Articles
316 Documents
Analisis Pengelolaan Limbah Medis Puskesmas di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara Berdasarkan Permenkes Nomor 27 Tahun 2017
Amrullah Aam Amrullah
Husada Mahakam Vol 9 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (184.176 KB)
|
DOI: 10.35963/hmjk.v4i8.154
The amount of medical waste originating from health facilities are expected progressively increasing. Waste generated from medical efforts such as health centers, polyclinics and hospitals are the type of waste which are included in the category of biohazard waste is very dangerous type of environment, where many exiles viruses, bacteria and other harmful substances. This study was conducted to analyze the management of solid medical waste in the public health centers in Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. This research is a qualitative descriptive. The object of research is the implementation of medical waste management in health centers and community health centers target sanitarians and janitor. The research variables include the characteristics of medical waste, stage management, medical waste management officers, facilities, SOP and the perceived health impact of medical waste management officers. The results showed solid medical waste management of health centers is not in accordance with the applicable provisions of the color of plastic bags are used not appropriate, storage locations are not eligible, and there are medical waste that is not destroyed by incineration. Medical waste management facilities not adequate ie no conveyance and no incinerators. Medical waste management is done not in accordance with the SOP and SOP is not in accordance with regulations. Medical waste management officers not using PPE. It is advisable to do a lug medical waste with a plastic bag, label and symbol in accordance with existing regulations. Medical waste storage location is advisable to be in a secure area and symbols and labels. Waste disposal is done in the health center in order to keep attention to the existing guidelines to minimize the risk. The need for training on medical waste management and use of PPE.
Studi Deskriptif Pengetahuan Klien Tentang Tata Cara Salat Selama Rawat Inap Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 3 No 5 (2013): Mei 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (166.794 KB)
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Bagi seorang muslim, salat adalah kebu-tuhan spiritual yang harus tetap ditunaikan, yang merupakan salah satu kebutuhan spiri-tual. Tata cara salat dalam keadaan sakit berbeda dengan tata cara salat orang yang dalam keadaan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan klien tentang tata cara salat dalam keadaan darurat sakit selama rawat inap dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien di Ruang Flamboyan RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan rancangan non eksperimental dengan metoda deskriptif, sampel penelitian berjumlah 46 orang, diambil secara total sampling. Alat pengukur data adalah kuesioner tentang pengetahuan. Hasil analisa data dilakukan dengan analisa univariat menggunakan program software computer menun-jukkan hampir setengah responden (44,7%) berpengetahuan kurang tentang tata cara salat selama rawat inap. Pengetahuan klien kurang berhubungan dengan pendidikan rendah (57,9 % pendidikan SD), 50% berusia middle age, 76,3% tidak mempunyai pe-ngalaman melaksanakan salat saat sakit dan berhubungan juga dengan lingkungan yang tidak mendukung, kesadaran pribadi kurang, rendahnya motivasi pribadi dan kei-manan seseorang
Perilaku Warga Peduli AIDS terhadap Penanggulangan HIV dan AIDS Di Kota Kupang
Wenzel Fernandez;
Imelda February Ester Manurung;
Sarcy M Toy;
Honey I Ndoen
Husada Mahakam Vol 9 No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (186.726 KB)
|
DOI: 10.35963/hmjk.v4i8.157
The AIDS Tackling Committee (KPA) of KupangCity has been running several programs handling over the AIDS and HIV. One of the program is involving ordinary member of the society through AIDS Care Community Member. This research aim is to describe knowledge, attitude, and behavior of AIDS Care Community Members towards HIV and AIDS Tackling Program. This research is a survey, descriptive in nature. It was held from October 2017 to March 2018. The research population is 625. By using Slovin formula and simple random sampling technique, the sample is 93. The research results are as follows: the majority of the community member possessed a good knowledge (74%), all of the community members (100%) showed a positive attitude on the effort and 60,2% of the members of the community have conducted supportive acts towards the effort. Therefore, it is suggested that, there should be some upgrading’s on cadres capacity, especially their active involvement in mobilizing the society to conduct some supportive acts. Finally, it is expected that the overall society participation in tackling HIV and AIDS should be uplifted.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Hari Rawat Pasien Diabetes Miletus Tipe II
Ismansyah Ismansyah
Husada Mahakam Vol 3 No 4 (2012): November 2012
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (195.188 KB)
Lama hari rawat adalah salah satu unsur atau aspek asuhan dan pela-yanan di rumah sakit yang dapat dinilai atau diukur. Dengan meningkatnya pre-valensi penderita diabetes melitus berimplikasi pada peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang dirawat di rumah sakit yang disebabkan karena kurangnya kemampuan melakukan selfcare management DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien Diabetes Melitus tipe II yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Balikpapan tahun 2012. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 53 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan proporsional sampling. Hasil analisis statistik de-ngan independen t tes dan statistik chi kuadrat didapatkan faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien diabetes melitus tipe II adalah : usia (p = 0,794), kepatuhan diet (p = 0,568) dan peran keluarga (p = 0,384). Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya tenaga kesehatan dan keperawatan untuk selalu meningkatkan kualitas layananan dalam merawat pasien khususnya pasien diabetes melitus tipe II sehingga dapat mengurangi nilai Average Length of Stay (aLOS)
Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Metode Stik Dengan Metode GOD PAP
Hilda Hilda
Husada Mahakam Vol 3 No 3 (2012): Mei 2012
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.652 KB)
Meningkatnya prevalensi penyakit Diabetes mellitus berdampak pada peningkatan pemeriksaan glukosa darah di laboratorium. Pemeriksaan kadar glukosa darah di laboratorium saat ini sering dilakukan dengan menggunakan metode GOD PAP karena mempunyai akurasi dan presisi yang baik dengan menggunakan sampel serum, tetapi sekarang banyak laboratorium klinik yang menggunakan metode Stik sebagai alat pengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan sampel darah utuh. Metode stik mempunyai kelebihan cepat, praktis, sampel yang digunakan sedikit (4ml). Metode stik ini belum diketahui keakurasiannya dengan menggunakan metode GOD PAP sebagai metode rujukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil metode stik dengan metode GOD PAP. Dengan jenis penelitian observasional deskriptif, yang dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2011 di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak berarti dari kedua metode, sehingga metode stik dapat dijadikan pilihan dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK AL-JAWAHIR SAMARINDA
jasma wati
Husada Mahakam Vol 4 No 2 (2016): mei 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (128.493 KB)
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhir masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan orang dewasa. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Sehingga pengetahuan dan peranan ibu sangat bermanfaat bagi proses perkembangan anak secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap perkembangan anak usia 4-6 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan total sampiling yang berjumlah 82 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner dan melakukan observasi langsung terhadap anak. Kemudian diolah dengan analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan Chi Square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% melalui sistem komputerisasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai P Value = 0.000, sedangkan nilai α = 0.05 dan (X2)hitung = 42.6 dengan (X2)tabel = 3.48, maka dapat dilihat bahwa P Value < α = (0.000 < 0.05) dan (X2)hitung >(X2)tabel = (42.6 > 3.48) sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap perkembangan anak usia 4-6 tahun di TK Al-Jawahir Samarinda tahun 2015. Kemudian dari nilai OR = 52.889 dan CI = 95% (11.939-234.295), berarti ibu yang berpengetahuan baik mempunyai peluang 52 kali lebih besar untuk anaknya mengalami perkembangan normal sesuai usia dibandingkan ibu yang berpengetahuan rendah. Hal ini dapat dilihat dari uji bivariat dari 82 responden 56 (68.3%) responden yang memiliki anak dalam kategori perkembangan normal sesuai usia adalah responden yang memiliki pengetahuan yang baik pula. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang diberikan kepada petugas kesehatan agar lebih menyosialisasikan kepada ibu-ibu bahwa pentingnya memperhatikan tahap-tahap perkembangan buah hati dengan tetap memberikan stimulasi yang sesuai berdasarkan usia anak.
Peningkatan Kemandirian Keluarga Setelah Intervensi Pelayanan Home Care
Andi Parellangi
Husada Mahakam Vol 3 No 3 (2012): Mei 2012
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (173.772 KB)
Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung koroner dan penyakit kanker. Kemandirian keluarga sangat dibutuhkan untuk merawat anggota keluarga pasca stroke. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke di Kota Samarinda. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling, 30 responden kelompok perlakuan dan 30 responden kelompok kontrol. Intervensi pelayanan home care dilaksanakan selama 7 hari. Uji pengaruh intervensi pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian intervensi pelayanan home care berpengaruh secara bermakna terhadap tingkat kemandirian keluarga didapatkan nilai p < 0,05. Simpulan, terdapat pengaruh yang bermakna pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke
Analisis Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Terhadap Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Samarinda Utara
badar badar
Husada Mahakam Vol 4 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (263.733 KB)
Penyakit tidak menular (PTM) seperti serangan jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru-paru menahun merupakan pembunuh terbesar di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya PTM dengan memantau faktor-faktor risiko seperti merokok, kurang makan sayur dan buah-buahan, kurang aktivitas fisik/berolahraga, konsumsi alcohol, dan stress. Tujuan umum penelitian ini adalah mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan perilaku informan terhadap faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular pada masyarakat di wialayah kerja puskesmas bengkuring. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan indepth interview, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memeroleh jawaban atau informasi yang mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang yang memungkinkan untuk mendapatkan hal-hal yang tersirat tentang pengetahuan sikap, dan perilaku informan terhadap faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular. Hasil penelitian ini adalah umumnya nforman tidak berperilaku mencegah terjadinya penyakit tidak menular. Kesimpulan penelitian ini adalah informan beresiko terhadap penyakit tidak menular. Diharapkan kepada informan khususnya, dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bengkuring umumya agar dapat meningkatkan pebgetahuan sikap dan perilaku sehat untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular.
Etika Professi sebagai “Landasan” bagi Praktik Professi Keperawatan
Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 3 No 2 (2011): November 2011
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (131.74 KB)
Pelayanan Keperawatan ada-lah manifestasi dari praktik keperawatan dan merupakan bagian integral dari Pelayanan Kesehatan. Untuk pelayanan di Rumah Sakit (RS), Pelayanan ini dianggap sebagai sentral pelayanan. Hal ini terjadi akibat interaksi yang secara terus menerus antara Perawat dan Pasien. Perawat bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (Loveridge dan Cuming, 1996). Menurut Gillies (1994), bahwa 40 persen sampai 60 persen tenaga kesehatan yang bekerja di RS adalah tenaga Perawat. Bahkan sumber lain sudah menggambarkan proporsinya melebihi angka 70 persen. Dengan demikian, berarti Perawat merupakan indeks terpenting dalam menentukan citra baik atau buruk suatu pelayanan di RS (Depkes; Rijadi, 1994). Untuk itu, sosok Perawat yang memiliki kompetensi yang memadai dan berperilaku professional, termasuk etis dalam bekerja, adalah pilihan yang tidak bisa ditawar keber-adaannya
Pengaruh Pemberian Kolagen Ikan Terhadap Proses Penyembuhan Luka Insisi (Studi Eksperimen Pada Tikue Putih Rattus Norvegicus)
Indah Nur Imamah
Husada Mahakam Vol 4 No 1 (2015): November 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (187.474 KB)
Kolagen memainkan peranan yang sangat penting di dalam pembentukan jaringan dan organ, terlibat di dalam berbagai fungsi biologis sel seperti pembelahan, pertahanan, dan diferensiasi sel. Karena fungsi biologis tersebut penggunaan kolagen dalam industri, khususnya dalam bidang medis, berkembang sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolagen ikan terhadap proses penyembuhan luka. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan sampel 36 ekor tikus putih jantan Rattus novergicus galur wistar yang diambil secara Randomised control group pre-post test design. Kolagen ikan diberikan sebanyak 0,09/200 kg bb melalui oral. Pengukuran kadar TGF β1, dilakukan hari ke 0 (pre test) selanjutnya dilakukan pengukuran kembali kadar TGF β1dan (post test hari ke 3, 7 dan 10) serta pengukuran jumlah fibroblas, ketebalan kolagen. Hasil penelitian didapatkan kolagen ikan bekerja maksimal pada kelompok tikus intervensi hari ke 3, hal tersebut dibuktikan dengan kadar TGF β1 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol (p <0,05). Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan histopatologi jumlah fibroblas dan ketebalan kolagen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol