cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 186 Documents
Pengembangan Kriteria Status Mutu Ekosistem Danau Sebagai Bagian Dari Indikator Pengelolaan Terpadu Wilayah Sungai Eko Winar Irianto; Robertus Wahyudi Triweko; Doddi Yudianto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Teknik Hidraulik
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.653 KB) | DOI: 10.32679/jth.v1i1.227

Abstract

High rate of pollution on the watershed has impacted to deteriorate water quality reservoirs. Officially,Quality Status of Reservoir Ecosystem has not been established yet.So, this study describes theaccomplishment of integrated watershed management using Quality Status of Lake Ecosystem criteria(SMED) formulated by ministry of environment.The application of the criteria to Saguling and Sutamireservoirs datas shows that quality status of the reservoir ecosystems are in threat conditions.In order toapply the SMED criteria for assessment of quality ecosystem in reservoir, the advance experiments are stillneededmainlyfortheadditionalindicatorsasfollowing: 1)integrationbluealgaeandbiodiversityindicatorwith biodiversity index; 2) suitability of land erosion indicator connected with reservoir design of erosionrate; 3) shifting of siltation lake indicatorsiltation reservoir indicator in relation with the percentage ofdead storage volume; 4) integration hydroelectric power and water resources exploitation associated withthe hidrological reservoir and water balance; 5) suitability of fish cage calculation in reservoir, 6) suitability ofwaterqualityindicatorrelatedwithwaterqualitystandard;7)additionofcorrosivityindexandqualityofbottomsedimentinreservoir.TofacilitateapplytheSMEDfortheassessmentofreservoirecosystem.
Karakteristik Hidraulik Dan Pengembangan Blok Beton Terkunci Tipe Kubus Kaki Enam Berdasarkan Uji Model Fisik 2D Nuryanto Sasmito Slamet; Marta Nugraha Hidayat
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.875 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i2.517

Abstract

Pengembangan Blok Beton Terkunci (BBT) diinisiasi dalam bidang pengamanan pantai untuk mengamankan dan melindungi infrastruktur di daerah pantai dari bahaya gelombang. Namun demikian dengan kemudahan dan keseragaman yang baik dari Blok Beton, maka adaptasi Blok Beton dalam bidang sungai mulai dikembangkan. Kerusakan yang terjadi pada beberapa BBT-TKE di lapangan dapat dikelompokkan pada kerusakan susunan di lapangan serta kerusakan strukturnya. Kelemahan ini diperbaiki dan dijadikan acuan sebagai dasar untuk pengembangan BBT-TKE. Untuk mendapatkan karakteristik gerak mula BBT-TKE maka uji model hidraulik dua dimensi dilaksanakan di saluran kaca. Penyelidikan ini menggunakan model tanpa distorsi dengan skala model 1:33 ?. Penyelidikan di fokuskan pada kecepatan minimal yang dapat menggerakkan model BBT-TKE. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa material BBTTKE mempunyai bagian paling lemah pada susunan paling. BBT-TKE mengalami penurunan kinerja dengan bertambahnya jumlah lapisan yang disusun akibat dari efek pembendungan yang terjadi. Secara satuan pengembangan BBT Tipe Kubus Kaki Enam hasil pengembangan dapat meningkatkan kecepatan aliran minimal yang menggerakkan dari 1,3 m/s menjadi 2,07 m/s. Pengujian secara tersusun menunjukkan rentang pergerakan BBT Tipe Kubus Kaki Enam hasil pengembangan berkisar pada kecepatan 0,55 m/s hingga 3,21 m/s, sedangkan BBT Tipe Kubus Kaki Enam berada pada kisaran 0,7 m/s hingga 1,7 m/s.
PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS DATA HIDROLOGI TELEMETRI DI DAS CITARUM HULU Petrus Syariman; Segel Ginting
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.609 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i2.254

Abstract

Kejadian banjir yang sering melanda Dayeuhkolot sudah sangat memprihatinkan, dan berbagai upayapenanggulangan telah dilakukan melalui pendekatan struktural dengan normalisasi sungai, pembuatantanggul, dan lainlain.Namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang maksimal. Pendekatan lainnyayang diusulkan adalah melalui upaya nonstruktural dengan membuat peringatan dini banjir berbasis datahujan telemetri. Diharapkan dengan upaya tersebut dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi olehmasyarakat. Dalam pendekatan dengan peringatan dini banjir berbasis data hujan telemetri tersebut,terlebih dahulu dilakukan analisis untuk mengetahui jeda waktu yang diperlukan oleh awal mulainya hujansampai ke puncak banjir. Dari hasil analisis yang digunakan diperoleh lamanya waktu jeda antara awalmulai hujan sampai dengan puncak banjir di Nanjung sekitar 11 jam untuk pos hujan Dampit, Ciparay, danCipadung dan sekitar 12 jam untuk pos hujan Bandung. Namun untuk daerah Dayeuhkolot diperlukan waktusekitar 6 jam untuk mencapai waktu puncak banjir dengan menggunakan data hujan Dampit, Ciparay, danCipadung, sementara untuk data dari pos hujan Bandung diperlukan waktu sekitar 7 jam. Dengandiketahuinya waktu jeda yang cukup lama tersebut, diharapkan masih memiliki waktu untuk dapatmemberikan peringatan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran banjir Dayeuhkolot untukmengevakuasi semua harta bendanya.
ANALISIS HIDROLIKA JARINGAN IRIGASI PIPA BERTEKANAN (STUDI KASUS DI DESA CIKURUBUK BUAH DUA SUMEDANG) Dadang Ridwan; Dadan Rahmandani
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2336.247 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i1.508

Abstract

Penggunaan jaringan pipa pada sistim irigasi dimasa mendatang, dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kehilangan air di jaringan irigasi. Namun demikian, penerapan jaringan pipa untuk irigasi belum banyak dikaji secara mendalam, terutama dalam aspek hidrolikanya. Kehilangan energi akibat gesekan, belokan, perubahan penampang, dan lain-lain seringkali menjadi kendala, sehingga kecepatan aliran air semakin lemah dan mengecil. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung perencanaan hidrolika jaringan irigasi pipa, terutama dalam penerapan jaringan irigasi pipa di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Sumedang. Metode yang digunakan adalah analisis data skunder, dan difokuskan kepada analisis hidrolika jaringan irigasi pipa bertekanan dengan prinsip persaman kontinuitas dan teorema bernouli. Dari hasil penelitian didapat bahwa debit yang dibutuhkan untuk tanaman padi terbesar adalah sebesar 0,913 l/s/ha. Dimensi pipa untuk ruas BC-BS3 diperoleh 4-6 inchi dan untuk ruas BC-BK4-13 adalah 2-4 inchi. Jenis aliran air yang masuk pada jaringan pipa merupakan jenis aliran"Turbulen", dengan kehilangan energi gesekan (major losses) masingmasing sebesar 11,21 m, dan 14,42 m. Sementara kehilangan tinggi lokal (minor losses), ruas saluran utama BC BBS3 adalah sebesar 5,21 m, dan ruas BC-BK4-13 adalah 5,38 m. Kecepatan aliran 0,83-1,35 m/s, sehingga jaringan pipa selain mampu membawa sedimen dengan ukuran butir 0.018 mm, juga cukup aman dari kerusakan jaringan.
Pemodelan Numerik Pengamanan Sungai Saddang Dengan Pemasangan Krib James Zulfan; Dery Indrawan; F. Yiniarti
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 4, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.016 KB) | DOI: 10.32679/jth.v4i1.276

Abstract

Screening Analysis Stabilitas Lereng Bendungan Urugan Akibat Gempa Di Indonesia Mahdi Ibrahim Tanjung; Reza Nirwana Sari; Ranisa Ghafara
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 8, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1594.925 KB) | DOI: 10.32679/jth.v8i1.215

Abstract

The 2010 seismic hazard map shows the acceleration of the maximum design earthquake (MDE) scenario has increased approximately 2 fold, this case raises the question of how the dam designed by the pervious seismic load. Today Indonesia has more than 210 large dams. Therefore it is necessary to do screening analysis to find out which dam needs to be more detailed analysis and which are not. Screening analysis is done for embankment dam with fondation not on soft soil, or on the body or foundation of the dam there is a material that can lose shear strentgh due to dynamic load. Screening analysis begins with determining a typical dam for use in parametric studies of embankment parameters, variation of slope, and seismic loads on the safety of slope stability due to earthquake. The parametric study were then used as a basis for screening of embankment dam seismic slope stability. From 38 rockfill dam analyzed, all of them passed the screening under MDE scenario, and from 55 earthfill dam 40% of them not pass the screening on the 50% remaining free board requirement due to MDE scenario so that further analysis was needed. Previously to know the seismic slope stabilit of embankment dam doe to seismic hazard map revision, usually done one by one analysis with pseudostatic method, in this paperfor the first time in Indonesia applied screening analysis for slope stability analysis of dam due to earthquake.
TEKNOLOGI BATU CURAH (DUMP STONES) SEBAGAI PENGAMAN TEBING SUNGAI Unik Srimulatsih; Galih Habsoro Sundoro
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.818 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.247

Abstract

Analisa Perhitungan Muka Air Rata-Rata Di Lahan Gambut Dengan Tanggul Keliling Dalam Rangka Mengurangi Kebakaran Indra Setya Putra; Yudi Lasmana
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 10, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jth.v10i1.601

Abstract

Peatland fires encourage the government to restore peat function as natural water storage. One of the measures taken is to build a circumference dike to hold water to reduce excessive drainage. However, there is no study yet of the planned average water level that has to be maintained from the construction of circumference dike. Therefore, the aim of this study is to calculate the average water level on peatlands inside the circumference dike. The methods used consist of hydrological analysis, spatial analysis, and water level analysis. The results of the analysis shows that the average water level in normal years tends to be above the surface, except in the second half of August to the first half of November. In the second half of September to the second half of October, the peat has the potential to be burned. In a dry season the water tends to fall decline to the drainage boundary of peatland which is at -1.5 m which occurs in the second half of March to December. In the second half of February until December peatland has potential to be burned. From this research, it can be concluded that the calculations using this method is similar with in-situ observation data and can be used to calculate the average water level of peat with the same conditions in other locations.
Analisis Ekonomi Dan Hidrologi Pengelolaan Sumber Daya Air Waduk Juanda Oleh Perum Jasa Tirta Ii: Pendekatan Optimasi Dinamik Slametto Slametto; Yusman Syaukat; W.H Limbong; Moch Amron
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 3, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.247 KB) | DOI: 10.32679/jth.v3i1.262

Abstract

TEMPORAL LAG EFFECTS OF ALLUVIAL SYSTEM UNDER UNSTEADY FLOW CONDITIONS Arie Setiadi Moerwanto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.773 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.241

Abstract

Page 6 of 19 | Total Record : 186