cover
Contact Name
Ana siti nurmasyithah
Contact Email
anasitinurmasyithah@gmail.com
Phone
+6282366756766
Journal Mail Official
jstr@pnl.ac.id
Editorial Address
Jalan Banda Aceh-Medan Km 280.3 Buketrata Lhokseumawe
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
ISSN : 1693248X     EISSN : 25491202     DOI : http://dx.doi.org/10.30811/jstr
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi atau boleh disingkat dengan nama JSTR, berfokus pada banyak Aspek Teknik Kimia, seperti: Teknik Reaksi Kimia, Teknik Kimia Lingkungan, Energi Fosil dan Terbarukan, serta Sintesis dan Pengolahan Material.
Articles 318 Documents
PENANGKAPAN IKAN HIAS DENGAN MEMANFAATKAN LARUTAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana Tabacum L) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI POTASIUM SIANIDA Alfian, Rinaldi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i1.44

Abstract

Penangkapan ikan dengan menggunakan senyawa beracun sudah lama dilakukan orang. Biasanya racun tersebut digunakan untuk menangkap ikan-ikan yang hidup di sekitar karang (coral reef) seperti ikan kerapu (serranidae), napoleon (cheilinius undulatus) dan berbagai jenis ikan hias. Jenis-jenis racun ikan (ichthyotoxic materials) yang digunakan berasal dari tumbuhan (ichtyotoxic plants), hewan dan bahan kimia sintesis. Diantara racun-racun tersebut, racun Sianida merupakan bahan yang paling populer dalam kegiatan penangkapan ikan karang hidup. Larutan tembakau komersial ternyata bisa digunakan untuk membius benih ikan-ikan karang di perairan sehingga dapat menggantikan peran Sianida. Dari hasil penelitian, larutan tembakau komersial dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembius ikan klon dari bahan alami, karena memiliki kandungan senyawa bioaktif nikotin. Pada penelitian ini larutan tembakau dimanfaatkan untuk penangkapan ikan melalui metode pembiusan (chemical stupefying). Konsentrasi larutan ekstrak tembakau optimum yang digunakan adalah 1.500 mg/l (ppm) dengan waktu pingsan rata-rata 1,32 menit dan mortalitas 0 %.Kata kunci : Potasium Sianida, konsentrasi, dan tembakau
PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SILICA GEL Syahril, Aan
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v14i1.537

Abstract

Penelitian pembuatan silica gel dari abu sekam padi ini bertujuan untuk mengetahuiwaktu operasi optimum, konsentrasi NaOH terbaik dan karakteristik silicagel yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu 40, 50,60, 70 dan 80 menit, variasi konsentrasi NaOH 1 M, 2 M dan 3 M. Penelitianini menghasilkan waktu reaksi optimum untuk konversi silika yaitu 60 menitdan untuk rendemen pada waktu 70 menit dengan konversi silika 98% danrendemen 24,73%. Konsentrasi NaOH paling optimum dalam reaksi denganabu sekam padi adalah 3M dengan kadar air sebesar 2% dan keasaman sebesar1,35 mmol/gr. Berdasarkan karakterisasi dengan spektrofotometri IR, silica geltelah berhasil dibuat ditandai dengan munculnya serapan gugus fungsi –OHdan silianol pada panjang gelombang 3.471,86 – 3.456,43 cm-1 dan Si-O-Siatau siloksan pada panjang gelombang 1.110,99 cm-1; 1.101,35. Karakteristiksilica gel yang dihasilkan hampir sama dengan silica gel komersial. Absortifitasterbaik didapat pada SG 70.3 (silica gel pada waktu 70 menit dengan konsentrasiNaOH 3M) dengan daya adsorpsi 9,952 mg/gr dan efisiensi adsorpsi99,5%.
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN ASAM SULFAT Syahyadi, Rizal
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i2.82

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan agresif asam sulfat terhadap kuat tekan beton menggunakan agregat batu pecah dan kerikil dengan bahan pengikat semen portland tipe I dan waterprofing. Faktor air semen (FAS) yang digunakan adalah 0,40. Benda uji dibuat dalam dua jenis yaitu benda uji kontrol yang direndam dalam air normal dan diuji pada umur 28, 31, 35, 42 dan 56 hari. Benda uji terserang sulfat direndam dalam larutan asam sulfat 2,5% dan 5%, dimulai pada saat benda uji berumur 28 hari dengan lama perendaman 3, 7, 14 dan 28 hari. Berkesesuaian dengan umur benda uji kontrol 31, 35, 42 dan 56 hari. Berdasarkan hasil pengujian kekekalan agregat menunjukan agregat kerikil lebih tahan terhadap sulfat dari pada agregat batu pecah. Pengujian kuat tekan menunjukkan benda uji menggunakan agregat batu pecah lebih tahan terhadap sulfat dari pada benda uji menggunakan agregat kerikil, yaitu penurunan kekuatan pada perendaman 28 hari dalam larutan sulfat konsentrasi 2,5% dan 5% adalah sebesar 23,5% dan 32,9% dibandingkan dengan benda uji menggunakan agregat kerikil yaitu mencapai 34,0% dan 51,6% pada perlakuan yang sama. Kata kunci: lingkungan agresif asam sulfat, kuat tekan.
PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON Hanif, Hanif
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v7i1.116

Abstract

Beton merupakan salah satu bahan struktur bangunan yang banyak dipakai. Beton sangat populer karena mudah diperoleh, kuat tekan tinggi, tahan kebakaran atau keausan dan cuaca, harga relatif murah, mudah diangkut, mudah dibentuk, serta dapat direncanakan kualitasya sesuai dengan kebutuhan. Krisis moneter menyebabkan harga bahan-bahan penyusun beton mengalami kenaikan yang cukup tinggi, baik harga semen, agregat halus, maupun kasar. Untuk itu perlu dicari pengganti bahan penyusun beton yang lebih ekonomis dan efisien tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggunakan limbah baja (klelet) sebagai pengganti sebagian atau seluruh agregat kasar. Untuk mengetahui pengaruh penggantian agregat kasar (batu pecah) oleh limbah baja (klelet) sebagai penganti sebagian atau seluruh agregat kasar, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh penggantian agregat kasar (batu pecah) oleh limbah baja (klelet) dengan dosis 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% yang divariasikan dengan nilai faktor air semen sebesar 0,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton mengalami penurunan seiring dengan penambahan persentase limbah baja (klelet) dan persentase penambahan maksimum sebesar 90% untuk kuat tekan beton minimal sebesar 20 MPa, berat isi beton tidak mengalami perubahan yang berarti, dan limbah baja (klelet) tersebut dapat dipergunakan untuk bangunan rumah sederhana maupun bertingkat, serta menghemat biaya.Kata kunci : limbah baja (klelet), kuat tekan, berat jenis
PEMANFAATAN KULIT TANDUK KOPI ARABIKA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KARBON AKTIF Raudah, Raudah
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v12i1.164

Abstract

Salah satu sumber biomassa yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan karbon aktif adalah limbah kulit tanduk kopi arabika. Kulit tanduk kopi biasanya menjadi limbah dan dibakar diladang pertanian dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan menghasilkan karbon aktif dari kulit tanduk kopi sesuai dengan SNI 06-370-1995 dan SII 0258-79 serta mengukur kemampuannya dalam menyerap HCN. Proses pembuatan karbon aktif dilakukan pada suhu karbonisasi 300oC selama 2 jam. Kemudian menggunakan aktivator asam klorida 0,1 N dengan variasi waktu aktivasi 1 jam, 3 jam, 5 jam, dan 7 jam. Kemudian diuji kadar abu, kadar air, daya serap terhadap iodium, pengujian kadar yang hilang pada suhu 950oC dan uji daya serap karbon aktif terhadap sianida artifisial. Hasil penelitian menunjukkan pada waktu aktivasi 3 jam dihasilkan kadar abu 1,68%, kadar air 3,7%, daya serap iodium 791,4 mg/g, bagian yang hilang pada pemanasan 950oc adalah 14,5% dan efisiensi penyerapan sianida sebesar 84,3%.Kata kunci: Karbon aktif, kulit tanduk kopi, sianida.
PELUANG PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI DENGAN REVERSE OSMOSIS Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 2 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v1i2.32

Abstract

Permulaan ekonomi industri, kebutuhan air bersih dalam jumlah yang sangat besar telah menjadi faktor utama dalam pemilihan lokasi pabrik. Dimasa lalu industri menggunakan air dari sungai-sungai dan danau-danau kemudian mengembalikannya tanpa mempertimbangkan kontaminan. Saat sekarang ini para pimpinan industri mulai sadar akan tanggung jawab mereka pada publik dan pertimbangan pengolahan limbah yang cukup, sebagai bagian integral dari biaya pelaksanaan bisnis (usaha), dan banyak upaya mereka untuk menarik perhatian publik.Keywords : Osmosis, limbah, industri
PERANCANGAN ALAT PENJERNIHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR BERSIH Putra, Alfian; Ridwan, Ridwan; Nasir, Muhammad
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v9i1.207

Abstract

Alat penjernihan air gambut ini dirancang dengan menggunakan media filter yang terdiri dari kerikil yang berdiameter rata-rata 0,5-1,5 cm setebal 15 cm di bagian bawah, pasir dengan diameter rata-rata 0,2 mm – 0,4 mm setebal 70 cm di bagian tengah dan kerikil yang berdiameter rata-rata 0,5-1,5 cm setebal 15 cm di bagian atas dapat digunakan untuk menurunkan kesadahan, Total Dissolved Solid (TDS), menetralisasikan pH dan menjernihkan warna air gambut. Berdasarkan hasil analisa sampel yang telah diolah dengan alat penjernihan air gambut, efesiensi penurunan kesadahan sebesar 24,7%, Total Dissolved Solid (TDS) sebesar 9,76% dengan tanpa koagulan dan dengan menggunakan koagulan sebesar 74%. Untuk efesiensi penetralan pH air gambut dengan menggunakan koagulan sebesar 98,4% sedangkan tanpa menggunakan koagulan sebesar 96,4% sedangkan pada perubahan warna air gambut, dengan tanpa menggunakan koagulan warna kuning-kecoklatan berubah menjadi putih, dengan menggunakan koagulan warna kuning- keclokatan menjadi putih bening.Kata Kunci : Air gambut, alat penjernih air gambut ,kesadahan, TDS, pH.
PROSPEK PEKTIN (POLIMER HIDROKOLOID) DALAM INDUSTRI PANGAN DI INDONESIA Meilina, Hesti; Putra, Alfian
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v3i2.72

Abstract

Pektin merupakan salah satu polimer hidrokoloid yang digunakan dalam industri pangan sebagai stabilizer. Pemakaiannya semakin meluas seiring dengan semakin berkembangnya industri pangan. Proses produksi pektin melibatkan teknologi yang sederhana sehingga diharapkan dapat diterapkan menjadi salah satu industri di Indonesia. Peluang bisnis industri pektin sangat bagus jika dilihat dari ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan pemakaian pektin yang cenderung meningkat dan impor pektin yang mengalami peningkatan hingga 27% setiap tahunnya. Diharapkan dengan terbukanya peluang usaha untuk memproduksi polimer hidrokoloid ini kita dapat mengurangi pemakaian pektin impor yang didatangkan dari Denmark dan Jerman.Kata kunci : pektin, hidrokoloid, kulit jeruk
PELAPIS POLIURETAN BERBASIS MINYAK JARAK DAN BENTONIT SEBAGAI KETAHANAN PANAS Rihayat, Teuku
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 16, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v16i2.1030

Abstract

Penelitian tentang pelapis cat poliuretan berbasis minyak jarak dengan bahan pengisi bentonit yang dimodifikasikan dengan CTAB menjadi montmorillonit (MMT). Penambahan MMT pada poliuretan minyak jarak berfungsi sebagai zat ketahanan panas. Pembuatan poliol dari asam risinoleat minyak jarak sebagai bahan baku utama pembuatan poliuretan melalui reaksi epoksidasi dan hidroksilasi. Poliol minyak jarak hasil sintesis direaksikan dengan isosianat berupa toluene diisosianat (TDI) sebagai bahan baku pembuatan poliuretan. Poliuretan merupakan bahan utama pembuatan pelapis cat dan masih memiliki kekurangan seperti ketahanan terhadap suhu yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan penambahan MMT yang telah terpurifikasi kedalam pelapis cat poliuretan sebagai zat ketahanan panas.Pada penelitian ini sifat ketahanan panas dengan suhu tertinggi berada pada MMT 8%.
PEMANFAATAN KULIT KOPI MENJADI BIOBRIKET Sariadi, Sariadi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v7i1.104

Abstract

Industri kilang kopi, selain menghasilkan produk utama berupa biji kopi juga menghasilkan limbah padat berupa sekam dan kulit kopi. Limbah tersebut tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk briket. Pada proses pembuatan briket, dilakukan tahapan karbonisasi sehingga diperoleh pembakaran sekam dan kulit kopi menjadi arang briket. Hasil pembakaran tersebut di ayak terlebih dahulu dengan ukuran partikel yang diinginkan yaitu 0.150 mm, dan 0.180 mm. Selanjutnya arang kulit kopi yang dihasilkan dari proses karbonisasi dicampurkan dengan perekat berupa kanji dengan perbandingan perekat 5 %, 6 %, dan 7 % dari berat arang sekam dan kulit kopi yang bertujuan untuk mengikat partikel – partikel serbuk arang. Setelah itu campuran tersebut dipadatkan dan dicetak pada alat cetak. Analisa kualitatif dilakukan dengan menganalisa nilai kalor menggunakan bomb calorimetri dan kadar air. Adapun nilai kalor yang tertinggi dan kadar air didapatkan pada perbandingan 5% perekat dengan ukuran partikel 0.150 mm. Untuk sekam kopi diperoleh nilai kalor sebesar 7604.0899 cal/gr dan kadar air 15.77 %, sedangkan untuk kulit kopi diperoleh nilai kalor dengan ukuran partikel 0,150 mm dengan nilai bakar 6457.0574 cal/gr dan kadar air 12.07%. Hasil menunjukan semakin kecil ukuran partikel dan semakin sedikit perekat, maka nilai kalor semakin tinggi.Kata kunci : Kulit kopi, sekam kopi, kanji, nilai kalor, kadar air

Page 6 of 32 | Total Record : 318


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 01 (2025): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 22, No 02 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 22, No 01 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 21, No 02 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 21, No 01 (2023): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 20, No 02 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 20, No 01 (2022): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 19, No 02 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 19, No 01 (2021): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 18, No 02 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 18, No 01 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 17, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 17, No 1 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 2 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 2 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 6, No 1 (2008): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 5, No 2 (2007): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 2 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 2 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 2 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi More Issue