cover
Contact Name
Ana siti nurmasyithah
Contact Email
anasitinurmasyithah@gmail.com
Phone
+6282366756766
Journal Mail Official
jstr@pnl.ac.id
Editorial Address
Jalan Banda Aceh-Medan Km 280.3 Buketrata Lhokseumawe
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
ISSN : 1693248X     EISSN : 25491202     DOI : http://dx.doi.org/10.30811/jstr
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi atau boleh disingkat dengan nama JSTR, berfokus pada banyak Aspek Teknik Kimia, seperti: Teknik Reaksi Kimia, Teknik Kimia Lingkungan, Energi Fosil dan Terbarukan, serta Sintesis dan Pengolahan Material.
Articles 318 Documents
PENGARUH SUDUT ATAP CEROBONG TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA RUANG PENGERING BERTINGKAT DAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS Juhan, Nawawi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v11i2.152

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh sudut atap cerobong terhadap keseragaman distribusi temperatur di setiap rak yang terdapat dalam lemari pengering. Pengujian dilakukan dengan membuat suatu sistem peralatan pengering dengan sistem aliran gas panas alamiah, yang terdiri atas lima bagian utama yaitu ruang pembakaran, pengarah awal tidak berlubang berbentuk V dengan sudut 30o, saluran pengarah sirip bersudut 15o, ruang pengeringan dengan 7 rak pengeringan, dan 3 buah cerobong dengan sudut atap masing-masing 15o, 25o, 35o. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi temperatur dalam ruang pengering dengan sudut atap cerobong 15o mencapai keseragaman temperatur setelah pemanasan 90 menit. Karakteristik perpindahan panas yang terjadi seperti Grashof number, Rayleigh number, Nusselt number, dan koeffisien perpindahan panas dipengaruhi oleh ketinggian karakteristik, lebar karakteristik, dan sudut atap cerobong.Kata kunci: Sudut atap cerobong, distribusi temperatur, karakteristik pindah panas.
Sifat Fiksatif Dalam Pembuatan Parfum Nilam Faridah, Faridah; Zulkifli, Zulkifli; M. Yunus, M. Yunus
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v1i1.22

Abstract

Minyak nilam dapat diperoleh dengan menyuling atau mengekstraksi daun nilam kering. Metode penyulingan daun nilam ada 3 metode yaitu penyulingan dengan air, penyulingan dengan uap, penyulingan dengan uap dan air. Dari ketiga metode penyulingan tersebut yang paling banyak menghasilkan minyak adalah metode penyulingan dengan uap. Akan tetapi metode penyulingan dengan uap ini tidak bisa digunakan apabila untuk menghasilkan minyak bunga-bungaan. Karena bunga tersebut akan mengumpal sehingga minyak yang akan ada pada bunga tersebut tidak larut dalam alkohol dan sukar menguap bila dibandingkan minyak atsiri lainnya.Dengan alasan inilah minyak nilam banyak sekali dipakai sebagai bahan baku dalam industri parfum. Selain itu minyak nilam juga bersifat fiksatif dan sifat fiksatif inilah tidak dapat digantikan oleh minyak apapun. Sehingga sangat bagus apabila digunakan sebagai bahan baku dalam industri parfum.Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat dilihat bahwa hanya dengan komposisi yang hanya sedikit minyak nilam tersebut mampu mengikat aroma dari bunga-bungaan sehingga dapat bertahan lama. Dari angket dapat diketahui bahwa baik pria maupun wanita menyukai aroma parfum dari campuran minyak tanaman dan minyak bunga-bungaan tersebut. Kata Kunci : minyak nilam, parfum, penyulingan
UJI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN TEMPAT TINGGAL Indrawati, Indrawati
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v10i1.193

Abstract

Suatu keputusan yang diambil oleh seorang pengambil keputusan haruslah dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Masalah lain timbul apabila dalam pengambilan keputusan terdapat lebih dari satu kriteria dan alternatif. Seringkali pada suatu ketika para pengambil keputusan tersebut menemui kesulitan dalam memberikan pertanggungjawaban dan penjelasan tentang pengambilan keputusan yang dibuat. Dalam hal ini AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan suatu solusi dalam memberikan pertimbangan untuk mengambil keputusan dengan menggunakan metode pangkat untuk mencari nilai Eigen dan vektor Eigen. Pada kasus pemilihan rumah tinggal untuk perbandingan kriteria terhadap fokus diperoleh nilai prioritas lingkungan sebesar 0,1429 sedangkan Sri Mulyano menghasilkan nilai sebesar 0,14. Untuk nilai prioritas waktu tempuh terhadap fokus diperoleh nilai sebesar 0,2857, sedangkan Sri Mulyono 0,29. Untuk biaya transport terhadap fokus nilai prioritas yang diperoleh 0,5714, sedangkan Sri Mulyono diperoleh nilai 0,57; sementara untuk nilai CR yang diperoleh sama bernilai nol. Namun untuk pengujian kriteria lingkungan terhadap alternative A, B dan C, diperoleh nilai CR yang 0.0462 dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyono dengan nilai CR = 0,08.Kata Kunci : Analytical Hierarchy Process (AHP), Consistency Ratio.
Penurunan Kadar Logam Krom Pada Limbah Cair Dengan Biomassa Jamur Merang Helmi, Helmi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 2 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v4i2.62

Abstract

Logam krom merupakan logam berat berbahaya dan beracun. Sumber utama limbah krom adalah industri pelapisan logam, penyamakan kulit dan industri kimia. Limbah logam krom yang dihasilkan dapat mencemari lingkungan atau menurunkan kualitas lingkungan apabila tidak dihilangkan. Pada penelitian ini digunakan biomassa Jamur Merang sebagai salah satu alternatif untuk penurunan kadar logam krom pada limbah cair. Untuk pengukuran kadar krom digunakan metode spektrofotometri. Penelitian dilakukan dengan variasi waktu kontak 4, 5, 6, 7 dan 8 jam dan konsentrasi jamur merang 4, 5, 10, 15 dan 20 gr dalam 50 mL limbah cair yang mengandung krom. Hasil penelitian diperoleh penyisihan logam krom maksimum di dalam limbah cair sebesar 97,8 % yang terjadi pada waktu kontak 6 jam pada 20 gr berat jamur merang. pH netral (pH 7) tercapai pada waktu pengontakan 6 jam, konsentrasi 15 g biomassa Jamur Merang dalam 50 mL limbah cair logam krom.Kata kunci: Biomassa, Jamur Merang, logam krom.
ANALISA KINERJA BUTTERWORTH LOW PASS FILTER DALAM MEREDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL Indrawati, Indrawati
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v14i2.709

Abstract

Infomasi berupa citra sering mengalami gangguan, gangguan tersebut dinamakan noise. Ada dua tipe noise yang dipilih pada penelitian ini, diantaranya, noise Salt and paper dan noise Gaussian. Kedua noise tersebut memiliki karakteristik yang unik, Pada penelitian akan diamati kinerja Butterworth Low Pass Filter untuk mereduksi kedua noise tersebut. Dari hasil pengujian diketahui bahwa kinerja terbaik filter dalam mereduksi noise Salt and paper terjadi pada frekuensi 100 Hz sampai 400 Hz, sedangkan pada noise Gaussian kinerja terbaik filter terjadi pada frekuensi 1100 Hz sampai 1500 Hz. Proses pengolahan citra menghasilkan PSNR terbesar pada noise Salt and paper dengan nilai 25,05 dB dengan penurunan noise sebesar 6370, sementara PSNR pada noise Gaussian bernilai 23,95 dengan penurunan noise sebesar 9526,9 dB. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas warna pada kedua citra jauh lebih besar dari noisenya, karena citra hasil pengolahan memiliki kualitas citra yang hampir sama dengan citra aslinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja Butterworth Low Pass Filter dalam mereduksi noise sangat baik.Keyword: Citra, filter, performance, reduksi, noise 
ANALISA KADAR ASAM OKSALAT DALAM ASAM SUNTI Suryani, Suryani
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v9i2.137

Abstract

Asam Sunti (Belimbing wuluh kering) banyak dikonsumsi oleh masyarakat Aceh. Asam Sunti mengandung ion oksalat yang dapat menimbulkan batu ginjal dalam tubuh manusia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kadar asam oksalat dari asam sunti. Penelitian dilakukan terhadap Asam Sunti yang mengalami perlakuan perebusan dan yang tidak mengalami perlakuan perebusan. Konsentrasi garam divariasikan 100 gram, 150 gram dan 200 gram. Waktu pengeringan divariasikan 5 hari, 10 hari dan 15 hari. Hasil yang diperoleh konsentrasi asam oksalat tertinggi sebesar 0,1605 N terdapat pada perlakuan tanpa perebusan, jumlah garam 200 gram dan waktu pengeringan 15 hari.Kata kunci : Asam Sunti, asam oksalat
FURFURAL BERBASIS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Kurniasih, Eka; Helmi, Helmi; Indraningsih, Ulfi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v10i2.181

Abstract

Furfural dapat diproduksi menggunakan bahan baku yang mengandung pentosan, diantaranya tandan kosong kelapa sawit. Furfural adalah senyawa aromatik aldehid bewarna kuning bening dan bila teroksidasi akan berubah menjadi warna cokelat kehitaman. Furfural memiliki rumus molekul C5H4O2. Hidrolisa limbah tandan kosong kelapa sawit dengan memvariasikan katalis H2SO4 6%, 9% dan 12% pada waktu reaksi 2, 3, dan 4 jam pada temperatur 100oC untuk memperoleh kuantitas furfural tertinggi. Dari hasil penelitian diperoleh, volume furfural tertinggi sebanyak 13 ml pada konsentrasi katalis 9% dengan waktu reaksi 3 jam. Berdasarkan hasil spektra infrared, gugus aldehid furfural terbentuk pada puncak vibrasi C – H (aromatis) dan C – H (aldehid) masing-masing pada daerah serapan 3133, 30 cm-1 dan 2848,63cm-1. Adanya ikatan C = O (aldehid) dan C = O (aromatik) pada daerah serapan 1667 cm-1 dan 1567, 36 cm-1. Puncak vibrasi pada panjang gelombang 1462,56 cm-1 dan 1276,60 cm-1 mendukung adanya ikatan C – CHO (alkana) dan C – O dalam stuktur furfural.Kata kunci: : aldehid, furfural, hidrolisis, pentosan, tandan kosong kelapa sawit.
BIOREMEDIASI: Artikel review Zulkifli, Zulkifli; Satriananda, Satriananda
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 2 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v4i2.50

Abstract

Bioremediasi adalah proses pengolahan tanah yang tercemar dengan menggunakan mikroorganisme. Tujuan untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang tidak berbahaya (karbon dioksida dan air). Di negara-negara maju, bioremediasi sudah diterapkan untuk pengolahan tanah yang tercemar, namun teknologi ini belum populer di Indonesia. Artikel ini memberikan gambaran tentang proses bioremediasi, prinsip-prinsip dan teknik bioremediasi, serta berbagai keunggulan dan kelemahannya.Kata kunci: bioremediasi, degradasi, mikroorganisme, kontaminan
PEMBUATAN TAHU DARI KACANG KEDELAI DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGGUMPAL IE KULOH SIRA Nanda, Lisa
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v14i1.542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan volume ie kuloh sirakon-vensional dan terproteksi terhadap tahu yang dihasilkan serta menentukanwaktu optimum untuk menghasilkan tahu dengan rasa yang enak dan warnayang baik pa-da rendemen tertinggi. Sari kacang kedelai dipanaskan selama 15menit pada suhu 90°C kemudian digumpalkan dengan penambahan ie kulohsira konvensional dan terproteksi masing-masing 20, 25, 30, 35, dan 40 ml danmelanjutkan penggum-palan 15, 20, 25, 30, dan 35 menit. Tahu yang telahterbentuk dianalisa rendemen, uji organoleptik terhadap rasa dan warna, ujikadar protein, dan uji cemaran logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenggunaan ie kuloh sira konvensional lebih tinggi rendemennya dibandingkanie kuloh sira terproteksi dan waktu optimum un-tuk menghasilkan tahu yangterbaik yaitu pada waktu 35 menit.
PEMANFAATAN POLISTIRENA, KERTAS BEKAS DAN TEPUNG MINERAL SILIKA (SIO2) SEBAGAI BAHAN PENGISI PEMBUATAN FIBER BOARD Faridah, Faridah; Zaimahwati, Zaimahwati; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i2.89

Abstract

Dengan perkembangan kemajuan teknologi dan penggunaan hasil teknologi banyak sekali dihasilkan limbah. Salah satu hasil teknologi industri adalah polistirena bekas (gabus) dan kertas bekas. Polistirena bekas) dan kertas bekas setelah digunakan dapat diolah kembali menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Pengolahan bahan tersebut dapat menghasilkan fiber board yang berguna untuk penganti kayu. Fiber board yaitu papan tiruan yang dibuat dari partikel/serpih kayu atau bahan selulosa lainnya yang diikat dengan perekat organik dan penambahan bahan pembantu lainnya. Fungsi polistirena bekas (gabus) sebagai pengikat, kertas bekas sebagai pengisi serta tepung silika sebagai bahan pengisi tambahan sehingga memperkuat dan memperindah fiber board. Dari penelitian di dapat bahwa daya tarik yang lebih baik terdapat pada perbandingan Polistirena bekas dengan bahan pengisi yaitu kertas bekas dan tepung silika dengan perbandingan 60 gram dan 40 gram. Daya tarik yang dihasilkan sebesar 2.4 KN. 

Page 7 of 32 | Total Record : 318


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 01 (2025): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 22, No 02 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 22, No 01 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 21, No 02 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 21, No 01 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 20, No 02 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 20, No 01 (2022): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 19, No 02 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 19, No 01 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 18, No 02 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 18, No 01 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 17, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 17, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 6, No 1 (2008): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 5, No 2 (2007): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 2 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 2 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi More Issue