cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
THE EFFECT OF GROIN MODIFICATION TO SHORELINE CHANGE IN SANUR BALI Soni Senjaya Efendi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 7, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.761 KB) | DOI: 10.32679/jth.v7i1.559

Abstract

Coastlines formed by beach filling and groin constructions in Sanur Beach have undergone changes for years. Erosion and loose of sand after beach filling still occur. Therefore, it is a need for evaluation of coastal structure performance. The methodology to be used in this study is by comparing coastline from numerical model with the result of measurement from year 2012. For declined coastline in area between groins, the treatment is done with shape modification of existing groin and addition of new coastal structure. There are three areas among groins that needed special treatment, GN.4 G7, G39 GA2, and G32 G37, which are identified by the model that has been calibrated with measurement data. Those three segments have greater coastline set back than others. In those three segments, the groins will be modified and new structure will be constructed. In GN.4 G7, a breakwater parallel with coastline will be added in the middle area between groins and the groin structure at GN4 will be modified from T shape to I shape. Groin GA2 will be straightened and new groin parallel with coastline will be constructed in between area G39 GA2. Meanwhile for G32 G37 segment, breakwater parallel with coastline will be added in the both sides of groin G32. From the model output, groin modification and addition of new structure make the coastlines setback decrease from 6,15 meter to 5,34 meter in GN4, from 3,4 meter to 2,85 meter in GA2, and from 3,69 meter to 2,98 meter in G32.
Pencegahan Gerusan Tebing Pada Jembatan Di Sungai Luk Ulo, Kebumen Jawa Tengah Slamet Lestari
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3852.812 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.522

Abstract

Penelitian telah dilakukan terkait ancaman kerusakan dan alternatif penanggulangan masalah terhadap rencana pembangunan Jembatan Luk Ulo yang akan dibangun di ruas Sungai Luk Ulo Hilir. Dalam penelitian ini potensi kerusakan yang ditinjau hanya terkait dengan perilaku hidraulik Sungai Luk Ulo dari Jembatan Nasional Kebumen Gombong sampai Muara. Evaluasi dilakukan berdasarkan data desain jembatan, data pengukuran topografi di lokasi penelitian, data angkutan sedimen, data galian C, dan data debit sungai. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan piranti lunak Mike11 dan Mike 21C. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya potensi bahaya gerusan tebing yang akan mengancam bangunan abutment / tiang pangkal jembatan bagian kanan. Masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan bangunan pelengkap berupa susunan krib minimal 2 buah yang diletakkan di udik kanan lokasi jembatan.
Rehabilitasi Pantai Dengan Pemecah Gelombang Ambang Rendah Berbahan Geotube Studi Kasus Pantai Tanjung Kait, Tangerang Dede Sulaiman
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1805.552 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i2.267

Abstract

Uji model fisik 3D pemecah gelombang ambang rendah berbahan geotube untuk pengendalian erosi pantai studi kasus pantai cikidang, Kabupaten Ciamis Dede M Sulaiman; Mahdi Ernawan
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 2 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.289 KB) | DOI: 10.32679/jth.v1i2.234

Abstract

Gelombang laut yang mencapai pantai bisa bersifat merusak karena gelombang mempunyai energi tinggi yang mampu mengikis material yang ada di pantai. Selama badai atau pasang tinggi berlangsung, paras air laut akan naik dan gelombang akan pecah lebih dekat ke pantai sambil melepaskan sejumlah energi yang menghasilkan arus menyusur pantai yang kuat. Arus yang timbul karena pecahnya gelombang tersebut akan mengikis dan mengangkut material pantai dan menyebabkan hilangnya pasir dan mundurnya garis pantai. Belajar dari perilaku alam tersebut, gelombang yang menuju pantai diredam terlebih dahulu sebelum mencapai pantai, sehingga energinya tereduksi dan daya erosinya pun berkurang. Makin langkanya material batu alam dengan dimensi dan berat yang diinginkan, telah mendorong inovasi baru bahan pengganti batu alam. Diantara bahan-bahan hasil inovasi tersebut, geotube, atau geotextile sand container, yang berbahan geotekstil, merupakan bahan yang populer sebagai bahan bangunan pengaman pantai. Produk tersebut banyak digunakan sebagai pengganti bahan konvensional yang mahal dan kaku. Kelebihan utama geotekstil dibandingkan dengan bahan konvensional adalah biaya bahan dan pekerjaan lebih murah dan menggunakan bahan isian setempat. Dalam upaya menerapkan bahan alternatif pengganti batu alam tersebut telah dilakukan uji model fisik di Laboratorium Kolam Gelombang Balai Pantai Pusat Litbang Sumber Daya Air, di Ciparay, Kabupaten Bandung. Uji model dilakukan dengan membuat pemecah gelombang terbuat dari geotube berbentuk bantal guling (silinder) dengan ukuran tinggi prototip 1,2 m, lebar 2,5 m, dan panjang 20 m yang diisi dengan pasir. Hasil uji model telah menunjukkan respon positif dan akan dilanjutkan dengan penerapan lapangan dengan membangun prototip pemecah gelombang ambang rendah di Pantai Pasir Putih, Anyer, Propinsi Banten.
STRATEGI DAN UPAYA PEMANFAATAN SUMBER AIR UMBULAN UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PROVINSI JAWA TIMUR Heni Rengganis; Wulan Seizarwati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1946.363 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.513

Abstract

Potensi sumber daya air yang melimpah di wilayah Umbulan belum disertai dengan pengelolaan yang optimal. Sumber air utama berupa mata air dengan debit 4.000 l/s telah diusulkan untuk dimanfaatkan sebagai air baku air bersih bagi kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yaitu Pasuruan, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Akan tetapi, sumber mata air tersebut belum dapat dipastikan keandalan debitnya mengingat adanya indikasi penurunan debit Mata Air Umbulan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memperoleh kepastian potensi pasokan air dari Mata Air Umbulan. Keandalan debit Mata Air Umbulan yang paling aman untuk dimanfaatkan adalah debit head pond 3.200 l/s sedangkan debit tapak 3.700 l/s. Sumber air baku tambahan dapat diperoleh dari Mata Air Kali Semut (Q ratarata = 272,7 l/s) dan Mata Air Banyubiru (Q ratarata = 348,9 l/s). Kualitas air Umbulan di titik rencana pengambilan B8 dan kolam penurapan sudah memenuhi persyaratan air baku air minum menurut PP No. 82 Tahun 2001, sedangkan di titik BD-1 dan pos AWLR perlu dilakukan pengolahan sederhana berupa koagulasi terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Berdasarkan baku mutu Permenkes No. 416 Tahun 1990, sumber air Umbulan dapat dimanfaatkan sebagai air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak. Pada saat ini sumber air Umbulan merupakan mata air terbesar di Pulau Jawa dengan kualitas baik, maka diharapkan sumber air yang berharga ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet Sarwono Sarwono; Kirno Kirno
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.494 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.500

Abstract

Bengawan Solo bagian hilir khususnya di daerah Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik hampir setiap tahun terjadi banjir, khususnya pada musim hujan. Sebetulnya sudah dilakukan upaya pengendalian banjir, salah satunya berupa saluran pengelak banjir (flood way) dari desa Plangwot sampai Brondong dengan panjang kurang lebih 12,30 km. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengalirkan sebagian debit banjir di Bengawan Solo langsung ke laut Jawa. Kapasitas flood way direncanakan mampu mengalirkan debit dari Bengawan Solo sebesar 640 m3/s. Dari pengamatan di lapangan banjir ternyatamasih tetap terjadi. Ada beberapa faktor penyebab antara lain: posisi mulut flood way diperkirakan kurang miring ke kanan terhadap arah aliran, pintu pengambilan kurang lebar, alur di beberapa ruas flood way terdapat endapan sedimen, dan kemungkinan adanya pengaruh pasang surut air laut. Untuk mengkaji pembagian debit flood way ini sudah sesuai dengan rencana dan untuk meningkatkan kapasitas ke flood way, maka perlu diadakan modifikasi yang sebelumnya diuji dengan uji model hidraulik fisik. Dari hasil uji model hidraulik fisik, kondisi eksisting ternyata menunjukkan pembagian debit tidak sesuai rencana. Setelah diadakan modifikasi perubahan bentuk mulut flood way serta menambah pelimpah berupa bendung tetap yang berada di sisi kanan dan kiri inlet gate, terjadi penambahan debit masuk ke flood way, sehingga upaya pengendalian banjir menjadi lebih baik.
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tenggelam Blok Beton Berkait I Ketut Dharma Setiawan
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1292.504 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i2.332

Abstract

When a large dimension of rock needed for an armored layer of breakwater, the scarcity of it became a major adversity, because of that many research subject of using concrete as a substitute for rock performed. One of the research are the usage of concrete block for submerged breakwater as a method for avoiding a very large concrete block, but still able to withstood wave forces. The key is in the interlocking of each concrete block so it could achieve the desired result with a lesser dimension concrete block. The research was performed in Laboratory of Coastal Experimental Station, Water Resource Research Center, using a 2D channel. The facility used were flume channel, regular wave generator machine, wave dumper, wave probe, and computer for processing data. The experiment indicate that the wave energy attenuation depends on the dimension of interlocking concrete block type submerged breakwater. The dimension represented in the form of relation of the distance of water level to structures crest and the crests width. The performance of the structure evaluated by observing its transmission coefficient. The largest transmission coefficient obtained is 0,97 and the smallest is 0,43.
Optimasi Hidraulik Penanganan Gerusan di Hilir Bendung James Zulfan
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2272.622 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i1.217

Abstract

Scouring issues which occured at downstream of a weir can potentially endangers the weirs structureif the hydraulic jump is not properly dissipated, especially when the downstream river bed is unprotected. Due to strong correlation between discharge and the depth of the scour emerge, downstream protection is needed to maintain structure stability. To solve this problem, heavy protection is set at downstream of the weir such as riprap to prevent the scouring. This study aims to review the effectiveness of 3 alternatives measures through 3 dimensional physical model test by assessing the correlation among hydraulic parameters and the depth of the scour. The experiment were performed at hydraulic laboratory with a case study of Rengrang Weir in West Java. Based on laboratory test, hydraulic measures are effective to reduce the impact of the scouring. Alternative measures with riprap is more preferably because the easiness, economic and availability of thematerialon site.
Selective Transport And Armoured Layer Development In Non-Uniform Bed Materials Part 2: Numerical Model Verification Arie Setiadi Moerwanto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.354 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i1.258

Abstract

Refleksi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tenggelam Blok Beton Berkait I Ketut Dharma Setiawan; Juventus Welly Radianta Ginting
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 9, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.912 KB) | DOI: 10.32679/jth.v9i1.335

Abstract

When a large dimension of rock needed for an armored layer of breakwater, the scarcity of it became a major adversity, because of that many research subject of using concrete as a substitute for rock performed. One of the research are the usage of concrete block for submerged breakwater as a method for avoiding a very large concrete block, but still able to withstood wave forces. The key is in the interlocking of each concrete block so it could achieve the desired result with a lesser dimension concrete block. The research was performed in Laboratory of Coastal Experimental Station, Water Resource Research Center, using a 2D channel. The facility used were flume channel, regular wave generator machine, wave dumper, wave probe, and computer for processing data. The experiment indicate that the wave energy attenuation depends on the dimension of interlocking concrete block type submerged breakwater. The dimension represented in the form of relation of the distance of water level to structures crest and the crests width. The breakwater performance of the concrete block is quite useful as an underwater coastal protection building viewed from reflection with a reflection coefficient of 34.7% at (h?d) / h = 0 and the peak width of B = 2.0

Page 7 of 19 | Total Record : 186