cover
Contact Name
G.A. Kristha Adelia Indraningsih
Contact Email
kristhaghea@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
kristhaghea@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857189     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Widya Genitri adalah jurnal yang diterbitkan oleh STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah mengundang para peneliti, dosen dan praktisi untuk mengirimkan artikel hasil penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan Agama dan Kebudayaan. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2012 dengan terbitan setiap 6 bulan (dua kali setahun) dan telah memiliki nomor e-ISSN : 2685-7189 ISSN: 2302-9102.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH DASAR Ni Made Mega Hariani; Yulandariani Yulandariani
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i1.434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, problematika, dan solusi pembelajaran IPA pada masa pandemi COVID-19 di sekolah dasar. Jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif deskritif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA pada masa pandemi COVID-19 di sekolah dasar khususnya kelas V SD Inpres 1 Talise dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dan whatsApp group, problematika yang muncul yaitu adanya perbedaan tingkat pemahaman siswa, siswa tidak memiliki smartphone sendiri, keterbatasan kuota internet, faktor pendekatan pembelajaran dan kompetensi guru, keterbatasan guru dalam mengontrol berlangsungnya pembelajaran IPA, kurangnya motivasi siswa dalam belajar, kurangnya kerjasama orang tua dan siswa, akses jaringan internet yang kurang memadai, serta solusi yang ditempuh yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai aturan new normal dengan berpacu pada protokol kesehatan, pembelajaran berlangsung secara tatap muka di sekolah dengan membatasi jumlah siswa yang datang, penugasan dikumpul langsung ke sekolah, mengaktifkan kelompok belajar, tetap menjalin komunikasi dengan orang tua siswa, serta mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki guru.
PERSEPSI MASYARAKAT HINDU TERHADAP UPACARA MENEK KELIH Ni Gusti Ketut Seruni; I Wayan Mudita; Ketut Yasini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i1.440

Abstract

Upacara menek kelih merupakan ungkapan rasa syukur orang tua, memohon keselamatan kehadapan Sang Hyang Semara Ratih agar diberikan jalan yang baik dan benar. Upacara menek kelih wajib dilaksanakan agar mejadi anak yang suputra. Sebagian masyarakat Hindu khususnya di Desa Tovalo tidak melaksanakan upacara menek kelih. Rumusan masalah:(1) Bagaimana Persepsi Masyarakat Hindu Terhadap Upacara Menek kelih?(2) Apa Faktor Penyebab Masyarakat Hindu Tidak Melaksanakan Upacara Menek kelih?. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teori digunakan, teori persepsi dan teori perubahan sosial. Metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan study kepustakaan. Teknik analisis data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Penentuan informan secara Purposive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil, Persepsi Masyarakat Hindu Terhadap Upacara Menek kelih:(1) Ucapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi,(2) sebagai pembersihan,(3) Melepas masa kanak-kanak,(4) Ungkapan rasa syukur orang tua, (5) Perubahan tingkah laku. Persepsi tidak melaksanakan:(1) Kurang memahami pentingnya upacara menek kelih,(2) tidak perlu dilaksanakan secara terpisah. Faktor Tidak Melaksanakan:(1) Masyarakat tidak melaksanakan karena keluarga,(2) Masyarakat tidak melaksanakan karena faktor ekonomi,(3) kurangnya pembinaan tokoh umat kepada masyarakat Hindu.
PERSEPSI TOKOH MASYARAKAT DAN AGAMA HINDU TERHADAP RADIKALISME IK Suparta; Ni Nyoman Mastiningsih
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i1.448

Abstract

Berbagai peristiwa kekerasan mengatasnamakan agama bermunculan di daerah-daerah seperti di provinsi Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah merupakan provinsi intoleran nomor Dua tingkat nasional. Berdasarkan fakta inilah peneliti merasa tertarik untuk mengangkat penelitian tentang persepsi tokoh masyarakat dan Agama Hindu di Kota Palu terhadap radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi tokoh masyarakat dan Agama Hindu terhadap radikalisme dan upaya pencegahan terhadap berkembangnya paham tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data sekunder dan primer dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan penelusuran kepustakaan. Untuk mendapatkan informan ditentukan secara teknik purposive. Analisis datanya dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, kesimpulan dapat diambil setelah proses analisis deskriptif kualitatif dilakukan dan kemudian dilengkapi dengan beberapa penjelasan termasuk argumentasi. Berdasarkan penelitian maka hasil yang diperoleh bahwa persepsi Tokoh masyarakat dan Agama Hindu yaitu :1) Radikalisme merupakan paham yang menggunakan kekerasan. 2) Radikalisme merupakan paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, intoleransi, berdampak negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta melawan hukum. 3) Ide radikalisme lebih berbahaya dari tindakan. 4) Organisasi Massa (Ormas) Hindu di Kota Palu belum ada yang terpapar radikalisme. 5) Radikalisme terjadi tidak hanya pada tingkatan organisasi besar tetapi juga ada pada tingkatan keluarga. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Radikalisme di Kota Palu meliputi: 1) Meningkatkan pembinaan kepada masyarakat Hindu. 2) Peningkatan pendidikan karakter pada pendidikan formal, informal maupun non formal. 3) Peningkatan keterampilan bagi para pemuda. 4) Peningkatan Kepekaan Sosial. 5) Penegakan Hukum yang adil. 6) Peningkatan pengawasan beredarnya buku pembelajaran yang mengandung nilai-nilai radikalisme.7) Peningkatan kehidupan keluarga yang harmonis dan 8) Perlunya filterisasi informasi. Dengan demikian berbahayanya penyebaran radikalisme di lingkungan masyarakat, menjadi kewajiban setiap warga negara untuk melakukan deradikalisasi.
SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KENCANA DI DESA MEKAR KENCANA KECAMATAN TOILI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH Sugi Arti Gege
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i1.469

Abstract

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 1990, pendidikan TK bukanlah persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar, namun kenyataannya anak-anak mengalami kesulitan untuk memasuki pendidikan Sekolah Dasar (SD), jika tidak menempuh pendidikan TK terlebih dahulu. Oleh sebab itu, umat Hindu di Toili, dalam hal ini adalah tokoh-tokoh umat, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan para pegawai negeri (guru) yang ada di Toili berusaha mendirikan pendidikan TK di Toili. Pendidikan TK tersebut eksis hingga sekarang ini, di tengah-tengah persaingan dengan TK yang terlebih dahulu berdiri. Penelitian ini menggunakan tiga teori yakni: 1) Teori Neo Klasik, dan 2) Teori Kompensasi, dan 3) Teori Kompetensi. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan TK Widya Kencana menerapkan proses-proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengontrolan (controlling). Usaha tersebut dilaksanakan dengan mendayagunakan komponen-komponen yang ada, seperti: 1) program kegiatan belajar dan kurikulum, 2) sarana prasarana, 3) pembiayaan/ keuangan, 4) kesiswaan, 5) kepegawaian, dan 6) masyarakat dan lingkungan. Faktor penghambat pengelolaan adalah: a) kompetensi tenaga pengajara, b) kompensasi kerja, c) minimnya sumber keuangan dan pandapatan lembaga. Sedangkan faktor pendukung pengelolaan adalah: a) internal: 1) keikhlasan tenaga pendidik, 2) adanya sarana prasarana yang memadai; b) eksternal: 1) dukungan umat sekitar, 2) kerja sama dengan lembaga lain.

Page 12 of 12 | Total Record : 114