cover
Contact Name
Prima Hariyanto
Contact Email
patriyawhura@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
patriyawhura@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Sirok Bastra
ISSN : 23547200     EISSN : 26212013     DOI : -
SIROK BASTRA is a journal which publishes language literature and language literature education research, either Indonesian, local, or foreign research. All articles in SIROK BASTRA have passed the reviewing process by peer reviewers and edited by editors. SIROK BASTRA is published by Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra" : 10 Documents clear
MARRIOTT DAN RITZ-CARLTON SERTA KONFERENSI PERS PRESIDEN JOKOWI MENANGGAPI TEROR BOM DI SARINAH Ali Kusno
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.252 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna propaganda konferensi pers SBY menanggapi teror bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton serta konferensi pers Presiden Jokowi menanggapi teror bom di Sarinah. Pendekatan penelitian ini adalah analisis wacana dengan tinjauan semiotik. Data berupa dokumen transkrip rekaman konferensi pers. Hasil penelitian menunjukkan propaganda konferensi pers SBY mengandung makna bahwa kejadian teror bom sangat merugikan bangsa. Berbagai kemajuan yang telah dicapai pemerintah terancam mundur kembali. Diduga pelakunya dari lawan politik. SBY belum dapat meninjau lokasi karena terlalu berbahaya dan mengancam keselamatannya. Propaganda konferensi pers Presiden Jokowi membentuk kesatuan makna bahwa telah terjadi pengeboman dan penembakan di Sarinah, tetapi situasi telah terkendali. Kapolri dan Mekopolhukam telah diperintahkan untuk menangkap pelaku dan jaringan yang terkait. Presiden berbelasungkawa kepada keluarga korban. Masyarakat diimbau untuk tidak takut. Presiden Jokowi meninjau lokasi kejadian. Kedua konferensi tersebut sama, tetapi penggunaan propaganda yang berbeda menimbulkan tanggapan berbeda.
PENGEMBANGAN MODUL MENULIS FEATURE DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Muhammad Fadely
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.377 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.76

Abstract

Pengembangan modul menulis feature telah diteliti berdasarkan Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik. Penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini digunakan untuk mengembangkan produk penelitian berupa modul pembelajaran menulis feature yang digunakan padatingkat sekolah menengah atas(SMA). Penelitian ini menggunakan teori Martin Tessmer dan Benny. Data dikumpulkan dengan melakukan pretest kepada siswa, melalui angket, wawancara, dan menganalisis kebutuhan siswa serta guru terhadap modul menulis feature. Modul dikembangkan dengan pendekatan saintifik. Setelah dikembangkan, modul divalidasi dan direvisi, kemudian diujicobakan. Uji coba dalam penelitian dilakukan dengan tiga tahapan yaitu one to one,small group, dan field test. Setelah uji coba tersebut, dibagikan angket tentang kesan siswa selama menggunakan modul.  Efek potensial modul diketahui dari hasil tes siswa berupa tes pilihan ganda dan esai. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan selama ini belum dapat membantu siswa untuk menulis feature. Setelah menggunakan modul menulis feature, ada efek potensial berupa peningkatan kemampuan menulis feature tanpa bimbingan guru.
PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR KITE, KECAMATAN SUNGAILIAT, KABUPATEN BANGKA Eva Harista
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.167 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.72

Abstract

Tulisan ini menggambarkan penerapan prinsip kerja sama maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara dalam percakapan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli di Pasar Kite. Lokasi ini dipilih karena merupakan pasar tradisional terbesar di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pragmatik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percakapan antara penjual dan pembeli di Pasar Kite tidak selamanya mematuhi prinsip kerja sama, baik itu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, maupun maksim cara. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam percakapan baik yang dilakukan oleh penjual maupun pembeli disebabkan oleh maksud-maksud tertentu.
MORFOLOGI CERITA RAKYAT KUTAI KARTANEGARA PUTRI SILU: ANALISIS NARATOLOGI VLADIMIR PROPP Alfian Rokhmansyah
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.571 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.77

Abstract

Penelitian ini mengkaji morfologi cerita rakyat Kutai Kartanegara Putri Silu berdasarkan teori naratologi Propp. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur cerita rakyat dan nilai moral berdasarkan sifat tokoh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis struktural naratologi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka (dokumentasi). Hasil penelitian menunjukkan ada dua belas fungsi naratif utama dan empat lingkaran tindakan dalam cerita rakyat Putri Silu. Selain itu, terdapat nilai moral, seperti pantang menyerah dan kerja keras.
KOSAKATA SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL SUNDA: KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA Taufik Setyadi Aras
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.533 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.73

Abstract

Identitas Indonesia sebagai negara agraris mulai luntur. Tidak sedikit petani tradisional beralih pekerjaan ke sektor industri sehingga berdampak pada pola perilaku masyarakat terhadap lingkungan serta mengikis pengetahuan dan keterampilan dalam tata cara bertani tradisional. Masalah yang diteliti adalah kosakata sistem pertanian tradisional berbahasa Sunda dengan menggunakan kajian struktur dan makna. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori Djajasudarma (2009 dan 2013), Kridalaksana (2005), dan Ramlan (1991). Berdasarkan penelitian, diketahui empat kelas kata yang ditemukan, yaitu verba(l), nomina(l), numeralia, dan adjektiva. Struktur kosakata ada dua bentuk, yaitu bentuk dasar dan turunan. Bentuk turunan ada empat, yaitu berdasarkan afiksasi, reduplikasi, akronim, dan gabungan kata. Makna kosakata mengacu pada peralatan dan perkakas, aktivitas penggarapan, keadaan dan kondisi padi, proses penanaman, nama tempat dan wadah, nama waktu, upacara tradisional, tokoh masyarakat, hama padi, serta ukuran atau takaran.
DAYAK ABAD KE-19 DALAM NOVEL DESERSI Asep Rahmat Hidayat
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.753 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.78

Abstract

Karya sastra mengandung nilai budaya masyarakat yang menjadi latar karya tersebut. Tulisan ini membahas novel Desersi karya Opsir Belanda, Perelaer, yang berlatar daerah Kalimantan dan masyarakat Dayak, serta diterbitkan pertama kali tahun 1861. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana budaya masyarakat Dayak pada abad ke-19. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap aspek-aspek budaya masyarakat Dayak pada abad ke-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, analisis deskriptif, dan teori Antropologi Sastra sesuai dengan tujuan penelitian ini. Diperoleh hasil bahwa banyak aspek-aspek budaya masyarakat Dayak diungkap dalam Desersi yang berupa sensible systems dan intelligible systems, antara lain sistem kepercayaan, berbagai upacara, cara berpakaian, cara berjual beli, dan interaksi penggunaan flora dan fauna.
PERBEDAAN PREFIKS BER- DAN ME- DARI SUDUT MAKNA INHEREN TELIS DAN ATELIS Dwi Agus Erinita
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.564 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.69

Abstract

Penelitian ini beranjak dari kesulitan mahasiswa asing dalam mempelajari prefix ber- dan me- secara bersamaan. Kedua prefiks tersebut merupakan imbuhan pertama yang dipelajari oleh peserta BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Dengan menggunakan metode deskriptif,  penelitian kecil ini bertujuan mendeskripsikan perilaku prefiks ber- dan me- apabila bersanding dengan sebuah kata dasar.Perbedaan antara ber- yang bermakna ‘sedang melakukan’ dan me- yang bermakna ‘melakukan’ tidak dengan mudah dipahami oleh pengajar dan pembelajar bahasa Indonesia. Namun, jika kita memandang keduanya dari sudut situasi telis dan atelis, akan lebih mudah menjelaskannya. Berdasarkan analisis, makna prefiks ber- yang dapat dianalisis berdasarkan situasi telis dan atelis ialah leksem berkategori verba yang mempunyai makna ‘(sedang) melakukan sesuatu’, sedangkan pada prefiks me- yang dapat dianalisis ialah leksem berkategori verba yang bermakna ‘melakukan’.
SINESTESIA DALAM BAHASA INDONESIA LARAS SASTRA Puspita Nuari
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.164 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.74

Abstract

Sinestesia adalah proses perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Pada pasangan kata menatap tajam, misalnya, terjadi pertukaran fungsi indra penglihatan (yang diwakili kata menatap) dengan fungsi indra peraba (yang diwakili kata tajam). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menyoroti dua hal: (1) pertukaran fungsi indra apa saja yang terdapat dalam bahasa Indonesia laras sastra dan (2) fungsi indra apakah yang paling sering dipertukarkan. Data diambil dari cerpen yang terdapat dalam Cerpen Pilihan Kompas 2013: Klub Solidaritas Suami Hilang. Adapun teori yang dijadikan landasan adalah teori tipe makna menurut Leech (2003). Dalam penelitian ini, ditemukan delapan macam kombinasi pertukaran fungsi indra: (1) penglihatan-perabaan, (2) penglihatan-pengecapan, (3) penglihatan-pendengaran, (4) pendengaran-penglihatan, (5) pendengaran-perabaan, (6) penciuman-perabaan, (7) penglihatan-perasaan (hati), dan (8) pendengaran-pemikiran (otak). Di antara delapan macam gejala sinestesia ini didapat bahwa fungsi indra yang paling sering dipertemukan dalam gejala sinestesia adalah fungsi penglihatan dan pendengaran.
PERLUASAN MAKNA LEKSEM ANAK DALAM BAHASA INDONESIA A. Danang Satria Nugraha
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.571 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.70

Abstract

Penelitian ini membahas perluasan makna leksem anak dalam bahasa Indonesia (bI). Metode observasi digunakan selama penyediaan data dan metode padan digunakan selama analisis data. Data berwujud kalimat yang bersumber pada penggunaan bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Hasilpenelitian menunjukkan perluasan makna leksem anak dapat dideskripsikan melalui tiga bagian pembahasan, yaitu (a) konstruksi idiomatis, (b) makna literal dan makna perluasan, dan (c) jejaring semantis leksem anak. Konstruksi idiomatis leksem anak terdiri atas enam tipe, yaitu [X + N], [X + Adj.], [X + V], [X + N + N], [X + N + V], dan [X + Num. + N]. Makna literal leksem anak adalah ‘keturunan yang keduaʼ. Makna perluasan leksem anak sekurang-kurangnya berjumlah tujuh, yaitu ‘urutan kelahiranʼ, ‘manusia yang masih kecilʼ, ‘binatang yang masih kecilʼ, ‘pohon kecil atau tanaman yang tumbuh pada tumbuh-tumbuhan yang lebih besarʼ, ‘orang yang berasal dari atau dilahirkan di suatu daerahʼ, ‘orang yang termasuk dalam suatu golonganʼ, dan ‘yang lebih kecil daripada yang lainʼ. Jejaring semantis leksem anak mengilustrasikan arus perluasan makna dari ranah literal ke ranah perluasan.
REPRESENTASI KINERJA PEMERINTAH INDONESIA DALAMPEMBERITAAN KABUT ASAP PADA SITUSSINDONEWS.COM: KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS Muhammad Luthendra
Sirok Bastra Vol 4, No 1 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.706 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i1.75

Abstract

Penelitian ini membahasrepresentasi kinerja pemerintah Indonesia dalam pemberitaan kabut asap pada situs sindonews.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian analisis wacana kritis dengan model analisis Van Leeuwen. Model analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana suatu kelompok direpresentasikan negatif oleh media dengan menggunakan alat-alat bahasa di dalamnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media massa sindonews.com secara terbuka mempresentasikan pemerintah Indonesia dengan yang tidak cekatan, tidak tepat sasaran, dan lamban menanggapi masalah. Media ini cenderung menempatkan pemerintah Indonesia yang dipimpin Jokowi-JK sebagai pelaku, sedangkan pihak DPR atau masyarakat berperan sebagai sosok yang berdiri sendiri atau terlepas dari bentuk pemerintahan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10