaranyang memadai. Salah satu karakteristik yang perlu diperhatikan yaitu nilai kekerasan dari model gigi tersebut. Tujuan: untuk mengevaluasi sifat kekerasan model gigi berbahan self-cured acrylic dengan buatan pabrik dan enamel gigi sebagai media pembelajaran keterampilan klinis prostodonsia. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional study dengan rancangan penelitian observasional analitik, melibatkan 3 kelompok sampel yaitu model gigi berbahan self-cured acrylic, model gigi buatan pabrik, dan elemen gigi 44. Hasil: penelitian ini yaitu nilai kekerasan model gigi berbahan self-cured acrylic memiliki rata-rata nilai kekerasan 18,1 VHN, model gigi buatan pabrik 83,1 VHN, dan enamel gigi 428 VHN. Hasil statistik one-way Anova p= 0,000 < 0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan pada sifat kekerasan antara ketiga kelompok sampel. Kesimpulan: nilai kekerasan antara enamel gigi, model gigi buatan pabrik dan model gigi berbahan self-cured acrylic memiliki perbedaan yang signifikan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7