cover
Contact Name
Andri Kusmayadi
Contact Email
andrikusmayadi1@gmail.com
Phone
+628977719392
Journal Mail Official
baar.fpunper@gmail.com
Editorial Address
Universitas Perjuangan Tasikmalaya Pembela Tanah Air Street No. 177, Kahuripan, Tawang, West Java, Indonesia
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Bulletin of Applied Animal Research
ISSN : 27145395     EISSN : 26848007     DOI : https://doi.org/10.36423/baar.v1i1
Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) is a specialized journal for animal science. Bulletin of Applied Animal Research (BAAR) that encompasses a wide range of research areas including animal breeding and genetics, reproduction, feeding and nutrition, immunology, pathology, physiology, microbiology, biochemistry, ethology, Animal management and economics, behavior and welfare, biotechnology, and animal products. The journal in pigs, poultry, beef cattle, cows, goats and sheep, but the studies involving laboratory animal species that address fundamental questions related to livestock are also welcome.
Articles 73 Documents
Pengaruh Biokultur pada Air Minum terhadap Konsumsi Pakan dan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) Domba Ekor Gemuk Rahmahwati Nurazizah; Agustinah Setyaningrum; Juni Sumarmono
Bulletin of Applied Animal Research Vol 5 No 2 (2023): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v5i2.1255

Abstract

Bobot badan merupakan parameter produktivitas utama pada domba sebagai ternak potong. Biokultur adalah cairan prebiotik yang dibuat dari rempah-rempah dan buah-buahan yang diekstrak dan dilarutkan bersama larutan gula dan probiotik starter. Biokultur dipercaya mampu meningkatkan performa dan produktivitas domba. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh pemberian biokultur pada air minum terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot harian domba. Domba ekor gemuk jantan umur 12 bulan sebanyak 18 ekor dipelihara selama 6 minggu. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 3 perlakuan dengan 6 kali ulangan sebanyak 6 ekor sampel. Perlakuan terdiri dari P0: 60% rumput odot + 40% konsentrat (kontrol);P1: kontrol + 0.5% biokultur;dan P2: kontrol + 1% biokultur. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biokultur pada air minum terhadap konsumsi pakan berpengaruh signifikan P<0.05. Semakin tinggi pemberian level biokultur maka konsumsi pakan semakin tinggi. Sebaliknya, pemberian biokultur tidak berpengaruh nyata pada pertambahan bobot badan harian P>0.05. Penelitian ini menunjukkan bahwa biokultur dapat meningkatkan konsumsi pakan, namun belum mampu meningkatkan pertambahan bobot badan harian domba ekor gemuk.
Pengaruh Penambahan Direct Fed Microbials Lokal Pada Domba Betina Lepas Sapih Terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian, Konsumsi Pakan, dan Konversi Pakan Isma Salsabila Rahmawati; Pambudi Yuwono; Juni Sumarmono
Bulletin of Applied Animal Research Vol 5 No 2 (2023): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v5i2.1269

Abstract

This study aims to determine the effect of probiotics on PBBH, feed consumption and feed conversion of lamb female Priangan. The research was conducted from November 16, 2021 to January 8, 2022 at LTW Tasikmalaya, West Java. The material was used 18 of female Priangan lamb aged 6 months. The study was conducted with 3 treatments and 6 replications. The treatments include P0 = concentrate + forage; P1 = concentrate + forage + 1% probiotics; P2 = concentrate + forage + 2% probiotics. The observed variables were average daily gain (ADG), feed consumption, and feed conversion. The data obtained were statistically processed using analysis of variance in a completely randomized design (CRD). The results showed that the highest average ADG in the control treatment was 26.00 ± 1.28 grams. The results of the analysis of the addition of probiotics to feed consumption in the form of dry matter, the highest was P2 of 346.73 ± 13.60 grams. The feed conversion calculation results at P2 showed higher results compared to P0 and P1, namely 14.20 ± 0.75. Based on the results of the study it can be concluded that the addition of probiotic products from LTW Tasikmalaya farms has a significant effect on ADG, feed consumption, and feed conversion. The results of the analysis showed that the administration of probiotics with higher concentrations, the resulting ADG decreased while feed consumption and feed conversion increased. Increased feed conversion indicates a lack of efficiency of feed absorbed by the body.
Efek Fase Realimentasi Terhadap Perubahan Panjang Badan, Tinggi Pinggul Dan Tinggi Pundak Kambing Kacang Jantan Yang Digemukkan Fransiskus P Bere Bria; Paulus Klau Tahuk; Gerson Frans Bira
Bulletin of Applied Animal Research Vol 5 No 2 (2023): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v5i2.1286

Abstract

This study aims to determine changes in the body length growth, hip height and shoulder height of male Kacang goats which are fattened during the realimentation phase. The cattle used were 15 male Kacang goats aged 12-14 months and weighing 10-14 kg. The fifteenth Kacang goats were grouped into three (3) treatments, each TO: Kacang goats without feed restrictions, T1: Kacang goats limited to 100% feed according to main life needs, T2: Kacang goats limited to 50% feed of basic life needs; each treatment contained 5 Kacang goats. This study used an experimental method according to a completely randomized design (CRD) procedure. The variables observed were body length, hip height and shoulder height. Research data were analyzed by ANOVA, followed by Duncan's test if the treatment has a significant effect. The results showed that body length, hip height and shoulder height of male Kacang goats fattened in the 3 groups of cattle were not significantly different (P>0.05). The body length of the TO, T1 and T2 treatments were 0.04 cm/day, 0.03 cm/day and 0.03 cm/day; the hip height of the TO, T1 and T2 treatments were 0.03 cm/day, 0.04 cm/day and 0.02 cm/day; and shoulder height in the TO, T1 and T2 treatments were 0.04 cm/day, 0.04 cm/day and 0.03. It can be concluded that young male Kacang goats that were fed 100% according to the main life needs (T1) and were limited to feeding 50% of the main life needs (T2) showed changes in body length, hip height and shoulder height which were not much different from the animals that received the normal feed (TO) in the realimentation phase. Feed restriction can spur the growth of Kacang goats in the realimentation phase because it increases feed consumption to catch up on growth.
Penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L.) dan inositol terhadap susut masak dan daya ikat air daging ayam sentul jantan Mujibur Rahman; Ning Iriyanti; Raden Singgih Sugeng Santosa
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 1 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i1.1289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L) dan Inositol dalam ransum terhadap daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan umur 13 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. masing-masing perlakuan menggunakan 3 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah R0= Ransum Kontrol, R1= Penambahan Minyak Safflower 0,5%, R2= Penambahan Minyak Safflower 1%, R3= Penambahan inositol 0,5%, R4= Penambahan Inositol 1%, R5= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 0,5 %, R6= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 1%, R7= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 0,5%, R8= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 1%. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap susut masak dan nilai daya ikat air. Rataan nilai daya ikat air daging bagian dada yaitu R0 = 56,24 ± 2,16 dan R1 sampai R8 = 54,38 ± 2,05, sedangkan pada daging paha yaitu R0 = 57,74 ± 1,08 dan R1 sampai R8 = 55,82 ± 1,85. Rataan nilai susut masak daging bagian dada yaitu R0 = 28,13 ± 1,01 dan R1 sampai R8 = 29,41 ± 1,70, sedangkan bagian daging paha yaitu R0 = 32,60 ± 1,25 dan R1 sampai R8 = 33,84 ± 1,94. Disimpulkan bahwa daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan yang diberi perlakuan minyak safflower dan inositol menghasilkan kadar yang relatif sama, tetapi terjadi kecenderungan penurunan daya ikat air dan peningkatan susut masak.
Penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L.) dan inositol terhadap susut masak dan daya ikat air daging ayam sentul jantan Mujibur Rahman; Ning Iriyanti; Raden Singgih Sugeng Santosa
Bulletin of Applied Animal Research Vol 5 No 2 (2023): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v5i2.1290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak safflower (Chartamus tinctorius L) dan Inositol dalam ransum terhadap daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan umur 13 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. masing-masing perlakuan menggunakan 3 ekor. Perlakuan yang diberikan adalah R0= Ransum Kontrol, R1= Penambahan Minyak Safflower 0,5%, R2= Penambahan Minyak Safflower 1%, R3= Penambahan inositol 0,5%, R4= Penambahan Inositol 1%, R5= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 0,5 %, R6= Penambahan Minyak Safflower 0,5% dan Inositol 1%, R7= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 0,5%, R8= Penambahan Minyak Safflower 1% dan Inositol 1%. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap susut masak dan nilai daya ikat air. Rataan nilai daya ikat air daging bagian dada yaitu R0 = 56,24 ± 2,16 dan R1 sampai R8 = 54,38 ± 2,05, sedangkan pada daging paha yaitu R0 = 57,74 ± 1,08 dan R1 sampai R8 = 55,82 ± 1,85. Rataan nilai susut masak daging bagian dada yaitu R0 = 28,13 ± 1,01 dan R1 sampai R8 = 29,41 ± 1,70, sedangkan bagian daging paha yaitu R0 = 32,60 ± 1,25 dan R1 sampai R8 = 33,84 ± 1,94. Disimpulkan bahwa daya ikat air dan susut masak daging ayam sentul jantan yang diberi perlakuan minyak safflower dan inositol menghasilkan kadar yang relatif sama, tetapi terjadi kecenderungan penurunan daya ikat air dan peningkatan susut masak.
Pengaruh Strain Terhadap Feed Conversion Ratio dan Keuntungan Usaha Ayam Broiler Setya Agus Santosa; Cici Rahayu Sariningsih; Elly Tugiyanti
Bulletin of Applied Animal Research Vol 5 No 2 (2023): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v5i2.1366

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengkaji strain yang berbeda terhadap Feed Conversion Ratio (FCR) dan keuntungan usaha ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di peternakan PT. Berkat Unggas Sehat Sejahtera, Sukabumi. Metode yang digunakan adalah survei historis yaitu meneliti catatan produksi sesuai variabel yang diteliti. Variabel yang diamati adalah strain ayam, FCR dan keuntungan usaha. Data dianalisis menggunakan statistik deskriftif dan uji t. Strain ayam broiler yaitu Cobb dan Ross dipelihara pada kandang close house. Populasi pada masing-masing strain 12.000 ekor dan dipelihara selama 28 hari. Hasil penelitian yaitu rata-rata FCR strain Ross 0,93 sedangkan strain Cobb 1,04. Keuntungan yang dihasilkan dari strain Ross sebanyak Rp 12.136.043,00 sedangkan strain Cobb mengalami kerugian sebesar Rp. 17.140.895,00. Hasil analisis menunjukkan bahwa strain berpengaruh terhadap FCR dan keuntungan ayam broiler. Kesimpulan penelitian ini adalah strain Ross memberikan nilai FCR dan keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan strain Cobb.
Pengaruh Strain Terhadap Feed Conversion Ratio dan Keuntungan Usaha Ayam Broiler Setya Agus Santosa; Cici Rahayu Sariningsih; Elly Tugiyanti
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 1 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i1.1374

Abstract

The objective of the study was to assess different strains on Feed Conversion Ratio (FCR) and profitability of broiler chicken business. The research was conducted at the farm of PT Berkat Unggas Sehat Sejahtera, Sukabumi, West Java. The method used was historical survey which examined production records according to the variables studied. The variables observed were FCR and business profit. Data were analyzed using descriptive statistics and t test. Broiler strains, Cobb and Ross, were reared in close house cages. The population of each strain was 12,000 birds and reared for 28 days. The results of the study were the average FCR of Cobb strain 1.04 ± 0.29 while Ross strain 0.93 ± 0.26. The profit generated from the Cobb strain was Rp2,859,105.00 while the Ross strain was greater at Rp12,136,043.00. The results of the analysis showed that the strain affected the FCR and profit of broiler chickens. The conclusion of the study is that the Ross strain provides better FCR and profit values compared to the Cobb strain.
Pengaruh Paritas Terhadap Bobot Badan Induk Hubungannya dengan Skor Kondisi Tubuh Domba Sakub Fadhel Fajar; Mas Yedi Sumaryadi; Aras Prasetiyo Nugroho
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 1 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i1.1414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap bobot badan induk hubungannya dengan skor kondisi tubuh Domba Sakub. Materi Domba Sakub betina umur 2-3 tahun dengan paritas 2 dan paritas 3. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode wawancara langsung dan metode survei secara purposive sampling, skor kondisi tubuh yang dinilai secara langsung melalui perabaan sebanyak dua kali pada bagian spionusus proses dilaksanakan pagi hari setelah diberikan pakan dengan keadaan ternak tidak bunting. Data diolah menggunakan t-test unequal dan analisis regresi menggunakan variabel dummy. Hasil analisis statistik uji t menunjukkan bahwa antar paritas tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap bobot badan induk, artinya bobot badan domba pada paritas 2 dan paritas 3 sama. Hasil analisis regresi secara simultan, bobot badan induk secara bersama-sama dengan paritas berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Analisis regresi secara parsial masing-masing bobot badan induk maupun paritas menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap skor kondisi tubuh Domba Sakub dengan nilai koefisien korelasi 0,86 artinya terdapat hubungan yang sangat kuat. Skor kondisi tubuh pada Domba Sakub dipengaruhi oleh bobot badan induk dan paritas sebesar 75% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Selain itu, bobot badan induk berbanding lurus dengan skor kondisi tubuh, tetapi skor kondisi tubuh berbanding terbalik dengan paritas.
Pengaruh Penambahan Tepung Maggot Bsf (Black Soldier Fly) dalam Pakan Terhadap Performans Burung Puyuh Jantan Imron Abdullah; Lusia Risyani; Bagus Andika Fitroh
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 1 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i1.1449

Abstract

Subsektor peternakan merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian khususnya dalam mencapai ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Peternakan burung puyuh mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Maggot BSF banyak digunakan oleh peternak sebagai bahan pakan pengganti tepung ikan atau alternatif pakan tambahan pada ternak. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2023 sampai dengan tanggal 5 Juli 2023, bertempat di Gebyok Rt02 Rw05 Ngemplak, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Burung puyuh yang digunakan berjenis kelamin jantan umur sehari sebanyak 240 ekor puyuh dibagi menjadi 4 perlakuan dan 6 ulangan dimana setiap ulangan berisi 10 ekor. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali dalam sehari, pakan dan air minum diberikan secara ad libitum selama 6 minggu (42 hari) perlakuan yang diterapkan adalah P0: Pakan basal tanpa penambahan tepung magot BSF;P1: Pakan basal + tepung maggot BSF 5%; P2: Pakan basal+tepung maggot BSF 10%;P3: Pakan basal+tepung maggot BSF 15% Kandang yang digunakan adalah kandang bateray (bertingkat), berukuran 70cm x 120cm x 60cm sebanyak 24 petak. Pakan basal yang digunakan dalam penelitian adalah BR-1 produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Hasil penelitian adalah perlakuan berbeda nyata terhadap konsumsi pakan dengan nilai tertinggi 12,518 pada kelompok pemberian 10%. Pemberian Maggot BSF tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan. Perlakuan tidak berpengaruh terhadap konversi pakan burung puyuh jantan. Kata Kunci: Burung puyuh jantan; BSF, Performans.
Pengaruh Bobot Badan Awal Terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian, Konsumsi Pakan dan Efisiensi Pakan Domba Lokal Penggemukan An An Nurmeidiansyah; Dzikri Almatlubi; Ken Ratu Gharizah Alhuur; Ronnie Permana
Bulletin of Applied Animal Research Vol 6 No 1 (2024): Bulletin of Applied Animal Research
Publisher : LPPM Perjuangan University of Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/baar.v6i1.1537

Abstract

Penelitian mengenai Pengaruh Bobot Awal Terhadap Pertambahan Berat Badan Harian, Konsumsi Pakan dan Efisiensi Pakan Domba Lokal Penggemukan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2023 di Santika Farm yang terletak di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi bobot badan awal terhadap pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan dengan efisiensi pakan, serta mengetahui kisaran rata-rata bobot badan optimal yang menghasilkan pertambahan bobot badan harian dan efisiensi pakan terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimen berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova) yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan nyata pertambahan bobot badan harian, sedangkan efisiensi pakan tidak menunjukkan perbedaan nyata sehingga tidak dilakukan pengujian lebih lanjut. Rata-rata pertambahan berat badan harian pada berat badan awal 27-30 kilogram (P3) sebesar 157 gram, 23-26 kilogram (P2) sebesar 133 gram, dan 18-22 kilogram sebesar 130 gram. Konsumsi BK Pakan pada domba dengan bobot awal 18-22 kilogram (P1), 23-26 kilogram (P2) dan 27-30 kilogram (P3) sebanyak 5,51, 6,48, 7,13 BK/kilogram/hari. Efisiensi pakan pada bobot awal 18-22 kilogram (P1) sebesar 15,3%, 27-30 kilogram (P3) sebesar 13,2%, dan 23-26 kilogram (P3) sebesar 12,1%. Kesimpulan penelitian ini adalah berat badan awal 27-30 kilogram memiliki pertambahan harian terbaik.