cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
PEMODELAN NUMERIK BANGUNAN SHIPLOCK DALAM RANGKA PENGURANGAN EMISI CO2 DI LAHAN GAMBUT (STUDI KASUS : SEI AHAS) Nuryanto Sasmito Slamet
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 5, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1789.678 KB) | DOI: 10.32679/jth.v5i1.299

Abstract

Pengaruh Keberadaan Mangrove Terhadap Tanggul Pantai (Studi Kasus Tanggul Pantai NCICD di Jakarta) Huda Bachtiar; Muhammad Fahrul Saifullah; Semeidi Husrin; Leo Sembiring; I Putu Samskerta; Ketut Darma
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2233.927 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i1.321

Abstract

North Jakarta sinks over time and it needs immediate solution to countermeasure flooding from the sea side. One of National Capital Integrated Coastal Development Program (NCICD)is Phase A. The Phase-A program is the construction of coastal dike,, river dike, and also polder system for the short term period. The coastal diike and river dike lengths are 120 km. One of the typical dike of the Phase A is green dike. This is the combination of dike and mangrove forest in front of it. This paper discusses the impact of exixtence mangrove infront the dike from the hydraulic analyses point of view. The physical model test was carried out in the Experimental Station for Coastal under Research Center for Water Resources Laboratory, Buleleng-Bali. 204 scenarios were tested for the experiments with considering mangrove densit, wave height, wave period, and variation of the water depth; condition without exixtence of dike and mangrove (TTTM), with dike and without mangrove (DTTM), and with dike and with mangrove (DTDM). DTDM scenarios are also divided into width of the forest and the mangrove density. The simulation results yield that the exixtence of mangrove provide significant impact on wave transmision and wave dissipation. The exixstence of wangrove forests can reduce the wave dissipation energy into 60-90%.
PELUANG REVITALISASI PENGELOLAAN BENDUNG DALAM MENJAWAB TANTANGAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK (STUDI KASUS PENGELOLAAN BENDUNG PERJAYA) Slamet Lestari
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 5, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3494.898 KB) | DOI: 10.32679/jth.v5i2.304

Abstract

TEKNOLOGI REBOISASI TEPAT GUNA SALAH SATU ALTERNATIF KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI WADUK WONOGIRI Kirno Kirno; Sarwono Sarwono
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.418 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.246

Abstract

Analisis Gerak Mula Partikel Sedimen Kohesif (Studi Kasus Lumpur Lapindo Di Sungai Porong) Dery Indrawan; M. Cahyono; Arie Setiadi Moerwanto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.895 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i1.275

Abstract

PERUBAHAN BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAN PERUBAHAN IKLIM SERTA TEKNIK UNTUK MENEKAN PENINGKATAN BANJIR Wanny Kristyanti Adidarma
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 2 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v1i2.238

Abstract

Potensi Gas Rumah Kaca Dari Cadangan Karbon Yang Tersimpan Pada Lahan Bakal Waduk Jatigede Wawan Herawan; Yan Adithya Wardhana; Titi Sopiawati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1631.145 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.523

Abstract

Perubahan iklim global salah satu penyebabnya adalah akibat meningkatnya gas rumah kaca seperti gas CO2 dan CH4 di atmosfir. Gas CO2 dapat terbentuk dari proses dekomposisi bahan karbon organik (C-organik) pada kondisi aerob, tetapi di alam gas CO2 dapat direduksi pada proses fotosintesis. Gas CH4 dapat terbentuk dari dekomposisi bahan C-organik pada kondisi anaerob dan di alam sedikit sekali tereduksi sehingga akan terakumulasi di atmosfir. Penggenangan lahan oleh waduk akan menenggelamkan kandungan C-organik tanah dan semua vegetasi di atas muka tanah yang berpotensi menjadi gas CO2 dan CH4 yang diemisikan dari permukaan waduk. Daerah penelitian waduk Jatigede luasnya sekitar 4.426,6 hektar dengan penggunaan lahan utama sebagai agroforestry seluas 2.084,1 hektar termasuk kebun dan pemukiman, sebagai sawah 2.213,9 hektar termasuk sawah irigasi dan tadah hujan, serta 122,2 hektar sebagai badan air. Banyaknya C-organik tanah dengan uji laboratorium dari sampel dengan luas sekitar 4.304,4 hektar adalah 185.605 ton. Kandungan C-organik vegetasi diukur secara tidak langsung dengan metode alometrik dari lahan agroforestry seluas 2.084,1 hektar sebanyak 135.754 ton. Dari total C-organik tanah dan vegetasi seberat 221.359 ton berpotensi menghasilkan 881.650 ton gas CO2 atau 295.145 ton gas metana CH4 atau kombinasi keduanya. Untuk mengurangi potensi pencemaran lingkungan, maka rekomendasi yang bisa dikemukakan untuk bakal waduk Jatigede dan waduk lain yang sedang atau belum dibangun, adalah menghilangkan semua vegetasi dari lahan bakal genangan dan membuat sabuk vegetasi yang rapat di sekeliling waduk.
Identifikasi Pergerakan Sedimen Menggunakan Metode Pelacakan Benda Apung Di Pantai Nusa Dua Bali Dadang Karmen; I Ketut Dharma Setiawan; Fitri Riandini
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2049.075 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i2.266

Abstract

Salah satu upaya pengamanan pantai yang ramah lingkungan dan cukup efektif dalam memperbaiki kerusakan pantai adalah pengisian pasir, karena pasir merupakan salah satu media peredam energi gelombang. Selain itu, dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya relatif kecil dibandingkan dengan bangunan pengaman pantai lain. Pelaksanaan pengamanan pantai dengan pengisian pasir telah dilakukan pada pantai-pantai wisata di Pulau Bali yaitu di Pantai Nusa Dua, Sanur,dan Kuta. Namun demikain, tidak semua upaya pengisian pasir berhasil sesuai dengan rencana. Pada beberapa pantai yang telah diisi pasir mengalami kehilangan pasir cukup besar, seperti di Pantai Nusa Dua, namun kehilangan pasir isian mencapai 40% selama 4-5 tahun. Untuk mengatasi hal tersebut telah dibangun dua buah groin tambahan yang diikuti pengisian pasir ulang (renourishment), tetapi dalam beberapa bulan kehilangan pasir terjadi kembali. Identifikasi pergerakan sedimen menggunakan metode pelacakan benda apung (bola pingpong diisi pasir) dilakukan untuk mengetahui pola pergerakan sedimen, sehingga dapat mendukung desain perencanaan pengelolaan pantai. Hasil identifikasi menunjukkan kecenderungan pergerakan sedimen dengan arah tegak lurus pantai. Berdasarkan kondisi tersebut untuk mempertahankan pantai yang telah diisi pasir perlu dilengkapi dengan struktur penahan pasir sejajar pantai yang bentuknya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Tersedianya Potensi Suplai Dan Drainasi Persawahan Danda Besar Melalui Revitalisasi Prasarana Hidraulik Tingkat Tersier L Budi Triadi; Parlinggoman Simanungkalit; Maruddin Fernandus
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3511.305 KB) | DOI: 10.32679/jth.v1i1.231

Abstract

The low agriculture productivity at Danda Besar tidal swamp area is related with the existing watermanagement system which is still at macro and meso level, and not fulfilling the paddy field water supply(micro water management system). Planting is carried out only in the wet season because the insufficientwater management system does not provide available water supply in dry season. Impact of this probleminclude among others that the canal system become shallow and covered by vegetation. Quaternary canalsare also not available. The selected location of this study is the Tertiary T2 Kanan Canalat Danda Jaya, avillage in Kabupaten Barito Kuala, South Kalimantan province. These problems can be solved by watermanagementrevitalizationand micro water management applicationequipped with a water regulator suchas the Flap Gate. This study carrying out a 1 D hydraulic numeric simulation model in five scenarios byapplication of the DUFLOW computer program showed the improvement ofcanal capacity until adequatewaterissuppliedduringneapandspringtide.Thus,farmerscancarryoutaplantingpatterntwiceayearinordertoincreasethecropproductionindexfrom100%to150200%.
ANALISIS STATIK DAN DINAMIK RETAKAN MEMANJANG DI PUNCAK BENDUNGAN SUTAMI Dery Indrawan; Mahdi Ibrahim Tanjung; Haris Eko Setyawan; Nurlia Sadikin
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1784.991 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.514

Abstract

Bendungan Sutami merupakan bendungan urugan batu dengan inti lempung dan memiliki tingkat keamanan risiko tinggi. Permasalahan retakan memanjang di puncak Bendungan Sutami sudah terjadi pada saat konstruksi, yaitu tahun 1969-1971, retakan pada masa konstruksi terjadi pada pertemuan filter dan inti lempung, kemudian diantisipasi dengan membasahi lapisan filter sehingga material filter menyesuaikan diri dan menutup retakan. Setelah beroperasi selama 42 tahun pada tahun 2014 ditemui adanya retakan memanjang di puncak bendungan sepanjang 120 m dengan kedalaman antara 1,5 2,0 m dari permukaan. Selain itu, berdasarkan studi kegempaan terbaru (peta gempa 2010) menunjukan tingkat bahaya gempa untuk skenario Safety Evaluation Earthquake (SEE) di Indonesia meningkat, dikhawatirkan retakan yang terjadi berpengaruh terhadap perilaku bendungan pada saat gempa. Oleh karena itu perlu adanya kajian perilaku Bendungan Sutami akibat gempa dengan mempertimbangkan adanya retakan. Tulisan ini berisi pemodelan numerik dengan analisis statik dan dinamik guna mengetahui penyebab dan mekanisme retakan yang terjadi serta memeriksa keamanan Bendungan Sutami akibat gempa pada skenario SEE. Analisa statik dan dinamik tubuh bendungan dilakukan dengan menggunakan perhitungan numerik berbasis finite element. Hasil analisa dinamik skenario SEE diketahui bahwa lereng hulu kemungkinan akan mengalami masalah stabilitas lereng. Meski demikian besaran deformasi yang terjadi relatif kecil, yaitu 16,3 cm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tubuh Bendungan Sutami aman terhadap skenario gempa SEE.

Page 9 of 19 | Total Record : 186