cover
Contact Name
Andri Kusmayadi
Contact Email
andrikusmayadi1@gmail.com
Phone
+628977719392
Journal Mail Official
baar.fpunper@gmail.com
Editorial Address
Universitas Perjuangan Tasikmalaya Pembela Tanah Air Street No. 177, Kahuripan, Tawang, West Java, Indonesia
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Bulletin of Applied Animal Research
ISSN : 27145395     EISSN : 26848007     DOI : https://doi.org/10.36423/baar.v1i1
Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) is a specialized journal for animal science. Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) that encompasses a wide range of research areas including animal breeding and genetics, reproduction, feeding and nutrition, immunology, pathology, physiology, microbiology, biochemistry, ethology, Animal management and economics, behavior and welfare, biotechnology, and animal products. The journal in pigs, poultry, beef cattle, cows, goats and sheep, but the studies involving laboratory animal species that address fundamental questions related to livestock are also welcome.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research" : 7 Documents clear
Pengaruh pemberian probiotik isi rumen dari berbagai ternak ruminansia terhadap penampilan produksi Domba Batibul Irwanto Irwanto; Sunarso Sunarso; Anis Muktiani
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.267

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian probiotik isi rumen dari berbagai macam ternak ruminansia terhadap penampilan produksi domba dengan umur dibawah tiga bulan (Batibul). Materi yang digunakan adalah 15 ekor domba umur dibawah tiga bulan dengan bobot rata-rata sebesar 4,37 ± 0,27 kg. Penelitian dirancang melalui rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut meliputi T0 = konsentrat + hijauan; T1 = konsentrat + isi rumen sapi + hijauan; T2 = konsentrat + isi rumen kerbau + hijauan; T3 = konsentrat + isi rumen kambing + hijauan; dan T4 = konsentrat + isi rumen domba + hijauan. Pakan konsentrat dan hijauan diberikan secara ad libitum sedangkan isi rumen diberikan sebanyak 5% dari pakan konsentrat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penambahan probiotik isi rumen dari berbagai ternak ruminansia tidak berpengaruh nyata terhadap penampilan produksi domba Batibul yang meliputi konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian, efisiensi dan konversi pakan.Kata Kunci: Domba Batibul, Penampilan Produksi, Probiotik, Isi Rumen.
Pengaruh Bentuk Scrotal Bipartition Terhadap Kadar Follicle Stimulating Hormone dan Testosteron Kambing Kejobong Yuni Widiarti; Enny Tantini Setiatin; Edy Kurnianto
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.268

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk skrotum terhadap kadar follicle stimulating hormone (FSH) dan testosteron pada kambing Kejobong. Materi yang digunakan adalah kambing Kejobong jantan sebanyak 22 ekor, pita ukur, jangka sorong, spuit, tabung vacutainer no additive, centrifuge, effendorf, kulkas, dan coolbox.  Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah observasional, yaitu mengamati secara langsung bentuk skrotum ternak, mengukur skrotum dan testis, dan mengambil sampel darah. Sampel darah dianalisis untuk mengetahui kadar hormon menggunakan metode ELISA. Parameter yang diukur yaitu bentuk scrotal bipartition, kadar follicle stimulating hormone dan testosteron. Perbedaaan respon dari bentuk skrotum terhadap kadar hormon FSH dan testosteron dianalisis menggunakan uji-t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk skrotum pada kambing Kejobong, yaitu bentuk A (no bipartition) dan bentuk B (bipartition ≤50%). Kadar FSH kambing Kejobong pada bentuk skrotum A (no bipartition) adalah 6,4787±2,0534 ng/mL dan pada bentuk skrotum B (bipartition ≤50%) adalah 6,0134±2,5628 ng/mL, sementara kadar testosteron bentuk skrotum A adalah 6,1617±5,9590 ng/mL dan pada bentuk skrotum B adalah 5,9512±5,6204 ng/mL. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan respon kadar FSH maupun testosteron berdasarkan bentuk skrotum.Kata Kunci: kambing Kejobong, bentuk skrotum, kadar follicle stimulating hormone (FSH), dan testosteron.
Potensi Daya Dukung Limbah Kulit Singkong hasil Olahan Pothil sebagai Pakan Sapi Potong di Kecamatan Dukun, Magelang Tri Puji Rahayu; Candarisma Danes Noor Viana; Zahrotul Luklukyah; Budi Irawan
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi bahan kering (BK) dan potensi kapasitas dukung sapi potong terhadap kulit singkong sebagai pakan. Penelitian dilakukan selama satu bulan, di Dusun Batur Ngisor, Desa Ngargomulyo dan Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Magelang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara Purposive Sampling dengan pengambilan sampel sebanyak 9 responden produsen pothil di wilayah Kecamatan Dukun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi bahan kering kulit singkong dari olahan pothil di Kecamatan Dukun sebesar 506.795,02 ton/tahun.  Jika dihitung berdasarkan daya dukung kulit singkong dari olahan pothil tersebut, maka Kecamatan Dukun mampu menampung sekitar 6768 ST (satuan ternak) atau 6768 ekor sapi potong dewasa setiap tahunnya. Oleh karena itu, kulit singkong dari olahan pothil di Kecamatan Dukun mampu mencukupi kebutuhan pakan bagi sapi potong.Kata Kunci: kulit singkong, pothil, sapi potong, daya dukung. 
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU TERHADAP ENERGI METABOLIS, LEMAK ABDOMINAL DAN BOBOT BADAN AKHIR ITIK MAGELANG JANTAN Catur Basuki; I Mangisah; B Sukamto
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.269

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian limbah kecambah kacang  hijau  dalam  ransum  terhadap  energi  metabolis,  lemak  abdominal  dan bobot badan akhir pada itik Magelang jantan.Magelang jantan. Materi yang digunakan adalah itik Magelang jantan umur 4 minggu sebanyak 120 ekor dengan rata-rata bobot badan 930,66 ± 136 g. Rancangan percobaan  yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor itik. Perlakuan yang digunakan meliputi  T0  =  Ransum  kontrol,  T1  =  Ransum  dengan  5%  tepung  limbah kecambah kacang hijau, T2 = Ransum dengan 10% tepung limbah kecambah kacang hijau dan T3 = Ransum dengan 15% tepung limbah kecambah kacang hijau.  Parameter  yang  diamati  adalah  energi  metabolis,  lemak  abdominal  dan bobot badan akhir yang diuji menggunakan uji F tabel. Weight  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau berpengaruh nyata (p> 0,05) terhadap energi metabolis dan tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap konsumsi ransum, lemak abdominal dan bobot badan akhir. Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  penggunaan  tepung  limbah kecambah kacang hijau dalam ransum sampai 15% menurunkan energi metabolis tetapi tidak meningkatkan bobot badan akhir itik Magelang jantan, serta belum mampu menurunkan kadar lemak abdominal terhadap itik magelang jantan.Kata Kunci: itik Magelang, limbah kecambah kacang hijau, energi metabolis, lemak abdominal, bobot badan akhir.
Analysis of Growth Parameters of First Generation Red Comb and Black Comb Kedu Chicken in BPBTNR Satker Ayam Maron Kabupaten Temanggung Siti Zamhariroh; Edy Kurnianto; H. I. Wahyuni
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.265

Abstract

Penelitian bertujuan untuk membandingkan pola pertumbuhan pada generasi ke-satu (G1) ayam kedu jengger merah (AKJM) dan jengger hitam (AKJH)jenis kelamin jantan dan betina selama 60 hari. Materi yang digunakan adalah G1 AKJM jantan 80 ekor, betina 96 ekor dan AKJH jantan 31 ekor, betina 30 ekor. Penelitian ini dilakukan dengan menimbang bobot ayam setiap 3 hari sekali dari umur 0 sampai 60 hari. Data dianalisis dengan menggunakan model Gompertz pada program komputer Statistical Analysis System v6.12.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil persamaan regresi model Gompertz pada AKJM jantan dan betina masing-masing adalah Y= 1.691,07 exp (-4,19 exp(0,02)t) dan Y= 1.013,04 exp (-3,70 exp(0,02)t), sedangkan pada AKJH jenis kelamin jantan dan betina masing-masing adalah Y= 1.939,27 exp (-4,18 exp(0,01)t) dan Y= 1.273,44 exp (-3,90 exp(0,02)t). Titik infleksi AKJM jantan terjadi pada bobot 622,11 g dan ti=69,23 hari, sedangkan pada betina adalah 372,68 g dan ti=54,57 hari, untuk AKJH jantan adalah 713,42 g dan ti=77,26 hari, sedangkan pada betina adalah 468,47 g dan ti=63,86 hari. Simpulan dari penelitian ini adalah model Gompertz lebih akurat digunakan pada AKJH betina berdasarkan nilai simpangan baku dan AIC yang dihasilkan.Kata Kunci: ayam kedu, jengger merah, jengger hitam, model Gompertz, titik infleksi.
PRODUCTIVITY OF NEW ZEALAND WHITE RABBITS WITH DIFFERENT FEEDING OF FIBER SOURCE Nur Fikhi Yuliyanto; Endang Purbowati; Retno Adi Winarti
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.270

Abstract

Kelinci New Zealand White (NZW) adalah ternak pseudoruminan dengan pakan yang diberikan umumnya berupa hijauan dengan kandungan serat kasar tinggi, hal ini menyebabkan kelinci menghasilkan produktivitas rendah karena tidak bisa mencerna serat kasar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui produktivitas kelinci NZW yang diberi sumber serat berbeda. Materi penelitian ini berupa 21 ekor kelinci NZW jenis kelamin unsex umur 2 bulan dengan bobot badan awal rata-rata 1.686,05 ± 246,97 g (CV=14,64%). Pakan yang diberikan berupa sumber serat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 7 ulangan. Perlakuan pakan tersebut adalah T1 (sumber serat kulit kopi 8%), T2 (sumber serat kulit kopi 4% dan kulit kacang tanah 4%) dan T3 (sumber serat kulit kacang tanah 8%). Parameter yang diukur yaitu pertambahan bobot badan harian (PBBH), konsumsi bahan kering (BK), konsumsi protein kasar (PK), konsumsi energi dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua parameter yang diukur tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan pakan. Nilai rata-rata PBBH 14,28 g/ekor, konsumsi BK = 94,97 g/ekor/hari, konsumsi PK = 16,51 g/ekor/hari, konsumsi energi = 427,17 kal/g/eor/hari dan konversi pakan 5,13. Kesimpulan penelitian ini adalah produktivitas kelinci New Zealand White dengan sumber serat berbeda berupa kulit kopi, kulit kacang tanah serta campuran kulit kopi dan kulit kacang tanah relatif sama.Kata Kunci: produktivitas, kulit kopi, kulit kacang tanah.
Water Content and Ash Content of Corn Cob Ammoniation Fermentation Using Commercial Starters (M21 Decomposer) Restuti Fitria; Dewi Puspita Candrasari; Novita Hindratiningrum
Bulletin of Applied Animal Research Vol 1 No 2 (2019): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v1i2.328

Abstract

Janggel jagung merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak khususnya ternak ruminansia. Janggel jagung mengandung selulosa cukup tinggi namun kecernaan rendah akibat adanya lignin yang tinggi. Oleh karena itu janggel jagung harus diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan pakan salah satunya dengan teknologi amoniasi fermentasi (amofer). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi level penambahan M21 Dekomposer terhadap kualitas nutrisi amofer janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 Dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula). Variabel yang diamati meliputi kadar air dan kadar abu. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil diketahui bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) baik terhadap kadar air dan kadar abu janggel jagung. Kadar air tertinggi (33,74 ± 0,59%) diperoleh pada perlakuan penambahan M21 Dekomposer sebanyak 0,02 %. Sedangkan kadar abu pada janggel jagung yang diamoniasi fermentasi dengan penambahan M21 Dekomposer lebih rendah (1,89 ± 0,14%) dibanding janggel jagung tanpa amofer.  Kadar air yang meningkat disebabkan oleh adanya hasil dari proses fermentasi dan kadar abu yang lebih rendah pada janggel jagung yang diamofer menunjukan kadar bahan organik yang lebih tinggi.Kata Kunci: Janggel Jagung, Amofer, Kadar Air, Kadar Abu.

Page 1 of 1 | Total Record : 7